Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6253 | 18 Nov 2024
Klinis : bronkopneumonia anak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi bronkopneumonia pada anak, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi bronkopneumonia pada anak berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Bersihan jalan napas tidak efektif ditandai dengan adanya sputum yang berlebihan, suara napas tambahan, dan kesulitan dalam mengeluarkan sekret. Kondisi ini dapat menyebabkan ventilasi yang tidak adekuat dan peningkatan risiko komplikasi.
2. Perfusi Jaringan Terganggu
Perfusi jaringan terganggu ditandai dengan adanya sianosis, dispnea, dan takikardi. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan dan peningkatan risiko komplikasi.
3. Risiko Infeksi
Risiko infeksi ditandai dengan adanya demam, leukositosis, dan peningkatan tanda-tanda inflamasi. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi dan penyebaran infeksi.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan bronkopneumonia anak dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan baik, suara napas tambahan berkurang, dan ventilasi paru-paru membaik.
2. Perfusi Jaringan Adekuat
Pasien tidak lagi menunjukkan tanda-tanda sianosis, dispnea, dan takikardi, serta aliran darah ke jaringan membaik.
3. Bebas Infeksi
Pasien tidak lagi menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti demam, leukositosis, dan peningkatan tanda-tanda inflamasi.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas
a. Lakukan fisioterapi dada untuk membantu pengeluaran sekret.
b. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan pasien.
c. Ajarkan teknik batuk efektif.
d. Pantau status pernapasan pasien.
2. Peningkatan Perfusi Jaringan
a. Pantau tanda-tanda vital pasien secara berkala.
b. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi yang tepat.
d. Anjurkan pasien untuk beristirahat.
3. Pencegahan Infeksi
a. Terapkan prosedur cuci tangan yang benar.
b. Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien.
c. Lakukan pemantauan tanda-tanda infeksi secara rutin.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik yang tepat.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan bronkopneumonia anak dapat mencapai luaran/output yang diharapkan dan memperoleh perawatan yang optimal. -
Article No. 6254 | 18 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keadaan pingsan setelah sadar mengeluh sakit ulu hati, muntah 1 kali, riwayat keluar darah saat muntah, pusing, riwayat di rawat di rumah sakit selama 4 hari dan baru keluar kmrn
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Risiko perdarahan
Penjelasan:
1. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah terjadinya kerusakan.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut antara lain pemberian analgesik, terapi oksigenasi, terapi komplementer, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut meliputi pengkajian nyeri, manajemen nyeri farmakologis, dan manajemen nyeri non-farmakologis.
2. Risiko perdarahan
- SDKI: Risiko perdarahan adalah kerentanan terhadap hilangnya darah dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pembatasan aktivitas, dan pemberian obat-obatan antihemoragik.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko perdarahan meliputi pengkajian faktor risiko perdarahan, manajemen perdarahan, dan edukasi.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, penjelasan di atas memberikan gambaran umum tentang Diagnosa Keperawatan dan SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan. -
Article No. 6255 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang tuli, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Komunikasi Verbal. Pasien dengan kondisi tuli akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal, sehingga membutuhkan intervensi keperawatan yang tepat untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk menerima atau menyampaikan pesan verbal yang bermakna.
Karakteristik Definisi:
- Kesulitan dalam mengekspresikan ide, perasaan, atau kebutuhan secara verbal
- Kesulitan dalam memahami pesan verbal orang lain
- Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Komunikasi Verbal
- Efektivitas Komunikasi
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Fasilitasi Komunikasi
- Manajemen Komunikasi
- Terapi Komunikasi
Dalam kondisi ini, perawat dapat menggunakan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan kondisi pasien, misalnya dengan menggunakan bahasa isyarat, menulis, atau alat bantu komunikasi lainnya. Perawat juga dapat melibatkan keluarga atau orang terdekat pasien untuk membantu proses komunikasi. -
Article No. 6256 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan kondisi tuli.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tuli adalah "Gangguan Komunikasi Verbal". Diagnosa ini mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk menerima atau menyampaikan informasi secara lisan atau tertulis akibat adanya gangguan fisik, fisiologis, psikologis, atau lingkungan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien dapat berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan teknik komunikasi alternatif yang sesuai.
2. Pasien dan keluarga dapat beradaptasi dengan kondisi tuli dan menerapkan strategi komunikasi yang efektif.
3. Pasien dapat meningkatkan kemampuan sensori pendengaran yang tersisa.
4. Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari secara mandiri.
