Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3859 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan makanan diagnosa?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosа Keperawatan untuk kondisi keracunan makanan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan volume dan/atau komposisi cairan tubuh yang dapat mengganggu kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Mual, muntah, diare, demam.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, intake dan output seimbang, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan intake dan output cairan, pemberian cairan intravena, pencegahan komplikasi, edukasi pasien dan keluarga.
- Rasional: Untuk mengembalikan keseimbangan cairan, mencegah dehidrasi, dan memfasilitasi pemulihan pasien.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, memantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, serta memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi risiko ketidakseimbangan cairan yang terjadi akibat keracunan makanan. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien memperoleh perawatan yang optimal dan dapat pulih dengan cepat. -
Article No. 3860 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan tanaman diagnosa?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan menyajikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi keracunan tanaman, dengan nada akademis dan persona pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Keracunan
Definisi: Rentan mengalami efek merugikan dari paparan zat toksik atau berbahaya.
Faktor Risiko: Paparan tanaman beracun, ketidaktahuan tentang tanaman berbahaya, kesalahan dalam mengonsumsi.
2. Perubahan Pola Eliminasi
Definisi: Perubahan dalam frekuensi, jumlah, konsistensi, atau karakteristik eliminasi urin atau fekal.
Faktor Terkait: Efek toksik pada saluran gastrointestinal dan ginjal.
3. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat.
Faktor Terkait: Efek toksik pada sistem pernapasan.
Penjelasan Singkat Standar:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Diagnosa keperawatan tersebut mengacu pada SDKI yang menyediakan definisi dan faktor terkait yang terstandarisasi, sehingga perawat dapat mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan luaran atau outcome yang diharapkan dari intervensi keperawatan, seperti stabilnya tanda vital, tidak terjadi komplikasi, dan peningkatan pengetahuan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini memberikan panduan bagi perawat dalam melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, seperti pemantauan tanda vital, pemberian antidotum, edukasi tentang tanaman beracun, dan manajemen gejala.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandarisasi, berkualitas, dan berpusat pada pasien dalam menangani kasus keracunan tanaman. -
Article No. 3861 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan obat tanaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Keracunan Obat
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Risiko Keracunan Obat adalah "Keadaan di mana individu berisiko mengalami dampak buruk akibat paparan berlebih terhadap obat-obatan, baik sengaja maupun tidak sengaja".
Pada kasus keracunan obat tanaman, individu dapat terpapar zat-zat toksik yang terkandung dalam tanaman tersebut, baik melalui ingesti, inhalasi, maupun kontak kulit. Hal ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti mual, muntah, diare, pusing, bahkan gangguan pada organ-organ vital.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang sesuai adalah "Tidak Terjadi Keracunan Obat", dengan kriteria hasil seperti:
1. Tidak ada tanda-tanda keracunan obat
2. Tidak ada keluhan gejala keracunan obat
3. Vital sign dalam batas normal
Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diterapkan meliputi:
1. Mengkaji tanda dan gejala keracunan obat
2. Memberikan perawatan segera sesuai gejala yang muncul
3. Memantau parameter vital sign secara berkala
4. Mengidentifikasi dan menghindari faktor penyebab keracunan
5. Memberikan edukasi tentang pencegahan keracunan obat
Dengan pendekatan holistik dan berpusat pada pasien, perawat berperan penting dalam mendeteksi, mengelola, dan mencegah terjadinya keracunan obat pada pasien. -
Article No. 3862 | 28 Oct 2024
Klinis : Sejak tadi pagi pasien demam (+) kejang sebentar-sebentar hingga 6 x, setelah kejang anak sadar, tidak muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko kejang berhubungan dengan demam
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami kontraksi otot yang tidak terkendali dan berulang.
- Faktor risiko: Demam, gangguan elektrolit, lesi otak, stress, dan riwayat kejang.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Individu tidak mengalami episode kejang selama perawatan.
- Kriteria Hasil: Tidak terjadi kejang selama perawatan, pasien dapat mengenali tanda-tanda awal kejang, dan pasien dapat melakukan tindakan untuk mencegah kejang.
Penjelasan SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Monitoring tanda vital, pemberian obat antikonvulsan, manajemen demam, pemberian cairan, dan pendidikan pasien/keluarga tentang pencegahan kejang.
Berdasarkan kondisi pasien yang demam (+) dengan kejang sebentar-sebentar hingga 6 kali, serta kesadaran pasien yang baik setelah kejang, maka diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah "Risiko kejang berhubungan dengan demam". Hal ini perlu ditangani segera dengan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 3863 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan obat tanaman diagnosa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Keracunan Obat (R-KO)
Definisi:
Risiko Keracunan Obat adalah kondisi di mana individu berada dalam bahaya atau kemungkinan mengalami efek buruk akibat terpapar atau mengonsumsi zat, termasuk obat-obatan, suplemen, atau bahan kimia lainnya, dalam jumlah atau konsentrasi yang berbahaya.
Penyebab Risiko:
1. Mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tanpa resep atau panduan profesional
2. Kesalahan dalam dosis atau frekuensi penggunaan obat
3. Interaksi antara obat-obatan atau bahan kimia
4. Ketidaktahuan tentang efek samping obat
5. Kerentanan individu terhadap efek obat tertentu
Rencana Keperawatan:
1. Identifikasi penyebab dan faktor risiko keracunan
2. Pantau tanda-tanda vital dan gejala keracunan
3. Berikan perawatan darurat sesuai dengan gejala keracunan
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang penggunaan obat yang aman
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan keracunan
SDKI, SLKI, SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Keracunan Obat (R-KO)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan Stabilitas Fisiologis, Pengelolaan Efek Samping Obat, Peningkatan Pemahaman Pengobatan
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pemantauan Tanda-Tanda Vital, Penanganan Kedaruratan, Edukasi Penggunaan Obat
Harapan Luaran:
Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, mampu mengelola efek samping obat, dan meningkatkan pemahaman tentang penggunaan obat yang aman. -
Article No. 3864 | 28 Oct 2024
Klinis : Seorang pria usia 43 tahun di diagnose gagal ginjal kronik, setiap dua minggu sekali harus melakukan cuci darah, data lain didapatkan data bahwa istri pasien meninggalkan pasien dan dan pergi dari rumah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Intoleransi Aktivitas
3. Koping Individu Tidak Efektif
Penjelasan singkat:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Kondisi di mana individu mengalami hambatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bersih dan paten.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan edukasi tentang perawatan jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang baik.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, terapi latihan, dan edukasi tentang manajemen energi.
3. Koping Individu Tidak Efektif
- SDKI: Kondisi di mana individu menunjukkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap stressor.
- SLKI: Pasien dapat menunjukkan koping yang efektif dalam menghadapi stressor.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah dukungan emosional, terapi kognitif, dan edukasi tentang manajemen stres.
Dalam kasus ini, pasien mengalami gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah secara rutin. Selain itu, adanya masalah dalam hubungan keluarga, di mana istri pasien meninggalkan pasien, dapat mempengaruhi kondisi psikologis dan kemampuan koping pasien. Oleh karena itu, penanganan yang komprehensif, meliputi manajemen kondisi medis, terapi aktivitas, dan dukungan psikologis, sangat diperlukan untuk membantu pasien dalam menghadapi tantangan yang dihadapinya. -
Article No. 3865 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony yang mengalami tersengat listrik.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Kerusakan Jaringan Akibat Sengatan Listrik
2. Risiko Gangguan Kardiovaskular Berhubungan dengan Sengatan Listrik
3. Nyeri Akut Berhubungan dengan Luka Bakar Akibat Sengatan Listrik
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Kerusakan Jaringan Akibat Sengatan Listrik
- SDKI: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
- SLKI: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan tanda-tanda peradangan, pemberian antikoagulan, dan perawatan luka.
- SIKI: Pemberian oksigen, tindakan resusitasi, pemberian cairan intravena, dan pengobatan luka bakar.
2. Risiko Gangguan Kardiovaskular Berhubungan dengan Sengatan Listrik
- SDKI: Potensi gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan komplikasi.
- SLKI: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan EKG, pemberian obat-obatan kardiovaskular, dan rujukan ke dokter.
- SIKI: Pemantauan tanda-tanda vital, tindakan resusitasi, pemasangan alat pacu jantung, dan pemberian obat-obatan kardiovaskular.
3. Nyeri Akut Berhubungan dengan Luka Bakar Akibat Sengatan Listrik
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan.
- SLKI: Pengkajian nyeri, pemberian analgesik, manajemen lingkungan, dan teknik manajemen nyeri.
- SIKI: Pemberian analgesik, tindakan manajemen nyeri, tindakan perawatan luka, dan kolaborasi dengan dokter.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada Nn. Leony, perawat harus mempertimbangkan aspek-aspek tersebut berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI yang distandarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan optimal. -
Article No. 3866 | 28 Oct 2024
Klinis : Pasien umur 48 tahun mengatakan nafas sesak bila berbaring terlentang, perut beugah, mual hingga ingin muntah, perut membesar, sering merasa haus, keduang kaki bengkak, Pasien mengatakan BAK ± 0 cc/24 jam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan Volume Cairan (NANDA-I)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kelebihan cairan yang terjadi di seluruh atau sebagian ruang cairan tubuh.
- Penyebab: Asupan cairan berlebih, gangguan mekanisme pengaturan cairan dan elektrolit, penurunan fungsi ginjal.
- Gejala: Edema, sesak napas, berat badan meningkat, ascites, poliuria atau oligouria.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Keseimbangan Cairan, Edema Terkendali, Fungsi Pernapasan Membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Monitor masukan dan pengeluaran cairan, Batasi asupan cairan, Berikan obat diuresis, Atur posisi tidur, Pantau tanda-tanda vital, Kolaborasi dengan tenaga medis.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah Kelebihan Volume Cairan. Penyebabnya dapat berkaitan dengan asupan cairan berlebih, gangguan fungsi ginjal, atau masalah kardiovaskular. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau masukan dan pengeluaran cairan, membatasi asupan cairan, memberikan terapi diuretik, mengatur posisi tidur, serta berkolaborasi dengan tenaga medis. -
Article No. 3867 | 28 Oct 2024
Klinis : Seorang pria usia 43 tahun di diagnose gagal ginjal kronik, setiap dua minggu sekali harus melakukan cuci darah, data lain didapatkan data bahwa istri pasien meninggalkan pasien dan dan pergi dari rumah penegakan diagnosa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda dengan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Citra Tubuh (SDKI)
Definisi: Persepsi atau gambaran mental individu terhadap bentuk dan fungsi tubuhnya yang terganggu atau terdistorsi.
2. Ketidakberdayaan (SDKI)
Definisi: Persepsi individu tentang kurangnya kemampuan untuk mengendalikan atau mempengaruhi suatu situasi.
3. Koping Keluarga Tidak Efektif (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan tindakan yang bertujuan untuk mengatasi masalah.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Citra Tubuh (SDKI)
Pasien mungkin mengalami perubahan persepsi atau gambaran mental terhadap bentuk dan fungsi tubuhnya akibat kondisi gagal ginjal kronik dan proses hemodialisis yang harus dijalani. Hal ini dapat memengaruhi harga diri, interaksi sosial, dan kualitas hidup pasien.
2. Ketidakberdayaan (SDKI)
Pasien mungkin merasa tidak berdaya dan tidak mampu mengendalikan situasi terkait penyakitnya, terutama dengan adanya dukungan keluarga yang berkurang akibat istri yang meninggalkannya.
3. Koping Keluarga Tidak Efektif (SDKI)
Keluarga pasien, terutama istri, mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh pasien. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan pasien untuk beradaptasi dengan kondisinya.
Intervensi Keperawatan (SLKI dan SIKI):
1. Terapi Aktivitas (SLKI)
2. Manajemen Diri (SLKI)
3. Dukungan Emosional (SLKI)
4. Konseling (SIKI)
5. Edukasi Kesehatan (SIKI)
Tujuan intervensi ini adalah untuk membantu pasien meningkatkan citra tubuh, mengelola rasa ketidakberdayaan, dan mendapatkan dukungan keluarga yang efektif dalam menjalani perawatan gagal ginjal kroniknya. -
Article No. 3868 | 28 Oct 2024
Klinis : overhidrasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi overhidrasi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kelebihan Volume Cairan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Kelebihan Volume Cairan adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami kelebihan cairan di dalam ruang intravaskuler, interstitial, dan/atau intrasellular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan kondisi ini adalah pasien akan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada edema, asupan dan output cairan seimbang, dan tidak ada gejala kelebihan cairan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan output cairan, identifikasi penyebab kelebihan cairan, pengaturan diet rendah garam, dan pemberian diuretik jika diperlukan. Perawat juga harus memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen cairan.
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien dengan overhidrasi, memantau tanda-tanda vital, asupan dan output cairan, serta mengidentifikasi penyebab kelebihan cairan. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien dan mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.