Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4352 | 03 Nov 2024
Klinis : Ny J saat ini telah 1 hari pasca bersalin. Payudaranya nampak bengkak, namun ASI tidak keluar. Puting payudara nampak masuk ke dalam. Ibu mengatakan cemas bayinya tidak mendapatkan suplai ASI yang cukup. Berdasarkan kasus tersebut, buatlah diagnosa, berdasarkan buku SDKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pemberian ASI (Inefektive Breastfeeding)
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, Ny J mengalami masalah dalam proses menyusui bayinya. Payudara nampak bengkak namun ASI tidak keluar dan puting payudara masuk ke dalam. Hal ini menunjukkan adanya hambatan dalam proses pengeluaran ASI (laktasi) yang dapat mempengaruhi keefektifan pemberian ASI kepada bayi.
Definisi SDKI:
Ketidakmampuan ibu untuk menyediakan atau mempertahankan asupan ASI yang cukup bagi bayi.
Penyebab Potensial:
- Hambatan dalam proses laktasi (pembentukan dan pengeluaran ASI)
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan ASI bayi
- Teknik menyusui yang tidak efektif
Gejala dan Tanda Mayor:
- Produksi ASI tidak adekuat
- Bayi tidak puas setelah menyusu
- Puting susu lecet atau nyeri
Gejala dan Tanda Minor:
- Payudara bengkak
- Payudara terasa penuh
- Puting susu terbenam
Berdasarkan SLKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain:
- Fasilitasi Laktasi
- Edukasi Teknik Menyusui
- Manajemen Nyeri
Sedangkan, berdasarkan SIKI, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
- Mengkaji Proses Laktasi
- Mengajarkan Teknik Menyusui yang Efektif
- Mengompres Payudara
Dengan pendekatan ini, diharapkan Ny J dapat mempertahankan produksi ASI yang adekuat dan bayi dapat menerima asupan ASI yang cukup. -
Article No. 4353 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Bersihan jalan napas tidak efektif ditandai dengan adanya sputum yang berlebihan, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer ditandai dengan adanya kehilangan nafsu makan dan gejala umum infeksi seperti demam.
3. Intoleransi Aktivitas
Intoleransi aktivitas ditandai dengan adanya sesak napas dan penurunan kapasitas fungsional.
Penjelasan Singkat Menggunakan Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer: Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
- Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Efektif: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
- Perfusi Jaringan Perifer Efektif: Aliran darah ke jaringan perifer yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Toleransi Aktivitas Meningkat: Kemampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi dan oksigenasi.
- Manajemen Perfusi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki aliran darah ke jaringan.
- Manajemen Aktivitas: Tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi aktivitas. -
Article No. 4354 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien sulit bicara, bicara celap, kelemahan anggota gerak, kaki kanan lebih lemah dari pada tangan kanan, makan minum tidak tersedak bak bab tidak ada keluhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal
Penjelasan:
- Pasien mengalami kesulitan berbicara, bicara tidak jelas (celap), yang dapat disebabkan oleh kelemahan pada anggota gerak, khususnya pada kaki kanan yang lebih lemah dibandingkan tangan kanan.
- Ini menunjukkan adanya gangguan pada sistem neuromuskular yang dapat mempengaruhi kemampuan pasien dalam menghasilkan dan menyampaikan suara/ucapan secara jelas.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode: 10001
- Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk menerima, memproses, transmisi, dan/atau penggunaan sistem simbol untuk berkomunikasi secara efektif.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode: 10001
- Kriteria Hasil: Pasien dapat berkomunikasi secara efektif.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode: 10001
- Intervensi: Terapi wicara, latihan artikulasi, latihan berbicara.
2. Hambatan Mobilitas Fisik
Penjelasan:
- Pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak, khususnya pada kaki kanan yang lebih lemah dibandingkan tangan kanan.
