Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4469 | 04 Nov 2024
Klinis : Seorang anak perempuan umur 4 tahundi antar orang tuanya ke UGD karena panas sudah 3 hari dan muntah-muntah . Hasil pengkajian didapatkan data : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis. Akral dingin, nadi 100 kali permenit, suhu tubuh 38,6°C, pernafasan 28 kali permenit, petikie pada ektremitas .Trombosit 87.000 /mm3 , Hematokrit 40 %.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Risiko Dehidrasi Akut
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Dehidrasi Akut adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dan berlebihan, yang dapat mengancam kelangsungan hidup.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Hidrasi Cairan Adekuat
2. Tekanan Darah dalam Batas Normal
3. Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
2. Pemberian Cairan Intravena
3. Terapi Antiemetik
4. Edukasi tentang Pencegahan Dehidrasi
Berdasarkan kondisi pasien yang ditampilkan, yaitu anak perempuan usia 4 tahun dengan gejala panas, muntah-muntah, tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis, akral dingin, nadi cepat, suhu tubuh tinggi, dan trombosit serta hematokrit yang rendah, diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah Risiko Dehidrasi Akut. Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan intravena, terapi antiemetik, dan edukasi tentang pencegahan dehidrasi. -
Article No. 4470 | 04 Nov 2024
Klinis : Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Sputum berlebih
- Bunyi napas tambahan
- Perubahan frekuensi napas
- Perubahan irama napas
- Perubahan kedalaman napas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Jalan napas terbuka
- Batuk efektif
- Irama napas normal
- Tidak ada suara napas tambahan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan jalan napas
- Pengaturan posisi
- Fisioterapi dada
- Manajemen jalan napas
- Edukasi perawatan jalan napas
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat dapat melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang tepat untuk mengatasi masalah "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" pada pasien. Hal ini bertujuan untuk memastikan jalan napas pasien tetap bersih dan terbuka, sehingga fungsi pernapasan dapat berjalan optimal.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan disampaikan. Terima kasih. -
Article No. 4471 | 04 Nov 2024
Klinis : Tuan G masuk rumah sakit diantar oleh keluarganya dengan alasan pasien mengatakan ingin mati saja dan mencoba bunuh diri dengan menusukan pisau ke bagian perut kanannya dan mencoba meminum pemutih pakaian. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengalami perubahan sejak seminggu yang lalu, pasien tidak mau makan selama seminggu karena merasa ingin mati saja dan pasien mengalami kesulitan tidur khususnya malam hari. Pasien mengatakan putus asa dalam menjalani hidup karena di tinggal istri dan anaknya dalam kecelakaan 3 bulan lalu dan setahun terkahir klien menganggur karena diPHK dari pekerjaannya klien merasa malu dan sudah tidak berguna lagi. Saat ini skor klien 4 saat dikaji dengan SIRS (Suicidal Intervention Rating Scale,) sehingga klien diobservasi ketat. Sebutkan diagnosa SDKI, dan tentukan SLKI dan SIKI, dan tentukan diagnosa medisnya
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: X60
- Deskripsi: Intentional self-poisoning by and exposure to nonopioid analgesics, antipyretics, and antirheumatics
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 54.21
- Deskripsi: Exploratory laparotomy
Diagnosis Keperawatan (SDKI):
1. Risiko bunuh diri (00150) berhubungan dengan perasaan putus asa, kehilangan, dan frustrasi akibat perubahan hidup yang signifikan.
2. Gangguan pola tidur (00198) berhubungan dengan kecemasan dan stres emosional akibat peristiwa kehilangan.
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (00078) berhubungan dengan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar akibat depresi.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen risiko bunuh diri
2. Peningkatan pola tidur
3. Manajemen kesehatan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Observasi perilaku bunuh diri
2. Terapi relaksasi
3. Edukasi manajemen kesehatan
Diagnosis Medis:
1. Percobaan bunuh diri dengan luka tusuk pada perut dan intoksikasi zat pemutih pakaian, terkait dengan depresi berat pasca kehilangan pasangan dan pekerjaan.
