Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4725 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien dtg ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dgn keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda, mual -, muntah -, demam -, nyeri kepala -, sesak -. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. TD: 170/100 mmHg, N: 80 x/mnt, T: 36 ^C RR: 20 x/mnt, Sat O2: 95% BS: 352 mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan disfungsi neurologis.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
3. Risiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi: kadar glukosa darah tinggi berhubungan dengan penyakit metabolik.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan komunikasi verbal: Ketidakmampuan untuk mengekspresikan atau menerima pesan verbal yang disebabkan oleh disfungsi fisik atau psikologis.
2. Gangguan mobilitas fisik: Keterbatasan dalam pergerakan yang disebabkan oleh kelemahan, kurang koordinasi, atau ketidakmampuan untuk menggunakan peralatan mobilisasi.
3. Risiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kelebihan atau kekurangan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Komunikasi efektif: Kemampuan individu untuk menyampaikan dan menerima informasi secara jelas dan akurat.
2. Mobilitas fisik membaik: Kemampuan individu untuk bergerak dengan mudah dan aman.
3. Kadar glukosa darah terkendali: Kemampuan individu untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi komunikasi: Intervensi yang dilakukan untuk memfasilitasi komunikasi efektif, seperti menggunakan alat bantu komunikasi.
2. Terapi mobilitas: Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas, seperti latihan gerak dan penggunaan alat bantu.
3. Manajemen diabetes: Intervensi yang dilakukan untuk mengontrol kadar glukosa darah, seperti edukasi terkait diet dan pengobatan. -
Article No. 4726 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien dtg ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dgn keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda, mual -, muntah -, demam -, nyeri kepala -, sesak -. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. TD: 170/100 mmHg, N: 80 x/mnt, T: 36 ^C RR: 20 x/mnt, Sat O2: 95% BS: 352 mg/dl
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang kemungkinan sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G31.8
- Deskripsi: Gangguan degeneratif sistem saraf lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (Dysarthria)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pemantauan glukosa darah
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G31.8 (Gangguan degeneratif sistem saraf lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain) ditetapkan berdasarkan gejala pasien yang mengalami kesulitan berbicara atau gangguan artikulasi (dysarthria) sejak kemarin sore. Pasien juga dilaporkan mengalami kesulitan berjalan dan menggunakan kursi roda dalam aktivitas sehari-hari, yang mengarah pada adanya gangguan motorik.
2. Kode ICD-9-CM 93.08 (Pemantauan glukosa darah) diberikan karena pasien memiliki kadar gula darah yang cukup tinggi, yaitu 352 mg/dL. Pemantauan glukosa darah diperlukan untuk menilai kondisi pasien dan mempertimbangkan kemungkinan adanya gangguan metabolik atau diabetes yang dapat berkontribusi terhadap gejala yang dialami.
Dalam melakukan evaluasi dan penanganan lebih lanjut, dokter atau petugas kesehatan perlu melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis yang lebih komprehensif, serta pertimbangan pemeriksaan penunjang seperti CT scan atau MRI otak untuk menegakkan diagnosis yang lebih spesifik. Selain itu, diperlukan evaluasi lebih lanjut terkait riwayat medis dan perkembangan gejala untuk menentukan tindakan pengobatan yang tepat. -
