Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3783 | 28 Oct 2024
Klinis : rumusan masalah dari Suatu pagi di rumah sakit N, seorang pasien bernama Ny H (40 tahun) G3P2 hamil 30 minggu yang telah dirawat bersama selama 2 hari di bangsal Obgyn karena penyakit demam berdarah. Pasien mendapatkan pemeriksaan rutin. Pada jam 06.00 setelah mandi datang bidan dan melakukan tensi darah pengukuran suhu dan tekanan darah dan menanyakan bagaimana keadaan dan apakah ada keluhan. Pada jam 06.15 datang beberapa orang koas menanyakan keluhan dan melakukan tensi darah, pengukuran suhu dan tekanan darah. Pada jam 06.30 datang nutrisionis mengantarkan sarapan dan menanyakan keadaan pasien dan saat pasien bilang sedikit berdebar pasien dilakukan pengukuran tensi, Pada jam 06.45 seorang dokter spesialis Obgyn bersama residen dan menanyakan keadaan pasien kemudian pada saat residen ingin memeriksa TD, suhu, respirasi dan denyut pasien dan keluarga tiba tiba marah. Karena pasien merasa sudah berulang ulang dilakukan prosedur yang sama sejak pagi hari.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan uraian kasus di atas, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Kecemasan berhubungan dengan persepsi ancaman terhadap integritas diri, ditandai dengan pasien merasa terganggu dengan prosedur yang dilakukan berulang-ulang.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respons emosional dan psikologis terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Pasien dapat mengidentifikasi sumber kecemasan
3. Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi penyebab dan faktor yang memengaruhi kecemasan
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Libatkan keluarga dalam upaya menurunkan kecemasan
Standar PPNI:
Perawat harus mampu mengidentifikasi masalah kecemasan pada pasien, merancang intervensi yang tepat, dan mengevaluasi efektivitas intervensi dalam upaya memenuhi kebutuhan pasien secara holistik. -
Article No. 3784 | 28 Oct 2024
Klinis : rumusan masalah dari Suatu pagi di rumah sakit N, seorang pasien bernama Ny H (40 tahun) G3P2 hamil 30 minggu yang telah dirawat bersama selama 2 hari di bangsal Obgyn karena penyakit demam berdarah. Pasien mendapatkan pemeriksaan rutin. Pada jam 06.00 setelah mandi datang bidan dan melakukan tensi darah pengukuran suhu dan tekanan darah dan menanyakan bagaimana keadaan dan apakah ada keluhan. Pada jam 06.15 datang beberapa orang koas menanyakan keluhan dan melakukan tensi darah, pengukuran suhu dan tekanan darah. Pada jam 06.30 datang nutrisionis mengantarkan sarapan dan menanyakan keadaan pasien dan saat pasien bilang sedikit berdebar pasien dilakukan pengukuran tensi, Pada jam 06.45 seorang dokter spesialis Obgyn bersama residen dan menanyakan keadaan pasien kemudian pada saat residen ingin memeriksa TD, suhu, respirasi dan denyut pasien dan keluarga tiba tiba marah. Karena pasien merasa sudah berulang ulang dilakukan prosedur yang sama sejak pagi hari.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A91
- Deskripsi: Demam berdarah dengue
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.91
- Deskripsi: Pemantauan tanda-tanda vital, seperti pengukuran tekanan darah, suhu, dan respirasi.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A91 (Demam berdarah dengue) sesuai dengan diagnosis bahwa pasien (Ny. H) dirawat di bangsal Obgyn karena penyakit demam berdarah.
2. Kode ICD-9-CM 99.91 (Pemantauan tanda-tanda vital) mencakup semua prosedur yang dilakukan oleh bidan, koas, dan dokter spesialis Obgyn serta residen, yaitu pengukuran tekanan darah, suhu, dan respirasi untuk memantau kondisi pasien.
