Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3651 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang pria 53 tahun datang ke UGD RS X diantar oleh keluarganya. Pasien datang dengan keluhan sesak napas, lebih banyak tidur, dan bengkak pada kedua tungkai kaki sejak 2 hari yang lalu. Menurut keluarga pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak 10 tahun yang lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut: Kesadaran E2V2M4. Tekanan darah 124/74 mmHg, HR 97 x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,1oC. Berat badan saat ini 89 kg (normal 83 kg), pitting edema ++/++, Suara nafas bersih tanpa ronchi. Output urin (1500 mL / 24 jam) Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan data sebagai berikut : Na = 132 mEq / L K = 5,5 mEq / L Cl = 106 mEq / L Ureum serum = 450 mg / dL Kreatinin serum = 17,5 mg / dL Hasil analisa gas darah pH = 7,10 HCO3 = 12 mEq / L PaCO2 = 40 mm Hg paO2 = 50 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik, penurunan intake, dan retensi cairan.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan ventilasi alveolar.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum dan efek penyakit.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh:
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan asupan nutrisi dan mengatasi ketidakseimbangan nutrisi.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, mengatasi retensi cairan, dan menurunkan kebutuhan metabolik.
2. Gangguan pertukaran gas:
- SDKI: Keadaan di mana oksigenasi darah tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan oksigenasi dan ventilasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan fungsi paru-paru, mencegah komplikasi, dan memperbaiki oksigenasi.
3. Intoleransi aktivitas:
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan toleransi aktivitas dan mengurangi kelelahan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan kapasitas fungsional, mengatasi kelemahan, dan mencegah komplikasi.
Dalam kasus ini, pasien mengalami gangguan pernapasan, edema, dan gangguan fungsi ginjal yang terkait dengan kondisi Diabetes Mellitus Tipe 2. Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 3652 | 26 Oct 2024
Klinis : Sakit kepala
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "Sakit kepala":
1. Kode ICD-10:
- Kode: G43.9
- Deskripsi: Migren, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode G43.9 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan migren atau sakit kepala yang tidak diklasifikasikan secara spesifik. Ini merupakan kategori umum untuk sakit kepala yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk tipe migren lainnya.
- Migren adalah jenis sakit kepala yang umum terjadi, dicirikan oleh sakit kepala berulang yang dapat disertai dengan gejala-gejala lain seperti mual, muntah, dan gangguan penglihatan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk "Sakit kepala" karena ini merupakan diagnosis, bukan prosedur atau tindakan medis.
Penjelasan:
- Sakit kepala umumnya tidak memerlukan tindakan medis invasif, tetapi lebih berfokus pada penatalaksanaan gejala, seperti pemberian obat-obatan analgesik, antiinflamasi, atau tindakan nonfarmakologis seperti terapi relaksasi.
- Jika terdapat tindakan medis yang dilakukan untuk mengevaluasi atau mengobati penyebab sakit kepala, maka akan diberikan kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai, misalnya pemeriksaan radiologi, pemeriksaan neurologis, atau pemberian terapi farmakologis. -
Article No. 3653 | 26 Oct 2024
Klinis : Sakit kepala
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang berkaitan dengan kondisi sakit kepala.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G43.-
- Deskripsi: Migren
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.17
- Deskripsi: Injeksi atau infus obat untuk pengobatan migren atau sakit kepala lainnya
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G43.- mencakup berbagai jenis migren, yang merupakan salah satu penyebab paling umum dari sakit kepala. Migren ditandai dengan sakit kepala yang kambuhan, disertai dengan gejala-gejala lain seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Kode ini mencakup migren dengan atau tanpa aura, migren tipe menstruasi, dan berbagai subtipe lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 89.17 mengacu pada prosedur injeksi atau infus obat untuk pengobatan migren atau jenis sakit kepala lainnya. Tindakan ini dapat dilakukan untuk memberikan relief atau pengobatan simptomatik bagi pasien yang mengalami sakit kepala.
Dalam praktik klinis, pemeriksaan dan penegakan diagnosis yang tepat sangat penting untuk dapat memberikan penanganan yang sesuai bagi pasien yang mengalami keluhan sakit kepala. Selain itu, pemberian terapi yang efektif, seperti injeksi atau infus obat, dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup pasien. -
Article No. 3654 | 26 Oct 2024
Klinis : Nn. Y umur 19 tahun dilakukan HD 2x seminggu setiap hari rabu-sabtu. Pasien sudah menjalani HD rutin sejak 6 tahun yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : Berat badan kering mengalami penurunan (BB kering 3 bulan yang lalu 50 kg dan saat ini BB kering 45 kg). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki riwayat alergi terhadap ikan laut. Pasien mengalami diare sudah 5 hari. Konjutiva tampak anemis, tulang area wajah tampak menonjol, klavicula terlihat menonjol,massa otot di area tangan atas sudah banyak berkurang. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 7,9g/dl/ Ht 2.4 %/ serum Albumin 2,95g/dl/ SI 141 mg/dl/ TIBC 166mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Nn. Y yang telah diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan melalui diare.
