Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5954 | 15 Nov 2024
Klinis : px baru datang dari igd hamil anak kedua usia kandungan 4 bulan, dengan keluhan mual, muntah 10 kali, pusing berputar.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Mual dan Muntah Berhubungan dengan Kehamilan
Penjelasan SDKI:
Mual dan muntah adalah keadaan tidak nyaman dengan perasaan ingin memuntahkan isi perut yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini terjadi terutama pada trimester pertama kehamilan.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan Berhubungan dengan Mual dan Muntah
Penjelasan SDKI:
Risiko kekurangan volume cairan adalah keadaan di mana terdapat kemungkinan penurunan cairan tubuh yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan Rasa Pusing
Penjelasan SDKI:
Gangguan pola tidur adalah kurangnya kualitas atau kuantitas tidur yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan Singkat SLKI:
1. Mual dan Muntah Berhubungan dengan Kehamilan
- Tujuan: Klien dapat mengendalikan rasa mual dan muntah.
- Intervensi: Berikan informasi tentang penyebab dan cara mengatasi mual dan muntah, anjurkan makan sedikit tapi sering, serta hindari makanan yang memperburuk gejala.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan Berhubungan dengan Mual dan Muntah
- Tujuan: Klien dapat mempertahankan status cairan yang adekuat.
- Intervensi: Monitor intake dan output cairan, berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, serta observasi tanda-tanda dehidrasi.
3. Gangguan Pola Tidur Berhubungan dengan Rasa Pusing
- Tujuan: Klien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- Intervensi: Identifikasi penyebab pusing, ajarkan teknik relaksasi, dan anjurkan tidur yang cukup.
Penjelasan SIKI:
1. Manajemen Mual dan Muntah
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Pola Tidur
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang menetapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan dalam praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 5955 | 15 Nov 2024
Klinis : Takiaritmia ireguler Dispneu Oliguria
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Takiaritmia Ireguler
- Definisi: Kondisi dimana pasien mengalami detak jantung yang cepat dan tidak teratur.
- SDKI: Pola Napas Tidak Efektif
- SLKI: Manajemen Irama Jantung
- SIKI: Pemantauan Irama Jantung
2. Dispneu
- Definisi: Kondisi dimana pasien mengalami kesulitan bernapas atau merasa sesak napas.
- SDKI: Pola Napas Tidak Efektif
- SLKI: Manajemen Ventilasi
- SIKI: Pemantauan Pernapasan
3. Oliguria
- Definisi: Kondisi dimana pasien mengalami penurunan volume urin yang dikeluarkan.
- SDKI: Gangguan Volume Cairan
- SLKI: Manajemen Cairan
- SIKI: Pemantauan Intake dan Output
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang menjadi fokus intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Sebagai seorang pakar perawat, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Kami menggunakan pendekatan akademis dan profesional dalam memberikan rekomendasi terkait kondisi pasien. -
Article No. 5956 | 15 Nov 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu "nyeri", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis jika ada:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R52 digunakan untuk menggambarkan nyeri yang tidak dapat diklasifikasikan dengan lebih spesifik di tempat lain.
- Nyeri dapat memiliki berbagai penyebab, seperti kondisi medis, cedera, atau gangguan neurologis, dan kode R52 digunakan ketika penyebabnya tidak dapat ditentukan dengan lebih rinci.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang secara khusus terkait dengan nyeri.
- Deskripsi: Perawatan untuk nyeri umumnya melibatkan pengobatan, terapi fisik, atau intervensi lainnya yang bergantung pada penyebab dan sifat dari nyeri itu sendiri. Kode prosedur ICD-9-CM akan tergantung pada tindakan spesifik yang dilakukan untuk menangani nyeri.