Dalam kondisi ini, pasien merasa terganggu karena telah berulang kali dilakukan prosedur yang sama sejak pagi hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh kekhawatiran pasien terhadap kondisi kesehatannya atau ketidaknyamanan dengan frekuensi pemeriksaan yang tinggi. Komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien serta keluarga sangat penting untuk memahami dan mengelola situasi ini dengan tepat. -
Article No. 3785 | 28 Oct 2024
Klinis : febris
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Tentu, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi febris:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terklasifikasi di tempat lain (NOS)
Penjelasan:
- Kode R50.9 digunakan untuk mewakili kondisi febris atau demam yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang lebih spesifik.
- Kondisi febris atau demam adalah tanda umum dari berbagai penyakit atau kondisi medis, dan kode ini digunakan ketika penyebab spesifik dari demam belum dapat ditentukan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang secara khusus terkait dengan febris atau demam.
Penjelasan:
- Febris atau demam umumnya tidak memerlukan prosedur atau tindakan medis secara langsung, kecuali jika terkait dengan penyakit atau kondisi medis yang mendasarinya.
- Penanganan febris atau demam biasanya berfokus pada manajemen gejala, seperti pemberian obat penurun demam, pendinginan tubuh, dan identifikasi serta pengobatan penyebab yang mendasarinya.
Jadi, dalam kasus ini, hanya tersedia kode ICD-10 untuk diagnosis febris atau demam, yaitu R50.9, tanpa adanya kode ICD-9-CM prosedur yang secara khusus terkait. -
Article No. 3786 | 28 Oct 2024
Klinis : febris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi febris.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal, biasanya disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kemampuan untuk mengeluarkan panas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertermia antara lain:
1. Suhu tubuh normal
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada pasien dengan hipertermia antara lain:
1. Pemantauan suhu tubuh
2. Pemberian terapi antipiretik
3. Manajemen lingkungan (menjaga suhu ruangan nyaman)
4. Edukasi tentang perawatan diri saat demam
Secara akademis, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang telah disebutkan di atas merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menangani kondisi febris atau demam pada pasien. Sebagai seorang pakar perawat, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut jika diperlukan. -
Article No. 3787 | 28 Oct 2024
Klinis : bintik ditangan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi bintik di tangan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Integritas Kulit adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan atau melindungi struktur dan fungsi kulit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Integritas Kulit adalah pasien dapat mempertahankan integritas kulit yang optimal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Gangguan Integritas Kulit meliputi:
a. Perawatan luka
b. Manajemen gejala
c. Edukasi tentang perawatan kulit
d. Pemantauan status kulit
Secara akademis, sebagai seorang pakar perawat, dapat disimpulkan bahwa bintik di tangan merupakan salah satu bentuk gangguan integritas kulit yang memerlukan penanganan komprehensif sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 3788 | 28 Oct 2024
Klinis : bintik ditangan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi bintik di tangan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Integritas Kulit adalah pasien menunjukkan integritas kulit yang utuh, bebas dari lesi, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Perawatan Luka: Membersihkan dan merawat luka, mengaplikasikan salep/krim, dan mengganti balutan sesuai kondisi.
2. Manajemen Nyeri: Mengelola nyeri yang mungkin dirasakan pasien akibat luka.
3. Edukasi Perawatan Kulit: Memberikan edukasi kepada pasien mengenai perawatan kulit yang baik dan benar.
Penanganan yang tepat dan sesuai standar diharapkan dapat membantu mempercepat penyembuhan lesi pada kulit dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 3789 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. L, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat eschar pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. L, 20 tahun, yang dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik:
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Cedera Akut
2. Nyeri Akut
3. Kerusakan Integritas Kulit
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Cedera Akut
- Definisi: Keadaan ketika individu berisiko mengalami cedera fisik yang terjadi secara tiba-tiba dan disebabkan oleh faktor eksternal.
- Faktor Risiko: Paparan terhadap listrik.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik Mayor: Perubahan tanda vital (nadi, tekanan darah, laju pernapasan, suhu), ekspresi wajah, mengeluh nyeri.
3. Kerusakan Integritas Kulit
- Definisi: Perubahan pada kulit dan/atau jaringan yang menyokong yang bersifat normal.
