Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6759 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien dengan gagal ginjal dan riwayat penyakit sekarang hipertensi kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak napas Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan 1:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin, serta sesak napas.
Penjelasan:
Pasien dengan gagal ginjal dan hipertensi cenderung mengalami penurunan fungsi ginjal, yang ditunjukkan dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Hal ini dapat menyebabkan intoleransi terhadap aktivitas, yang ditandai dengan keluhan sesak napas saat beraktivitas.
Diagnosa Keperawatan 2:
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan hipertensi dan edema.
Penjelasan:
Penurunan fungsi ginjal pada pasien dengan gagal ginjal dapat menyebabkan gangguan dalam regulasi cairan dan elektrolit, sehingga terjadi kelebihan volume cairan yang ditandai dengan hipertensi dan edema.
Diagnosa Keperawatan 3:
Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin.
Penjelasan:
Pasien dengan gagal ginjal memiliki risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin. Hal ini dapat terjadi akibat gangguan metabolisme dan ekskresi zat-zat sisa metabolisme.
Sebagai perawat profesional, saya akan fokus pada intervensi keperawatan yang bertujuan untuk memulihkan kondisi pasien, meminimalkan komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terbaik bagi pasien. -
Article No. 6760 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien dengan gagal ginjal dan riwayat penyakit sekarang hipertensi kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak napas Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Diagnosa Keperawatan 1:
Gangguan Perfusi Ginjal berhubungan dengan Gagal Ginjal Kronik, ditandai dengan peningkatan nilai ureum dan kreatinin.
Penjelasan:
Pasien mengalami gagal ginjal kronis, yang ditandai dengan peningkatan nilai ureum (87 mg/dL) dan kreatinin (7,0 mg/dL) dalam darah. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada fungsi filtrasi dan ekskresi ginjal, yang dapat menyebabkan gangguan perfusi renal.
Diagnosa Keperawatan 2:
Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan Gagal Ginjal Kronik, ditandai dengan Hipertensi dan Sesak Napas.
Penjelasan:
Pasien mengalami kelebihan volume cairan, yang ditandai dengan hipertensi (150/90 mmHg) dan sesak napas. Hal ini dapat disebabkan oleh gagal ginjal kronik, yang menghambat kemampuan ginjal untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
Diagnosa Keperawatan 3:
Nyeri Kepala berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Darah, ditandai dengan Keluhan Pusing.
Penjelasan:
Pasien mengalami nyeri kepala, yang ditandai dengan keluhan pusing. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan darah (150/90 mmHg) akibat gagal ginjal kronik dan hipertensi.
Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya merekomendasikan agar pasien segera mendapatkan penanganan yang komprehensif, termasuk pengobatan farmakologis, intervensi keperawatan, dan edukasi terkait manajemen penyakit ginjal dan hipertensi. Kolaborasi yang erat antara perawat, dokter, dan tim kesehatan lainnya akan sangat penting dalam mencapai hasil perawatan yang optimal bagi pasien. -
Article No. 6761 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan riwayat penyakit sekarang diabetes dan hasil lab - ureum tinggi -86 - creatin tinggi - 5,3 - hb rendah - 8,2 - hematokrit rendah - 26
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien hemodialisa dengan riwayat penyakit diabetes, hasil lab menunjukkan ureum tinggi, kreatinin tinggi, hemoglobin rendah, dan hematokrit rendah, berikut adalah penjelasan rinci untuk setiap poin yang Anda minta:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Intake Lebih dari Kebutuhan
- Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus.
- Tanda dan Gejala: Peningkatan berat badan, edema, peningkatan ureum dan kreatinin.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit ginjal kronis, anemia.
- Tanda dan Gejala: Kelelahan, kelemahan, dispnea saat beraktivitas.
3. Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Penurunan volume cairan tubuh yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit ginjal kronis, pembatasan cairan.
- Tanda dan Gejala: Peningkatan ureum dan kreatinin, edema.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan Nutrisi: Intake Sesuai Kebutuhan
- Definisi: Asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan metabolik.
- Kriteria Hasil: Berat badan stabil, kadar ureum dan kreatinin dalam batas normal.
