Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4442 | 03 Nov 2024
Klinis : Bersihan nafas tidak efektif daya mayor minor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi 'Bersihan Nafas Tidak Efektif'.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI:
Penyebab:
1. Obstruksi jalan napas
2. Kelelahan otot pernapasan
3. Mukus berlebihan
4. Dispnea
Karakteristik Definisi:
1. Kesulitan bernapas
2. Penggunaan otot tambahan untuk bernapas
3. Napas cuping hidung
4. Sumbatan jalan napas
5. Suara napas abnormal (ronki, mengi, wheezing)
6. Sianosis
SLKI:
1. Jalan napas terbuka
2. Frekuensi napas dalam rentang normal
3. Oksigenasi adekuat
4. Tidak ada suara napas abnormal
SIKI:
1. Manajemen jalan napas
2. Manajemen oksigenasi
3. Manajemen ventilasi
Kesimpulan:
Diagnosa keperawatan 'Bersihan Nafas Tidak Efektif' menggambarkan kondisi pasien yang mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan oksigenasi yang adekuat. -
Article No. 4443 | 03 Nov 2024
Klinis : Bersihan nafas tidak efektif daya mayor minor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari masalah ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih, pasien dapat batuk atau bersin secara efektif, dan tidak ada tanda-tanda obstruksi pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Terapi Oksigen
3. Manajemen Ventilasi
4. Perawatan Trakeostomi
5. Manajemen Sekresi
Dengan pendekatan akademis, saya sebagai seorang pakar perawat dapat memberikan penjelasan yang komprehensif terkait kondisi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4444 | 03 Nov 2024
Klinis : Bersihan nafas tidak efektif daya mayor minor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Bersihan nafas tidak efektif" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Pasien tampak sesak napas
2. Pasien tampak menggunakan otot bantu pernapasan
3. Suara napas tambahan (wheezing, crackles, ronki)
4. Frekuensi napas tidak dalam batas normal
5. Sputum berlebihan atau sulit dikeluarkan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Jalan napas paten
2. Frekuensi napas dalam batas normal
3. Tidak ada suara napas tambahan
4. Sputum dapat dikeluarkan dengan mudah
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitoring tanda-tanda vital
2. Berikan posisi semi-fowler atau fowler
3. Lakukan tindakan fisioterapi dada
4. Ajarkan dan bantu pasien teknik batuk efektif
5. Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai indikasi
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mempertahankan jalan napas yang efektif, menurunkan sesak napas, dan meningkatkan kemampuan batuk untuk mengeluarkan sekret. -
Article No. 4445 | 03 Nov 2024
Klinis : Bersihan nafas tidak efektif daya mayor minor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberi Anda diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Bersihan Nafas Tidak Efektif" dengan nada akademis dan perspektif seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
SDKI:
Karakteristik Definisi:
- Bunyi napas tidak normal
- Retraksi otot pernapasan
- Dispnea
- Sianosis
- Adanya sekret dalam saluran napas
- Perubahan pola napas
Faktor Berhubungan:
- Kelelahan otot pernapasan
- Obstruksi saluran napas
- Penumpukan sekret
- Penurunan refleks batuk
SLKI:
Luaran yang Diharapkan:
- Pasien mempertahankan pola napas yang efektif
- Pasien bebas dari sianosis
- Pasien bebas dari sekret dalam saluran napas
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
- Auskultasi suara napas
- Observasi pola napas
- Kolaborasi pemberian oksigen
- Latihan batuk efektif
- Pemberian terapi pernapasan
- Suction saluran napas
Harapan saya, penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan, standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Bersihan Nafas Tidak Efektif" sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Silakan tanyakan jika ada hal lain yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 4446 | 03 Nov 2024
Klinis : Bersihan nafas tidak efektif daya mayor minor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Bersihan Nafas Tidak Efektif" dengan nada akademis dan persona sebagai seorang perawat ahli.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor Terkait:
- Kekuatan dan daya tahan otot pernapasan yang tidak adekuat
- Penumpukan sekret
- Obstruksi jalan napas
Gejala dan Tanda Mayor:
- Bunyi napas tambahan
- Ketidakefektifan batuk
- Perubahan frekuensi napas
Gejala dan Tanda Minor:
- Dispnea
- Sianosis
- Perubahan warna sekret
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Kode: 00031
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang Diharapkan:
1. Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka
2. Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif
3. Pasien dapat bernapas dengan mudah
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Batuk
3. Peningkatan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Nafas Tidak Efektif" menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga jalan napas menjadi tidak terbuka dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekuatan dan daya tahan otot pernapasan yang tidak adekuat, penumpukan sekret, atau obstruksi jalan napas.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menyediakan definisi yang jelas mengenai kondisi ini, serta gejala dan tanda mayor serta minor yang dapat diidentifikasi. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan luaran yang diharapkan, yaitu pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka, mengeluarkan sekret dengan efektif, dan bernapas dengan mudah. Sedangkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan panduan untuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen jalan napas, manajemen batuk, dan peningkatan bersihan jalan napas.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI ini bertujuan untuk memastikan konsistensi dan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan kondisi "Bersihan Nafas Tidak Efektif" di seluruh Indonesia. -
Article No. 4447 | 03 Nov 2024
