Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6012 | 16 Nov 2024
Klinis : pasien dengan keluhan nyeri saat buang air kecil, dan sering terbangun saat malam hari untuk buang air kecil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang perawat professional, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses patologis saluran kemih, ditandai dengan keluhan nyeri saat buang air kecil.
2. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kebutuhan untuk buang air kecil yang sering di malam hari.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Gangguan Pola Tidur: Gangguan jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, menunjukkan perilaku nyeri yang terkontrol, dan mempertahankan fungsi yang optimal.
- Gangguan Pola Tidur: Pasien melaporkan istirahat yang adekuat, menunjukkan pola tidur yang teratur, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Manajemen Nyeri, Terapi Farmakologi, Terapi Nonfarmakologi.
- Gangguan Pola Tidur: Peningkatan Tidur, Manajemen Lingkungan, Relaksasi.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI akan membantu perawat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 6013 | 16 Nov 2024
Klinis : pasien dengan keluhan sulit buang air kecil, dan sering terbangun saat malam hari untuk buang air kecil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sulit buang air kecil dan sering terbangun saat malam hari untuk buang air kecil:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Eliminasi Urin (00016)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Eliminasi Urin (00016) didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk buang air kecil sebagaimana mestinya. Karakteristik utamanya adalah frekuensi, volume, atau pola buang air kecil yang tidak normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Eliminasi Urin (00016) adalah Eliminasi Urin Terjaga (0503), yang mencakup indikator seperti frekuensi berkemih normal, volume urin yang adekuat, dan pola berkemih yang teratur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Eliminasi Urin (00016) antara lain Manajemen Inkontinensia Urin (3590), Pelatihan Berkemih (0620), dan Peningkatan Eliminasi Urin (0590), yang meliputi tindakan seperti monitoring pola berkemih, mengajarkan teknik relaksasi dan kontraksi otot panggul, serta pemberian edukasi terkait perilaku buang air kecil yang sehat.
Dengan menggunakan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi yang terstruktur dan terarah untuk mengatasi masalah Gangguan Eliminasi Urin yang dialami oleh pasien. -
Article No. 6014 | 16 Nov 2024
Klinis : Perawat sedang bertugas di ruangan dan ada seorang tetangga yang sedang dirawat. Saat jam berkunjung banyak tetangga yang ingin menjenguknya dan menanyakan penyakit yang sedang di deritaAspek etik apa yang berkaitan dengan kasus di atas ? A. Nonmaleficence B. Beneficence C. Fidelity D. Veracity E. Confidentiality
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, aspek etik yang paling berkaitan dengan kasus tersebut adalah:
E. Confidentiality (Kerahasiaan)
Penjelasan:
Seorang perawat memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien. Ketika ada tetangga yang ingin mengetahui penyakit yang sedang diderita pasien, perawat harus menjaga kerahasiaan informasi tersebut. Membagikan informasi medis pasien tanpa izin merupakan pelanggaran terhadap prinsip etik kerahasiaan (confidentiality).
Diagnosa Keperawatan yang sesuai:
Risiko gangguan kerahasiaan berhubungan dengan pihak luar yang ingin mengetahui kondisi pasien.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan diagnosa keperawatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan intervensi keperawatan.
Dalam kasus ini, perawat harus mempertahankan prinsip kerahasiaan pasien sesuai dengan standar etik keperawatan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan penjelasan kepada pihak luar (tetangga) mengenai pentingnya menjaga kerahasiaan pasien, dan hanya memberikan informasi umum tanpa memberikan rincian kondisi medis pasien. -
Article No. 6015 | 16 Nov 2024
Klinis : Batita perempuan berusia 1,5 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan : BAB 5 kali, muntah 2 kali, rewel, tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik : keadaan umum lemah, urin warna pekat, mukosa bibir kering, ubun ubun besar cekung, mata cekung, suhu 380C, nadi 120 x/mnt, nafas 30 x/mnt.Apa data lain yang perlu dikaji untuk menilai kekurangan cairan /status hidrasi ? A. Capilary reffil time B. Hasil pemeriksaan albumin C. Turgor kulit abdomen D. Hasil pemeriksaan Hb E. Status tingkat kesadaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan: Kekurangan Volume Cairan (NIC: Nutrisi: Manajemen Cairan)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pola Eliminasi yang Tidak Efektif: BAB 5 kali, indikasi adanya diare.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Tidak nafsu makan.