5. Pasien dapat meningkatkan interaksi sosial dan mengurangi isolasi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Komunikasi: Mengidentifikasi kemampuan komunikasi pasien, memilih teknik komunikasi alternatif yang sesuai (misalnya bahasa isyarat, menulis, gambar, atau alat bantu komunikasi), dan berlatih menggunakan teknik tersebut bersama pasien dan keluarga.
2. Fasilitasi Adaptasi: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi tuli, dampaknya, dan strategi adaptasi yang dapat dilakukan. Melibatkan keluarga dalam perawatan dan mendorong mereka untuk membantu pasien beradaptasi.
3. Peningkatan Pendengaran: Mengidentifikasi dan meminimalkan faktor-faktor yang dapat memperburuk kondisi pendengaran pasien. Memberikan latihan atau terapi yang dapat meningkatkan kemampuan pendengaran yang tersisa.
4. Peningkatan Kemandirian: Membantu pasien untuk melatih kemampuan aktivitas sehari-hari dengan menerapkan teknik komunikasi alternatif. Memberikan dukungan dan pendampingan sehingga pasien dapat mandiri.
5. Peningkatan Interaksi Sosial: Mendorong pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dengan menggunakan teknik komunikasi yang sesuai. Melibatkan keluarga dan lingkungan sekitar untuk mendukung dan menerima kondisi pasien.
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif akan membantu pasien tuli untuk mencapai luaran yang diharapkan, meningkatkan kualitas hidup, dan beradaptasi secara optimal dengan kondisinya. -
Article No. 6257 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan Keterbatasan Pendengaran
- Penjelasan: Pasien yang tuli akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal. Ia membutuhkan bantuan alat bantu dengar atau komunikasi alternatif untuk dapat berinteraksi dengan orang lain.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode Diagnosa: 00051
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima atau menyampaikan pesan verbal yang efektif.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan pendengaran, Keterbatasan fisik, Gangguan kognitif.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode Luaran: 1307
- Judul Luaran: Komunikasi Efektif
- Definisi: Kemampuan individu untuk menyampaikan dan menerima pesan secara jelas dan akurat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode Intervensi: I0164
- Judul Intervensi: Fasilitasi Komunikasi
- Definisi: Tindakan memfasilitasi pertukaran informasi verbal dan nonverbal antara pasien dan petugas kesehatan.
- Aktivitas: Menggunakan komunikasi alternatif (misal bahasa isyarat, tulisan), Menggunakan alat bantu komunikasi, Memastikan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi. -
Article No. 6258 | 18 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit mata.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
Definisi: Perubahan dalam kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Faktor yang berhubungan: Kondisi mata, infeksi, luka, atau penyakit lain yang memengaruhi penglihatan.
Gejala dan tanda: Nyeri mata, penglihatan kabur, fotofobia, perubahan ketajaman penglihatan, dan lain-lain.
Rencana Asuhan Keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI):
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Identifikasi penyebab gangguan penglihatan
- Kaji tingkat keparahan gangguan penglihatan
- Lakukan tindakan pencegahan dan penanganan sesuai kondisi pasien
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Penurunan nyeri mata
- Peningkatan kemampuan penglihatan
- Penurunan risiko komplikasi
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Manajemen nyeri mata
- Terapi obat mata
- Edukasi perawatan mata
- Konsultasi dengan dokter spesialis mata, jika perlu
Penjelasan singkat:
Gangguan penglihatan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi, cedera, atau penyakit lain yang memengaruhi fungsi mata. Tujuan utama penanganan adalah mengurangi gejala, meningkatkan kemampuan penglihatan, dan mencegah komplikasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri, pemberian obat mata, edukasi perawatan mata, dan konsultasi dengan spesialis mata jika diperlukan. Standar asuhan keperawatan yang digunakan adalah SDKI, SLKI, dan SIKI yang diterbitkan oleh PPNI. -
Article No. 6259 | 18 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam tinggi, pusing, dan mual muntah.data objektif pasien tampak lemas kulit, teraba hangat, TD: 130/90 mmHg, SPO2 90%, respirasi 20, denyut nadi 80
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI berdasarkan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Definisi SDKI:
Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
Faktor Terkait SDKI:
- Proses infeksi
- Dehidrasi
- Peningkatan laju metabolisme
Gejala dan Tanda SDKI:
- Suhu tubuh di atas 38°C
- Kulit teraba hangat
- Menggigil
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
Diagnosa Keperawatan SLKI:
- Manajemen Hipertermia
Intervensi Keperawatan SIKI:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pengukuran suhu tubuh