- Karakteristik Mayor: Luka bakar, kulit kering, bengkak, perubahan warna kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan Risiko Cedera
2. Manajemen Nyeri
3. Penyembuhan Luka
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Risiko
2. Manajemen Nyeri
3. Perawatan Luka
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Cedera Akut: Pasien berisiko mengalami cedera akibat paparan terhadap listrik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen risiko, seperti memantau tanda-tanda vital, mencegah komplikasi, dan melakukan stabilisasi.
2. Nyeri Akut: Pasien mengalami nyeri akut akibat luka bakar. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti melakukan pengkajian nyeri, memberikan analgesik, dan melakukan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
3. Kerusakan Integritas Kulit: Pasien mengalami kerusakan integritas kulit berupa luka bakar. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, seperti melakukan pembersihan luka, debridement, dan aplikasi balutan yang tepat. -
Article No. 3790 | 28 Oct 2024
Klinis : Distrnsi adomen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi distrensi abdomen yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (nyeri).
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah klien mampu mengontrol nyeri, melaporkan penurunan tingkat nyeri, dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan manajemen nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi modalitas nyeri, dan peningkatan kenyamanan.
Kondisi distrensi abdomen dapat menyebabkan nyeri akut pada pasien. Perawat harus melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi yang tepat, dan memantau respons pasien terhadap intervensi yang diberikan. -
Article No. 3791 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan nyeri kepala pada tengkuk, pusing, lemas, saat ini sedang menjalani cuci darah 2x seminggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia):
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI: Tidak ada keluhan nyeri, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada perubahan ekspresi wajah.
- SIKI: Manajemen nyeri, relaksasi, terapi musik, kompres hangat/dingin.
2. Kelelahan
- SDKI: Sensasi yang berkelanjutan dan subyektif dari kekurangan energi fisik dan/atau mental yang tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan.
- SLKI: Mampu melakukan aktivitas sehari-hari, tidak ada keluhan kelelahan, tidak ada penurunan berat badan.
- SIKI: Manajemen energi, istirahat, terapi aktivitas, edukasi.
3. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
- SDKI: Ketidakcukupan sirkulasi darah dan/atau cairan ke jaringan perifer.
- SLKI: Tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada edema, warna kulit normal.
- SIKI: Manajemen cairan, monitoring tanda vital, elevasi ekstremitas.
Penjelasan singkat:
Pasien mengatakan nyeri kepala pada tengkuk, pusing, dan lemas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk nyeri akut, kelelahan, dan perfusi jaringan perifer yang tidak efektif. Pasien saat ini sedang menjalani cuci darah 2 kali seminggu, yang dapat menyebabkan perubahan hemodinamik dan berpotensi mempengaruhi perfusi jaringan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri, relaksasi, manajemen energi, istirahat, monitoring tanda vital, dan manajemen cairan untuk memastikan perfusi jaringan yang adekuat. -
Article No. 3792 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan nyeri kepala pada tengkuk, pusing, lemas, saat ini sedang menjalani cuci darah 2x seminggu. Tekanan darah nya 210/110 mmhg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Penyakit ginjal, hipertensi
- Gejala dan Tanda: Pasien mengeluh nyeri kepala pada tengkuk, pusing
- Faktor yang Mempengaruhi: Menjalani hemodialisis 2 kali seminggu
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien dapat mengendalikan nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, tidak ada keluhan pusing
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Kolaborasi Pemberian Analgetik
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menahan atau melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang diinginkan atau dibutuhkan.
SDKI:
- Penyebab: Anemia, hipertensi
- Gejala dan Tanda: Pasien mengeluh lemas
- Faktor yang Mempengaruhi: Menjalani hemodialisis
SLKI:
- Tujuan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan tidak lemas, mampu beraktivitas
SIKI:
- Intervensi: Manajemen Energi, Peningkatan Mobilitas, Edukasi Manajemen Aktivitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu menerapkan pendekatan holistik dengan mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual pasien. Perawat juga harus berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan penanganan yang komprehensif.