Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3972 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien terintubasi, pasien tidak sadar, kreatinin tinggi, terpasang ngt dan ett
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter/perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R40.2
- Deskripsi: Koma, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 96.04
- Deskripsi: Intubasi endotrakeal
3. Kode ICD-10:
- Kode: N17.9
- Deskripsi: Gagal ginjal akut, tidak terspesifikasi
4. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 96.06
- Deskripsi: Pemasangan sonde nasogastrik
5. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 96.04
- Deskripsi: Pemasangan tabung endotrakeal
Penjelasan:
1. Kode R40.2 (Koma, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan keadaan pasien yang tidak sadar.
2. Kode 96.04 (Intubasi endotrakeal) merujuk pada prosedur pemasangan tabung endotrakeal untuk membantu pernapasan pasien.
3. Kode N17.9 (Gagal ginjal akut, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi kreatinin yang tinggi pada pasien.
4. Kode 96.06 (Pemasangan sonde nasogastrik) merujuk pada prosedur pemasangan tabung melalui hidung untuk memberikan nutrisi atau obat-obatan.
5. Kode 96.04 (Pemasangan tabung endotrakeal) juga digunakan untuk prosedur pemasangan tabung endotrakeal, sama dengan poin 2. -
Article No. 3973 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien terintubasi, pasien tidak sadar, kreatinin tinggi, terpasang ngt dan ett
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Pola Napas Berhubungan dengan Obstruksi Jalan Napas
- Penjelasan: Pasien yang terintubasi memiliki risiko mengalami gangguan pola napas karena adanya obstruksi pada jalan napas. Intubasi trakea dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada saluran pernapasan, sehingga dapat mengganggu efektivitas pola napas pasien.
2. Gangguan Perfusi Jaringan Ginjal Berhubungan dengan Peningkatan Kreatinin
- Penjelasan: Peningkatan kadar kreatinin dapat mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi ginjal. Hal ini dapat menyebabkan penurunan perfusi jaringan ginjal, sehingga membutuhkan intervensi keperawatan yang tepat.
3. Risiko Kekurangan Volume Cairan Berhubungan dengan Terpasangnya NGT dan ETT
- Penjelasan: Pasien yang terpasang NGT dan ETT memiliki risiko mengalami kekurangan volume cairan. Hal ini disebabkan karena saluran pencernaan dan saluran pernapasan menjadi tidak utuh, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan volume cairan yang adekuat.
4. Penurunan Kesadaran Berhubungan dengan Kondisi Pasien yang Tidak Sadar
- Penjelasan: Pasien yang tidak sadar memiliki penurunan tingkat kesadaran yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera otak, gangguan metabolik, atau efek obat-obatan. Penurunan kesadaran ini membutuhkan intervensi keperawatan yang tepat untuk mempertahankan fungsi vital pasien.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menetapkan diagnosis keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, efektif, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 3974 | 29 Oct 2024
Klinis : diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi Diare:
1. Diare Akut
- Definisi: Peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi feses dengan atau tanpa perubahan volume dan komposisi.
- Penyebab: Infeksi, toksik, intoleransi makanan, obat-obatan, stres, malabsorpsi.
- Tanda dan gejala: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi feses cair atau berair, delirium, hipotensi, kelemahan, dehidrasi.
- Intervensi Keperawatan: Memantau input dan output cairan, mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, memberikan terapi farmakologi, mengatur diet yang sesuai.
2. Risiko Dehidrasi
- Definisi: Berisiko mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan akibat diare.
- Penyebab: Diare, muntah, demam, kurang asupan cairan.
- Tanda dan gejala: Membran mukosa kering, turgor kulit menurun, takikardia, hipotensi, oliguria.
- Intervensi Keperawatan: Memantau tanda-tanda vital, mengatur asupan cairan dan elektrolit, mencegah komplikasi.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Standar ini disusun oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) untuk mendukung praktik keperawatan yang berkualitas. Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan, serta riwayat kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini berisi tentang hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan. Luaran keperawatan dapat berupa perubahan kondisi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini berisi tentang tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. Intervensi keperawatan disusun berdasarkan diagnosis keperawatan dan bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk pasien dengan kondisi diare. -
Article No. 3975 | 29 Oct 2024
Klinis : Os mengatakan sesak nafas,tidak nyaman untuk berbaring,tidak bisa tidur,kedua tungkai diketahui bengkak,bengkak semakin memberat dan menjalar ke perut,perut terasa keras dan sebah dan mual keluar cairan rembes dari bengkak kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Bapak/Ibu yang saya hormati. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Bapak/Ibu sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas, perubahan frekuensi napas, iritasi saluran napas.
2. Ketidakefektifan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- Gejala dan Tanda: Tidak dapat tidur, tidak nyaman untuk berbaring.
3. Edema
- Definisi: Akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang interstisial atau di dalam rongga tubuh.
- Gejala dan Tanda: Bengkak pada kedua tungkai, bengkak menyebar ke perut, kulit terasa kencang dan lembab.
