Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6475 | 20 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki, 32 diantar keluarga ke Poli Jiwa RSU dengan keluhan suka menyendiri, malas bicara dan kadang suka bicara sendiri. Hasil pengkajian: kontak mata kurang, menunduk dan pasien mengatakan bahwa dirinya miskin, tidak punya apa-apa, merasa malu karena bangkrut. Pasien merasa harapanya tidak tercapai sebagai wirausahawan yang sukses. Keluarga mengatakan pasien mulai mengurung diri sejak usahanya bangkrut. Diskusikan dalam kelompokmu apakah permasalah konsep diri yang dihadapi pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan pengkajian yang Anda paparkan, pasien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan adanya gangguan konsep diri, yaitu harga diri rendah. Pasien merasa dirinya miskin, tidak memiliki apa-apa, dan merasa malu karena usahanya bangkrut, sehingga harapannya sebagai wirausahawan yang sukses tidak tercapai. Hal ini menunjukkan adanya penilaian negatif terhadap diri sendiri, yang merupakan karakteristik dari harga diri rendah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah didefinisikan sebagai evaluasi negatif yang berkelanjutan terhadap diri sendiri atau penghargaan diri yang negatif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan harga diri yang positif, yang ditandai dengan kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri, memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri, serta mampu mengungkapkan rasa percaya diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mengeksplorasi konsep diri pasien
2. Membantu pasien mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri
3. Memberikan umpan balik yang realistis dan positif
4. Mengajarkan teknik peningkatan harga diri
5. Melibatkan keluarga dalam proses perawatan
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat meningkatkan penilaian positif terhadap dirinya dan memulihkan harga diri yang rendah. -
Article No. 6476 | 20 Nov 2024
Klinis : seorang laki-laki, 32 tahun dirawat di RSJ karena mengamuk. Hasil wawancara kalian mengatakan keragaman budaya tidak pernah melakukan kegiatan produksi yang menyatakan mana saja keluarga mengatakan pendapat ini muncul sejak pasien kehilangan mata pencahariannya dan istrinya memilih pergi ke luar negeri diskusikan dengan kelompokmu permasalahan apa yang dialami pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas permasalahan yang dialami oleh pasien ini berdasarkan standar diagnosa keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Perilaku Kekerasan (SDKI)
- Definisi: Keadaan di mana individu memiliki kemungkinan untuk melakukan tindakan agresif secara fisik, verbal, atau psikologis yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
- Penyebab: Kehilangan pekerjaan, perubahan status sosial ekonomi, dan konflik dalam keluarga.
2. Gangguan Proses Berpikir (SDKI)
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami gangguan dalam proses mengelola informasi, termasuk persepsi, atensi, memori, penalaran, dan/atau pemecahan masalah.
- Penyebab: Stres psikologis, perubahan pola hidup, dan gangguan fungsi kognitif.
3. Koping Keluarga Tidak Efektif (SLKI)
- Definisi: Keadaan di mana keluarga menunjukkan respon maladaptif dalam menghadapi masalah atau menggunakan sumber daya yang tidak adekuat.
- Penyebab: Perubahan struktur keluarga, penurunan dukungan sosial, dan ketidakmampuan keluarga mengatasi masalah.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami Resiko Perilaku Kekerasan karena kehilangan mata pencaharian dan konflik dalam keluarga akibat istri yang memilih pergi ke luar negeri. Hal ini menyebabkan stres psikologis dan gangguan proses berpikir pada pasien. Selain itu, keluarga juga menunjukkan Koping Keluarga Tidak Efektif dalam menghadapi permasalahan yang dialami oleh pasien.
Diperlukan intervensi keperawatan yang komprehensif, termasuk manajemen perilaku kekerasan, terapi kognitif, serta dukungan dan edukasi bagi keluarga untuk meningkatkan kemampuan koping dan penyesuaian diri. Pendekatan multidisipliner dengan melibatkan tim kesehatan mental yang terdiri dari perawat, psikolog, dan terapis juga diperlukan untuk membantu pasien dan keluarga mengatasi permasalahan yang dihadapi. -
Article No. 6477 | 20 Nov 2024
Klinis : resiko innfeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi risiko infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Penjelasan:
Risiko Infeksi adalah keadaan rentan individu atau kelompok terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor internal seperti penurunan sistem imun, usia, penyakit kronis, dan faktor eksternal seperti prosedur invasif, lingkungan yang tidak higienis, dan paparan mikroorganisme.
SDKI:
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
Karakteristik Definisi: Faktor risiko infeksi, gejala infeksi, dan tanda-tanda infeksi.