Klinis : Gejala mayor minor bersihan jalan nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan persona saya sebagai pakar dan perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) terkait dengan kondisi "Gejala mayor minor bersihan jalan nafas tidak efektif":
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi (SDKI):
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
Karakteristik Mayor (SDKI):
1. Suara nafas tambahan
2. Batuk tidak efektif
3. Sputum berlebih
4. Dispnea
5. Perubahan frekuensi nafas
Karakteristik Minor (SDKI):
1. Perubahan warna sputum
2. Aktivitas batuk
3. Penggunaan otot bantu napas
4. Perubahan irama napas
5. Gelisah
Luaran (SLKI):
1. Bersihan Jalan Nafas
2. Fungsi Pernapasan
Intervensi (SIKI):
1. Manajemen Jalan Nafas
2. Manajemen Ventilasi
3. Terapi Oksigen
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga dapat mempertahankan bersihan jalan nafas yang optimal. Karakteristik mayor dan minor yang disebutkan dalam SDKI merupakan tanda dan gejala yang dapat menjadi dasar dalam menegakkan diagnosis ini. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah peningkatan bersihan jalan nafas dan fungsi pernapasan, yang dapat dicapai melalui intervensi keperawatan seperti manajemen jalan nafas, manajemen ventilasi, dan terapi oksigen. -
Article No. 4448 | 03 Nov 2024
Klinis : Batasan karakteristik nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Batasan Karakteristik Nyeri Akut" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Batasan Karakteristik (SDKI):
1. Melaporkan adanya rasa nyeri
2. Perubahan tekanan darah
3. Perubahan nadi
4. Perubahan pernapasan
5. Ekspresi wajah yang menunjukkan rasa nyeri
6. Gelisah
7. Menghindar dari aktivitas
8. Ketegangan otot
9. Berkeringat
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
2. Manajemen Penurunan Nyeri
3. Manajemen Respon Nyeri
4. Manajemen Stres
Luaran Keperawatan (SIKI):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
2. Tingkat Kenyamanan Meningkat
3. Tingkat Kemampuan Mengendalikan Nyeri Meningkat
4. Tingkat Kecemasan Menurun
Penjelasan Singkat:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Karakteristik klinisnya mencakup melaporkan adanya rasa nyeri, perubahan tanda-tanda vital, ekspresi wajah yang menunjukkan rasa nyeri, gelisah, menghindar dari aktivitas, dll. Tujuan intervensi keperawatan adalah untuk mengelola nyeri, mengurangi nyeri, mengelola respons terhadap nyeri, dan mengelola stres. Luaran yang diharapkan adalah tingkat nyeri yang terkontrol, tingkat kenyamanan yang meningkat, kemampuan pasien untuk mengendalikan nyeri yang meningkat, dan tingkat kecemasan yang menurun. -
Article No. 4449 | 03 Nov 2024
Klinis : Batasan karakteristik nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Batasan Karakteristik Nyeri Akut, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Nyeri Akut meliputi:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memperberat dan meringankan nyeri.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik penanganan nyeri yang efektif.
4. Pasien dapat kembali ke aktivitas sehari-hari secara bertahap.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Nyeri Akut antara lain:
1. Manajemen Nyeri: Mengkaji karakteristik nyeri, mengevaluasi efektivitas intervensi, dan memberikan analgesik sesuai indikasi.
2. Terapi Relaksasi: Mengajarkan teknik relaksasi seperti napas dalam, distraksi, dan imajinasi terpimpin untuk mengurangi nyeri.
3. Terapi Komplementer: Mengaplikasikan terapi komplementer seperti kompres hangat/dingin, massage, dan akupresur untuk meredakan nyeri.
4. Edukasi Manajemen Nyeri: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, faktor pemicu, dan penanganan nyeri yang efektif.
Dengan mengimplementasikan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kondisi Nyeri Akut pada pasien. -
Article No. 4450 | 03 Nov 2024
Klinis : Candidiasis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Candidiasis. Saya akan menyampaikannya dalam tone akademis dan dengan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Oportunistik berhubungan dengan penurunan sistem imun pada pasien dengan Candidiasis.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Oportunistik didefinisikan sebagai kerentanan terhadap invasi dan pertumbuhan organisme patogen yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada individu dengan sistem imun yang tidak terganggu. Pada pasien dengan Candidiasis, penurunan sistem imun menjadi faktor risiko utama untuk terjadinya infeksi oportunistik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mengenali tanda dan gejala infeksi oportunistik, dapat melakukan tindakan pencegahan infeksi, dan dapat mempertahankan fungsi sistem imun yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian terapi antifungal, edukasi mengenai pencegahan infeksi, serta upaya peningkatan sistem imun melalui perbaikan nutrisi dan istirahat yang cukup.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam mengelola risiko infeksi oportunistik pada pasien dengan Candidiasis. -
Article No. 4451 | 03 Nov 2024
Klinis : Ny. B usia 37 tahun datang ke Puskesmas Kedungreja tanggal 31 Oktober 2024 pukul 10.30 dengan keluhan lemas, mual, muntah 2 kali, perut melilit tembus ke pinggang sejak 1 hari yang lalu. TD: 120/80 mmHg, TB: 155 cm, BB: 60 Kg, N: 88 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 37 ℃, SpO2: 99%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri menurun
2. Kemampuan mengendalikan nyeri meningkat
3. Kenyamanan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri
2. Terapi relaksasi
3. Pemberian analgetik
Penjelasan singkat:
Ny. B datang dengan keluhan lemas, mual, muntah, dan nyeri perut yang melilit tembus ke pinggang. Berdasarkan gejala yang dialami, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah nyeri akut. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Luaran yang diharapkan adalah tingkat nyeri menurun, kemampuan mengendalikan nyeri meningkat, dan kenyamanan meningkat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi relaksasi, dan pemberian analgetik sesuai indikasi.