4. Mual
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di dalam lambung yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Gejala dan Tanda: Mual, keluar cairan dari bengkak kaki.
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Intervensi: Atur posisi yang nyaman, lakukan fisioterapi dada, berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Luaran: Frekuensi napas normal, tidak ada sianosis, tidak ada suara napas abnormal.
2. Ketidakefektifan Pola Tidur:
- Intervensi: Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur, berikan terapi relaksasi, atur jadwal tidur.
- Luaran: Pasien dapat tidur dengan nyenyak, tidak terjaga di malam hari.
3. Edema:
- Intervensi: Elevasi ekstremitas, pembatasan asupan cairan, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian diuretik.
- Luaran: Pengurangan volume cairan tubuh, pengurangan bengkak pada ekstremitas dan perut.
4. Mual:
- Intervensi: Berikan antiemetik, atur pola makan, kolaborasi dengan dokter untuk penanganan penyebab.
- Luaran: Frekuensi mual berkurang, pasien tidak muntah.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Bapak/Ibu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 3976 | 29 Oct 2024
Klinis : pasien dengan diagnosa obs febris + pneumonia datang ke rs dengan keluhan nyeri ulu hati, mual, muntah, pusing, demam semenjak 4 hari yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (nyeri).
Penjelasan:
- Pasien mengeluh nyeri ulu hati, yang merupakan gejala akibat pneumonia.
- Nyeri akut terjadi karena adanya proses infeksi/peradangan di dalam tubuh pasien.
2. Mual dan Muntah
Definisi: Sensasi subjektif tidak nyaman yang dapat memicu refleks muntah.
Penjelasan:
- Pasien mengalami mual dan muntah, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau peradangan dalam tubuh.
- Keluhan mual dan muntah dapat terjadi sebagai respon tubuh terhadap proses patologis yang terjadi.
3. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
Penjelasan:
- Pasien mengalami demam atau peningkatan suhu tubuh, yang merupakan salah satu tanda infeksi atau peradangan.
- Hipertermia terjadi sebagai respons tubuh untuk melawan infeksi atau proses patologis dalam tubuh.
4. Gangguan Pola Tidur
Definisi: Gangguan dalam kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan:
- Pasien mungkin mengalami gangguan pola tidur akibat nyeri, mual, muntah, dan demam yang dialaminya.
- Kondisi klinis yang tidak nyaman dapat mengganggu kualitas dan kuantitas tidur pasien.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar diagnosis keperawatan yang digunakan adalah SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI menyediakan definisi, karakteristik, dan faktor yang berhubungan untuk setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah menegakkan diagnosis keperawatan, perawat dapat menggunakan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, perawat dapat menggunakan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sebagai panduan dalam melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan pasien. -
Article No. 3977 | 29 Oct 2024
Klinis : pasien mengeluh keluar darah sedikit-sedikit dari telinga bagian kiri, pasien mengeluh pusing, tampak darah keluar dari telinga kiri, pasien post KLL, tampak luka babras dikaki dan tangan, TTV: TD 135/74 mmHg N 67 x/mnt S 37,6 RR 18 x/mnt, hasil ct scan tampak lesi intra air cell mastoid kiri, hematomastoid kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perdarahan telinga kiri
2. Nyeri akut
3. Risiko infeksi
Penjelasan:
1. Perdarahan Telinga Kiri
- SDKI: Perdarahan
- SLKI: Pemulihan Perdarahan
- SIKI: Manajemen Perdarahan
Pasien mengalami perdarahan dari telinga kiri yang perlu segera diatasi. Intervensi keperawatan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, kontrol perdarahan, pemberian kompres dingin, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan penunjang dan penanganan lanjut.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Pasien mengeluh pusing yang merupakan salah satu gejala nyeri akut. Intervensi keperawatan meliputi pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri.
3. Risiko Infeksi
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Penyembuhan Luka
- SIKI: Perawatan Luka
Pasien memiliki luka abrasi di kaki dan tangan yang berisiko mengalami infeksi. Intervensi keperawatan meliputi perawatan luka, pemberian antibiotik, edukasi perawatan luka, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Dengan diagnosa keperawatan dan intervensi di atas, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesehatan pasien secara komprehensif. -
Article No. 3978 | 29 Oct 2024
Klinis : pneumothorak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis pneumothorax serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait, dengan format yang terstruktur sesuai permintaan Anda.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J93
- Deskripsi: Pneumothorax
Pneumothorax adalah kondisi dimana udara masuk ke dalam rongga pleura, sehingga menyebabkan kolaps sebagian atau seluruh paru-paru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma, penyakit paru-paru, atau komplikasi dari prosedur medis.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 34.04
- Deskripsi: Torakosentesis; tindakan untuk memasukkan jarum atau kateter ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan udara atau cairan, biasanya dilakukan untuk mendiagnosis atau mengobati pneumothorax.