SLKI:
Luaran yang diharapkan:
1. Klien bebas dari infeksi
2. Klien menunjukkan perilaku pencegahan infeksi
3. Klien menunjukkan pemahaman tentang risiko infeksi dan pencegahannya
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Lingkungan: Menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang aman dari bahaya infeksi.
2. Edukasi Kesehatan: Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga tentang pencegahan infeksi.
3. Perawatan Luka: Melakukan perawatan luka secara aseptik untuk mencegah infeksi.
4. Pemberian Obat: Mengawasi pemberian antibiotik atau obat-obatan lain untuk mencegah infeksi.
Harapannya, dengan pemahaman yang jelas tentang SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam mengelola kondisi risiko infeksi pada klien. -
Article No. 6478 | 20 Nov 2024
Klinis : D.015
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi D.015, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
D.015 - Ketidakpatuhan
Definisi: Pola perilaku dan/atau tindakan yang tidak sesuai dengan rekomendasi kesehatan yang disepakati bersama klien dan petugas kesehatan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakpatuhan dicirikan oleh perilaku dan/atau tindakan klien yang tidak sesuai dengan rencana terapi atau rekomendasi petugas kesehatan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pemahaman yang kurang, keyakinan, motivasi, atau kondisi kesehatan yang mempengaruhi kemampuan klien untuk berperilaku patuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan ketidakpatuhan adalah klien dapat menunjukkan perilaku dan tindakan yang sesuai dengan rekomendasi petugas kesehatan. Hal ini dapat dicapai melalui intervensi seperti edukasi, peningkatan motivasi, dan kolaborasi dengan klien dalam merencanakan rencana terapi yang sesuai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakpatuhan meliputi:
1. Manajemen Ketidakpatuhan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan dan mengembangkan strategi bersama klien untuk meningkatkan kepatuhan.
2. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan edukasi kepada klien terkait pentingnya kepatuhan dan konsekuensi dari ketidakpatuhan.
3. Peningkatan Motivasi: Mengeksplorasi dan meningkatkan motivasi klien untuk terlibat aktif dalam perawatan kesehatan.
4. Kolaborasi dengan Klien: Melibatkan klien dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait rencana terapi untuk meningkatkan kepatuhan.
Secara umum, penanganan ketidakpatuhan membutuhkan pendekatan yang komprehensif, melibatkan klien, dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan klien. -
Article No. 6479 | 20 Nov 2024
Klinis : seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat dengan istri karena mengamuk hasil wawancara apa yang mengatakan beragama muslim tidak pernah melakukan kegiatan beribadah dan mengatakan malas saja keluarga mengatakan kondisi ini muncul sejak pasien kehilangan mata pencahariannya dan istrinya memilih pergi ke luar negeri diskusikan dengan kelompokmu permasalahan apa yang dialami pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, saya mengidentifikasi bahwa pasien laki-laki berusia 32 tahun ini mengalami masalah kesehatan mental yang dapat didiagnosis sebagai "Risiko Perilaku Kekerasan" berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia).
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan didefinisikan sebagai keadaan di mana individu menunjukkan potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cidera pada diri sendiri atau orang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, kehilangan pekerjaan, dan masalah dalam hubungan interpersonal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan adalah: 1) Pasien dapat mengendalikan perilaku agresif, 2) Pasien dapat mengidentifikasi pemicu kemarahan, dan 3) Pasien dapat menerapkan strategi manajemen marah yang efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Perilaku Kekerasan meliputi: 1) Manajemen Perilaku: membantu pasien mengidentifikasi dan mengendalikan perilaku agresif, 2) Edukasi Kesehatan: memberikan informasi tentang emosi dan cara mengelolanya, dan 3) Terapi Kognitif: membantu pasien mengubah pola pikir yang maladaptif menjadi lebih positif.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, tampaknya pasien mengalami stres dan depresi akibat kehilangan pekerjaan dan hubungan pernikahan yang tidak berjalan baik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah membantu pasien mengelola emosi dan perilaku marahnya, memberikan edukasi kesehatan mental, serta melibatkan keluarga dalam proses pemulihan.
Saya harap penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang diagnosa keperawatan dan pendekatan yang direkomendasikan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 6480 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
D.0105 Ketidakpatuhan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakpatuhan didefinisikan sebagai perilaku seseorang yang tidak mengikuti rekomendasi pelayanan kesehatan atau instruksi yang diberikan. Ketidakpatuhan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pemahaman, keyakinan, atau motivasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Ketidakpatuhan antara lain:
1. Pasien menunjukkan perilaku patuh terhadap program perawatan.
2. Pasien menunjukkan pemahaman yang baik terhadap program perawatan.
3. Pasien menunjukkan motivasi yang baik untuk menjalankan program perawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidakpatuhan antara lain:
1. Identifikasi faktorfaktor yang memengaruhi ketidakpatuhan pasien.
2. Berikan edukasi dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Libatkan keluarga/significant other dalam mendukung kepatuhan pasien.