Article No. 4727 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 30 tahun G3P2A0 hamil 38-39 minggu, datang ke poli KIA Puskesmas DTP Jatinangor sakit kepala. Hasil pengkajian sakit kepala sering dirasakan diseluruh area kepala. Hasil pemeriksaan lab proteinuria (+1) tekanan darah 160/110 djj 148x/menit datang Pasien segera diberikan terapi drip MgSO4 20% 13:35 dan 13.50 (9/9/24). Diberikan Dopamet 250 mg + Nifedipin 10 mg. pasien dipindahkan ke ruang VK pada jam 14.00 Pada pengkajian awal didapatkan pandangan jelas, mengeluh pusing dan mual muntah, nadi 83x/ mnit, rr 24x/menit, suhu 36,7, spo2 96%, tekanan darah 130/80, TFU 31cm, LP 87cm, lila 23cm presentasi kepala, punggung kanan DJJ 144x/menit, skala nyeri 4. BB sebelum hamil 49 kg setelah hamil 65kg (kenaikan 16kg), tinggi badan 155cm. HPHT: 18 Desember 2023 TP: 25 September 2024. ANC 7x. Pasien mengatakan telah imunisasi TT sebanyak 2x selama masa kehamilan namun lupa pada saat usia kehamilan keberapa. pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, tidak ada riwayat alergi dan keluarga tidak memiliki penyakit turunan. Leopold I : TFU 31 cm, teraba lunak dan tidak melenting (bokong), Leopold II : Teraba datar memanjang (punggung) di abdomen kanan dan bagian-bagian kecil (ekstremitas) di abdomen kiri, Leopold III: Teraba keras bulat melenting (kepala) dan tidak dapat digoyangkan, Leopold IV: Tangan divergen, kepala sudah masuk PAP Vulva/vagina : Vulva dan vagina tidak ada kelainan, tidak ada hambatan jalan lahir, tidak ditemukan adanya pengeluaran air dan perdarahan. Pemeriksaan dalam : pembukaan 2 cm, penurunan kepala 3⁄5, tidak ada penyusupan kepala, sutura masih berjauhan. Sebutkan semua diagnosanya, intervensinya dan di tandainya berdasarkan kasus tersebut yang ada pada buku sdki dengan kodenya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta intervensi keperawatan berdasarkan kasus yang Anda deskripsikan. Dalam menjawab, saya akan menggunakan persona seorang pakar keperawatan dengan nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Preeklampsia (RISIK-PRE)
Definisi: Kondisi di mana terdapat peningkatan tekanan darah yang disertai dengan protein dalam urin (proteinuria) pada wanita hamil.
2. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan (KESIA-MAN)
Definisi: Kemampuan pasien untuk mengatur dan mengontrol kesehatan secara mandiri belum optimal.
3. Nyeri Akut (NYERI-AKU)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Intervensi Keperawatan:
1. Risiko Preeklampsia (RISIK-PRE)
a. Monitor tanda-tanda vital secara teratur (MONIT-TTV)
b. Pantau tanda-tanda preeklampsia (PANT-PRE)
c. Kolaborasi pemberian terapi farmakologis (KOLA-FAR)
2. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan (KESIA-MAN)
a. Identifikasi pemahaman pasien tentang kondisinya (IDEN-PEM)
b. Berikan edukasi tentang manajemen preeklampsia (EDUK-PRE)
c. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien (LIBA-KEL)
3. Nyeri Akut (NYERI-AKU)
a. Identifikasi karakteristik nyeri (IDEN-NYE)
b. Kolaborasi pemberian analgesik (KOLA-ANA)
c. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (AJAR-MAN)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- RISIK-PRE: Risiko Preeklampsia
- KESIA-MAN: Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
- NYERI-AKU: Nyeri Akut
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- PENG-KES: Peningkatan Kesehatan
- PENG-MAN: Peningkatan Manajemen Kesehatan
- PENU-NYE: Penurunan Nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- MONIT-TTV: Monitor Tanda-Tanda Vital
- PANT-PRE: Pantau Tanda-Tanda Preeklampsia
- KOLA-FAR: Kolaborasi Pemberian Terapi Farmakologis
- IDEN-PEM: Identifikasi Pemahaman Pasien
- EDUK-PRE: Edukasi Tentang Manajemen Preeklampsia
- LIBA-KEL: Libatkan Keluarga dalam Perawatan
- IDEN-NYE: Identifikasi Karakteristik Nyeri
- KOLA-ANA: Kolaborasi Pemberian Analgesik
- AJAR-MAN: Ajarkan Teknik Manajemen Nyeri Non-Farmakologis -
Article No. 4728 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dengan keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. Tekanan Darah : 170/100 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, Suhu : 36 RR: 20 x/mnt, Saturasi O2: 95% Gula darah : 352 mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta kode SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien:
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat, ditandai dengan pasien sulit berbicara dan bicara tidak jelas.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat, ditandai dengan pasien sulit berjalan dan menggunakan kursi roda sehari-hari.
