Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3987 | 29 Oct 2024
Klinis : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat bronkokonstriksi dan penumpukan mucus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat bronkokonstriksi dan penumpukan mucus
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan pertukaran gas adalah ketidakmampuan tubuh untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat yang memadai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pertukaran gas yang adekuat
2. Jalan napas yang bebas dari obstruksi
3. Respirasi yang efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigenasi
3. Terapi Inhalasi
4. Manajemen Bronkokonstriksi
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami gangguan pertukaran gas akibat obstruksi jalan napas yang disebabkan oleh bronkokonstriksi dan penumpukan mucus. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, terapi inhalasi, dan manajemen bronkokonstriksi untuk memastikan jalan napas yang bebas dari obstruksi dan pertukaran gas yang adekuat. -
Article No. 3840 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan sesek berat, gelisah kondisi kesaradaran somnolen, saturasi dibawah 90% dengan NRM 15 lpm, penggunaan otot bantu nafas (+), terdapat bunyi tambahan whizing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan dengan Penurunan Fungsi Ventilasi
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas adalah ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang adekuat di tingkat alveolar-kapiler. Kondisi ini ditandai dengan sesak napas, gelisah, penurunan saturasi oksigen, dan penggunaan otot bantu pernapasan.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Ventilasi Paru Membaik: Mempertahankan pertukaran gas yang adekuat melalui pernapasan.
2. Oksigenasi Membaik: Mempertahankan kadar oksigen dalam darah yang adekuat.
3. Gejala Klinis Membaik: Menunjukkan perbaikan pada gejala-gejala klinis yang berhubungan dengan gangguan pertukaran gas.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas: Mempertahankan dan/atau memperbaiki jalan napas terbuka.
2. Manajemen Oksigenasi: Mempertahankan dan/atau meningkatkan oksigenasi.
3. Manajemen Ventilasi: Mempertahankan dan/atau meningkatkan ventilasi.
Tujuan utama intervensi adalah untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan pertukaran gas yang adekuat melalui ventilasi, oksigenasi, dan manajemen jalan napas. -
Article No. 3841 | 28 Oct 2024
Klinis : Muntah 7 kali sejak tadi siang, BAB cair 1 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu muntah 7 kali sejak tadi siang dan BAB cair 1 kali, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat muntah dan diare.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan volume cairan tubuh dan ketidakseimbangan elektrolit.
- Penyebab: Kehilangan cairan dan elektrolit melalui muntah dan diare.
- Gejala dan Tanda: Muntah, diare, pusing, tekanan darah rendah, dan kering pada membran mukosa.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien tidak mengalami dehidrasi.
- Indikator Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, intake dan output cairan seimbang, membran mukosa lembab, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pantau tanda-tanda vital, intake dan output cairan, berikan terapi rehidrasi sesuai kebutuhan, dan edukasi pasien tentang pencegahan dehidrasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keamanan perawatan yang diberikan. -
Article No. 3842 | 28 Oct 2024
Klinis : Muntah 7 kali sejak tadi siang, BAB cair 1 kali
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Muntah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 787.03
- Deskripsi: Diare, cair
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R11.0 (Muntah) sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu muntah sebanyak 7 kali sejak tadi siang. Muntah merupakan pengeluaran isi lambung melalui mulut yang tidak terkendali.
2. Kode ICD-9-CM 787.03 (Diare, cair) sesuai dengan gejala buang air besar (BAB) cair yang dialami pasien 1 kali. Diare cair adalah kondisi dimana feses yang dikeluarkan memiliki konsistensi lebih encer dari normal.
Berdasarkan kode-kode tersebut, dokter atau perekam medis dapat melakukan tindakan diagnostik dan penanganan yang sesuai untuk mengatasi kondisi pasien. -
Article No. 3843 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien tb paru dengan baruk berdahak dan penurunan berat badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah contoh Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
2. Malnutrisi Defisit
Definisi: Keadaan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan penurunan berat badan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan keakuratan dan konsistensi dalam menentukan diagnosis keperawatan. Setiap diagnosis keperawatan memiliki definisi, faktor yang berhubungan, karakteristik definisi, dan batasan karakteristik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang dikembangkan untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Setiap luaran keperawatan memiliki definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang dikembangkan untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Setiap intervensi keperawatan memiliki definisi, aktivitas, dan rasional.
