Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5885 | 15 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan G3 P1 Ao. Umur kehamilan 27 1/7 minggu mengeluh perut terasa kenceng-kenceng.. TFU 28. DJJ 140. HIS jarang
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis sebagai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O47.1
- Deskripsi: Kontraksi palsu (Braxton Hicks) pada kehamilan
Penjelasan:
- O47.1 adalah kode ICD-10 untuk "Kontraksi palsu (Braxton Hicks) pada kehamilan", yang sesuai dengan gejala pasien yaitu perut terasa kenceng-kenceng pada usia kehamilan 27 1/7 minggu.
- Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah kontraksi uterus yang terjadi sebelum persalinan dan tidak menyebabkan dilatasi serviks atau perubahan progresif pada persalinan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai, karena tidak ada informasi mengenai tindakan medis yang dilakukan pada pasien.
Dalam kasus ini, tidak ada tindakan medis yang dilaporkan, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang dapat diidentifikasi. Penatalaksanaan yang mungkin dilakukan adalah pemantauan kondisi pasien dan observasi lebih lanjut. -
Article No. 5886 | 15 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan G3 P1 Ao. Umur kehamilan 27 1/7 minggu mengeluh perut terasa kenceng-kenceng.. TFU 28. DJJ 140. HIS jarang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Distosia (NANDA-I)
Penjelasan: Pasien dengan G3 P1 Ao, usia kehamilan 27 1/7 minggu, mengeluh perut terasa kenceng-kenceng, TFU 28, DJJ 140, dan HIS jarang, menunjukkan risiko terjadinya distosia atau kesulitan dalam proses persalinan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan ibu untuk melahirkan bayi secara normal karena adanya hambatan mekanis atau fungsional.
- Karakteristik Definisi: Kontraksi uterus tidak adekuat, kemajuan persalinan lambat, disproporsi sefalopelvik, dan posisi/presentasi abnormal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Ibu dapat melahirkan bayi secara normal tanpa komplikasi.
- Kriteria Hasil: Kontraksi uterus adekuat, kemajuan persalinan normal, dan bayi lahir tanpa komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan kontraksi uterus, kemajuan persalinan, dan penyulit persalinan; manajemen nyeri persalinan; dan kolaborasi dengan tim kesehatan terkait.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan utama untuk pasien ini adalah Risiko Distosia, dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada pemantauan kondisi ibu dan kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mencegah dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi selama proses persalinan. -
Article No. 5887 | 15 Nov 2024
Klinis : hemoglobin pasien 7,6
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien dengan kadar hemoglobin 7,6, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Penurunan Volume Darah Terkait Penurunan Produksi Sel Darah Merah
Penjelasan:
Penurunan volume darah disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah, yang ditandai dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah dari normal (7,6 g/dL). Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan mudah lelah.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Peningkatan Volume Darah
b. Peningkatan Kadar Hemoglobin
c. Penurunan Gejala Anemia (kelelahan, pusing, mudah lelah)
Penjelasan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan volume darah pasien dapat meningkat, kadar hemoglobin dapat kembali normal, dan gejala-gejala anemia yang dirasakan pasien dapat berkurang atau hilang.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Identifikasi penyebab penurunan volume darah dan kadar hemoglobin (misalnya, defisiensi nutrisi, perdarahan, penyakit kronis, dll.)
b. Monitoring tanda vital dan status cairan pasien secara rutin
c. Pemberian suplemen besi, vitamin, dan nutrisi yang kaya zat besi
d. Edukasi pasien dan keluarga tentang diet kaya zat besi dan pentingnya menjaga hidrasi
e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologis yang sesuai (misalnya, pemberian obat-obatan untuk meningkatkan produksi sel darah merah)
f. Pemantauan kadar hemoglobin secara berkala
g. Pencegahan komplikasi terkait anemia (seperti gangguan kardiovaskular, infeksi, dll.)
Penjelasan:
Intervensi keperawatan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi penurunan volume darah dan kadar hemoglobin. Identifikasi penyebab, pemberian nutrisi yang tepat, pemantauan status cairan, kolaborasi dengan dokter, serta edukasi pasien dan keluarga merupakan langkah-langkah yang penting untuk membantu meningkatkan volume darah, kadar hemoglobin, dan mengurangi gejala anemia yang dialami oleh pasien. -
Article No. 5632 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Pasien dengan kondisi trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin dapat didiagnosis dengan beberapa diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Berikut adalah penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
- SDKI: Risiko Perdarahan adalah kondisi di mana individu rentan mengalami kehilangan darah yang berlebih.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi perdarahan, kadar trombosit normal, dan tidak ada gejala tanda perdarahan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan perdarahan, pemberian produk darah jika diperlukan, dan edukasi terkait faktor risiko serta pencegahan perdarahan.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan pengurangan rasa nyeri, dapat beradaptasi dengan nyeri, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan distraksi.
3. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
- SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh kembali normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antipiretik, kompres hangat/dingin, dan edukasi terkait manajemen demam.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan kondisi pasien tersebut adalah Risiko Perdarahan, Nyeri Akut, dan Hipertermia. Perawat harus melakukan penilaian komprehensif dan menetapkan prioritas masalah keperawatan untuk memberikan intervensi yang tepat dan efektif bagi pasien. -
Article No. 5633 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat pakar yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi dengan gejala trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Intoleransi Aktivitas
3. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Definisi - Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Pasien menunjukkan berat badan yang sesuai dengan usia dan tinggi badan.