3. Risiko komplikasi hiperglikemia berhubungan dengan diabetes mellitus, ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan komunikasi verbal: Pasien mengalami kesulitan dalam berbicara dan artikulasi yang tidak jelas, hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf pusat yang dapat memengaruhi fungsi berbicara.
2. Gangguan mobilitas fisik: Pasien mengalami kesulitan dalam berjalan dan menggunakan kursi roda sehari-hari, hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf pusat yang dapat memengaruhi fungsi motorik.
3. Risiko komplikasi hiperglikemia: Pasien memiliki kadar gula darah yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes mellitus seperti kerusakan organ, gangguan sirkulasi, dan gangguan sistem imun.
Kode SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Gangguan komunikasi verbal:
- SDKI: Kode 00051 - Gangguan Komunikasi Verbal
- SLKI: Kode A0301 - Komunikasi Verbal
- SIKI: Kode I0301 - Terapi Komunikasi Verbal
2. Gangguan mobilitas fisik:
- SDKI: Kode 00085 - Gangguan Mobilitas Fisik
- SLKI: Kode A0401 - Mobilitas Fisik
- SIKI: Kode I0402 - Terapi Mobilitas
3. Risiko komplikasi hiperglikemia:
- SDKI: Kode 00179 - Risiko Komplikasi Hiperglikemia
- SLKI: Kode A0801 - Manajemen Diabetes
- SIKI: Kode I0803 - Edukasi Manajemen Diabetes
Harap diingat bahwa diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, dan kode SDKI, SLKI, serta SIKI yang saya berikan ini adalah berdasarkan informasi yang diberikan. Evaluasi dan penanganan lebih lanjut harus dilakukan oleh perawat atau tim kesehatan yang menangani pasien secara langsung. -
Article No. 4729 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dengan keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. Tekanan Darah : 170/100 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, Suhu : 36 RR: 20 x/mnt, Saturasi O2: 95% Gula darah : 352 mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan kerusakan neurologis, ditandai dengan pasien sulit berbicara dan tidak jelas saat berbicara.
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kerusakan neurologis, ditandai dengan pasien kesulitan berjalan dan menggunakan kursi roda sehari-hari.
3. Risiko Hiperglikemia berhubungan dengan peningkatan kadar gula darah, ditandai dengan gula darah pasien 352 mg/dl.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Komunikasi Verbal:
- SDKI: Gangguan Komunikasi Verbal
- SLKI: Peningkatan Kemampuan Komunikasi
- SIKI: Terapi Komunikasi
2. Gangguan Mobilitas Fisik:
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik
- SLKI: Peningkatan Mobilitas
- SIKI: Terapi Latihan Gerak
3. Risiko Hiperglikemia:
- SDKI: Risiko Hiperglikemia
- SLKI: Pengendalian Gula Darah
- SIKI: Manajemen Diabetes Mellitus
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam proses asuhan keperawatan akan membantu perawat dalam melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa, menetapkan luaran yang diharapkan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 4730 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dengan keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. Tekanan Darah : 170/100 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, Suhu : 36 RR: 20 x/mnt, Saturasi O2: 95% Gula darah : 352 mg/dl
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: G83.3
- Deskripsi: Disfasia, afasia, dan gangguan berbicara lainnya
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99282
- Deskripsi: Kunjungan Gawat Darurat Level 2
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada tanggal 4 November 2024 pukul 08.25 WITA dengan keluhan utama sulit berbicara sejak kemarin sore dan semakin memberat saat ini. Pasien juga diketahui mengalami kesulitan berjalan sejak beberapa bulan yang lalu dan harus menggunakan kursi roda untuk aktivitas sehari-hari.
Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda vital yang cukup stabil, dengan tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36°C, laju napas 20 x/menit, dan saturasi oksigen 95%. Namun, pemeriksaan gula darah menunjukkan hasil yang tinggi, yaitu 352 mg/dL.