4. Terapkan strategi motivasional untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
5. Lakukan evaluasi berkala terhadap kepatuhan pasien. -
Article No. 6481 | 20 Nov 2024
Klinis : seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat dengan istri karena mengamuk hasil wawancara apa yang mengatakan beragama muslim tidak pernah melakukan kegiatan beribadah dan mengatakan malas saja keluarga mengatakan kondisi ini muncul sejak pasien kehilangan mata pencahariannya dan istrinya memilih pergi ke luar negeri diskusikan dengan kelompokmu permasalahan apa yang dialami pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien laki-laki berusia 32 tahun ini mengalami permasalahan kesehatan mental yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang tepat. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko menunjukkan perilaku yang dapat menyakiti diri sendiri atau orang lain secara fisik, verbal, atau mental.
- Faktor yang Berkontribusi: Kehilangan mata pencaharian, perubahan status sosial ekonomi, dan konflik keluarga.
2. Distres Spiritual
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami disharmoni antara nilai, keyakinan, dan praktik spiritual.
- Faktor yang Berkontribusi: Ketidakpraktikan ritual keagamaan, perasaan malas, dan konflik internal.
3. Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami perubahan kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- Faktor yang Berkontribusi: Perubahan status sosial ekonomi, stres, dan gangguan mental.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Perilaku Kekerasan:
- Pasien mengalami risiko perilaku kekerasan yang ditunjukkan dengan mengamuk.
- Faktor-faktor yang berkontribusi adalah kehilangan mata pencaharian dan konflik keluarga.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen perilaku, terapi kognitif-perilaku, dan konseling keluarga.
2. Distres Spiritual:
- Pasien mengalami distres spiritual yang ditunjukkan dengan tidak melakukan praktik ibadah agama dan perasaan malas.
- Faktor-faktor yang berkontribusi adalah ketidakpraktikan ritual keagamaan dan konflik internal.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah asesmen spiritual, terapi spiritual, dan konseling spiritual.
3. Gangguan Pola Tidur:
- Pasien mengalami gangguan pola tidur yang mungkin disebabkan oleh perubahan status sosial ekonomi, stres, dan gangguan mental.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen lingkungan, relaksasi, dan terapi kognitif-perilaku.
Dalam menangani kasus ini, pendekatan yang holistik dan kolaboratif antara tim kesehatan, keluarga, dan pasien sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Perawat berperan sebagai bagian dari tim untuk melakukan asesmen, perencanaan, intervensi, dan evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 6482 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh berikan kode sdki slki siki
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kasus Tn. A yang tidak patuh.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Kode diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Tn. A yang tidak patuh adalah D.0105 Ketidakpatuhan. Ketidakpatuhan didefinisikan sebagai "perilaku yang tidak sesuai dengan rencana pengobatan atau kesehatan yang disepakati bersama oleh pasien dan tenaga kesehatan". Pada kasus Tn. A, ia tidak mengikuti rencana perawatan dan pengobatan yang telah disepakati bersama dengan tim kesehatan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan Tn. A dapat menunjukkan peningkatan kepatuhan terhadap rencana perawatan dan pengobatan. Beberapa luaran yang dapat dicapai antara lain:
1. L.0105 Kepatuhan: Pasien menunjukkan perilaku sesuai dengan rencana pengobatan atau perawatan yang disepakati bersama.
2. L.0106 Pengetahuan tentang Pengobatan: Pasien menunjukkan pemahaman yang baik terkait pengobatan, prosedur, dan regimen perawatan.
3. L.0107 Perilaku Sehat: Pasien menunjukkan perilaku yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. I.0105 Manajemen Ketidakpatuhan
- Mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan pasien, seperti pengetahuan, kepercayaan, motivasi, dukungan, dan akses ke pelayanan kesehatan.
- Menyusun rencana perawatan yang realistis dan melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan.
- Memberikan edukasi dan konseling kepada pasien terkait pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan rencana perawatan.
- Memantau secara berkala tingkat kepatuhan pasien dan memberikan penguatan positif.
- Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang memengaruhi kepatuhan pasien.
2. I.0106 Manajemen Pengobatan
- Mengevaluasi pemahaman pasien terkait pengobatan, dosis, frekuensi, dan tujuan penggunaan.