Dalam praktik klinis, penegakan diagnosis dan rencana penatalaksanaan nyeri akan bergantung pada hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan investigasi diagnostik lainnya untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari kondisi tersebut. -
Article No. 5957 | 15 Nov 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri terkendali
2. Kenyamanan meningkat
3. Kemampuan mengontrol nyeri meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri
2. Terapi relaksasi
3. Terapi modalitas nyeri
Sebagai perawat profesional, saya akan melakukan assessment yang komprehensif untuk mengetahui karakteristik nyeri pasien, seperti lokasi, intensitas, kualitas, durasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada pengendalian nyeri, peningkatan kenyamanan, dan peningkatan kemampuan pasien dalam mengontrol nyerinya.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri (pemberian analgesik, terapi komplementer), terapi relaksasi (teknik napas dalam, distraksi), dan terapi modalitas nyeri (terapi panas/dingin, terapi musik). Evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai. -
Article No. 5958 | 15 Nov 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi nyeri.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi nyeri:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Penurunan Intensitas Nyeri
Definisi: Derajat keparahan nyeri yang dirasakan oleh pasien.
Kriteria Hasil:
1) Pasien dapat menggambarkan penurunan intensitas nyeri.
2) Skala nyeri pasien menurun sesuai target yang ditetapkan.
b. Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan pasien untuk mengenali, mengatasi, dan melaporkan nyeri.
Kriteria Hasil:
1) Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
2) Pasien dapat menerapkan strategi non-farmakologis untuk mengatasi nyeri.
3) Pasien dapat menjelaskan penggunaan analgesik yang tepat.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan penyebab, durasi, intensitas, dan faktor yang memengaruhi nyeri pasien.
Aktivitas:
1) Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, kualitas, intensitas, dan faktor pemicu).
2) Kaji riwayat nyeri pasien.
3) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik yang sesuai.
4) Ajarkan pasien teknik-teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin.
5) Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
b. Manajemen Lingkungan: Kenyamanan
Definisi: Tindakan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pasien.
Aktivitas:
1) Atur posisi pasien untuk mengurangi nyeri.
2) Batasi stimulasi lingkungan yang dapat memperburuk nyeri.
3) Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
4) Fasilitasi istirahat dan tidur yang cukup.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri, perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat, menetapkan luaran/output yang realistis, dan merancang intervensi keperawatan yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pendekatan yang holistik dan berpusat pada pasien sangat penting dalam manajemen nyeri untuk memastikan kenyamanan dan kesejahteraan pasien. -
Article No. 5959 | 15 Nov 2024
Klinis : Pasient merasa nyeri di pingan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut.
Karakteristik Utama:
- Melaporkan pengalaman nyeri
- Ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri
- Perubahan tekanan darah, nadi, pernafasan, dan/atau suhu tubuh
Faktor Berhubungan:
- Agen cedera fisik (misalnya, trauma, prosedur invasif)
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran Keperawatan: Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa nyeri.
Indikator:
- Melaporkan nyeri terkontrol
- Menggunakan teknik manajemen nyeri yang efektif
- Mendemonstrasikan relaksasi saat nyeri
- Menunjukkan peningkatan toleransi terhadap nyeri
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi Keperawatan:
a. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri.
- Tentukan strategi manajemen nyeri yang sesuai, seperti pemberian analgesik, terapi relaksasi, terapi modalitas fisik, dan teknik distraksi.
- Ajarkan pasien dan keluarga teknik manajemen nyeri yang dapat dilakukan secara mandiri.
- Evaluasi efektivitas intervensi manajemen nyeri dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
b. Manajemen Lingkungan: Nyaman
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk mengurangi stimulasi yang dapat meningkatkan nyeri.
- Atur posisi pasien dengan nyaman untuk mengurangi rasa nyeri.
