Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4095 | 31 Oct 2024
Klinis : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik Tanda mayor minor batasan karakteristik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan Fisik
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan/diperlukan, seperti perawatan diri, pekerjaan, rekreasi, atau aktivitas sosial pada tingkat yang diharapkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Toleransi Aktivitas yang meningkat, ditandai dengan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Energi (untuk mengatur penggunaan energi secara efisien), Manajemen Aktivitas (untuk meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas), serta Terapi Latihan (untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas).
Secara akademis, diagnosa ini menunjukkan adanya keterbatasan fisik yang menyebabkan individu tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara optimal. Peran perawat adalah membantu pasien dalam mengelola energi, meningkatkan toleransi aktivitas, dan memulihkan kemampuan fisiknya secara bertahap. -
Article No. 3988 | 30 Oct 2024
Klinis : ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN ASMA Kasus: Pasien perempuan, usia 46 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 4 hari yang lalu. Sesak napas disertai bunyi "ngik" yang hilang timbul, memberat saat aktivitas dan cuaca dingin. Riwayat batuk lama dan riwayat trauma disangkal. Pasien memiliki riwayat asma sejak 28 tahun lalu. Tanda vital dalam batas normal, frekuensi napas 22 kali/menit, SpO₂ 95%. Status gizi obesitas grade II (IMT 36,3). Pada pemeriksaan thoraks, didapatkan wheezing pada kedua lapang paru. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin dalam batas normal, pemeriksaan TCM TB negatif, dan rontgen menunjukkan fibrosis paru dan kalsifikasi bekas TB. Pasien didiagnosis dengan asma eksaserbasi, dan diberikan terapi bronkodilator serta kortikosteroid sistemik. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat bronkokonstriksi dan penumpukan mucus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat bronkokonstriksi dan penumpukan mukus
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami sesak napas akibat obstruksi jalan napas yang disebabkan oleh bronkokonstriksi dan penumpukan mukus. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan dalam proses pertukaran gas, sehingga menyebabkan gangguan pola napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00032 Gangguan Pola Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan irama normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0401 Pemeliharaan Pola Napas
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan irama dan kedalaman pernapasan yang memadai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6230 Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara melalui saluran napas. -
Article No. 3989 | 30 Oct 2024
Klinis : I. ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien dengan tuberkulosis paru mengalami gangguan pertukaran gas. Hal ini ditandai dengan keluhan sesak napas dan adanya bunyi ronki di setengah lapang paru bawah, yang menunjukkan adanya akumulasi sekret di saluran napas. Selain itu, pasien juga mengalami pneumotoraks parsial di kedua lapang paru, yang dapat menyebabkan gangguan pada membran alveolus dan berdampak pada proses pertukaran gas.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Diagnosa keperawatan: Gangguan pertukaran gas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan respirasi yang adekuat mengakibatkan ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi di alveoli.
- Penyebab: Gangguan membran alveolus, akumulasi sekret, perubahan struktur paru.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran keperawatan: Pertukaran gas
- Definisi: Keseimbangan oksigen dan karbondioksida dalam darah arteri.
- Kriteria hasil: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, tidak ada tanda-tanda pernapasan tidak efektif.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi keperawatan: Manajemen jalan napas
- Definisi: Upaya untuk memelihara dan memfasilitasi ventilasi yang adekuat.
- Tindakan: Aspirasi sekret, pengaturan posisi, oksigenasi, dan latihan napas dalam. -
Article No. 3990 | 30 Oct 2024
Klinis : ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi asuhan keperawatan tuberculosis yang anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Gangguan Membran Alveolus dan Akumulasi Sekret di Saluran Napas
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Pertukaran Gas adalah ketidakmampuan paru-paru untuk mempertahankan oksigenasi darah arteri yang adekuat dan mengeluarkan karbon dioksida.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah Pertukaran Gas Efektif, ditandai dengan peningkatan saturasi oksigen, frekuensi napas dalam rentang normal, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Pemantauan status pernapasan, Manajemen Jalan Napas, Oksigenasi, dan Manajemen Sekret.