Penjelasan:
Pasien Tuan G menunjukkan gejala depresi berat dengan adanya percobaan bunuh diri menggunakan pisau dan zat pemutih pakaian, serta perubahan pola makan dan tidur. Hal ini dipicu oleh peristiwa kehilangan yang signifikan, yaitu meninggalnya pasangan dan anak serta kehilangan pekerjaan. Pasien merasa putus asa, malu, dan merasa tidak berguna lagi, sehingga berisiko tinggi untuk bunuh diri. Oleh karena itu, diperlukan intervensi medis dan keperawatan yang komprehensif untuk menangani kondisi ini. -
Article No. 4472 | 04 Nov 2024
Klinis : Gangguan Penyapihan Ventilator
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Gangguan Penyapihan Ventilator dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penyapihan Ventilator
Definisi:
Gangguan Penyapihan Ventilator adalah ketidakmampuan untuk memulai, mempertahankan, atau menyelesaikan proses penyapihan dari ventilator.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosis ini termasuk dalam domain Pertukaran, kelas Ventilasi. Kode diagnosis keperawatannya adalah 00034.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang terkait dengan diagnosis ini antara lain:
1. Toleransi Aktivitas
2. Status Pernafasan
3. Pelepasan Ventilator
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi diagnosis ini antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Ventilasi Mekanik
3. Terapi Oksigen
4. Manajemen Kejang
Penjelasan:
Gangguan Penyapihan Ventilator dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi klinis yang memburuk, komplikasi penyakit dasar, kelelahan otot-otot pernafasan, dan respon psikologis yang buruk terhadap ventilator. Peran perawat sangat penting dalam memantau status klinis, mengoptimalkan terapi, dan memberikan dukungan psikologis untuk memfasilitasi proses penyapihan yang lancar. Intervensi keperawatan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi dan meningkatkan peluang keberhasilan penyapihan dari ventilator. -
Article No. 4473 | 04 Nov 2024
Klinis : Gangguan Penyapihan Ventilator
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi "Gangguan Penyapihan Ventilator", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R94.8
- Deskripsi: Abnormalitas hasil pemeriksaan faal organ lainnya
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.70
- Deskripsi: Pelepasan ventilasi mekanis, tidak diklasifikasi di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R94.8 (Abnormalitas hasil pemeriksaan faal organ lainnya) digunakan untuk menyatakan adanya gangguan dalam penyapihan pasien dari ventilator. Hal ini dapat mencerminkan ketidakstabilan klinis, ketidakmampuan untuk melepaskan bantuan ventilasi mekanis, atau keterlambatan proses penyapihan yang normal.
2. Kode ICD-9-CM 96.70 (Pelepasan ventilasi mekanis, tidak diklasifikasi di tempat lain) dapat digunakan untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan untuk melepaskan pasien dari ventilasi mekanis, baik secara bertahap maupun secara langsung. Prosedur ini dapat melibatkan pengurangan secara bertahap dukungan ventilasi, pemantauan status pernapasan, dan upaya untuk mencapai penyapihan yang sukses dari ventilator.
Dalam praktik klinis, diagnosis dan tindakan yang tepat harus ditentukan berdasarkan evaluasi komprehensif pasien, hasil pemeriksaan, dan prosedur yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang. -
Article No. 4474 | 04 Nov 2024
Klinis : Manajemen Jalan Napas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Manajemen Jalan Napas" dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Jalan Napas Berhubungan dengan Obstruksi Jalan Napas
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Gangguan Jalan Napas adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka secara bebas dan lancar, yang dapat menyebabkan hipoksemia, hiperkarbia, dan/atau asidosis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan lancar, dapat bernapas dengan efektif, dan dapat mempertahankan konsentrasi oksigen dan karbondioksida dalam darah dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan status respirasi
2. Pengisapan jalan napas
3. Pemberian oksigen
4. Pemberian bronkodilator
5. Manajemen posisi
6. Edukasi dan konseling pasien/keluarga
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terukur untuk membantu pasien dengan risiko gangguan jalan napas, sehingga dapat mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal. -
Article No. 4475 | 04 Nov 2024
Klinis : Manajemen Hipovolemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Manajemen Hipovolemia dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Hipovolemia (00027)
Definisi:
Kekurangan volume cairan intravaskular yang dapat mengancam fungsi tubuh.