- Hipovolemia: Keadaan umum lemah, urin warna pekat, mukosa bibir kering, ubun-ubun besar cekung, mata cekung, nadi 120 x/mnt, respirasi 30 x/mnt.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hidrasi Adekuat: Mengembalikan status hidrasi pasien.
- Pemulihan Cairan: Memperbaiki keseimbangan cairan tubuh.
- Pengelolaan Diare: Mengurangi frekuensi diare.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Cairan: Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Terapi Rehidrasi: Mengembalikan volume cairan yang hilang.
- Pengaturan Diet: Meningkatkan asupan nutrisi.
Untuk menilai kekurangan cairan/status hidrasi, data lain yang perlu dikaji adalah:
C. Turgor kulit abdomen
Penilaian turgor kulit abdomen dapat menunjukkan tingkat dehidrasi. Kulit yang kurang elastis dan kembali perlahan saat diangkat menunjukkan dehidrasi. -
Article No. 6016 | 16 Nov 2024
Klinis : Balita laki-laki berusia 4 tahun dibawa ibunya ke RS dengan keluhan panas yang sudah berlangsung selama 4 hari. Anak tidak mau makan, terdapat bintik-bintik kemerahan pada lengan, mengeluh kepalanya pusing, badan pegal-pegal, anaknya mimisan 1x dan muntah 2x saat di rumah. Ibu khawatir dengan kondisi anaknya saat ini. Hasil pemeriksaan didapatkan data: trombosit 80.000/mm3, uji tourniket positif, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 38,60C dan.terjadi oliguria,Apa masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut? A. ansietas B. nyeri akut C. hipertermi D. defisit volume cairan E. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut adalah:
C. Hipertermi
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan Prioritas: Hipertermi
Definisi (SDKI): Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
Penjelasan singkat:
- Pasien mengalami peningkatan suhu tubuh yang berlangsung selama 4 hari (38,6°C).
- Terdapat gejala-gejala lain yang mendukung diagnosa hipertermi, seperti: panas, bintik-bintik kemerahan pada lengan, pusing, badan pegal-pegal, dan mimisan.
- Hasil pemeriksaan menunjukkan trombosit rendah (80.000/mm3) dan uji tourniket positif, yang dapat mengarah pada kondisi demam berdarah.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Identifikasi penyebab hipertermi
2. Pantau tanda-tanda vital secara teratur
3. Berikan terapi antipiretik sesuai instruksi
4. Tingkatkan asupan cairan
5. Ajarkan teknik menurunkan suhu tubuh
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Demam
2. Manajemen Suhu Tubuh
3. Edukasi Perawatan Mandiri Demam
Jadi, masalah keperawatan prioritas pada kasus ini adalah hipertermi, dengan fokus utama pada penatalaksanaan dan pemantauan kondisi demam serta pemberian edukasi kepada ibu pasien. -
Article No. 6017 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang perawat bekerja di tempat baru di sebuah rumah sakit. Perawat tersebut sebelumnya dikeluarkan dari tempat kerja karena indisipliner. Saat ini dia merasa menyesal dan ingin berubah.Apakah tindakan yang harus dilakukan perawat berikutnya? A. Berangkat kerja paling awal dan pulang paling akhir B. Meminta teman-teman sekantor untuk membangunkannya tiap pagi C. Melakukan perubahan bertahap D. Tidur di kantor agar tidak datang terlambat E. Membuat jadwal pekerjaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta rencana tindakan (SDKI, SLKI, SIKI) yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan manajemen diri (NANDA-I)
Penjelasan Singkat:
Individu mengalami kesulitan dalam mengatur dan melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara efektif dan mandiri. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan, motivasi, atau dukungan sosial.
Rencana Tindakan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Identifikasi penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhi ketidakefektifan manajemen diri.
- Kaji kesiapan dan motivasi klien untuk melakukan perubahan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Klien mampu melakukan manajemen diri secara efektif.
- Klien menunjukkan perilaku disiplin dan tanggung jawab.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi 1: Manajemen Diri
- Bantu klien untuk menetapkan tujuan dan rencana perubahan perilaku.
- Dorong klien untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan.
- Berikan umpan balik dan penguatan positif.
- Intervensi 2: Bimbingan Perilaku
- Identifikasi perilaku yang perlu diubah.