Kode ICD-9-CM 34.04 (Torakosentesis) dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur medis yang dilakukan pada pasien dengan pneumothorax, seperti aspirasi cairan atau udara dari rongga pleura untuk mengurangi tekanan dan memulihkan fungsi paru-paru. -
Article No. 3979 | 29 Oct 2024
Klinis : Ny. R pernah dirawat di rumah sakit pada tahun 2023 dengan diagnosa CHF, keluarga mengatakan Ny. R dirawat karena ada masalah pada paru dan jantung, tetapi keluarga tidak mengetahui apa yang menjadi masalah pada paru dan jantung Ny. R karena selama di rumah Ny. R tidak memiliki keluhan atau masalah. Dilarikan ke rumah sakit karena batuk yang hilang timbul, sampai saat ini Ny. R mengalami batuk hilang timbul tetapi tidak menjalani pengobatan/tidak ada tindakan untuk batuk yang dialami. Ny. R telah melakukan cek dahak saat di rumah sakit, keluarga mengatakan hasil yang didapatkan baik dan tidak memiliki masalah tetapi hingga saat ini batuk yang dialami Ny. R tetap ada. Ny. R sering mengeluhkan sakit kepala, dalam seminggu bisa 2-3x mengeluhkan sakit kepala dan penanganan yang dilakukan untuk mengurangi sakit kepala adalah dengan mengonsumsi bodrex 1 kapsul. Hal ini dilakukan berulang setiap merasakan sakit pada kepala, Ny. R mengatakan sakit kepala yang dirasakan adalah berat pada bagian belakang dan seperti tertusuk-tusuk. Keluarga mengatakan Ny. R memiliki riwayat vertigo >3 tahun yang lalu, saat itu yang dirasakan pusing yang memberat dan pandangan seperti berputar-putar tetapi hingga saat ini vertigo yang dialami tidak ada kekambuhan. Namun, keluarga meyakini bahwa sakit kepala yang sering dirasakan Ny. R selama beberapa bulan terakhir dikarenakan oleh riwayat vertigo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. R:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif
2. Nyeri kepala
3. Risiko gangguan aktivitas fisik
Penjelasan singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ventilasi tidak efektif yang menyebabkan pertukaran gas tidak adekuat.
- SLKI: Ketidakmampuan mempertahankan ventilasi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau pola napas, mengatur posisi tidur, dan memberikan oksigen sesuai indikasi.
2. Nyeri Kepala
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan jaringan.
- SLKI: Kemampuan untuk mengenali dan melaporkan adanya rasa nyeri di kepala.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi penyebab nyeri, mengajarkan teknik manajemen nyeri, dan memantau efektivitas analgesik.
3. Risiko Gangguan Aktivitas Fisik
- SDKI: Peningkatan risiko keterbatasan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi kemampuan aktivitas fisik, melatih aktivitas sesuai toleransi, dan memberikan edukasi tentang manajemen aktivitas.
Berdasarkan informasi yang diberikan, Ny. R memiliki riwayat penyakit jantung (CHF) yang mungkin menyebabkan masalah pada paru-paru, serta riwayat vertigo yang bisa memicu nyeri kepala. Pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari kondisi Ny. R saat ini. -
Article No. 3980 | 29 Oct 2024
Klinis : Risiko ketidakseimbangan elektolit b.d disfungsi ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Definisi:
Risiko ketidakseimbangan elektrolit adalah rentan terhadap perubahan kadar elektrolit di dalam tubuh, yang dapat mengancam kesehatan.
Penyebab:
Disfungsi ginjal dapat menyebabkan gangguan kemampuan ginjal untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Gejala dan Tanda:
- Perubahan kadar elektrolit dalam darah (natrium, kalium, kalsium, magnesium)
- Perubahan status cairan (edema, dehydrasi)
- Perubahan tanda-tanda vital (denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh)
- Perubahan status mental (kebingungan, iritabilitas, koma)
Rencana Keperawatan (SLKI):
- Monitor kadar elektrolit dalam darah secara berkala
- Pantau tanda-tanda vital dan status cairan pasien
- Berikan intervensi untuk menjaga keseimbangan elektrolit (pemberian cairan/elektrolit)
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi disfungsi ginjal
Luaran Keperawatan (SIKI):
- Keseimbangan elektrolit terpelihara
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak terjadi komplikasi akibat ketidakseimbangan elektrolit
Semoga penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 3981 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan mengalami kondisi medis campak.
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak (Measles)
Penjelasan:
Kode ICD-10 B05 adalah untuk penyakit campak (measles), yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak. Gejala-gejala yang dialami pasien, seperti demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mulut, batuk kering, dan mata merah, sangat khas dengan diagnosis campak.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak terdapat tindakan medis yang perlu dilakukan, karena campak adalah penyakit viral yang biasanya dapat sembuh dengan perawatan simptomatik. Namun, pemantauan dan perawatan suportif mungkin diperlukan untuk memastikan kesejahteraan pasien.
Dalam penanganan kasus campak pada anak, fokus utama adalah memberikan perawatan simptomatik, menjaga hidrasi, dan memantau komplikasi yang mungkin timbul. Tidak ada prosedur khusus yang perlu dilakukan selain pemeriksaan fisik dan pengobatan sesuai dengan gejala yang ada.