Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5917 | 15 Nov 2024
Klinis : IBU HAMIL, SAKIT PINGGANG, KADANG-KADANG PERUT KRAM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ibu Hamil dengan Sakit Pinggang dan Kadang-kadang Perut Kram:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Definisi: Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola informasi atau perilaku yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Tanda dan Gejala: Pasien melaporkan nyeri, ekspresi wajah menunjukkan nyeri, peningkatan tanda-tanda vital, gelisah.
- Faktor yang berhubungan: Cedera jaringan, kontraksi otot, perubahan fisiologis.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
- Tanda dan Gejala: Pasien mengalami kesulitan dalam mengikuti regimen pengobatan, pasien melaporkan kurangnya pengetahuan tentang kondisi kesehatan.
- Faktor yang berhubungan: Kurangnya pengetahuan, keterbatasan fisik, dukungan sosial yang tidak adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, mampu mengontrol nyeri, menunjukkan perilaku yang efektif untuk mengatasi nyeri.
2. Manajemen Kesehatan Efektif
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengikuti regimen pengobatan, pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang kondisi kesehatannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri.
2. Edukasi Kesehatan
- Intervensi: Identifikasi pemahaman pasien tentang kondisi kesehatannya, berikan informasi terkait kondisi dan penanganannya, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk meningkatkan pemahaman pasien.
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan utama yang dapat ditetapkan untuk kondisi Ibu Hamil dengan Sakit Pinggang dan Kadang-kadang Perut Kram adalah Nyeri Akut dan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri dan Edukasi Kesehatan. -
Article No. 5918 | 15 Nov 2024
Klinis : intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik.
Faktor Berhubungan:
- Kelemahan fisik
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Definisi:
- Laporan pasien tentang ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas rutin
- Laporan pasien tentang kelelahan yang berlebihan saat aktivitas
- Tanda-tanda keterbatasan fisik, seperti penurunan kekuatan otot, penurunan daya tahan, dan mobilitas yang terbatas
2. Faktor Berhubungan:
- Keterbatasan fisik, seperti kelemahan otot, kelelahan, atau gangguan fisiologis lainnya
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Luaran yang Diharapkan:
- Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
- Pasien menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas
- Pasien melaporkan penurunan kelelahan saat beraktivitas
2. Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
- Pasien menunjukkan peningkatan daya tahan dan kekuatan fisik
- Pasien melaporkan penurunan gejala kelelahan saat beraktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi Keperawatan:
- Manajemen aktivitas: Membantu pasien dalam merencanakan, melakukan, dan mengevaluasi aktivitas sehari-hari
- Peningkatan mobilitas: Memfasilitasi peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan dan aktivitas
- Latihan fisik: Membantu pasien dalam melakukan latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan toleransi aktivitas
2. Implementasi Keperawatan:
- Melakukan penilaian kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Membantu pasien dalam merencanakan aktivitas sesuai dengan kemampuannya
- Memberikan latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien
- Memantau tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap aktivitas
- Memberikan edukasi dan dukungan kepada pasien dan keluarga terkait manajemen aktivitas. -
Article No. 5919 | 15 Nov 2024
Klinis : pasien post op relaparotomi total abdominal histeroktomi ai kista coklat bilateral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien post op relaparotomi total abdominal histerektomi akibat kista coklat bilateral.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan jaringan tersebut.
- Penyebab: Prosedur pembedahan.
- Gejala dan Tanda: Pasien mengeluhkan nyeri pada area bekas luka operasi, skala nyeri tinggi, dan terdapat tanda-tanda inflamasi.
2. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap masuknya organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Penyebab: Prosedur pembedahan.
- Gejala dan Tanda: Luka operasi yang belum sembuh sempurna, tanda-tanda infeksi seperti bengkak, kemerahan, hangat, dan nyeri.
3. Gangguan Citra Tubuh
- Definisi: Persepsi atau gambaran mental yang dibentuk tentang ukuran, bentuk, dan penampilan seseorang, yang mempengaruhi perilaku.
- Penyebab: Perubahan fisik akibat prosedur pembedahan.
- Gejala dan Tanda: Pasien menunjukkan perasaan negatif terhadap perubahan fisik yang dialami, seperti sedih, malu, atau tidak nyaman.