- Bantu klien untuk mengembangkan strategi perubahan perilaku.
- Pantau dan evaluasi kemajuan klien secara berkala.
Dari pilihan jawaban yang diberikan, opsi C "Melakukan perubahan bertahap" adalah yang paling sesuai dengan rencana tindakan yang direkomendasikan. Pendekatan bertahap dapat membantu klien mencapai perubahan perilaku yang lebih efektif dan berkelanjutan. -
Article No. 6018 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang perawat baru di sebuah ruang perawatan bertemu dengan kepala ruang untukmeminta dipindahkan ke ruang perawatan yang lain dikarenakan merasa tidak nyaman dengan kondisi kerja. Apakah yang harus dilakukan kepala ruang selanjutnya A. Membujuk perawat baru untuk bersabar dan tetap melaksanakan tugasnya. B. Merencanakan program pendampingan untuk perawat baru tersebut C. Membujuk perawat baru untuk bersikap professional terhadap tugas yang diberikan D. Mengusulkan perawat baru tersebut untuk dipindahkan keruangan yang lain E. Merencanakan rapat ruangan khusus untuk membahas masalah tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi seorang perawat baru di sebuah ruang perawatan yang meminta dipindahkan ke ruang perawatan lain karena merasa tidak nyaman dengan kondisi kerja, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidaknyamanan lingkungan kerja
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidaknyamanan lingkungan kerja adalah pengalaman subyektif individu yang tidak menyenangkan terhadap kondisi lingkungan kerja, baik fisik maupun psikososial, yang menghambat kemampuan individu dalam melaksanakan peran dan fungsinya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Individu melaporkan kenyamanan lingkungan kerja
2. Individu mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja
3. Individu memiliki motivasi kerja yang baik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi sumber ketidaknyamanan lingkungan kerja
2. Fasilitasi individu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja
3. Kolaborasi dengan pimpinan/manajemen untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah:
B. Merencanakan program pendampingan untuk perawat baru tersebut
Kepala ruang sebaiknya menyusun program pendampingan untuk perawat baru yang merasa tidak nyaman dengan kondisi kerja, seperti memberikan bimbingan, dukungan, dan memfasilitasi perawat baru untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja. -
Article No. 6019 | 16 Nov 2024
Klinis : Klien berusia 60 tahun , memiliki riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol. Datang ke poliklinik dengan keluhan ada luka yang tidak kunjung sembuh pada ibu jari kakinya. Klien menanyakan mengapa lukanya tidak kunjung sembuh.Apakah jawaban yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan klien. A. Peningkatan kekentalan darah memperlambat aliran darah ke ibu jari B. Kekurangan insulin membuat nutrisi tidak bisa masuk ke dalam sel C. Gula darah yang tinggi menyebabkan munculnya gejala khas DM D. Penyempitan pembuluh darah karena DM yang tidak terkontrol E. Sel tubuh sudah tidak sensitif terhadap insulin yang dihasilkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Halo, saya adalah seorang perawat yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi klien yang anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan diabetes melitus tidak terkontrol, ditandai dengan luka pada ibu jari kaki yang tidak kunjung sembuh.
Penjelasan singkat:
A. Jawaban yang paling tepat adalah D. Penyempitan pembuluh darah karena DM yang tidak terkontrol.
Penjelasan:
Pada pasien dengan diabetes melitus yang tidak terkontrol, terjadi penyempitan pembuluh darah (mikroangiopati) akibat kadar gula darah yang tinggi. Hal ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jaringan menjadi terganggu, sehingga proses penyembuhan luka menjadi lambat. Kondisi ini juga dapat menyebabkan neuropati (kerusakan saraf) yang membuat pasien kurang merasakan adanya luka di kaki. Oleh karena itu, luka pada pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol sering tidak kunjung sembuh.
Berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), penanganan yang dapat dilakukan mencakup perawatan luka, monitoring glukosa darah, edukasi tentang perawatan kaki dan pengontrolan diabetes, serta kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan yang tepat.