Diagnosa Keperawatan ini sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami sesak napas, bunyi ronki di paru, serta akumulasi sekret yang menghambat pertukaran gas. -
Article No. 3991 | 30 Oct 2024
Klinis : ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus pasien dengan tuberkulosis paru yang disertai pneumotoraks parsial di kedua lapang paru, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan pertukaran gas adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau pengeluaran karbon dioksida pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan metabolik tubuh.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah Pertukaran gas: Kemampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan pengeluaran karbon dioksida pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan metabolik tubuh.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen jalan napas, Manajemen oksigenasi, Pemantauan respirasi, dan Fisioterapi dada.
Diagnosa Keperawatan lainnya yang mungkin timbul:
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam diagnosa keperawatan di atas akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar bagi pasien dengan tuberkulosis paru. -
Article No. 3992 | 30 Oct 2024
Klinis : ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: J15.0
- Deskripsi: Pneumonia karena Klebsiella pneumoniae
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 34.04
- Deskripsi: Torakosintesis, aspirasi
Penjelasan:
Untuk diagnosis utama TB Paru, kode ICD-10 yang sesuai adalah A15.0 (Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteriologis atau histologis positif). Namun, dalam kasus ini pasien juga mengalami pneumotoraks parsial di kedua lapang paru, yang merupakan komplikasi dari TB Paru. Oleh karena itu, kode ICD-10 yang tepat adalah J15.0 (Pneumonia karena Klebsiella pneumoniae), yang mencerminkan komplikasi pneumotoraks dari TB Paru.
Pada prosedur atau tindakan medis, kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 34.04 (Torakosintesis, aspirasi), karena pasien memerlukan tindakan tersebut untuk mengatasi pneumotoraks yang terjadi. -
Article No. 3993 | 30 Oct 2024
Klinis : ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kasus asuhan keperawatan tuberkulosis yang diberikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
Penjelasan:
SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi darah yang adekuat.
- Faktor Berhubungan: Gangguan membran alveolus, akumulasi sekret.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pertukaran gas yang efektif, kecepatan pernapasan dalam batas normal, oksigenasi adekuat.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, manajemen ventilasi, kolaborasi pemberian terapi farmakologis (misalnya bronkodilator, mukolitik).
Secara singkat, diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi pasien dengan TB Paru yang mengalami gangguan pertukaran gas akibat kerusakan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas, sehingga membutuhkan intervensi keperawatan untuk mempertahankan oksigenasi yang adekuat. -
Article No. 3994 | 30 Oct 2024
Klinis : Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda uraikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi yang adekuat dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat seluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pertukaran Gas: Kemampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan eliminasi karbon dioksida yang adekuat pada tingkat seluler.
2. Pola Napas: Irama, kedalaman, dan usaha pernapasan yang efektif.
3. Status Perfusi Jaringan: Kecukupan aliran darah ke jaringan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas: Mempertahankan dan memfasilitasi permeabilitas jalan napas.
2. Manajemen Oksigenasi: Mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
3. Manajemen Ventilasi: Mempertahankan ventilasi yang adekuat.
4. Manajemen Nyeri: Mengurangi atau menghilangkan rasa tidak nyaman.
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan ini terkait dengan kondisi pasien yang mengalami gangguan pertukaran gas akibat gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas, yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan oksigenasi dan eliminasi karbon dioksida pada tingkat seluler. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, manajemen ventilasi, dan manajemen nyeri. -
Article No. 3995 | 30 Oct 2024
Klinis : Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas. ***JANGAN LUPA SERTAKAN KODENYA****
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas (00030) berhubungan dengan gangguan membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas.
Penjelasan:
Gangguan Pertukaran Gas (00030) adalah ketidakmampuan untuk melakukan respirasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen atau mengeluarkan karbon dioksida dari darah. Pada kasus ini, pasien mengalami TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru, menyebabkan gangguan pada membran alveolus dan akumulasi sekret di saluran napas, yang mengganggu proses pertukaran gas.
