Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3922 | 29 Oct 2024
Klinis : sakit boyok
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut ditandai dengan gejala seperti keluhan nyeri, wajah meringis, gelisah, dan peningkatan tanda-tanda vital. Penyebabnya dapat berasal dari cedera, penyakit, atau prosedur medis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Nyeri Akut antara lain penurunan intensitas nyeri, peningkatan kemampuan beraktivitas, dan penurunan ekspresi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Nyeri Akut mencakup pemberian analgesik, terapi non-farmakologis (seperti relaksasi, distraksi, dan terapi panas/dingin), serta pengkajian nyeri secara berkala.
Persona: Sebagai perawat, saya memahami bahwa nyeri akut merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi pasien. Dengan berpedoman pada standar keperawatan nasional, saya akan berusaha memberikan intervensi yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi nyeri tersebut dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 3923 | 29 Oct 2024
Klinis : mata gatal dan merah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang profesional kesehatan, saya akan memberikan informasi kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai untuk kondisi mata gatal dan merah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: H10.1
- Deskripsi: Konjungtivitis alergi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 95.02
- Deskripsi: Irrigasi mata
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 H10.1 (Konjungtivitis alergi):
- Kondisi ini umumnya disebabkan oleh alergi, seperti reaksi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan-bahan kimia.
- Gejala yang khas adalah mata yang gatal, merah, dan bengkak.
- Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik oleh dokter dan riwayat keluhan pasien.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 95.02 (Irrigasi mata):
- Prosedur ini dapat dilakukan untuk membantu membersihkan mata dari benda asing, iritasi, atau kontaminasi.
- Dokter atau petugas kesehatan akan menggunakan cairan steril untuk membilas mata pasien, bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gejala yang ada.
- Prosedur ini umumnya dilakukan sebagai bagian dari penatalaksanaan awal untuk kasus-kasus konjungtivitis alergi atau kondisi mata yang terpapar benda asing.
Semoga informasi ini bermanfaat dalam proses pencatatan dan pengkodean medis. Jangan ragu untuk menanyakan hal lebih lanjut jika diperlukan. -
Article No. 3924 | 29 Oct 2024
Klinis : mata gatal dan merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pruritus Mata (Mata Gatal)
Definisi:
Pruritus mata adalah sensasi tidak nyaman pada mata yang menyebabkan desakan kuat untuk menggaruk atau menggosok mata.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Sensasi tidak nyaman pada mata yang menyebabkan dorongan kuat untuk menggaruk atau menggosok mata.
- Penyebab: Alergi, infeksi, iritasi, dry eye syndrome, dll.
- Gejala: Mata gatal, mata merah, mata perih, mata bengkak.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien melaporkan nyeri/gatal mata berkurang, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
- Kriteria hasil: Klien melaporkan gatal mata berkurang, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Meningkatkan kenyamanan mata, mengurangi gatal dan iritasi mata, serta mencegah komplikasi.
- Tindakan keperawatan: Kompres mata hangat, aplikasi tetes mata, edukasi tentang perawatan mata, dll.
Peran perawat adalah membantu klien mengatasi masalah mata gatal dan merah melalui intervensi keperawatan yang komprehensif sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 3925 | 29 Oct 2024
Klinis : anc
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis jika ada, untuk kondisi yang Anda minta dalam format yang terstruktur dan detail dengan penjelasan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: N40.0
- Deskripsi: Hiperplasia prostatik jinak
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 60.2
- Deskripsi: Prostatektomi suprapubik, dengan enukleasi prostat
Penjelasan:
Kondisi yang Anda deskripsikan adalah hiperplasia prostatik jinak, yang merupakan pembesaran kelenjar prostat yang tidak ganas. Kode ICD-10 untuk kondisi ini adalah N40.0. Jika diperlukan tindakan medis, seperti prostatektomi suprapubik dengan enukleasi prostat, maka kode ICD-9-CM prosedurnya adalah 60.2. -
Article No. 3926 | 29 Oct 2024
Klinis : periksa kehamilan normal
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis untuk kondisi "periksa kehamilan normal", dengan format yang terstruktur seperti yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z34.00
- Deskripsi: Pengawasan kehamilan normal, trimester pertama
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.26
- Deskripsi: Pemeriksaan obstetri dan ginekologi
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 Z34.00 digunakan untuk menyatakan pemantauan kehamilan normal pada trimester pertama. Kode ini termasuk dalam kategori "Z00-Z99 Faktor yang memengaruhi status kesehatan dan kontak dengan layanan kesehatan", sub-bab "Z30-Z39 Perawatan terkait kehamilan, kelahiran, dan kontrasepsi".
2. Kode ICD-9-CM 89.26 digunakan untuk prosedur pemeriksaan obstetri dan ginekologi. Kode ini termasuk dalam kategori "89 Prosedur diagnostik dan terapeutik, lain-lain", sub-bab "89.2 Prosedur obstetri dan ginekologi". Prosedur ini mencakup pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan panggul, dan prosedur lainnya yang terkait dengan kehamilan dan perawatan wanita.
Berdasarkan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kode yang sesuai untuk "periksa kehamilan normal" adalah kode ICD-10 Z34.00 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM 89.26 untuk prosedur atau tindakan medis yang dilakukan. -
Article No. 3927 | 29 Oct 2024
Klinis : periksa kehamilan resiko tinggi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "periksa kehamilan resiko tinggi", kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O09.9
- Deskripsi: Pengawasan kehamilan risiko tinggi, tidak dispesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 59.8
- Deskripsi: Pemeriksaan dan evaluasi prenatal lainnya
Penjelasan:
Kode ICD-10 O09.9 digunakan untuk mengindikasikan adanya kondisi kehamilan dengan risiko tinggi, tetapi tidak dispesifikasi secara lebih detail. Ini dapat mencakup berbagai faktor risiko yang dapat mempengaruhi kehamilan, seperti usia ibu, riwayat medis, atau kondisi kesehatan lainnya.