Dalam kondisi pasien TB paru dengan batuk berdahak dan penurunan berat badan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas dan Malnutrisi Defisit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau fungsi pernapasan, mengajarkan teknik batuk efektif, memantau asupan nutrisi, dan memberikan intervensi nutrisi sesuai kebutuhan. -
Article No. 3844 | 28 Oct 2024
Klinis : carikan instrumen pengkajian berduka
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter dan perekam medik, berikut adalah informasi terkait kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi berduka:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z63.4
- Deskripsi: Kematian anggota keluarga
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak Tersedia
- Deskripsi: Tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik terkait dengan kondisi berduka. Kondisi berduka lebih merupakan suatu reaksi psikologis dan emosional terhadap kehilangan, sehingga tidak memiliki kode prosedur medis.
Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kondisi berduka, dokter atau perekam medik dapat menggunakan instrumen pengkajian berduka, seperti:
1. Inventori Berduka Complicated (Complicated Grief Inventory - CGI): Instrumen ini mengukur tingkat keparahan gejala berduka yang rumit, termasuk kesulitan menerima kematian, kerinduan yang intens, dan gangguan fungsi sehari-hari.
2. Inventori Berduka Revisi (Inventory of Complicated Grief-Revised - ICG-R): Instrumen ini mengevaluasi manifestasi berduka yang tidak biasa atau terjadi berkepanjangan, seperti kesulitan menerima kematian, kerinduan yang menetap, dan gangguan fungsi.
3. Skala Pengalaman Berduka (Grief Experience Inventory - GEI): Instrumen ini mengukur berbagai dimensi pengalaman berduka, termasuk reaksi emosional, fisik, perilaku, dan sosial.
Penggunaan instrumen pengkajian berduka ini dapat membantu dokter dan perekam medik dalam mengevaluasi, memantau, dan mendokumentasikan kondisi berduka pasien secara komprehensif. -
Article No. 3845 | 28 Oct 2024
Klinis : BABC
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi BABC.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ansietas
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan terkait dengan antisipasi bahaya.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status kesehatan.
2. Kelelahan
- Definisi: Pengalaman subjektif dari keletihan fisik, emosional, dan/atau kognitif yang menurunkan kemampuan untuk berfungsi pada level normal.
- Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan antara energi yang dikeluarkan dan yang tersedia.
3. Berduka
- Definisi: Respon normal terhadap kehilangan nyata atau dirasakan, yang ditandai oleh rasa sakit emosional.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status kesehatan.
4. Cemas
- Definisi: Respon emosional terhadap persepsi ancaman yang tidak jelas, ditandai oleh perasaan tidak nyaman atau khawatir.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status kesehatan.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi definisi dan faktor yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan. Ini digunakan untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dan menentukan tindakan keperawatan yang tepat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi definisi dan kriteria hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan. Ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan dalam mencapai hasil yang diinginkan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi definisi dan aktivitas yang dapat dilakukan perawat untuk mengatasi diagnosis keperawatan. Ini digunakan sebagai panduan dalam memberikan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berkualitas.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandarisasi, terukur, dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi klien. -
Article No. 3846 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat eschar pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Nn. Leony yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif
2. Risiko Kerusakan Integumen
3. Risiko Asfiksia
Penjelasan:
1. Risiko Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif
SDKI: Gangguan perfusi jaringan perifer yang ditandai dengan adanya perubahan warna kulit, suhu kulit yang dingin, penurunan sensasi, dan tidak ada atau lemahnya denyut nadi perifer.
SLKI: Peningkatan perfusi jaringan perifer sehingga dapat mempertahankan fungsi dan integritas jaringan.
SIKI: Manajemen Perfusi Perifer, Perawatan Luka, Manajemen Syok.
2. Risiko Kerusakan Integumen
SDKI: Kerusakan pada lapisan kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya akibat adanya paparan energi listrik.
SLKI: Penyembuhan luka yang optimal sehingga integritas kulit dan jaringan kembali normal.