- Ini dapat mengganggu kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan dan aktivitas fisik secara optimal.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode: 11001
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain (saat berada di tempat tidur, berpindah, berjalan) yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode: 11001
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan pergerakan dan aktivitas fisik secara optimal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode: 11001
- Intervensi: Latihan mobilisasi, latihan range of motion, latihan kekuatan otot. -
Article No. 4355 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien sulit bicara, bicara celat, kelemahan anggota gerak, kaki kanan lebih lemah dari pada tangan kanan, makan minum tidak tersedak bak bab tidak ada keluhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan kelemahan neuromuskular.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Komunikasi Verbal adalah ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan verbal secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan efektif.
2. Pasien dapat mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya.
3. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi kemampuan verbal pasien.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan strategi komunikasi yang sesuai.
3. Beri latihan berbicara dan komunikasi nonverbal.
4. Libatkan keluarga dalam proses komunikasi.
5. Sediakan alat bantu komunikasi yang sesuai.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, dapat dijelaskan bahwa gangguan komunikasi verbal pada pasien ini kemungkinan disebabkan oleh kelemahan neuromuskular yang mempengaruhi kemampuan berbicara. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi kemampuan verbal pasien, berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan strategi komunikasi yang sesuai, memberikan latihan berbicara dan komunikasi nonverbal, melibatkan keluarga, serta menyediakan alat bantu komunikasi yang sesuai. Tujuannya adalah agar pasien dapat berkomunikasi secara efektif, mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya, serta berinteraksi dengan orang lain. -
Article No. 4356 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien sulit bicara, bicara celap, kelemahan anggota gerak, kaki kanan lebih lemah dari pada tangan kanan, makan minum tidak tersedak bak bab tidak ada keluhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan kelemahan neuromuskular, ditandai dengan pasien sulit bicara dan bicara celap.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan Komunikasi Verbal didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menyampaikan dan/atau menerima pesan verbal secara efektif.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi wicara, latihan artikulasi, dan penggunaan alat bantu komunikasi.
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskular, ditandai dengan kelemahan anggota gerak dan kaki kanan lebih lemah dari tangan kanan.
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI: Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melakukan mobilisasi secara mandiri.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah latihan ROM (Range of Motion), latihan kekuatan otot, dan penggunaan alat bantu mobilisasi.
Dalam kondisi ini, pasien tidak mengalami kesulitan dalam makan, minum, dan BAB, sehingga tidak memerlukan diagnosa tambahan. Secara keseluruhan, kondisi pasien mengarah pada kemungkinan adanya stroke atau gangguan neurologis lainnya. -
Article No. 4357 | 03 Nov 2024
Klinis : Seorang lansia, umur 60 tahun. Merasa cemas karena ditinggal kerja jauh oleh anak kandungnya. Dia hidup sendirian dirumahnya. Lansia tersebut sering merasakan kesepian dan kesedihan. Dia juga mengalami kesulitan dalam buang air kecil. Sebutkan diagnosa SDKI, dan tentukan SLKI dan SIKI. dan tentukan diagnosa medisnya.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah rincian kode ICD-10, diagnosa SDKI, SLKI, SIKI, dan diagnosa medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.9
- Deskripsi: Gangguan kecemasan, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 88.78
- Deskripsi: Urologik, prosedur diagnostik lainnya
Diagnosa SDKI:
- Kesepian (00054)
- Risiko gangguan pola tidur (00198)
- Gangguan eliminasi urine (00016)
SLKI:
- Meningkatkan sosialisasi
- Manajemen distres
- Manajemen eliminasi urine
SIKI:
- Terapi aktivitas
- Terapi perilaku kognitif
- Perawatan kateter urinari
Diagnosa Medis:
Pasien berusia 60 tahun ini mengalami gejala kecemasan, kesepian, dan gangguan eliminasi urine. Kode ICD-10 untuk kondisi ini adalah F41.9 (Gangguan kecemasan, tidak terspesifikasi). Selain itu, terdapat indikasi gangguan eliminasi urine yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, yang mungkin memerlukan prosedur diagnostik urologik (kode ICD-9-CM 88.78). Penatalaksanaan yang dapat dilakukan meliputi terapi aktivitas, terapi perilaku kognitif, dan perawatan kateter urinari untuk mengatasi masalah kesepian, kecemasan, dan gangguan eliminasi urine. -
Article No. 4358 | 03 Nov 2024
Klinis : Seorang lansia, umur 60 tahun. Merasa cemas karena ditinggal kerja jauh oleh anak kandungnya. Dia hidup sendirian dirumahnya. Lansia tersebut sering merasakan kesepian dan kesedihan. Dia juga mengalami kesulitan dalam buang air kecil. Sebutkan diagnosa SDKI, dan tentukan SLKI dan SIKI. dan tentukan diagnosa medisnya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Kecemasan (Anxiety)
- Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui penyebabnya.