- SDKI: Kekurangan volume cairan adalah keadaan dimana seseorang mengalami kehilangan atau kekurangan cairan intraseluler, ekstraseluler, atau kombinasi keduanya.
- SLKI: Keseimbangan cairan, yaitu kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang adekuat.
- SIKI: Manajemen Cairan, yaitu intervensi untuk mengatur masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan yang optimal.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko malnutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makanan.
- SDKI: Risiko malnutrisi adalah keadaan dimana seseorang berisiko mengalami kekurangan gizi yang dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh dan fungsi tubuh.
- SLKI: Nutrisi, yaitu kemampuan untuk mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat untuk mendukung metabolisme dan fungsi tubuh yang optimal.
- SIKI: Manajemen Nutrisi, yaitu intervensi untuk mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
3. Diagnosa Keperawatan: Anemia berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin.
- SDKI: Anemia adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kadar hemoglobin yang dapat menyebabkan gangguan transportasi oksigen.
- SLKI: Perfusi Jaringan, yaitu kemampuan untuk mempertahankan pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh.
- SIKI: Manajemen Anemia, yaitu intervensi untuk mengatasi penurunan kadar hemoglobin dan memperbaiki perfusi jaringan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi pasien, seperti riwayat penyakit, hasil pemeriksaan laboratorium, dan kondisi klinis saat ini. Selain itu, perawat juga harus memperhatikan kebutuhan pasien secara holistik dan melibatkan pasien serta keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi keperawatan. -
Article No. 3655 | 26 Oct 2024
Klinis : Nn. Y umur 19 tahun dilakukan HD 2x seminggu setiap hari rabu-sabtu. Pasien sudah menjalani HD rutin sejak 6 tahun yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : Berat badan kering mengalami penurunan (BB kering 3 bulan yang lalu 50 kg dan saat ini BB kering 45 kg). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki riwayat alergi terhadap ikan laut. Pasien mengalami diare sudah 5 hari. Konjutiva tampak anemis, tulang area wajah tampak menonjol, klavicula terlihat menonjol,massa otot di area tangan atas sudah banyak berkurang. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 7,9g/dl/ Ht 2.4 %/ serum Albumin 2,95g/dl/ SI 141 mg/dl/ TIBC 166mg/dl
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi Nn. Y yang dideskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N18.5
- Deskripsi: Gagal ginjal kronik stadium 5, memerlukan dialisis
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Hemodialisis
Penjelasan:
Nn. Y, berusia 19 tahun, telah menjalani hemodialisis (HD) rutin 2 kali seminggu selama 6 tahun terakhir, yang menunjukkan bahwa pasien mengalami gagal ginjal kronik stadium 5 (end-stage renal disease/ESRD) dan memerlukan terapi pengganti ginjal melalui dialisis.
Beberapa temuan klinis yang mendukung diagnosis ini adalah:
- Penurunan berat badan kering yang signifikan (50 kg menjadi 45 kg dalam 3 bulan), menandakan malnutrisi dan sarkopenia yang sering terjadi pada pasien ESRD.
- Penurunan nafsu makan dan riwayat alergi terhadap ikan laut, yang dapat berkontribusi pada malnutrisi.
- Diare yang berlangsung selama 5 hari, yang dapat menjadi salah satu komplikasi dari gagal ginjal kronik.
- Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda malnutrisi dan sarkopenia, seperti anemia, tulang wajah tampak menonjol, serta massa otot di lengan atas yang berkurang.
- Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb rendah (7,9 g/dL), Ht rendah (24%), dan albumin serum rendah (2,95 g/dL), yang merupakan ciri khas pasien dengan gagal ginjal kronik stadium lanjut.
Oleh karena itu, kode ICD-10 yang sesuai adalah N18.5 (Gagal ginjal kronik stadium 5, memerlukan dialisis), dan kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai adalah 39.95 (Hemodialisis). -
Article No. 3656 | 26 Oct 2024
Klinis : Nn. Y umur 19 tahun dilakukan HD 2x seminggu setiap hari rabu-sabtu. Pasien sudah menjalani HD rutin sejak 6 tahun yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : Berat badan kering mengalami penurunan (BB kering 3 bulan yang lalu 50 kg dan saat ini BB kering 45 kg). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki riwayat alergi terhadap ikan laut. Pasien mengalami diare sudah 5 hari. Konjutiva tampak anemis, tulang area wajah tampak menonjol, klavicula terlihat menonjol,massa otot di area tangan atas sudah banyak berkurang. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 7,9g/dl/ Ht 2.4 %/ serum Albumin 2,95g/dl/ SI 141 mg/dl/ TIBC 166mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien Nn. Y yang Anda jabarkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Malnutrisi
2. Intoleransi aktivitas
3. Diare
Penjelasan:
1. Malnutrisi
- SDKI: Malnutrisi
- SLKI: Manajemen Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi
Penjelasan: Pasien mengalami penurunan berat badan kering yang signifikan, penurunan nafsu makan, dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai albumin yang rendah, menandakan adanya masalah nutrisi.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Pemulihan Fisik
- SIKI: Manajemen Energi
Penjelasan: Pasien menjalani hemodialisis rutin 2 kali seminggu, serta tampak adanya penurunan massa otot di area tangan atas, mengindikasikan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
3. Diare
- SDKI: Diare
- SLKI: Manajemen Eliminasi
- SIKI: Manajemen Diare
Penjelasan: Pasien mengalami diare selama 5 hari, yang dapat menyebabkan terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit.