Faktor Terkait:
- Perdarahan aktif
- Kehilangan cairan melalui saluran cerna atau ginjal
- Luka bakar
- Sepsis
Karakteristik Definisi:
- Perubahan hemodinamik (penurunan tekanan darah, frekuensi nadi, dan curah jantung)
- Perubahan status cairan (penurunan volume cairan intravaskular)
- Gejala klinis dehidrasi (peningkatan hematokrit, osmolalitas plasma, BUN, dan kreatinin)
Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan Hemodinamik
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Syok
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Diagnosa Keperawatan Hipovolemia (00027) termasuk dalam SDKI yang memuat definisi, faktor terkait, dan karakteristik definisi yang dapat digunakan sebagai panduan dalam proses pengkajian dan penegakan diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Luaran keperawatan yang terkait dengan Hipovolemia antara lain Pemantauan Hemodinamik, Manajemen Cairan, dan Manajemen Syok. Luaran ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan evaluasi intervensi keperawatan untuk mengatasi kondisi hipovolemia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Intervensi keperawatan yang terkait dengan Hipovolemia antara lain Pemantauan Hemodinamik, Manajemen Cairan, dan Manajemen Syok. Intervensi ini dapat digunakan sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi kondisi hipovolemia.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien dengan kondisi hipovolemia. -
Article No. 4476 | 04 Nov 2024
Klinis : Gangguan Pertukaran Gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Gangguan Pertukaran Gas.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Definisi SDKI:
Gangguan Pertukaran Gas adalah ketidakmampuan untuk mengirim, mempertahankan, atau menerima oksigen dan/atau karbondioksida pada tingkat yang optimal, yang dapat mengancam kesehatan.
Faktor Terkait SDKI:
1. Penyakit atau gangguan saluran pernapasan
2. Penyakit kardiovaskular
3. Cedera atau trauma pada dada
4. Perubahan mekanis dinding dada
5. Ketidakseimbangan elektrolit
6. Kelebihan atau kekurangan cairan
Karakteristik Definisi SDKI:
1. PaO2 di bawah normal
2. PaCO2 di atas normal
3. Pernapasan dangkal atau cepat
4. Dispnea
5. Sianosis
6. Kelelahan
7. Gelisah
Luaran Keperawatan SLKI:
1. Status Pertukaran Gas: kemampuan tubuh untuk mempertukarkan oksigen dan karbondioksida secara optimal.
2. Status Respirasi: kemampuan untuk bernapas dengan efektif.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Pernapasan: tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki pola napas yang efektif.
2. Oksigenasi: tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki kadar oksigen dalam darah.
3. Monitoring Respirasi: tindakan untuk memantau status respirasi.
Peran perawat dalam mengelola pasien dengan Gangguan Pertukaran Gas adalah melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa, merencanakan intervensi, serta memantau dan mengevaluasi respons pasien terhadap intervensi yang diberikan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan atau memperbaiki status pertukaran gas dan respirasi pasien. -
Article No. 4477 | 04 Nov 2024
Klinis : pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi pusing, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo dan pusing
Pusing (vertigo) adalah kondisi di mana seseorang merasa seolah-olah dirinya atau lingkungan sekitarnya berputar. Pusing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan pada sistem vestibular, gangguan neurologis, atau kondisi lainnya. Penilaian yang menyeluruh diperlukan untuk menentukan penyebab pusing dan menentukan tatalaksana yang tepat.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode spesifik untuk pusing
- Deskripsi: Pendekatan tatalaksana pusing dapat meliputi terapi medikamentosa, terapi fisik, atau prosedur diagnostik seperti pemeriksaan laboratorium atau pencitraan, tergantung dari penyebab yang mendasari.
Dalam menangani pasien dengan keluhan pusing, dokter atau perekam medis akan melakukan anamnesis yang rinci, pemeriksaan fisik yang komprehensif, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai untuk mengidentifikasi penyebab dan menentukan tatalaksana yang tepat bagi pasien. -
Article No. 4478 | 04 Nov 2024
Klinis : pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pusing.
Diagnosa Keperawatan:
Pusing (Dizziness)
Penjelasan Singkat:
SDKI:
Pusing merupakan diagnosa keperawatan yang didefinisikan sebagai sensasi berputar, bergoyang, atau tidak seimbang yang dialami oleh pasien. Pusing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan sistem saraf, gangguan kardiovaskular, dehidrasi, atau gangguan pada telinga dalam.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan pusing adalah pasien dapat mengenali penyebab pusing, dapat mengontrol gejala pusing, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi pusing meliputi:
1. Monitoring tanda-tanda vital dan gejala pusing
2. Mengidentifikasi penyebab pusing
3. Mengatur posisi pasien saat mengalami pusing
4. Memberikan edukasi tentang penyebab dan manajemen pusing
5. Melatih dan memfasilitasi aktivitas fisik yang aman bagi pasien
Dengan pendekatan holistik berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pusing pada pasien.