- Karakteristik: Perasaan khawatir, tidak berdaya, ketegangan otot, gelisah.
2. Kesepian (Loneliness)
- Definisi: Perasaan tidak menyenangkan yang dirasakan individu akibat ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang diharapkan dan yang dimiliki.
- Karakteristik: Merasa terisolasi, kurang mendapatkan dukungan sosial, aktivitas sosial berkurang.
3. Gangguan Eliminasi Urine (Urinary Elimination Impairment)
- Definisi: Gangguan fungsi saluran kemih dalam mempertahankan pola eliminasi urin yang normal.
- Karakteristik: Kesulitan dalam memulai dan mengontrol berkemih, rasa tidak nyaman saat berkemih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan Kecemasan
2. Peningkatan Interaksi Sosial
3. Perbaikan Eliminasi Urin
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan
2. Peningkatan Dukungan Sosial
3. Manajemen Eliminasi Urin
Diagnosa Medis:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosa medis yang mungkin muncul adalah:
1. Gangguan Cemas pada Lansia
2. Kesepian pada Lansia
3. Inkontinensia Urin pada Lansia
Dalam pendekatan asuhan keperawatan pada kasus ini, perawat akan berfokus pada upaya menurunkan kecemasan, meningkatkan interaksi sosial, dan memperbaiki pola eliminasi urin pada lansia tersebut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen kecemasan, pemberian dukungan sosial, dan manajemen eliminasi urin. Kolaborasi dengan tenaga medis juga diperlukan untuk penanganan masalah kesehatan yang menyertai. -
Article No. 4359 | 03 Nov 2024
Klinis : Seorang pria berusia 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSJ Ada Aja karena sering berbicara sendiri. Hasil pemeriksaan psikiatri yang didapatkan yaitu pasien sering mendengar suara perempuan yang sering mengajak bercakap-cakap dan suara perempuan tersebut sering menyuruh pasien untuk bunuh diri. Berdasarkan data dari keluarga, +3 bulan yang lalu pasien batal menikahkarena mempelai wanita meninggal karena kecelakaan. Sejak saat itu, pasien tampak loyo sertatidak bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sering bolos bekerja, tidak peduli terhadap diri sendiri dan keluarga, menyendiri, serta mudah marah. Apakah salah satu tanda dan gejala Halusinasi pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, saya sebagai seorang perawat dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Halusinasi Pendengaran
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Halusinasi Pendengaran adalah persepsi sensori palsu berupa suara yang didengar oleh individu tanpa adanya stimulus eksternal yang sebenarnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Individu dapat mengidentifikasi halusinasi yang dialami
2. Individu dapat mengontrol halusinasi yang dialami
3. Individu dapat beradaptasi dengan halusinasi yang dialami
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi tipe, frekuensi, dan karakteristik halusinasi
2. Bantu individu mengidentifikasi dan mengontrol halusinasi
3. Berikan terapi psikofarmaka sesuai resep dokter
4. Libatkan keluarga dalam penanganan halusinasi
5. Ajarkan teknik manajemen halusinasi
Dalam kasus ini, pasien mengalami halusinasi pendengaran berupa suara perempuan yang sering mengajaknya bercakap-cakap dan menyuruhnya untuk bunuh diri. Hal ini merupakan salah satu tanda dan gejala dari halusinasi pendengaran yang perlu ditangani segera oleh tenaga kesehatan, khususnya perawat. -
Article No. 4360 | 03 Nov 2024