SIKI: Perawatan Luka Bakar, Manajemen Rasa Nyeri, Terapi Oksigen.
3. Risiko Asfiksia
SDKI: Gangguan pertukaran gas yang dapat mengancam kehidupan, ditandai dengan takipnea, takikardia, cyanosis, dan perubahan status mental.
SLKI: Pertukaran gas yang adekuat sehingga dapat mempertahankan oksigenasi jaringan yang optimal.
SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Ventilasi, Terapi Oksigen.
Penjelasan singkat:
Nn. Leony mengalami kondisi yang mengancam nyawa akibat tersengat listrik saat memasak. Kondisi ini dapat menyebabkan risiko perfusi jaringan perifer tidak efektif, risiko kerusakan integumen, dan risiko asfiksia. Intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar PPNI dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. -
Article No. 3847 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat eschar pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Syok Elektrolitik berhubungan dengan cedera akut akibat tersengat listrik
2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan kerusakan jaringan akibat tersengat listrik
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot akibat cedera
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Syok Elektrolitik berhubungan dengan cedera akut akibat tersengat listrik:
- Definisi: Keadaan yang menunjukkan peningkatan risiko terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera akut
- Faktor Risiko: Tersengat listrik, luka bakar, riwayat penyakit ginjal
- Gejala: Irama jantung tidak teratur, palpitasi, takikardia, hipotensi, gangguan elektrolit
2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan kerusakan jaringan akibat tersengat listrik:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat
- Faktor Terkait: Kerusakan jaringan paru, gangguan muskuloskeletal, kelelahan otot pernapasan
- Gejala: Takipnea, penggunaan otot bantu pernapasan, suara napas abnormal
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot akibat cedera:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin
- Faktor Terkait: Kelemahan otot, penurunan energi, keterbatasan fisik
- Gejala: Kelelahan, penurunan toleransi terhadap aktivitas, kesulitan bernapas saat beraktivitas
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 00205, 00032, 00092
- Definisi, Faktor Terkait, Karakteristik/Gejala Klinik
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 1926, 0415, 0005
- Status Setelah Intervensi Keperawatan
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 3120, 3302, 0200
- Rencana Tindakan Keperawatan untuk Mengatasi Diagnosa -
Article No. 3848 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi Nn. Leony yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar akibat tersengat listrik
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek dari sengatan listrik
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan cedera pada leher akibat sengatan listrik
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar akibat tersengat listrik
- SDKI: Kerusakan integritas kulit
- SLKI: Pemulihan integritas kulit
- SIKI: Perawatan luka bakar
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek dari sengatan listrik
- SDKI: Perubahan perfusi jaringan
- SLKI: Peningkatan perfusi jaringan
- SIKI: Pemantauan kardiovaskular
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan cedera pada leher akibat sengatan listrik
- SDKI: Gangguan pola napas
- SLKI: Peningkatan pola napas
- SIKI: Manajemen jalan napas
Penjelasan singkat masing-masing diagnosa:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar akibat tersengat listrik:
- Pasien mengalami luka bakar pada tangan kanan, dada, dan leher akibat sengatan listrik.
- SDKI menggambarkan masalah kerusakan pada kulit, SLKI fokus pada pemulihan integritas kulit, dan SIKI menjelaskan perawatan luka bakar yang sesuai.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek dari sengatan listrik:
- Pasien mengalami nadi cepat (118x/menit), palpitasi, dan tekanan darah rendah (100/70 mmHg) yang menunjukkan perubahan perfusi jaringan.
- SDKI menggambarkan masalah perubahan perfusi jaringan, SLKI fokus pada peningkatan perfusi jaringan, dan SIKI menjelaskan pemantauan kardiovaskular yang diperlukan.
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan cedera pada leher akibat sengatan listrik:
- Pasien mengalami takipnea (30x/menit) dan terdapat crackling sound serta krepitasi di area leher, menunjukkan gangguan pola napas.
- SDKI menggambarkan masalah gangguan pola napas, SLKI fokus pada peningkatan pola napas, dan SIKI menjelaskan manajemen jalan napas yang tepat.