4. Kesiapan Meningkatkan Pengetahuan
- Definisi: Keadaan di mana individu menunjukkan keinginan dan motivasi untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu topik.
- Penyebab: Prosedur pembedahan yang baru dilakukan.
- Gejala dan Tanda: Pasien menunjukkan minat dan motivasi untuk belajar tentang perawatan luka, pemulihan, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, dan mengelompokkan masalah kesehatan yang menjadi fokus intervensi keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mendeskripsikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat di atas disusun berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja yang konsisten dan terstruktur dalam praktik keperawatan. -
Article No. 5920 | 15 Nov 2024
Klinis : px datang dari igd dengan keluhan demam naik turun sejak 2 hari ini, mual, muntah 2 kali, sariawan, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertemia Berhubungan dengan Infeksi Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia adalah keadaan di mana suhu tubuh melebihi nilai normal (>37,5°C).
- Infeksi akut adalah proses invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang menyebabkan respons inflamasi dan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Melaporkan penurunan gejala infeksi.
- Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi suhu tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital.
- Pemberian antipiretik sesuai indikasi.
- Manajemen lingkungan untuk menurunkan suhu tubuh.
- Edukasi tentang manajemen demam.
2. Mual Muntah Berhubungan dengan Infeksi Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mual adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
- Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut secara paksa.
- Infeksi akut adalah proses invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang menyebabkan respons inflamasi dan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menunjukkan penurunan frekuensi mual dan muntah.
- Melaporkan perbaikan nafsu makan.
- Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi mual dan muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen mual dan muntah.
- Pemberian antiemetik sesuai indikasi.
- Pengaturan diet dan cairan.
- Edukasi tentang manajemen mual dan muntah.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Berhubungan dengan Anoreksia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan adalah keadaan di mana asupan nutrisi tidak memenuhi kebutuhan metabolik.
- Anoreksia adalah penurunan nafsu makan yang dapat disebabkan oleh penyakit, stres, atau faktor psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menunjukkan peningkatan nafsu makan.
- Melaporkan peningkatan berat badan.
- Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan status nutrisi.
- Pemberian nutrisi enteral atau parenteral sesuai indikasi.
- Pengaturan diet yang sesuai.
- Edukasi tentang kebutuhan nutrisi yang adekuat.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut. -
Article No. 5921 | 15 Nov 2024
Klinis : implementasi penampilan peran tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut saya paparkan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "implementasi penampilan peran tidak efektif":
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pelaksanaan Peran
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk menampilkan peran yang diharapkan sesuai dengan tahap perkembangan dan situasi.
- Karakteristik Utama: Ekspresi atau perilaku yang tidak sesuai dengan peran yang diharapkan.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang Diharapkan: Individu mampu menampilkan peran sesuai dengan tahap perkembangan dan situasi.
- Kriteria Hasil:
a. Individu mampu mengidentifikasi peran yang diharapkan.
b. Individu mampu melaksanakan peran yang diharapkan.
c. Individu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan peran yang diharapkan.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan:
a. Asesmen: Kaji pemahaman individu tentang peran yang diharapkan.
b. Edukasi: Berikan pendidikan tentang peran yang sesuai dengan tahap perkembangan dan situasi.
c. Fasilitasi: Fasilitasi individu untuk mempraktikkan peran yang diharapkan.
d. Monitoring: Pantau perilaku individu dalam menampilkan peran yang diharapkan.
Dalam kondisi "implementasi penampilan peran tidak efektif", perawat perlu melakukan assessment yang komprehensif untuk mengidentifikasi pemahaman pasien terkait peran yang diharapkan, memberikan edukasi yang sesuai, memfasilitasi pasien untuk mempraktikkan peran yang tepat, serta melakukan monitoring terhadap perkembangan pasien dalam menampilkan peran yang diharapkan. Dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat membantu pasien mencapai keefektifan dalam implementasi penampilan peran. -
Article No. 5922 | 15 Nov 2024
Klinis : g1p0a0 hamil 13 minggu dengan abortus incomplete, anemia, diabetes melitus, hipertensi dan ckd
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan. Perlu diketahui bahwa saya adalah seorang asisten virtual dengan pengetahuan yang terbatas, jadi saya akan memberikan informasi secara akademis dan profesional sesuai dengan kemampuan saya.
