Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4665 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal untuk pasien pria berusia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta ditemukan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru pada pemeriksaan rontgen, adalah tuberkulosis paru.
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Biopsitidak bedah (aspirasi jarum) dari paru-paru
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis, sesuai dengan gejala dan temuan klinis pasien.
- Kode ICD-9-CM 87.44 untuk prosedur biopsi tidak bedah (aspirasi jarum) dari paru-paru, yang mungkin dilakukan untuk konfirmasi diagnosis tuberkulosis paru.
Catatan: Diagnosis dan kode yang diberikan di atas merupakan asumsi berdasarkan informasi yang disediakan. Diperlukan evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk menentukan diagnosis definitif dan tindakan medis yang tepat. -
Article No. 4666 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Gejala: Batuk berdahak, suara napas bronkial di paru kanan atas, sesak napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Gejala: Penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan.
3. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
Gejala: Demam.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang terdapat pada pasien dan merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang teridentifikasi berdasarkan gejala yang dialami pasien adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Hipertermia. Standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia digunakan sebagai panduan dalam merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran keperawatan, dan memilih intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 4667 | 05 Nov 2024
Klinis : pasien anemia, hb 6, mengeluh lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien anemia dengan Hb 6 dan mengeluh lemas:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh
Penjelasan: Pasien mengalami penurunan volume cairan tubuh akibat anemia yang menyebabkan penurunan kadar Hb, sehingga transportasi oksigen ke jaringan terganggu dan menimbulkan keluhan lemas.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari terganggu akibat kondisi anemia yang menyebabkan penurunan perfusi jaringan dan penurunan pasokan oksigen ke jaringan.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh
- Definisi: Kondisi di mana terdapat penurunan cairan intrasel dan/atau ekstrasel.
- Etiologi: Perdarahan, kurang asupan, dan penyakit kronis.
- Karakteristik Mayor: Peningkatan denyut nadi, penurunan volume urin, dan mukosa kering.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari.
- Etiologi: Kondisi medis, penurunan energi, dan penurunan fungsi.
- Karakteristik Mayor: Kelelahan, kelemahan, dan dispnea.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Volume Cairan Tubuh Adekuat
2. Toleransi Aktivitas
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Tujuan: Mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
- Intervensi: Monitor intake dan output cairan, identifikasi penyebab penurunan volume cairan, dan berikan cairan sesuai kebutuhan.
2. Manajemen Aktivitas
- Tujuan: Meningkatkan toleransi aktivitas.
- Intervensi: Identifikasi faktor penyebab intoleransi aktivitas, mengatur aktivitas sesuai toleransi, dan berikan latihan fisik secara bertahap.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 4668 | 05 Nov 2024
Klinis : pasien anemia, hb 6, mengeluh lemas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menangani kondisi pasien dengan anemia, hemoglobin 6 g/dL, dan keluhan lemas, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: D50.0
- Deskripsi: Anemia besi karena kehilangan darah (kronis)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Transfusi sel darah merah
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 D50.0 (Anemia besi karena kehilangan darah (kronis)) sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami anemia dengan hemoglobin rendah (6 g/dL) dan keluhan lemas. Anemia besi karena kehilangan darah kronis dapat disebabkan oleh perdarahan gastrointestinal, menstruasi berlebihan, atau sumber lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 99.04 (Transfusi sel darah merah) adalah prosedur yang mungkin dipertimbangkan untuk pasien ini, karena dengan nilai hemoglobin yang rendah (6 g/dL), transfusi sel darah merah dapat menjadi tindakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi gejala lemas yang dialami oleh pasien.
Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan mencatat kode-kode tersebut dalam rekam medis pasien untuk memastikan dokumentasi yang akurat dan memudahkan proses perawatan selanjutnya, serta untuk keperluan klaim dan penagihan asuransi. -
Article No. 4669 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan belum dapat berbicara dan aktivitas berlebihan, pasien Terdiagnosis dengan autisme, dengan tanda-tanda keterlambatan bicara, mengucapkan bahasa "planet", menghindar bertatap muka, perilaku kelebihan, mengamuk dan menutup telinga bila ada suara keras. Komorbid yang ada pada pasien ini adanya gejala hiperaktivitas. Riwayat perkembangan tidak ada regresi perkembangan namun terdapat keterlambatan bicara dan personal sosial. Hasil penilaian dengan Checklist for Autism in Toddlers (CHAT) didapatkan kesimpulan resiko sedang gangguan autisme. Hasil penilaian dengan Childhood Autism Rating Scale (CARS) didapatkan skor 36 (autisme ringan). Kesimpulan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan perkembangan autisme. Status gizi baik: berat badan 19 kg, tinggi badan 111 cm (BB//U 0< Z < 2; TB//U 0< Z <2 ;BB//TB 0< Z <1 (chart WHO-NCHS). Hasil pemeriksaan fisik normosefal, tidak ditemukan wajah dismorfik, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Status neurologis dalam batas normal. Hasil tes pendengaran anak tidak mau merespon terhadap suara panggilan nama namun mau melihat sumber suara di televisi. Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan perkembangan anak berhubungan dengan autisme.