Berdasarkan keluhan dan temuan klinis tersebut, kode ICD-10 yang sesuai adalah G83.3, yaitu disfasia, afasia, dan gangguan berbicara lainnya. Pasien juga memerlukan tindakan penanganan gawat darurat, sehingga kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai adalah 99282, yaitu Kunjungan Gawat Darurat Level 2.
Selanjutnya, pasien perlu menjalani pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan diagnosis definitif dan rencana penanganan yang tepat. -
Article No. 4731 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dengan keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. Tekanan Darah : 170/100 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, Suhu : 36 RR: 20 x/mnt, Saturasi O2: 95% Gula darah : 352 mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal
2. Keterbatasan Mobilitas Fisik
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Komunikasi Verbal
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Kemampuan Berbicara
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Komunikasi Efektif
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Komunikasi
Pasien mengalami kesulitan berbicara, dimana saat berbicara terdengar tidak jelas. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan neurologis atau neurologik yang mempengaruhi kemampuan berbicara. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi komunikasi pasien, memberikan bantuan komunikasi alternatif, dan mengidentifikasi serta mengatasi penyebab gangguan komunikasi.
2. Keterbatasan Mobilitas Fisik
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keterbatasan Mobilitas Fisik
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kemampuan Mobilitas
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Peningkatan Mobilitas
Pasien mengalami kesulitan berjalan dan menggunakan kursi roda dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan neurologis atau muskuloskeletal yang mempengaruhi kemampuan mobilitas pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi latihan mobilitas, membantu pemenuhan aktivitas sehari-hari, dan mengidentifikasi serta mengatasi penyebab keterbatasan mobilitas.
Selain itu, berdasarkan data vital tanda-tanda vital yang diperoleh, pasien juga mengalami hipertensi dan hiperglikemia yang perlu diperhatikan dan ditatalaksana dengan tepat. -
Article No. 4732 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 30 tahun G3P2A0 hamil 38-39 minggu, datang ke poli KIA Puskesmas DTP Jatinangor sakit kepala. Hasil pengkajian sakit kepala sering dirasakan diseluruh area kepala. Hasil pemeriksaan lab proteinuria (+1) tekanan darah 160/110 djj 148x/menit datang Pasien segera diberikan terapi drip MgSO4 20% 13:35 dan 13.50 (9/9/24). Diberikan Dopamet 250 mg + Nifedipin 10 mg. pasien dipindahkan ke ruang VK pada jam 14.00 Pada pengkajian awal didapatkan pandangan jelas, mengeluh pusing dan mual muntah, nadi 83x/ mnit, rr 24x/menit, suhu 36,7, spo2 96%, tekanan darah 130/80, TFU 31cm, LP 87cm, lila 23cm presentasi kepala, punggung kanan DJJ 144x/menit, skala nyeri 4. BB sebelum hamil 49 kg setelah hamil 65kg (kenaikan 16kg), tinggi badan 155cm. HPHT: 18 Desember 2023 TP: 25 September 2024. ANC 7x. Pasien mengatakan telah imunisasi TT sebanyak 2x selama masa kehamilan namun lupa pada saat usia kehamilan keberapa. pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, tidak ada riwayat alergi dan keluarga tidak memiliki penyakit turunan. Leopold I : TFU 31 cm, teraba lunak dan tidak melenting (bokong), Leopold II : Teraba datar memanjang (punggung) di abdomen kanan dan bagian-bagian kecil (ekstremitas) di abdomen kiri, Leopold III: Teraba keras bulat melenting (kepala) dan tidak dapat digoyangkan, Leopold IV: Tangan divergen, kepala sudah masuk PAP Vulva/vagina : Vulva dan vagina tidak ada kelainan, tidak ada hambatan jalan lahir, tidak ditemukan adanya pengeluaran air dan perdarahan. Pemeriksaan dalam : pembukaan 2 cm, penurunan kepala 3⁄5, tidak ada penyusupan kepala, sutura masih berjauhan. Sebutkan semua diagnosanya, intervensinya dan di tandainya berdasarkan kasus tersebut yang ada pada buku sdki dengan kodenya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kasus yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, beserta intervensi dan kodenya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Preeklamsia Berat (Kode: D.23.02)
Definisi: Keadaan yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan atau tanda-tanda lain dari disfungsi organ target yang timbul setelah 20 minggu kehamilan.