Saya harap penjelasan ini dapat membantu anda memahami kondisi klien dan memberikan jawaban yang paling sesuai. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 6020 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang anak perempuan usia 8 tahun dirawat di RS dengan diagnosis medis gagal jantung kiri. Saat dikaji, perawat menemukan data: suhu 37 0C, frekuensi nadi 111x/ menit, frekuensi nafas 37x/ menit, tekanan darah 90/60 mmHg, terdapat ronkhi, anak tampak lemah dan mengeluh sesak.Manakah kriteria evaluasi yang tepat untuk diagnosa keperawatan prioritas kasu di atas? A. tekanan darah normal B. keluhan sesak nafas berkurang C. Frekuensi nadi menurun D. Ronchi berkurang E. Anak terlihat kuat E. Sel tubuh sudah tidak sensitif terhadap insulin yang dihasilkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari saya bantu menjawab pertanyaan Anda.
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan prioritas untuk kasus seorang anak perempuan usia 8 tahun dengan diagnosis medis gagal jantung kiri adalah:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan peningkatan beban kerja jantung dan limitasi aktivitas.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Ketidakefektifan pola napas adalah keadaan di mana individu mengalami perubahan dalam frekuensi, kedalaman, dan/atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang memadai.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kriteria evaluasi yang tepat untuk diagnosa keperawatan prioritas di atas adalah "Keluhan sesak nafas berkurang" (option B).
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan latihan pernapasan.
Penjelasan pilihan jawaban:
A. Tekanan darah normal tidak menjadi kriteria evaluasi yang tepat, karena fokus utama adalah mengatasi masalah pernapasan.
C. Frekuensi nadi menurun tidak menjadi kriteria evaluasi yang tepat, karena tidak berkaitan langsung dengan masalah pernapasan.
D. Ronchi berkurang dapat menjadi kriteria evaluasi yang tepat, namun lebih fokus pada gejala pernapasan.
E. Anak terlihat kuat tidak menjadi kriteria evaluasi yang tepat, karena anak masih terlihat lemah.
F. Sel tubuh sudah tidak sensitif terhadap insulin yang dihasilkan tidak sesuai dengan kasus yang diberikan, yang merupakan gagal jantung kiri.
Jadi, kriteria evaluasi yang tepat untuk diagnosa keperawatan prioritas pada kasus di atas adalah "Keluhan sesak nafas berkurang" (option B). -
Article No. 6021 | 16 Nov 2024
Klinis : Saat shift siang terdapat satu pasien dengan penyakit TB paru yang bermasalah dengan status nutrisi kurang. Perawat sudah melakukan intervensi namun belum ada perubahan. Perawat primer berencana diskusi dengan TIM kesehatan lain terkait dengan kasus tersebut.Apa jenis kegiatan yang tepa tpada kasus tersebut ? A. Pendelegasian B. Supervisi C. Timbang terima D. Ronde keperawatan E. Dischard planning E. Sel tubuh sudah tidak sensitif terhadap insulin yang dihasilkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum, Ibu/Bapak. Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang tepat untuk kasus tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Risiko: Penyakit kronis (Tuberculosis Paru)
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Pemantauan Nutrisi
- Tujuan: Memantau asupan dan status nutrisi pasien.
- Aktivitas: Mengkaji asupan makanan dan minuman pasien, memantau berat badan pasien, dan mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi.
2. Manajemen Nutrisi
- Tujuan: Mempertahankan status nutrisi yang optimal.
- Aktivitas: Menyusun rencana nutrisi, melakukan konsultasi dengan ahli gizi, dan memantau efektivitas intervensi nutrisi.
Implementasi dan Evaluasi (SIKI):
1. Pendelegasian
- Mendelegasikan pemberian nutrisi enteral atau parenteral kepada perawat lain atau tim kesehatan lainnya, sesuai dengan rencana yang telah disusun.
2. Timbang Badan
- Melakukan penimbangan badan pasien secara berkala untuk memantau perubahan berat badan.
3. Ronde Keperawatan
- Melakukan ronde keperawatan bersama tim kesehatan lain untuk mendiskusikan status nutrisi pasien dan merencanakan intervensi yang tepat.
4. Konsultasi
- Melakukan konsultasi dengan tim kesehatan lain, seperti ahli gizi, untuk mendapatkan rekomendasi terkait intervensi nutrisi yang sesuai dengan kondisi pasien.
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, kegiatan yang tepat untuk kasus tersebut adalah Konsultasi. Perawat primer berencana untuk melakukan diskusi dengan tim kesehatan lain terkait dengan kasus pasien TB paru dengan masalah status nutrisi kurang, sehingga dapat diperoleh rekomendasi intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan disampaikan. Wassalamu'alaikum.