2. Penjelasan:
a. SDKI:
- Definisi: Kondisi di mana terjadi penyimpangan atau keterlambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak.
- Karakteristik: Keterlambatan berbicara, penggunaan bahasa yang tidak biasa, menghindari kontak mata, perilaku berlebih, dan hiperaktivitas.
b. SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Anak dapat mencapai perkembangan yang sesuai dengan usianya.
- Kriteria hasil: Anak dapat berkomunikasi dengan baik, memiliki interaksi sosial yang sesuai, dan menunjukkan perilaku yang terkontrol.
c. SIKI:
- Intervensi keperawatan: Stimulasi perkembangan anak, terapi perilaku, edukasi orang tua, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (terapis wicara, terapis okupasi, dan psikolog).
Dalam kasus ini, anak mengalami gangguan perkembangan autisme dengan karakteristik keterlambatan berbicara, penggunaan bahasa yang tidak biasa, menghindari kontak mata, perilaku berlebih, dan hiperaktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah stimulasi perkembangan anak, terapi perilaku, edukasi orang tua, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi kondisi tersebut dan membantu anak mencapai perkembangan yang sesuai dengan usianya. -
Article No. 4670 | 05 Nov 2024
Klinis : General chekup
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Nutrisi Tidak Adekuat
Penjelasan: Pasien mungkin mengalami ketidakseimbangan antara intake dan kebutuhan nutrisi, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penurunan nafsu makan, malabsorpsi, atau peningkatan kebutuhan nutrisi.
2. Risiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan: Pasien mungkin berisiko mengalami perubahan tanda-tanda vital yang tidak stabil, seperti perubahan frekuensi nadi, tekanan darah, suhu, atau laju pernapasan, yang dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan atau faktor lainnya.
3. Risiko Infeksi
Penjelasan: Pasien mungkin berisiko mengalami infeksi, baik secara lokal maupun sistemik, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti prosedur medis, lingkungan, atau kondisi kesehatan yang lemah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosis keperawatan. Ini mencakup definisi, karakteristik definitif, faktor yang berhubungan, dan faktor risiko dari setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Ini mencakup definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil dari setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan intervensi keperawatan. Ini mencakup definisi, tujuan, aktivitas, dan kriteria hasil dari setiap intervensi keperawatan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan SDKI, SLKI, dan SIKI di Indonesia. -
Article No. 4671 | 05 Nov 2024
Klinis : cek kesehatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pemeriksaan kesehatan dengan nada akademis dan persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan
- Definisi: Pada kondisi ini, pasien berisiko mengalami ketidakefektifan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan yang dapat mengakibatkan hasil pemeriksaan tidak akurat atau tidak sesuai dengan kondisi aktual pasien.
2. Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan
- Definisi: Pasien memiliki pengetahuan yang kurang memadai tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, proses pemeriksaan, dan tindak lanjut yang diperlukan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan diagnosa keperawatan yang akurat dan sesuai dengan kondisi pasien.
- Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan" dan "Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
- Untuk diagnosa "Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan", luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara efektif.
- Untuk diagnosa "Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan", luaran yang diharapkan adalah pasien memiliki pengetahuan yang memadai tentang pemeriksaan kesehatan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Untuk diagnosa "Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Kesehatan", intervensi yang dapat dilakukan adalah edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan, pendampingan selama proses pemeriksaan, dan evaluasi hasil pemeriksaan.
- Untuk diagnosa "Kurang Pengetahuan tentang Pemeriksaan Kesehatan", intervensi yang dapat dilakukan adalah edukasi tentang pemeriksaan kesehatan, penggunaan media pembelajaran, dan evaluasi pemahaman pasien.