2. Nyeri Akut (Kode: D.12.01)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kelebihan (Kode: D.09.02)
Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Risiko Preeklamsia (Kode: I.23.02.01)
Intervensi: Mengidentifikasi faktor risiko, memantau tanda-tanda vital, memfasilitasi pemeriksaan laboratorium, memantau asupan cairan dan output, memberikan terapi sesuai instruksi.
2. Manajemen Nyeri (Kode: I.12.01.01)
Intervensi: Mengkaji nyeri, memberikan analgesik sesuai instruksi, melakukan relaksasi, memberikan kompres hangat/dingin, menganjurkan istirahat.
3. Manajemen Nutrisi (Kode: I.09.02.01)
Intervensi: Mengkaji status nutrisi, memantau asupan dan output, memberikan diet sesuai kebutuhan, memberikan edukasi terkait nutrisi.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 4733 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dengan keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. Tekanan Darah : 170/100 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, Suhu : 36 RR: 20 x/mnt, Saturasi O2: 95% Gula darah : 352 mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang sesuai dengan kondisi pasien:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskular
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Komunikasi Verbal adalah ketidakmampuan untuk menggunakan atau memahami bahasa verbal secara efektif.
Penyebab: gangguan neuromuskular, gangguan neurologis, trauma, gangguan psikologis.
Karakteristik: pasien sulit berbicara, artikulasi tidak jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Komunikasi Verbal Efektif
2. Kemampuan Menelan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Wicara
2. Manajemen Disfagia
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
SDKI:
Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
Penyebab: gangguan neuromuskular, gangguan neurologis, trauma.
Karakteristik: pasien sulit berjalan, menggunakan kursi roda.
SLKI:
1. Mobilitas Fisik Membaik
2. Kemampuan Beraktivitas Mandiri
SIKI:
1. Terapi Latihan Gerak
2. Manajemen Penggunaan Alat Bantu
Penjelasan tambahan:
Pasien datang dengan keluhan utama sulit berbicara dan berjalan, yang mengarah pada kemungkinan gangguan neuromuskular. Pemeriksaan penunjang menunjukkan hipertensi dan hiperglikemia. Perawatan yang dibutuhkan adalah terapi wicara, manajemen disfagia, terapi latihan gerak, dan manajemen penggunaan alat bantu. -
Article No. 4734 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dengan keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. Tekanan Darah : 170/100 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, Suhu : 36 RR: 20 x/mnt, Saturasi O2: 95% Gula darah : 352 mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal Berhubungan Dengan Gangguan Neurologis
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menggunakan atau memahami bahasa lisan, tulis, atau isyarat.
- Etiologi: Gangguan neurologis, gangguan kognitif, penurunan fungsi sensorik.
- Gejala dan Tanda: Pasien sulit berbicara dan berbicara tidak jelas.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat berkomunikasi secara efektif.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat menyampaikan kebutuhan dengan jelas, pasien dapat berpartisipasi dalam percakapan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Terapi wicara, latihan artikulasi, komunikasi alternatif, manajemen lingkungan untuk mendukung komunikasi.
2. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Gangguan Neurologis
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh gangguan neurologis.
- Etiologi: Gangguan neurologis, penurunan kekuatan otot, penurunan koordinasi.
- Gejala dan Tanda: Pasien sulit berjalan dan menggunakan kursi roda sehari-hari.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat meningkatkan mobilitas fisik.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat berjalan dengan bantuan, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Terapi fisik, latihan mobilisasi, penggunaan alat bantu, modifikasi lingkungan.
Penting untuk dilakukan penilaian komprehensif lebih lanjut untuk memastikan diagnosa dan intervensi yang tepat bagi pasien.