- SIKI: Intervensi - Pemantauan asupan dan keluaran nutrisi, pemberian nutrisi parenteral atau enteral jika perlu.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin secara mandiri.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi - Pengaturan aktivitas, pemberian dukungan selama aktivitas, dan edukasi mengenai manajemen energi.
3. Hipertermia
- SDKI: Definisi - Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Suhu tubuh pasien kembali normal.
- SIKI: Intervensi - Pemantauan suhu tubuh, pemberian obat antipiretik, dan manajemen lingkungan untuk menurunkan suhu tubuh.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Wassalamualaikum. -
Article No. 5634 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, perkenalkan saya Perawat Profesional yang akan membantu Anda dalam mengidentifikasi diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI-SLKI-SIKI standar PPNI untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, yaitu trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin, maka dapat diidentifikasi beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, antara lain:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan: Kondisi ini dapat terjadi akibat penurunan jumlah trombosit yang dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, sehingga menimbulkan gejala mual, pusing, dan demam.
2. Diagnosa Keperawatan SDKI: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Rendahnya jumlah trombosit dapat menyebabkan penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik, sehingga menimbulkan gejala seperti pusing dan keringat dingin.
3. Diagnosa Keperawatan SDKI: Ketidakefektifan Termoregulasi
Penjelasan: Penurunan jumlah trombosit dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur suhu, sehingga menyebabkan gejala seperti demam dan keringat dingin.
Dalam pengkajian dan penentuan diagnosa keperawatan, perawat juga akan menggunakan standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk memastikan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasien.
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan ditanyakan.
Wassalamualaikum. -
Article No. 5635 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda jelaskan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R58
- Deskripsi: Perdarahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Trombosit rendah (atau trombositopenia) dapat menyebabkan perdarahan atau perdarahan spontan, yang tercakup dalam kode ICD-10 R58.
- Gejala-gejala lain yang Anda sebutkan, seperti pusing, mual, demam, dan keringat dingin, dapat menjadi manifestasi dari perdarahan atau kondisi yang menyebabkan perdarahan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.03
- Deskripsi: Pemberian transfusi trombosit
Penjelasan:
- Jika pasien mengalami trombositopenia yang parah dan dapat menyebabkan perdarahan, maka pemberian transfusi trombosit (kode ICD-9-CM 99.03) dapat menjadi tindakan medis yang diberikan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Dalam kasus ini, kode ICD-10 yang sesuai adalah R58 untuk perdarahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Sementara kode ICD-9-CM prosedur yang mungkin diberikan adalah 99.03 untuk pemberian transfusi trombosit, jika diperlukan untuk mengatasi trombositopenia yang parah. -
Article No. 5636 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas pertanyaan Anda. Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko penurunan volume cairan berhubungan dengan perdarahan akut, ditandai dengan trombosit rendah, mual, demam, dan keringat dingin.
Penjelasan:
- Risiko penurunan volume cairan adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kekurangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
- Penyebabnya dapat berupa perdarahan akut, seperti yang terjadi pada pasien dengan trombosit rendah.
- Gejala yang muncul antara lain mual, demam, dan keringat dingin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran utama: Keseimbangan cairan yang memadai.
- Luaran lainnya: Tanda-tanda vital yang stabil, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi utama: Manajemen cairan.
- Intervensi lainnya: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antiemetik (obat anti mual), dan pemberian antipiretik (obat penurun demam).
Sekian penjelasan singkat saya sebagai perawat. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 5637 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Berhubungan dengan Penurunan Trombosit
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, seperti trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin, dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki risiko perdarahan. Penurunan trombosit (jumlah sel darah pembeku) dapat menyebabkan peningkatan risiko perdarahan pada pasien. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Perdarahan Berhubungan dengan Penurunan Trombosit".
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Kerentanan untuk mengalami kehilangan darah yang melebihi batas normal, yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda perdarahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan:
- Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
- Lakukan pemantauan fungsi hemostasis (pembekuan darah)
- Berikan obat-obatan sesuai dengan instruksi medis
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Lakukan tindakan pencegahan perdarahan
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menentukan diagnosa keperawatan yang tepat dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk mengelola risiko perdarahan pada pasien dengan trombosit rendah. -
Article No. 5638 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala: Penurunan berat badan, mual, demam, keringat dingin.
2. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang diharapkan.
- Gejala: Pusing, kelelahan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Kode diagnosis D.0076, dengan definisi dan kriteria diagnostik yang sesuai.
- SLKI: Kode intervensi I.0106 "Manajemen nutrisi", dengan tujuan dan aktivitas keperawatan yang ditujukan untuk meningkatkan asupan nutrisi.
- SIKI: Kode hasil J.0110 "Status nutrisi: biokimia", dengan indikator pemantauan dan evaluasi untuk menilai keseimbangan nutrisi.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Kode diagnosis D.0113, dengan definisi dan kriteria diagnostik yang sesuai.
- SLKI: Kode intervensi I.0163 "Manajemen energi", dengan tujuan dan aktivitas keperawatan yang ditujukan untuk meningkatkan toleransi aktivitas.
- SIKI: Kode hasil J.0137 "Toleransi aktivitas", dengan indikator pemantauan dan evaluasi untuk menilai kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas.
Secara umum, kondisi trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin dapat mengarah pada diagnosa keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan Intoleransi aktivitas. Penerapan intervensi dan hasil keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI PPNI dapat membantu dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi pasien.