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan abortus incomplete
- Penjelasan: Pasien dengan abortus incomplete memiliki risiko terjadinya perdarahan yang dapat membahayakan kondisi kesehatan.
2. Anemia berhubungan dengan kondisi kehamilan
- Penjelasan: Anemia dapat terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang cukup.
3. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan diabetes melitus, hipertensi, dan CKD
- Penjelasan: Pasien dengan diabetes melitus, hipertensi, dan CKD memerlukan manajemen kesehatan yang efektif untuk mengelola penyakit-penyakit tersebut.
4. Kelelahan berhubungan dengan kondisi kehamilan dan penyakit penyerta
- Penjelasan: Kehamilan dan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, dan CKD dapat menyebabkan kelelahan pada pasien.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan pasien, yang mencakup domain dan kelas diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. -
Article No. 5923 | 15 Nov 2024
Klinis : 4. Seorang perempuan usia 40 tahun dirawat dengan fraktur cruris kanan. Pasien mengeluh nyeri pada daerah fraktur, bertambah nyeri bila melakukan alih posisi. Pada pengkajian ditemukan bengkak diarea fraktur. Perawat menegakkan masalah nyeri akut.Apakah intervensi keperawatan yang tepat?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan fraktur cruris kanan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri Akut berhubungan dengan fraktur cruris kanan karena adanya cedera pada tulang dan jaringan di area tersebut, yang menyebabkan rasa sakit yang dirasakan oleh pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk Nyeri Akut berhubungan dengan fraktur cruris kanan adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, mempertahankan istirahat dan tidur yang adekuat, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi Nyeri Akut berhubungan dengan fraktur cruris kanan antara lain:
1. Manajemen Nyeri: Memberikan analgesik sesuai resep, mengatur posisi tubuh, menggunakan modalitas non-farmakologis (kompres dingin, terapi musik, distraksi, dan lain-lain) untuk mengurangi nyeri.
2. Perawatan Luka: Melakukan perawatan luka fraktur dengan benar, mempertahankan posisi ekstremitas yang tepat, dan memantau tanda-tanda infeksi.
3. Mobilisasi Terbatas: Membantu pasien dalam melakukan perubahan posisi dan aktivitas secara bertahap sesuai toleransi.
4. Edukasi Manajemen Nyeri: Mengajarkan pasien dan keluarga tentang strategi mengatasi nyeri, seperti penggunaan analgesik, teknik relaksasi, dan distraksi.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan dapat membantu mengatasi Nyeri Akut yang dialami pasien dengan fraktur cruris kanan dan mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. -
Article No. 5924 | 15 Nov 2024
Klinis : 4. Seorang perempuan usia 40 tahun dirawat dengan fraktur cruris kanan. Pasien mengeluh nyeri pada daerah fraktur, bertambah nyeri bila melakukan alih posisi. Pada pengkajian ditemukan bengkak diarea fraktur. Perawat menegakkan masalah nyeri akut.Apakah intervensi keperawatan yang tepat?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
Berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik utama: Melaporkan nyeri, mengekspresikan ketidaknyamanan, perubahan tekanan darah, nadi, dan pernapasan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Sesuai dengan diagnosis keperawatan Nyeri Akut, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah:
a. Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan nyeri.
Kriteria hasil:
1) Melaporkan nyeri terkontrol.
2) Menggunakan tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
3) Menjelaskan strategi untuk mengendalikan nyeri.
4) Menunjukkan kecemasan yang terkontrol terkait nyeri.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output Kontrol Nyeri, intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah:
a. Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri.
Aktivitas keperawatan:
1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang mempengaruhi.
2) Berikan intervensi farmakologis sesuai dengan kebutuhan.
3) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat/dingin, relaksasi, dan distraksi.
4) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter, fisioterapis) untuk mengelola nyeri.
5) Pantau efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
6) Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
Penjelasan rinci:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami fraktur cruris (patah tulang betis) kanan dengan keluhan nyeri yang bertambah saat melakukan alih posisi dan adanya bengkak di area fraktur, maka diagnosis keperawatan yang tepat adalah Nyeri Akut. Hal ini sesuai dengan definisi dan karakteristik utama dari diagnosis tersebut.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Kontrol Nyeri, yang mencakup kemampuan pasien untuk melaporkan nyeri terkontrol, menggunakan tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, menjelaskan strategi mengendalikan nyeri, dan menunjukkan kecemasan yang terkontrol terkait nyeri.