- Pemberian kompres hangat
- Pemberian cairan intravena
- Pemberian antipiretik
- Edukasi terkait hipertermia
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami keluhan demam tinggi, pusing, dan mual muntah. Gejala-gejala ini sesuai dengan diagnosa keperawatan Hipertermia. Diagnosa ini mengacu pada SDKI, dengan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SIKI. Tujuan utama penanganan adalah menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan memantau tanda-tanda vital pasien. -
Article No. 6260 | 18 Nov 2024
Klinis : Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Komunikasi Verbal
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Komunikasi Verbal didefinisikan sebagai ketidakmampuan atau keterbatasan dalam menggunakan atau memahami bahasa, baik secara lisan, tertulis, atau dengan isyarat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Komunikasi Verbal adalah pasien dapat berkomunikasi dengan efektif, baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Komunikasi Verbal antara lain:
1. Mengidentifikasi kemampuan komunikasi pasien
2. Memfasilitasi penggunaan alat bantu komunikasi
3. Mengajarkan teknik komunikasi alternatif
4. Melibatkan keluarga dalam proses komunikasi
5. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi
Dalam konteks ini, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan tersebut dapat disampaikan secara lebih rinci dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan akademis. -
Article No. 6261 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan contoh Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tuli dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
1. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Komunikasi Verbal
Definisi:
Ketidakmampuan untuk menerima atau menyampaikan pesan verbal yang disebabkan oleh gangguan pendengaran.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Karakteristik Utama:
- Kesulitan dalam menerima atau menyampaikan pesan verbal
- Kesulitan dalam memahami percakapan
- Kesulitan dalam mengekspresikan diri secara verbal
b. Faktor-faktor yang Berhubungan:
- Gangguan pendengaran
- Kurangnya paparan terhadap komunikasi verbal
- Kurangnya kemampuan berbahasa
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Luaran yang Diharapkan:
- Pasien dapat berkomunikasi secara efektif
- Pasien dapat memahami dan merespon pesan verbal dengan baik
- Pasien dapat mengekspresikan diri secara verbal dengan jelas
b. Indikator:
- Pasien dapat menggunakan alat bantu komunikasi yang sesuai
- Pasien dapat berkomunikasi dengan keluarga dan tenaga kesehatan
- Pasien dapat mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Intervensi Keperawatan:
- Ajarkan penggunaan alat bantu komunikasi (misalnya, papan komunikasi, bahasa isyarat)
- Fasilitasi komunikasi antara pasien dengan keluarga dan tenaga kesehatan
- Sediakan waktu yang cukup untuk komunikasi
- Gunakan komunikasi non-verbal (misalnya, kontak mata, gerak tubuh) untuk membantu pemahaman
b. Rasional:
- Membantu pasien tuli untuk berkomunikasi secara efektif
- Meningkatkan kemampuan pasien dalam menerima dan menyampaikan informasi
- Memfasilitasi interaksi dan pemahaman antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
Dengan demikian, Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk pasien tuli dengan tone akademis dan persona pakar/perawat adalah Gangguan Komunikasi Verbal, dengan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan Standar PPNI. -
Article No. 6262 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu pasien yang tuli dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Komunikasi Terganggu
- SDKI: Ketidakmampuan individu untuk menerima atau menyampaikan pesan verbal dan/atau nonverbal.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam menerima dan menyampaikan pesan verbal dan/atau nonverbal.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang diarahkan untuk membantu individu dalam berkomunikasi secara efektif.
Penjelasan Singkat:
Pasien yang tuli mengalami gangguan dalam menerima dan menyampaikan informasi secara verbal. Diagnosa keperawatan ini fokus pada upaya mengoptimalkan komunikasi pasien melalui penggunaan media atau alat komunikasi alternatif yang sesuai dengan kondisi pasien.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menggunakan alat komunikasi alternatif seperti papan tulis, isyarat tangan, atau alat bantu komunikasi elektronik.
- Memastikan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi, seperti menciptakan suasana tenang dan menghindari distraksi.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai strategi komunikasi yang efektif.
- Melibatkan ahli terapi wicara atau okupasi untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikasi pasien.
Tujuan akhir adalah pasien dapat berkomunikasi secara efektif dengan perawat, tenaga kesehatan lain, dan lingkungannya.