Pada kode ICD-9-CM 59.8, ini menunjukkan prosedur pemeriksaan dan evaluasi prenatal lainnya, yang dapat mencakup berbagai jenis pemeriksaan tambahan yang dilakukan selain pemeriksaan rutin kehamilan, seperti skrining genetik, pemantauan janin yang lebih intensif, atau prosedur diagnostik lainnya untuk mengevaluasi risiko kehamilan.
Penggunaan kode-kode ini membantu dalam pendokumentasian dan penyediaan data epidemiologis terkait dengan kehamilan berisiko tinggi, serta memfasilitasi proses perencanaan, pembiayaan, dan pengambilan keputusan dalam layanan kesehatan maternal. -
Article No. 3928 | 29 Oct 2024
Klinis : periksa kehamilan resiko tinggi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi:
Keadaan di mana individu berisiko mengalami kekurangan asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh, yang dapat menyebabkan perubahan status gizi.
Penjelasan Singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Peningkatan kebutuhan nutrisi selama kehamilan, keterbatasan asupan nutrisi, faktor ekonomi, dan faktor psikososial.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, kelelahan, pusing, mual, dan perubahan tanda-tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan nutrisi, peningkatan berat badan ibu hamil, dan tidak ada komplikasi akibat kekurangan nutrisi.
- Intervensi Keperawatan: Pengkajian status nutrisi, edukasi gizi, pemantauan berat badan, dan kolaborasi dengan ahli gizi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nutrisi, Manajemen Berat Badan, dan Edukasi Gizi.
- Tindakan Keperawatan: Identifikasi kebutuhan nutrisi, pengaturan diet, pemantauan asupan dan output, dan pemberian informasi terkait gizi seimbang selama kehamilan.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif terhadap kondisi ibu hamil, mengidentifikasi faktor risiko, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada memenuhi kebutuhan nutrisi ibu serta memantau perkembangan status gizi selama kehamilan. Kolaborasi dengan ahli gizi juga diperlukan untuk memastikan ibu mendapatkan asupan nutrisi yang adekuat. -
Article No. 3929 | 29 Oct 2024
Klinis : kb implan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: Z30.5
- Deskripsi: Pemasangan kontrasepi implan
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 86.94
- Deskripsi: Pemasangan kontrasepi implan subdermal
Dalam konteks medis, kondisi "KB implan" merujuk pada penggunaan metode kontrasepsi dengan menempatkan alat kontrasepsi kecil di bawah kulit, biasanya di lengan atas wanita. Kode ICD-10 yang sesuai adalah Z30.5, yang mendeskripsikan "Pemasangan kontrasepi implan". Prosedur ini juga memiliki kode ICD-9-CM yang spesifik yaitu 86.94, yang menggambarkan "Pemasangan kontrasepi implan subdermal".
Sebagai praktisi kesehatan, kami memahami pentingnya penggunaan kode diagnosis dan prosedur yang tepat dalam dokumentasi medis. Kode-kode ini membantu kami untuk mengidentifikasi kondisi pasien dengan akurat, melacak tren epidemiologis, dan memfasilitasi proses tagihan serta pembayaran yang efisien. Penggunaan kode yang sesuai juga menjadi bagian integral dari praktik kedokteran yang bertanggung jawab dan terdokumentasi dengan baik. -
Article No. 3930 | 29 Oct 2024
Klinis : kb implan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi KB Implan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi
2. Gangguan kenyamanan
3. Kecemasan
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi
- SDKI: Definisi - Keadaan rentan individu mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen
- SLKI: Tujuan - Individu bebas dari tanda dan gejala infeksi
- SIKI: Intervensi - Perawatan luka, pemberian antibiotik, pemantauan tanda-tanda infeksi
2. Gangguan Kenyamanan
- SDKI: Definisi - Pengalaman subjektif dan tidak menyenangkan dalam merespon perubahan status kesehatan
- SLKI: Tujuan - Individu melaporkan kenyamanan yang membaik
- SIKI: Intervensi - Manajemen nyeri, terapi relaksasi, pemberian analgesik
3. Kecemasan
- SDKI: Definisi - Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan non spesifik
- SLKI: Tujuan - Individu melaporkan tingkat kecemasan yang menurun
- SIKI: Intervensi - Terapi relaksasi, konseling, dukungan emosional
Sebagai seorang perawat, penting untuk melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dengan KB implan, sehingga dapat memberikan perawatan yang optimal. -
Article No. 3931 | 29 Oct 2024
Klinis : Kb suntik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan kondisi "KB suntik" sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z30.4
- Deskripsi: Penggunaan alat kontrasepsi suntikan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.23
- Deskripsi: Injeksi atau implantasi kontrasepsi.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 Z30.4 (Penggunaan alat kontrasepsi suntikan) digunakan untuk mengkodekan kondisi di mana pasien menggunakan metode kontrasepsi suntikan, seperti KB suntik.
2. Kode ICD-9-CM 99.23 (Injeksi atau implantasi kontrasepsi) digunakan untuk mengkodekan prosedur medis di mana kontrasepsi disuntikkan atau diimplan-tasikan ke dalam tubuh pasien. Ini mencakup prosedur pemberian KB suntik.
Kode-kode ini sangat penting dalam dokumentasi medis untuk memastikan pelaporan yang akurat dan memfasilitasi penggunaan data untuk tujuan statistik, penelitian, dan penagihan.