Secara singkat, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien Nn. Y adalah malnutrisi, intoleransi aktivitas, dan diare. Penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk masing-masing diagnosa juga telah dipaparkan. -
Article No. 3657 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan utama kelelahan yang mudah, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, sesak napas saat beraktivitas ringan, mual dan muntah, serta sering berkemih pada malam hari. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah tinggi, edema, dan suara jantung S3. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar kreatinin dan BUN, penurunan GFR, serta proteinuria. Diagnosis kerja adalah gagal ginjal kronis stadium 4 dengan hipertensi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, saya sebagai perawat senior akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema, sesak napas, dan peningkatan berat badan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan, ditandai dengan mudah merasa lelah saat beraktivitas ringan.
3. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan sering berkemih di malam hari dan proteinuria.
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah.
5. Risiko komplikasi hipertensi berhubungan dengan peningkatan tekanan darah.
Penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan terstandar untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan NANDA-I.
- Diagnosa keperawatan yang teridentifikasi sesuai dengan SDKI adalah kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas, perubahan pola eliminasi, ketidakseimbangan nutrisi, dan risiko komplikasi hipertensi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan terstandar untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien ini antara lain: keseimbangan cairan, peningkatan toleransi aktivitas, pola eliminasi urin yang efektif, status nutrisi yang adekuat, dan pencegahan komplikasi hipertensi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan terstandar untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen cairan, manajemen aktivitas, manajemen eliminasi, manajemen nutrisi, dan manajemen hipertensi.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan akan membantu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstandar, dan berkualitas bagi pasien dengan gagal ginjal kronis stadium 4 dan hipertensi. -
Article No. 3658 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapak lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien Tn. A yang anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: H11.0
- Deskripsi: Conjunctivitis, unspecified
Penjelasan:
- Kondisi Tn. A dengan adanya lendir putih di bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram mengarah pada diagnosis conjunctivitis atau peradangan pada konjungtiva.
- Kode ICD-10 H11.0 merupakan kode untuk conjunctivitis yang tidak dispesifikasi lebih lanjut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 95.11
- Deskripsi: Irrigation of eye
Penjelasan:
- Pada kondisi conjunctivitis, salah satu tindakan yang mungkin dilakukan adalah irigasi atau pembersihan pada mata untuk menghilangkan eksudat atau lendir yang mengganggu penglihatan.
- Kode ICD-9-CM 95.11 merupakan kode untuk prosedur irigasi mata.
Secara keseluruhan, berdasarkan gejala yang disampaikan oleh Tn. A, diagnosis yang sesuai adalah conjunctivitis yang tidak dispesifikasi lebih lanjut (H11.0) dan tindakan yang mungkin dilakukan adalah irigasi mata (95.11). -
Article No. 3659 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapak lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan penjelasan kondisi Tn. A, usia 55 tahun yang mengatakan terdapat lendir putih pada bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Gangguan Penglihatan
- Definisi: Penurunan tajam penglihatan atau perubahan kemampuan penglihatan yang menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
- Penyebab: Salah satunya adalah akumulasi lendir atau kotoran pada mata yang dapat mengganggu fungsi penglihatan.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran:
- Penglihatan membaik
- Kemampuan mandiri dalam perawatan mata meningkat
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi:
- Manajemen Gangguan Penglihatan
- Observasi tanda-tanda gangguan penglihatan
- Identifikasi penyebab gangguan penglihatan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, dokter mata) untuk penanganan lebih lanjut
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai perawatan mata yang tepat
- Monitor efektivitas intervensi
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Gangguan Penglihatan" ditegakkan karena adanya keluhan dari Tn. A yaitu terdapat lendir putih pada bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram. Hal ini dapat mengganggu fungsi penglihatan dan aktivitas sehari-hari pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen gangguan penglihatan, yang meliputi observasi tanda-tanda, identifikasi penyebab, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, edukasi pasien dan keluarga, serta monitor efektivitas intervensi. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan penglihatan pasien dan kemampuannya dalam melakukan perawatan mata secara mandiri. -
Article No. 3660 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapak lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penglihatan berhubungan dengan Katarak
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan didefinisikan sebagai perubahan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Tanda dan gejala dapat berupa penglihatan kabur, nyeri, perubahan lapang pandang, dan fotofobia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan penglihatan adalah pasien dapat mempertahankan fungsi penglihatan, dapat beraktivitas dengan aman, dan mampu merawat diri terkait dengan gangguan penglihatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain: pengkajian fungsi penglihatan, pemberian edukasi terkait penyebab dan perawatan katarak, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (oftalmolog) untuk penanganan lebih lanjut, dan latihan aktivitas sehari-hari yang aman.
Kesimpulan, Tn. A mengalami gangguan penglihatan berhubungan dengan katarak, yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia.