Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3849 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif Terkait Luka Bakar
2. Nyeri Akut Terkait Luka Bakar
3. Gangguan Pola Napas Terkait Trauma Elektrik
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif Terkait Luka Bakar
- SDKI: Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif
- SLKI: Perfusi Jaringan
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Perfusi Jaringan
Pasien mengalami luka bakar pada tangan kanan, dada, dan leher, yang dapat menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan dan risiko komplikasi.
2. Nyeri Akut Terkait Luka Bakar
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Nyeri
Pasien mengalami luka bakar yang dapat menimbulkan nyeri akut.
3. Gangguan Pola Napas Terkait Trauma Elektrik
- SDKI: Gangguan Pola Napas
- SLKI: Pola Napas
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Pola Napas
Pasien mengalami takipnea dan terdapat crackling sound serta krepitasi, yang menunjukkan adanya gangguan pola napas akibat trauma elektrik.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memastikan kualitas dan keamanan perawatan yang diberikan. -
Article No. 3850 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan uraian kasus yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T75.4
- Deskripsi: Cedera akibat kejutan listrik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.59
- Deskripsi: Pemantauan dan pengobatan lain untuk kondisi kardiorespiratoir, termasuk penilaian luka bakar dan pengobatan luka bakar.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 T75.4 (Cedera akibat kejutan listrik) sesuai dengan kondisi pasien Nn. Leony yang mengalami tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Kode ini mencakup cedera akibat kejutan listrik, terkena listrik, dan sengatan listrik.
2. Kode ICD-9-CM 93.59 (Pemantauan dan pengobatan lain untuk kondisi kardiorespiratoir, termasuk penilaian luka bakar dan pengobatan luka bakar) mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menangani kondisi pasien, termasuk:
- Pemantauan tanda-tanda vital (nadi, napas, tekanan darah, saturasi oksigen)
- Penilaian dan perawatan luka bakar pada tangan kanan, dada, dan leher
- Penanganan kondisi palpitasi dan takipnea
- Pemeriksaan diagnostik elektrokardiogram yang menunjukkan PVC (Premature Ventricular Contractions)
Kode-kode tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan diagnosis serta tindakan medis yang dilakukan dalam penanganan kasus Nn. Leony. -
Article No. 3851 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Nn. Leony yang mengalami sengatan listrik dengan hasil pengkajian yang telah disampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Luka Bakar
Penjelasan Singkat:
Nn. Leony mengalami luka bakar pada area tangan kanan, dada, dan leher akibat sengatan listrik saat memasak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada integritas kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan, kering, bengkak, dan crackling sound pada area terluka.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 10001
- Definisi: Kerusakan atau gangguan pada kulit dan atau membran mukosa
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 10001
- Definisi: Pemulihan struktur dan fungsi kulit dan membran mukosa
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 10001
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki integritas kulit dan membran mukosa
2. Gangguan Perfusi Jaringan Berhubungan dengan Sengatan Listrik
Penjelasan Singkat:
Nn. Leony mengalami gejala seperti mati rasa pada tangan kanan, nadi cepat, palpitasi, dan takipnea yang mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan akibat sengatan listrik. Hal ini dapat berdampak pada suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 12005
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 12005
- Definisi: Pemulihan sirkulasi darah ke jaringan tubuh
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 12005
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki perfusi jaringan -
Article No. 3852 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan kerusakan struktur pembuluh darah akibat tersengat listrik, ditandai dengan mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, dan CRT < 2 detik.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat luka bakar pada leher, ditandai dengan RR 30x/menit, takipnea, dan adanya crackling sound serta krepitasi.
3. Risiko Syok berhubungan dengan luka bakar yang luas, ditandai dengan TD 100/70 mmHg dan SpO2 95%.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer:
- SDKI: Gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan akibat perubahan struktur atau fungsi pembuluh darah.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memulihkan atau meningkatkan perfusi jaringan perifer.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengoptimalkan perfusi jaringan perifer, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan penanganan luka.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari jalan napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan dan mempertahankan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memelihara jalan napas, seperti suction, pemberian oksigen, dan pengaturan posisi.
3. Risiko Syok:
- SDKI: Kondisi yang mengarah pada penurunan sirkulasi dan oksigenasi jaringan yang tidak mencukupi.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah, mengenali, dan mengatasi syok.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memantau tanda-tanda vital, mengelola cairan, dan mencegah komplikasi akibat syok.
Dalam penanganan kasus Nn. Leony, perawat harus berfokus pada stabilisasi kondisi, mengatasi gangguan perfusi jaringan perifer, mempertahankan jalan napas, dan mencegah terjadinya syok. Semua tindakan keperawatan harus dilakukan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 3853 | 28 Oct 2024
Klinis : Pemantauan Cairan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi "Pemantauan Cairan":
1. Kode ICD-10:
- Kode: R63.1
- Deskripsi: Polydipsia (berlebihan minum)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.7
- Deskripsi: Pemantauan cairan dan elektrolit
Penjelasan:
Kode ICD-10 R63.1 (Polydipsia) adalah diagnosis yang sesuai untuk kondisi "Pemantauan Cairan". Polydipsia merupakan gejala yang ditandai dengan konsumsi air yang berlebihan, yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti diabetes mellitus, gangguan kelenjar tiroid, atau gangguan saraf pusat.
Terkait dengan prosedur atau tindakan medis, kode ICD-9-CM 89.7 (Pemantauan cairan dan elektrolit) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan pemantauan atau observasi terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien. Prosedur ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium, pengukuran masukan dan pengeluaran cairan, serta pemantauan tanda-tanda vital yang berkaitan dengan status cairan.
Pemantauan cairan yang cermat dan teratur sangat penting untuk memastikan stabilitas kondisi pasien, terutama pada kasus-kasus kritis atau kondisi medis yang dapat memengaruhi homeostasis cairan dan elektrolit. Kode ICD-9-CM 89.7 mencakup berbagai aktivitas pemantauan, seperti pengukuran intake dan output, pemantauan status hidrasi, dan pengawasan elektrolit dalam darah. -
Article No. 3854 | 28 Oct 2024
Klinis : Pemantauan Cairan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Selamat siang. Saya adalah seorang perawat profesional yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pemantauan cairan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Cairan
Definisi:
Ketidakseimbangan antara intake dan output cairan yang menyebabkan kelebihan atau kekurangan cairan dalam tubuh.
Faktor Terkait:
- Perubahan fisiologis (penuaan, penyakit kronis)
- Keterbatasan akses terhadap cairan
- Gangguan sistem regulasi cairan
- Aktivitas fisik yang tidak seimbang
- Intervensi diagnostik atau terapeutik
Karakteristik Definisi:
- Perubahan berat badan
- Perubahan turgor kulit
- Perubahan membran mukosa
- Perubahan tanda-tanda vital
- Edema
- Produksi urin abnormal
Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan Cairan
- Manajemen Cairan
- Edukasi Cairan
Outcome yang diharapkan:
- Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat.
- Pasien menunjukkan vital sign dalam batas normal.
- Pasien menunjukkan turgor kulit dan membran mukosa yang baik.
- Pasien menunjukkan output urin yang adekuat.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI terkait pemantauan cairan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, saya akan dengan senang hati menjawabnya. -
Article No. 3855 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC. diagnosa gangguan perfusi jaringan,gangguan irama jantung dan nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi Nn. Leony yang Anda berikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan perfusi jaringan tubuh perifer
2. Gangguan irama jantung
3. Nyeri akut
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Gangguan perfusi jaringan tubuh perifer
- SDKI: Gangguan perfusi jaringan
- SLKI: Pemantauan perfusi jaringan
- SIKI: Manajemen perfusi jaringan
Penjelasan:
- Gangguan perfusi jaringan menunjukkan adanya hambatan dalam suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh, yang dapat disebabkan oleh cedera, trauma, atau masalah sirkulasi.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda vital, pemeriksaan fisik, manajemen cairan dan elektrolit, serta intervensi untuk meningkatkan perfusi jaringan.
2. Gangguan irama jantung
- SDKI: Gangguan irama jantung
- SLKI: Pemantauan irama jantung
- SIKI: Manajemen irama jantung
Penjelasan:
- Gangguan irama jantung menunjukkan adanya ketidakstabilan atau ketidakteraturan dalam aktivitas jantung, yang dapat ditandai dengan aritmia atau denyut jantung yang tidak normal.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda vital, pemeriksaan EKG, pemberian obat-obatan, serta intervensi untuk menstabilkan irama jantung.
3. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut
- SLKI: Manajemen nyeri
- SIKI: Intervensi mengurangi nyeri
Penjelasan:
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi non-farmakologis, serta intervensi untuk mengurangi nyeri.
Dalam penerapan diagnosa keperawatan dan intervensi berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, menentukan prioritas masalah, dan merencanakan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 3856 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC. diagnosa gangguan perfusi jaringan,gangguan irama jantung dan nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony yang tersengat listrik.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
SLKI: Pemulihan Sirkulasi Perifer
SIKI: Manajemen Perfusi Jaringan
Penjelasan:
Pasien mengalami mati rasa pada tangan kanan, nadi cepat, dan adanya luka bakar pada area tangan, dada, dan leher, yang menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan perifer akibat sengatan listrik.
2. Gangguan Irama Jantung
SDKI: Gangguan Irama Jantung
SLKI: Stabilitas Kardiovaskular
SIKI: Manajemen Irama Jantung
Penjelasan:
Pasien mengalami palpitasi dan hasil pemeriksaan elektrokardiogram menunjukkan adanya PVC (Premature Ventricular Contraction), yang mengindikasikan gangguan irama jantung.
3. Nyeri Akut
SDKI: Nyeri Akut
SLKI: Pengendalian Nyeri
SIKI: Manajemen Nyeri
Penjelasan:
Pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, yang menunjukkan adanya nyeri akut akibat sengatan listrik.
Dalam standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia, SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan, SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) digunakan untuk menentukan luaran yang diharapkan, dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat. -
Article No. 3857 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC. diagnosa gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan kerusakan struktur pembuluh darah akibat tersengat listrik, ditandai dengan mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, dan CRT < 2 detik.,gangguan irama jantung berhubungandengan apa dan nyeri akut berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk Nn. Leony:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan Perfusi Jaringan
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
- SLKI: Perfusi Jaringan Tidak Efektif
- SIKI: Manajemen Perfusi Jaringan
b. Gangguan Irama Jantung
- SDKI: Gangguan Irama Jantung
- SLKI: Irama Jantung Tidak Efektif
- SIKI: Manajemen Irama Jantung
c. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Nyeri Akut
- SIKI: Manajemen Nyeri
2. Penjelasan Singkat:
a. Gangguan Perfusi Jaringan
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami penurunan, gangguan atau perubahan sirkulasi darah ke jaringan. Hal ini ditandai dengan mati rasa pada tangan kanan, nadi yang cepat (118x/menit), palpitasi, dan CRT yang memanjang (< 2 detik).
- SLKI: Kondisi di mana pasien menunjukkan perfusi jaringan yang tidak efektif, yang dapat berdampak pada integritas jaringan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memantau, mencegah, dan mengelola perubahan pada suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh.
b. Gangguan Irama Jantung
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami perubahan irama jantung yang tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya PVC pada hasil pemeriksaan elektrokardiogram.
- SLKI: Kondisi di mana pasien menunjukkan irama jantung yang tidak efektif, yang dapat berdampak pada fungsi kardiovaskular.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memantau, mencegah, dan mengelola perubahan irama jantung.
c. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Hal ini ditandai dengan adanya luka bakar pada area tangan kanan, dada, dan leher.
- SLKI: Kondisi di mana pasien mengalami nyeri yang terjadi secara mendadak dan memerlukan penanganan segera.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola nyeri akut.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar profesi untuk menangani kondisi Nn. Leony. -
Article No. 3858 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan luka bakar
- SDKI: Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- SLKI: Pemulihan Integritas Kulit
- SIKI: Perawatan Luka Bakar
2. Gangguan Perfusi Jaringan (Kardiak) berhubungan dengan efek listrik
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
- SLKI: Pemulihan Perfusi Jaringan
- SIKI: Perawatan Kecelakaan Listrik
3. Penurunan Ventilasi berhubungan dengan efek listrik
- SDKI: Penurunan Ventilasi
- SLKI: Pemulihan Ventilasi
- SIKI: Perawatan Kecelakaan Listrik
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan luka bakar:
- Pasien mengalami luka bakar pada area tangan kanan, dada, dan leher akibat tersengat listrik.
- Terdapat kemerahan, kekeringan, dan pembengkakan pada area luka.
- Perawatan luka bakar diperlukan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
2. Gangguan Perfusi Jaringan (Kardiak) berhubungan dengan efek listrik:
- Pasien mengalami nadi yang cepat (118x/menit), palpitasi, dan hasil EKG menunjukkan PVC.
- Hal ini mengindikasikan gangguan perfusi jaringan kardiak akibat efek listrik.
- Perawatan yang tepat diperlukan untuk memulihkan perfusi jaringan.
3. Penurunan Ventilasi berhubungan dengan efek listrik:
- Pasien mengalami takipnea (30x/menit) dan terdapat crackling sound serta krepitasi di area leher.
- Hal ini menunjukkan adanya penurunan ventilasi akibat efek listrik.
- Intervensi keperawatan diperlukan untuk memulihkan ventilasi pasien.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia digunakan sebagai acuan dalam menentukan diagnosa keperawatan, luaran asuhan keperawatan, dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi pasien.