2. Toleransi Aktivitas
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Kriteria Hasil: Pasien mampu beraktivitas tanpa kelelahan atau dispnea berlebihan.
3. Keseimbangan Cairan
- Definisi: Keadaan dimana volume dan komposisi cairan tubuh terpelihara.
- Kriteria Hasil: Edema minimal, kadar ureum dan kreatinin dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi
- Kaji status nutrisi dan riwayat penyakit.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan nutrisi yang sesuai.
- Monitoring asupan dan keluaran nutrisi.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang diet hemodialisis.
2. Manajemen Aktivitas dan Istirahat
- Kaji toleransi aktivitas pasien.
- Bantu pasien merencanakan aktivitas sehari-hari yang sesuai dengan kemampuannya.
- Ajarkan teknik manajemen energi.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan fisik yang sesuai.
3. Manajemen Cairan
- Kaji status cairan pasien (masuk-keluar, edema, berat badan).
- Bantu pasien memonitor dan membatasi asupan cairan sesuai kebutuhan.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pengaturan pemberian cairan dan diuresis.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen cairan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu keseimbangan nutrisi, toleransi aktivitas, dan keseimbangan cairan yang optimal. -
Article No. 6762 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan riwayat penyakit sekarang diabetes dan hasil lab - ureum tinggi -86 - creatin tinggi - 5,3 - hb rendah - 8,2 - hematokrit rendah - 26 buatkan satu diaknosa keperawatan saja dengan siki dan slki minimal 3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan satu diagnosa keperawatan dengan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien hemodialisis dengan riwayat penyakit diabetes, serta hasil laboratorium yang menunjukkan ureum tinggi, kreatinin tinggi, hemoglobin rendah, dan hematokrit rendah.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh adalah keadaan di mana asupan zat gizi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Nutrisi: Berat Badan
2. Status Nutrisi: Cairan
3. Status Nutrisi: Elektrolit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Elektrolit
Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya memahami bahwa pasien hemodialisis dengan riwayat penyakit diabetes memiliki risiko tinggi mengalami ketidakseimbangan nutrisi. Hasil laboratorium yang menunjukkan ureum tinggi, kreatinin tinggi, hemoglobin rendah, dan hematokrit rendah mengindikasikan adanya gangguan metabolisme dan keseimbangan elektrolit yang dapat memengaruhi status nutrisi pasien. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan "Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh" menjadi sangat relevan untuk kondisi pasien ini.
Melalui intervensi keperawatan yang tepat, seperti manajemen nutrisi, cairan, dan elektrolit, diharapkan dapat membantu pasien mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal dan mendukung proses pemulihan. -
Article No. 6763 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien dengan gagal jantung dan riwayat penyakit sekarang hipertensi kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan 3 diagnosa keperawatan dan Data subjektif dan data objektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan beserta data subjektif dan data objektif yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan 1: Kelebihan volume cairan
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh pusing
- Pasien mengeluh sesak napas saat pertengahan proses cuci darah
Data Objektif:
- Tekanan darah 150/90 mmHg
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, kreatinin 7,0 mg/dL
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), kelebihan volume cairan ditandai dengan gejala-gejala seperti edema, kenaikan berat badan, dan perubahan tanda-tanda vital. Kondisi ini dapat disebabkan oleh gagal jantung dan gangguan ginjal yang dialami oleh pasien.
Diagnosa Keperawatan 2: Intoleransi aktivitas
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh sesak napas saat pertengahan proses cuci darah
Data Objektif:
- Pasien memiliki riwayat penyakit gagal jantung
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, kreatinin 7,0 mg/dL
Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), intoleransi aktivitas dapat ditandai dengan gejala-gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan peningkatan tanda-tanda vital saat melakukan aktivitas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penurunan kemampuan kardiovaskular dan pernapasan yang dialami oleh pasien.