Klinis : Seorang pria berusia 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSJ Ada Aja karena sering berbicara sendiri. Hasil pemeriksaan psikiatri yang didapatkan yaitu pasien sering mendengar suara perempuan yang sering mengajak bercakap-cakap dan suara perempuan tersebut sering menyuruh pasien untuk bunuh diri. Berdasarkan data dari keluarga, +3 bulan yang lalu pasien batal menikahkarena mempelai wanita meninggal karena kecelakaan. Sejak saat itu, pasien tampak loyo sertatidak bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sering bolos bekerja, tidak peduli terhadap diri sendiri dan keluarga, menyendiri, serta mudah marah. Apakah diagnosa prioritas pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, diagnosis prioritas yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F31.2
- Deskripsi: Gangguan bipolar, episode depresi berat dengan gejala psikotik
Penjelasan:
Pasien menunjukkan gejala-gejala yang sesuai dengan gangguan bipolar, episode depresi berat dengan gejala psikotik. Pasien mengalami episode depresi berat yang ditandai dengan hilangnya semangat hidup, sering bolos bekerja, tidak peduli terhadap diri sendiri dan keluarga, serta menyendiri. Selain itu, pasien juga mengalami gejala psikotik berupa halusinasi auditori berupa suara perempuan yang mengajaknya bercakap-cakap dan menyuruhnya untuk bunuh diri. Hal ini sesuai dengan kriteria diagnosis untuk gangguan bipolar, episode depresi berat dengan gejala psikotik berdasarkan ICD-10.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.16
- Deskripsi: Terapi psikiatri, lainnya
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak terdapat tindakan medis yang spesifik disebutkan. Oleh karena itu, kode ICD-9-CM yang paling sesuai adalah 94.16 untuk "Terapi psikiatri, lainnya", yang mencakup intervensi psikiatri yang dilakukan untuk menangani kondisi pasien, seperti konseling, terapi kognitif-perilaku, atau pengobatan farmakologis. -
Article No. 4361 | 03 Nov 2024
Klinis : Seorang pria berusia 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSJ Ada Aja karena sering berbicara sendiri. Hasil pemeriksaan psikiatri yang didapatkan yaitu pasien sering mendengar suara perempuan yang sering mengajak bercakap-cakap dan suara perempuan tersebut sering menyuruh pasien untuk bunuh diri. Berdasarkan data dari keluarga, +3 bulan yang lalu pasien batal menikahkarena mempelai wanita meninggal karena kecelakaan. Sejak saat itu, pasien tampak loyo sertatidak bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sering bolos bekerja, tidak peduli terhadap diri sendiri dan keluarga, menyendiri, serta mudah marah. Apakah diagnosa prioritas pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan prioritas yang dapat ditetapkan pada kasus tersebut adalah:
1. Resiko Perilaku Kekerasan
- SDKI: Resiko Perilaku Kekerasan
- SLKI: Manajemen Resiko Perilaku Kekerasan
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Resiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
Pasien sering berbicara sendiri, mendengar suara perempuan yang menyuruhnya untuk bunuh diri, serta menunjukkan gejala seperti loyo, tidak bersemangat, sering bolos kerja, tidak peduli terhadap diri sendiri dan keluarga, menyendiri, dan mudah marah. Hal ini menunjukkan adanya risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri, sehingga diagnosa prioritas yang sesuai adalah Resiko Perilaku Kekerasan.
2. Gangguan Proses Pikir
- SDKI: Gangguan Proses Pikir
- SLKI: Manajemen Gangguan Proses Pikir
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Gangguan Proses Pikir
Penjelasan:
Pasien menunjukkan gejala-gejala seperti sering berbicara sendiri, mendengar suara perempuan yang mengajak bercakap-cakap dan menyuruhnya untuk bunuh diri. Hal ini mengindikasikan adanya gangguan proses pikir pada pasien, sehingga diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Proses Pikir.
Sebagai perawat profesional, kita perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien untuk membantu proses pemulihan dan pencegahan komplikasi yang mungkin terjadi.