Kode SDKI: ND.07
Kode SLKI: NS.05.01
Kode SIKI: NI.07.01 -
Article No. 3996 | 30 Oct 2024
Klinis : ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU Kasus: Pasien perempuan, usia 52 tahun, dirawat dari IGD dengan diagnosis medis TB Paru dan pneumotoraks parsial di kedua lapang paru. Saat pengkajian, pasien mengeluh sesak napas dan batuk berdahak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bunyi ronkhi di ½ lapang paru bawah, frekuensi napas 26 kali/menit, susah mengeluarkan dahak saat batuk. Pasien tinggal dengan orang yang merokok 2 pak/hari selama 25 tahun, tidak nafsu makan, merasa mual dan muntah, kehilangan tonus otot, berat badan turun 11 kg, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, suhu 37°C. Diagnosa Keperawatan (SDKI) 1. Gangguan pertukaran gas (D. 0003) Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan pasien mengalami peningkatan dalam pertukaran gas dengan kriteria hasil sebagai berikut: Luaran Utama: Pertukaran Gas Optimal 1. Sesak napas berkurang 2. Bunyi napas ronkhi menurun 3. Frekuensi napas membaik (20-24 kali/menit) 4. Saturasi oksigen meningkat (≥ 95%) 5. Peningkatan nafsu makan dan berat badan stabil Intervensi Keperawatan (SIKI) Observasi: 1. Monitor frekuensi, irama, dan kedalaman napas. 2. Monitor saturasi oksigen (SpO2) secara berkala. 3. Monitor tanda-tanda distres napas seperti sesak dan napas cepat. 4. Monitor efek samping terapi oksigen dan tanda-tanda hiperventilasi. 5. Monitor efek samping penggunaan obat antituberkulosis (misal mual, muntah). Terapeutik: 1. Bersihkan saluran napas pasien dengan melakukan fisioterapi dada dan postural drainage untuk membantu mengeluarkan dahak. 2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan, terutama jika saturasi < 90%. 3. Pertahankan jalan napas dengan teknik batuk efektif. 4. Berikan cairan hangat untuk membantu mengencerkan dahak. 5. Anjurkan pasien untuk duduk dalam posisi semi-fowler untuk memudahkan pernapasan. Edukasi: 1. Ajarkan pasien teknik batuk efektif untuk membantu mengeluarkan dahak. 2. Ajarkan keluarga pasien untuk mendukung lingkungan bebas asap rokok. 3. Edukasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat antituberkulosis secara rutin. 4. Ajarkan tentang pola makan tinggi protein dan kalori untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut. Kolaborasi: 1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antituberkulosis. 2. Kolaborasi dengan tim gizi untuk menyusun rencana diet tinggi kalori dan protein. 3. Kolaborasi dalam pelaksanaan tes diagnostik tambahan seperti analisis dahak dan rontgen. ***JANGAN LUPA SERTAKAN KODENYA****
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Asuhan Keperawatan Pasien Tuberkulosis Paru yang Anda kemukakan.
Diagnosa Keperawatan (SDKI):
1. Gangguan pertukaran gas (D. 0003)
Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI):
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan pasien mengalami peningkatan dalam pertukaran gas dengan kriteria hasil sebagai berikut:
Luaran Utama: Pertukaran Gas Optimal
1. Sesak napas berkurang
2. Bunyi napas ronkhi menurun
3. Frekuensi napas membaik (20-24 kali/menit)
4. Saturasi oksigen meningkat (≥ 95%)
5. Peningkatan nafsu makan dan berat badan stabil
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Observasi:
1. Monitor frekuensi, irama, dan kedalaman napas.
2. Monitor saturasi oksigen (SpO2) secara berkala.
3. Monitor tanda-tanda distres napas seperti sesak dan napas cepat.
4. Monitor efek samping terapi oksigen dan tanda-tanda hiperventilasi.
5. Monitor efek samping penggunaan obat antituberkulosis (misal mual, muntah).
Terapeutik:
1. Bersihkan saluran napas pasien dengan melakukan fisioterapi dada dan postural drainage untuk membantu mengeluarkan dahak.
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan, terutama jika saturasi < 90%.
3. Pertahankan jalan napas dengan teknik batuk efektif.
4. Berikan cairan hangat untuk membantu mengencerkan dahak.
5. Anjurkan pasien untuk duduk dalam posisi semi-fowler untuk memudahkan pernapasan.
Edukasi:
1. Ajarkan pasien teknik batuk efektif untuk membantu mengeluarkan dahak.
2. Ajarkan keluarga pasien untuk mendukung lingkungan bebas asap rokok.
3. Edukasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat antituberkulosis secara rutin.
4. Ajarkan tentang pola makan tinggi protein dan kalori untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antituberkulosis.
2. Kolaborasi dengan tim gizi untuk menyusun rencana diet tinggi kalori dan protein.
3. Kolaborasi dalam pelaksanaan tes diagnostik tambahan seperti analisis dahak dan rontgen.