- Memberikan edukasi dan konseling terkait pengobatan, termasuk cara penggunaan, potensi efek samping, dan pentingnya kepatuhan.
- Melakukan koordinasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, apoteker, dll.) untuk memastikan regimen pengobatan yang tepat.
- Memantau efektivitas dan keamanan pengobatan yang diterima pasien.
3. I.0107 Promosi Perilaku Sehat
- Mengidentifikasi dan mendiskusikan bersama pasien perilaku sehat yang perlu ditingkatkan.
- Memberikan edukasi dan konseling terkait manfaat perilaku sehat bagi kesehatan.
- Membantu pasien dalam menyusun rencana aksi untuk meningkatkan perilaku sehat.
- Memantau dan memberikan dukungan dalam implementasi perilaku sehat oleh pasien.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan Tn. A dapat meningkatkan kepatuhan terhadap rencana perawatan dan pengobatan, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memperoleh hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 6483 | 20 Nov 2024
Klinis : D.0105 Tn.A tidak patuh berikan kode sdki slki siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tn. A yang tidak patuh.
Diagnosa Keperawatan:
Kode SDKI: D.0105 Ketidakpatuhan
Kode SLKI: T.0101 Manajemen Diri
Kode SIKI: K.0301 Edukasi Perilaku Sehat
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Ketidakpatuhan
Definisi: Pola perilaku yang tidak sesuai dengan rencana pengobatan atau kesehatan yang disepakati antara individu (atau keluarga) dan tenaga kesehatan.
Definisi SLKI: Manajemen Diri
Kemampuan individu untuk mengatur dan melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Definisi SIKI: Edukasi Perilaku Sehat
Intervensi keperawatan dalam memberikan informasi dan motivasi kepada individu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengubah perilaku ke arah yang lebih sehat.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment untuk mengetahui penyebab ketidakpatuhan Tn. A, kemudian memberikan edukasi dan konseling untuk meningkatkan pemahaman dan motivasinya dalam melakukan perawatan diri yang sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan. Tujuannya adalah agar Tn. A dapat mengelola kondisi kesehatannya secara mandiri dan patuh terhadap rencana perawatan yang disepakati. -
Article No. 6484 | 20 Nov 2024
Klinis : Laki-laki usia 16 tahun diantar polisi ke IGD karena post KLL sepeda motor 30 menit yang lalu. Hasil pengkajian menunjukkan kesadaran Mata membuka dengan rangsang nyeri, bicrara ngelantur, Gelisah (melokalisir nyeri). Pupil 2mm/2mm Reaktif terhadap Cahaya. TD 80/72 mmHg, frekuensi nadi 126x/menit teraba kecil (kekuatan nadi +1), frekuensi nafas 28x/menit, suhu 36oC/axila, SpO2 89% (RA) kemudian naik menjadi 92% (O2 12 lpm NRM). Terdapat jejas di perut kanan, tidak ada luka terbuka. Hasil X-ray abdomen menunjukkan terdapat close fracture pelvis kanan dan kiri. Telah dipasang catheter F14 urin tidak keluar. Hasil DL: Hb 11 g/dl. Pro Hb serial setiap 1 jam. Dokter meminta disiapkan darah WB 3 kolf.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Hipovolemia Sekunder Cedera Trauma
2. Nyeri Akut Berhubungan dengan Cedera Fisik (Fraktur Pelvis)
3. Risiko Penurunan Curah Jantung Berhubungan dengan Hipovolemia
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Hipovolemia Sekunder Cedera Trauma
- SDKI: Definisi - Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Perfusi jaringan perifer membaik.
- SIKI: Intervensi - Pantau tanda-tanda vital, monitor intake/output cairan, berikan cairan IV sesuai kebutuhan, lakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan.
2. Nyeri Akut Berhubungan dengan Cedera Fisik (Fraktur Pelvis)
- SDKI: Definisi - Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Pasien melaporkan nyeri terkendali.
- SIKI: Intervensi - Lakukan pengkajian nyeri, berikan analgesik sesuai instruksi dokter, terapkan terapi non-farmakologi (distraksi, kompres hangat/dingin).
3. Risiko Penurunan Curah Jantung Berhubungan dengan Hipovolemia
- SDKI: Definisi - Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per unit waktu.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Curah jantung membaik.
- SIKI: Intervensi - Pantau tanda-tanda vital, monitor intake/output cairan, berikan cairan IV sesuai kebutuhan, berikan oksigen, lakukan pemeriksaan lab terkait.
Dengan tone akademis dan persona sebagai perawat, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.