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan asuhan keperawatan yang diberikan dapat membantu pasien mencapai hasil pemeriksaan kesehatan yang efektif dan meningkatkan pemahaman pasien tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin. -
Article No. 4672 | 05 Nov 2024
Klinis : Riwayat kehamilan baik, riwayat persalinan kurang baik, riwayat pasca persalinan baik. Riwayat imunisasi baik. Riwayat pemberian makan kurang baik, sejak lahir pasien mendapat ASI ditambah dengan susu formula hingga usia 6 bulan, setelah usia 6 bulan diberikan bubur susu.Anak merupakan anak pertama dari pasangan 42 tahun dan 33 tahun, bukan dari perkawinan keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Definisi: Adanya potensi atau kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam tumbuh kembang anak, yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual anak.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Faktor Risiko: Riwayat pemberian makan kurang baik, usia orang tua.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tumbuh kembang anak sesuai tahap perkembangannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pendidikan kesehatan tentang tumbuh kembang anak, pemantauan tumbuh kembang anak, konseling gizi anak.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Risiko Gangguan Tumbuh Kembang Anak" dipilih karena terdapat beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, seperti riwayat pemberian makan yang kurang baik (ASI dan susu formula sejak lahir, lalu bubur susu setelah usia 6 bulan) serta usia orang tua yang relatif tua (42 tahun dan 33 tahun). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang tumbuh kembang anak, memantau tumbuh kembang anak secara berkala, dan memberikan konseling gizi anak untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dan mendukung tumbuh kembang yang optimal. -
Article No. 4673 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak laki-laki usia 10 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan anak tampak pucat dan kurang aktif. Saat dilakukan pengkajian ana tampak lemah, wajah pucat, konjungtiva anemis, kulit bersisik, hasil perabaan tampak pembesaran hati dan limfa. BB 8kg, Hb 5gr/dl, Ht 22%, Fe 15-00gr/dl. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Utama:
Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau diperlukan di lingkungan individu, disebabkan oleh keterbatasan psikologis, fisiologis, atau perkembangan.
Batasan Karakteristik:
- Lemah
- Kelelahan yang mudah terjadi
- Keterbatasan dalam rentang gerak
- Perubahan tanda-tanda vital (contoh: nadi, frekuensi pernapasan, tekanan darah)
- Penurunan berat badan
Faktor Terkait:
- Anemia (defisiensi zat besi)
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Dokumen yang berisi standar diagnosis keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI memberikan definisi, batasan karakteristik, dan faktor terkait dari setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Dokumen yang berisi standar luaran (outcome) keperawatan yang disusun oleh PPNI. SLKI menyediakan daftar luaran keperawatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Dokumen yang berisi standar intervensi keperawatan yang disusun oleh PPNI. SIKI memberikan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diinginkan. -
Article No. 4674 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak laki-laki usia 10 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan anak tampak pucat dan kurang aktif. Saat dilakukan pengkajian ana tampak lemah, wajah pucat, konjungtiva anemis, kulit bersisik, hasil perabaan tampak pembesaran hati dan limfa. BB 8kg, Hb 5gr/dl, Ht 22%, Fe 15-00gr/dl. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus tersebut…
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: D50.0
- Deskripsi: Anemia por déficit de hierro, pérdida de sangre crónica
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Transfusión de eritrocitos
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, anak laki-laki usia 10 bulan ini mengalami anemia berat akibat defisiensi zat besi. Hal ini ditandai dengan ditemukannya gejala-gejala seperti tampak pucat, konjungtiva anemis, kulit bersisik, pembesaran hati dan limfa, serta hasil laboratorium yang menunjukkan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah (5 g/dL), hematokrit (Ht) yang rendah (22%), dan kadar zat besi (Fe) yang rendah (15-00 g/dL).
Diagnosis keperawatan utama yang sesuai pada kasus ini adalah anemia defisiensi besi. Kode ICD-10 yang sesuai adalah D50.0 (Anemia por déficit de hierro, pérdida de sangre crónica).
Tindakan medis yang dapat dilakukan adalah transfusi eritrosit, yang memiliki kode ICD-9-CM 99.04 (Transfusión de eritrocitos). Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi anemia berat dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Penanganan lainnya dapat berupa pemberian suplemen zat besi, pemantauan nutrisi, dan upaya untuk mengatasi penyebab defisiensi zat besi (misalnya perdarahan kronis). Perawatan keperawatan yang dapat diberikan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan output cairan, serta pemberian dukungan nutrisi yang adekuat.