- Berikan intervensi yang dapat memfasilitasi rileksasi, seperti musik, aroma terapi, atau pijat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan keluhan nyeri di pinggang, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Luaran yang diharapkan adalah Kontrol Nyeri, dimana pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol, menggunakan teknik manajemen nyeri yang efektif, mendemonstrasikan relaksasi saat nyeri, dan menunjukkan peningkatan toleransi terhadap nyeri. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi Manajemen Nyeri dan Manajemen Lingkungan: Nyaman, untuk membantu pasien mengelola dan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan. -
Article No. 5960 | 15 Nov 2024
Klinis : 1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 4 jam yang lalu, dengan skala nyeri 5 dan kualitas seperti tertindih beban berat. Pasien mengatakan saat beraktifitas nyerinya meningkat dan saat digunakan untuk istirahat nyerinya tidak berkurang. Tanda- tanda vital diperoleh tekanan darah 70/40 mmHg, nadi 143 kali/ menit, RR 28 kali/ menit. D okter akan memberikan Nitrogliserin untuk segera diberikan ke pasien.Melalui jalur apakah pemberian terapi Notrogliserin tersebut ? A. Oral B. Intravena C. Intracutan D. Sublingual E. Intramuscular
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kondisi iskemik miokard, ditandai dengan keluhan nyeri dada yang dirasakan seperti tertindih beban berat, skala nyeri 5, nyeri meningkat saat beraktivitas namun tidak berkurang saat istirahat.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain/IASP, 2017). Karakteristik definisi ini mencakup kualitas, lokasi, durasi, frekuensi, dan penyebab nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan nyeri akut adalah: (1) Pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol; (2) Pasien dapat mendemonstrasikan strategi penanganan nyeri yang efektif; (3) Pasien dapat beraktivitas sesuai toleransi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: (1) Pengkajian nyeri secara komprehensif; (2) Pemberian analgetik sesuai instruksi dokter; (3) Pemberian terapi non-farmakologis (seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin); (4) Evaluasi efektivitas intervensi.
Pemberian Nitrogliserin:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pemberian terapi Nitrogliserin yang paling sesuai adalah melalui jalur sublingual (D). Pemberian sublingual Nitrogliserin akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah koroner sehingga dapat mengurangi nyeri dada akibat iskemia miokard. -
Article No. 5746 | 15 Nov 2024
Klinis : HIPERTERMIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait kondisi hipertermia berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, atau paparan lingkungan yang bersuhu tinggi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari pengelolaan hipertermia adalah pasien dapat menunjukkan penurunan suhu tubuh hingga normal, tanda-tanda vital stabil, dan tidak terjadi komplikasi yang dapat membahayakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola hipertermia antara lain:
1. Memantau suhu tubuh secara berkala.
2. Memberikan kompres dingin atau menyediakan lingkungan yang sejuk.
3. Menjaga asupan cairan yang adekuat.
4. Memastikan ventilasi yang baik.
5. Memberikan obat penurun demam jika diperlukan.
6. Mengevaluasi efektivitas intervensi dan melakukan tindakan korektif jika diperlukan.
Tujuan utama pengelolaan hipertermia adalah untuk menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan menjaga kenyamanan pasien. Perawat berperan penting dalam memantau, mengevaluasi, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 5747 | 15 Nov 2024
Klinis : Intervensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Intervensi
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosis keperawatan yang tepat. Dalam kasus Intervensi, SDKI dapat mengidentifikasi diagnosis keperawatan seperti "Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik" atau "Kesiapan Meningkatkan Manajemen Regimen Terapeutik".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) berisi tentang hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk kasus Intervensi, SLKI dapat mencakup luaran seperti "Pasien dapat melaksanakan regimen terapeutik dengan efektif" atau "Pasien mendemonstrasikan pemahaman tentang regimen terapeutik".
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menyediakan panduan untuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. Dalam kasus Intervensi, SIKI dapat mencakup intervensi seperti "Manajemen Regimen Terapeutik", "Monitoring Regimen Terapeutik", atau "Edukasi Kesehatan".
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan pasien secara komprehensif. Dengan menerapkan these standar, saya dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 5748 | 15 Nov 2024
Klinis : HIPERTERMIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertermia.
Diagnosis Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan Singkat:
1. SDKI - Hipertermia
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas ambang batas normal. Penyebab umum hipertermia antara lain infeksi, dehidrasi, gangguan termoregulasi, dan paparan lingkungan yang panas.
2. SLKI - Termoregulasi Efektif
Luaran keperawatan yang diharapkan adalah tercapainya termoregulasi yang efektif, yang ditandai dengan suhu tubuh dalam rentang normal, kulit lembab, dan tidak ada tanda-tanda stres karena panas.
3. SIKI - Manajemen Hipertermia
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan suhu tubuh, pemberian cairan, pengaturan lingkungan, dan tindakan pendinginan sesuai dengan kondisi pasien.
Secara akademis, sebagai perawat profesional, saya akan menerapkan pendekatan holistik dalam mengelola pasien dengan hipertermia, dengan tujuan mencapai stabilitas suhu tubuh dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Upaya tersebut dilakukan melalui kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan lainnya demi kesembuhan dan kesejahteraan pasien.