Diagnosa Keperawatan 3: Risiko gangguan perfusi ginjal
Data Subjektif:
- Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi
Data Objektif:
- Tekanan darah 150/90 mmHg
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, kreatinin 7,0 mg/dL
Berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), risiko gangguan perfusi ginjal dapat disebabkan oleh kondisi hipertensi yang dialami oleh pasien. Hal ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal, sehingga mempengaruhi fungsi ginjal.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa-diagnosa tersebut, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pembatasan asupan cairan, manajemen aktivitas, dan pemberian terapi farmakologis yang tepat. Tujuan utama adalah untuk membantu pasien mencapai kondisi yang stabil dan memulihkan fungsi organ-organ vital. -
Article No. 6764 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami hemodialisis dengan kadar hemoglobin rendah (8,2 g/dL) dan ureum tinggi (86 mg/dL), berikut adalah diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan nutrisi.
Penjelasan:
SDKI: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal dan laboratorium menunjukkan hasil yang normal.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatur pola makan, memantau asupan nutrisi, dan memberikan edukasi tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan.
Penjelasan:
SDKI: Intoleransi aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik akibat kurangnya energi, persepsi terhadap kemampuan, atau kekuatan.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatur aktivitas, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan edukasi tentang manajemen kelelahan.
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar perawat, diharapkan penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien hemodialisis dengan kadar hemoglobin rendah dan ureum tinggi. -
Article No. 6765 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien dengan gagal ginjaldan riwayat penyakit sekarang hipertensi kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan 3 diagnosa keperawatan dan Data subjektif dan data objektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan keterbatasan kapasitas fisiologis akibat gagal ginjal dan hipertensi, ditandai dengan keluhan sesak saat menjalani cuci darah.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan hasil laboratorium ureum 87 mg/dL dan creatinine 7.0 mg/dL.
3. Perubahan Perfusi Ginjal berhubungan dengan gagal ginjal dan hipertensi, ditandai dengan tekanan darah 150/90 mmHg dan keluhan pusing.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menetapkan diagnosa keperawatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, sedangkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menetapkan tindakan spesifik yang dilakukan perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang ditetapkan berdasarkan SDKI adalah:
1. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan akibat keterbatasan kapasitas fisiologis.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Perubahan Perfusi Ginjal: Aliran darah ke ginjal yang tidak adekuat.
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh pusing
- Pasien mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah
Data Objektif:
- Tekanan darah 150/90 mmHg
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, creatinine 7.0 mg/dL
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan.
Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 6766 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien hemodialisa dengan Hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Defisiensi nutrisi: Kurang besi berhubungan dengan Hb rendah dan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Lebih dari kebutuhan berhubungan dengan tingginya kadar ureum.
Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Defisiensi nutrisi: Kurang besi
a. Kadar Hb meningkat
b. Asupan nutrisi mengandung cukup zat besi
c. Tidak ada tanda-tanda anemia
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Lebih dari kebutuhan
a. Kadar ureum menurun
b. Terjadi keseimbangan cairan dan elektrolit
c. Tidak ada komplikasi akibat ketidakseimbangan nutrisi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Defisiensi nutrisi: Kurang besi
a. Identifikasi penyebab defisiensi besi (asupan tidak adekuat, perdarahan, dll)
b. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian suplemen besi sesuai kebutuhan
c. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang mengandung zat besi
d. Monitor kadar Hb secara berkala
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi jika perlu
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Lebih dari kebutuhan
a. Identifikasi penyebab ketidakseimbangan nutrisi (asupan berlebih, penurunan fungsi ginjal, dll)
b. Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan nutrisi yang sesuai
c. Atur pembatasan asupan cairan, protein, elektrolit, dan mineral sesuai kondisi pasien
d. Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diet hemodialisis
e. Monitor status nutrisi, cairan, dan elektrolit secara berkala
f. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi jika perlu
Penjelasan:
Pasien hemodialisis dengan Hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86 memiliki dua diagnosa keperawatan utama, yaitu defisiensi nutrisi: kurang besi dan ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan. Kedua diagnosa ini saling terkait dengan kondisi pasien yang menjalani hemodialisis.
Defisiensi nutrisi: kurang besi disebabkan oleh Hb yang rendah, yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat atau kehilangan darah selama prosedur hemodialisis. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah mengidentifikasi penyebab, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian suplemen besi, edukasi pasien dan keluarga, monitor kadar Hb, serta evaluasi efektivitas intervensi.
Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan disebabkan oleh tingginya kadar ureum. Hal ini dapat terjadi akibat penurunan fungsi ginjal dan asupan nutrisi yang berlebih. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah mengidentifikasi penyebab, kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan nutrisi yang sesuai, atur pembatasan asupan, edukasi pasien dan keluarga, monitor status nutrisi, cairan, dan elektrolit, serta evaluasi efektivitas intervensi.
Luaran yang diharapkan adalah peningkatan kadar Hb, perbaikan status nutrisi, penurunan kadar ureum, tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit, serta tidak adanya komplikasi akibat ketidakseimbangan nutrisi. Intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lain diharapkan dapat mencapai luaran yang diinginkan. -
Article No. 6767 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan ggk serta hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pasien hemodialisa dengan gagal ginjal kronis (GGK) serta hemoglobin (Hb) rendah 8,2 dan ureum tinggi 86:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal
- Definisi: Penurunan aliran darah ke ginjal yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
- Penyebab: Gagal ginjal kronis, penyakit ginjal stadium akhir, dan penurunan fungsi ginjal.
- Karakteristik mayor: Ureum darah tinggi, kreatinin darah tinggi, dan penurunan laju filtrasi glomerulus.
2. Anemia
- Definisi: Penurunan kadar hemoglobin (Hb) di bawah nilai normal.
- Penyebab: Kegagalan produksi eritropoetin oleh ginjal, pendarahan kronis, dan malnutrisi.
- Karakteristik mayor: Hb rendah, kelelahan, palpitasi, dan pucat.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Ginjal Membaik
- Definisi: Keadaan di mana aliran darah ke ginjal kembali normal.
- Kriteria hasil:
a. Ureum darah menurun
b. Kreatinin darah menurun
c. Laju filtrasi glomerulus meningkat
2. Anemia Teratasi
- Definisi: Keadaan di mana kadar Hb kembali normal.
- Kriteria hasil:
a. Kadar Hb meningkat
b. Kelelahan berkurang
c. Palpitasi berkurang
d. Warna kulit membaik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Perfusi Ginjal
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan aliran darah ke ginjal.
- Aktivitas:
a. Pantau parameter fungsi ginjal (ureum, kreatinin, laju filtrasi glomerulus)
b. Kolaborasi dengan tim medis untuk manajemen gagal ginjal kronis
c. Berikan edukasi terkait manajemen cairan dan diet rendah protein
2. Manajemen Anemia
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mengatasi anemia.
- Aktivitas:
a. Pantau kadar Hb secara teratur
b. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian suplemen besi dan eritropoetin
c. Berikan edukasi terkait nutrisi yang kaya zat besi
d. Pantau tanda-tanda perbaikan anemia (kelelahan, palpitasi, warna kulit)
Penjelasan secara rinci dan terperinci di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi pasien hemodialisa dengan GGK, Hb rendah, dan ureum tinggi. Sebagai perawat, tujuan utama adalah memaksimalkan fungsi ginjal, mengatasi anemia, dan memperbaiki kondisi pasien secara keseluruhan. -
Article No. 6768 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien diagnosa medis ckd on HD, kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan diagnosa keperawatan dan Data subjektif dan data objektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi medis pasien CKD (Chronic Kidney Disease) yang menjalani hemodialisis (HD) serta keluhan pusing dengan tekanan darah 150/90 mmHg dan sesak napas saat pertengahan proses cuci darah, serta hasil laboratorium menunjukkan ureum 87 mg/dL dan kreatinin 7,0 mg/dL, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan regulasi cairan dan elektrolit ditandai dengan hipertensi, sesak napas, dan edema.
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh pusing
- Pasien mengeluh sesak napas saat pertengahan proses cuci darah
Data Objektif:
- Tekanan darah 150/90 mmHg
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, kreatinin 7,0 mg/dL
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan sistem klasifikasi diagnosa keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI menyediakan standar diagnosa keperawatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SLKI menyediakan standar hasil atau outcomes yang diharapkan dapat dicapai oleh pasien melalui intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SIKI menyediakan standar tindakan atau intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, sistematis, dan berkualitas bagi pasien.