Untuk mencapai luaran Kontrol Nyeri, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri, yang mencakup pengkajian nyeri komprehensif, pemberian intervensi farmakologis, pengajaran teknik nonfarmakologis, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, pemantauan efektivitas intervensi, dan edukasi kepada pasien dan keluarga. Intervensi ini bertujuan untuk mengendalikan nyeri yang dialami pasien secara efektif.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai kontrol nyeri yang optimal, sehingga dapat membantu pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 5925 | 15 Nov 2024
Klinis : 7. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 3 jam yang lalu, dengan skala nyeri 7 dan kualitas seperti tertindih beban berat. Pasien mengatakan saat beraktifitas nyerinya meningkat dan saat istirahat nyeri tidak berkurang. Tanda-tanda vital diperoleh tekanan darah 110/ 72 mmHg, frekuensi nadi 143 kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit. Kemudian dokter memberikan Nitrogliserin untuk segera diberikan ke pasien.Apakah fungsi dari pemberian Nitrogliserin pada pasien?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, saya sebagai perawat profesional memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, dan fungsi pemberian Nitrogliserin sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan sindrom koroner akut, ditandai dengan nyeri dada yang dirasakan seperti tertindih beban berat, skala nyeri 7, dan meningkat saat beraktivitas.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah intervensi keperawatan, pasien akan melaporkan penurunan skala nyeri, mampu mengontrol nyeri, dan mendemonstrasikan perilaku untuk mengurangi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian analgetik, teknik relaksasi, terapi panas/dingin, dan edukasi manajemen nyeri.
Fungsi Pemberian Nitrogliserin:
Nitrogliserin adalah obat yang berfungsi sebagai vasodilator (melebarkan pembuluh darah). Pemberian Nitrogliserin pada pasien dengan nyeri dada akibat sindrom koroner akut bertujuan untuk mengurangi beban kerja jantung dengan melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke jantung meningkat dan nyeri akibat iskemia miokard berkurang.
Dengan pemberian Nitrogliserin secara cepat, diharapkan dapat mengurangi gejala nyeri dada dan memperbaiki aliran darah ke jantung. Selanjutnya, diperlukan pemantauan yang cermat terhadap tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap obat. -
Article No. 5926 | 15 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 3 jam yang lalu, dengan skala nyeri 7 dan kualitas seperti tertindih beban berat. Pasien mengatakan saat beraktifitas nyerinya meningkat dan saat istirahat nyeri tidak berkurang. Tanda-tanda vital diperoleh tekanan darah 110/ 72 mmHg, frekuensi nadi 143 kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit. Kemudian dokter memberikan Nitrogliserin untuk segera diberikan ke pasien.Apakah fungsi dari pemberian Nitrogliserin pada pasien?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien tersebut kemungkinan mengalami diagnosis keperawatan Nyeri Akut, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan jaringan.
SLKI (Standar luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan yang diharapkan:
1. Nyeri terkontrol
2. Pasien mampu mengontrol nyeri
3. Pasien melaporkan penurunan rasa nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri.
2. Pemberian Vasodilatasi: Tindakan pemberian obat-obatan yang dapat melebarkan pembuluh darah, seperti nitrogliserin.
Fungsi pemberian Nitrogliserin pada pasien:
Nitrogliserin adalah obat yang bekerja sebagai vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah koroner (arteri yang mensuplai darah ke jantung). Dengan melebarnya pembuluh darah koroner, aliran darah ke jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen jantung terpenuhi. Hal ini dapat mengurangi nyeri dada (angina) yang dialami oleh pasien.
Pemberian nitrogliserin dapat membantu mengatasi nyeri dada yang timbul akibat iskemia miokard (kurangnya pasokan darah dan oksigen ke otot jantung), yang merupakan gejala dari penyakit jantung koroner. Dengan menurunnya nyeri, diharapkan kondisi pasien dapat lebih stabil dan dapat diberikan perawatan lebih lanjut.