Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4790 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Mobilitas fisik terganggu
Penjelasan:
Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Risiko cedera
Penjelasan:
Kondisi di mana individu berisiko mengalami kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas fisik terganggu
- Domain: Aktivitas/Istirahat
- Kelas: Pergerakan
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Risiko cedera
- Domain: Keselamatan/Perlindungan
- Kelas: Fisik
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas fisik
- Luaran: Kemampuan individu untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Integritas kulit
- Luaran: Kondisi kulit yang utuh dan tidak terjadi kerusakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen aktivitas
- Intervensi: Membantu individu dalam melakukan aktivitas fisik untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fungsional.
2. Pencegahan cedera
- Intervensi: Tindakan untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri.
Harap diperhatikan bahwa diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien yang spesifik. Perawat harus melakukan penilaian menyeluruh dan menyesuaikan rencana asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan individual pasien. -
Article No. 4791 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, kontrol, dan/atau ketahanan otot.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Diagnosa ini menggambarkan keterbatasan individu dalam melakukan pergerakan yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, kontrol, dan/atau ketahanan otot.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat meningkatkan mobilitas fisiknya secara bertahap sesuai kemampuannya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi latihan pergerakan, memperkuat otot, dan mengoptimalkan alat bantu mobilisasi.
2. Risiko Jatuh
Definisi: Kerentanan individu untuk terjatuh, yang dapat menyebabkan cidera fisik.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Diagnosa ini menggambarkan kondisi pasien yang rentan terhadap risiko jatuh akibat penurunan kondisi fisik, kognitif, dan/atau lingkungan.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mencegah terjadinya jatuh dan cidera akibat jatuh.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah menilai faktor risiko jatuh, meminimalkan risiko, dan mengajarkan strategi pencegahan jatuh.
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien dengan keluhan lemas, post jatuh, dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Mobilitas Fisik Terganggu dan Risiko Jatuh. Perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut dan membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 4792 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan mata kabur, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
Definisi: Keterbatasan atau penurunan kemampuan visual yang dialami individu.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Adanya keluhan mata kabur, penglihatan buram, sulit membaca, penglihatan ganda, atau gangguan lainnya.
- Faktor Berhubungan: Penyakit mata, cedera pada mata, perubahan usia, atau penyakit sistemik.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Kemampuan visual meningkat, tidak terjadi komplikasi, dan tidak terjadi penurunan fungsi penglihatan.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Pemeriksaan fungsi penglihatan, edukasi mengenai penyebab dan perawatan gangguan penglihatan, pemberian bantuan alat bantu penglihatan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dalam kondisi ini, peran perawat adalah membantu melakukan assessment, memberikan edukasi, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi masalah gangguan penglihatan yang dialami pasien. Perawat juga berperan dalam memantau perkembangan kondisi pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 4793 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan memang tidak suka berbaur dengan orang lain, merasa tidak nyaman. pasien dekat dengan kakaknya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Isolasi Sosial
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Isolasi Sosial: Keadaan di mana individu mengalami atau mempersepsikan dirinya terisolasi atau terpisah dari orang lain, baik secara nyata maupun subjektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Partisipasi Sosial Meningkat
2. Interaksi Sosial Meningkat
3. Rasa Kesepian Menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Kelompok
2. Fasilitasi Interaksi Sosial
3. Dukungan Emosional
Penjelasan Singkat:
Pasien menunjukkan tanda-tanda isolasi sosial, yaitu merasa tidak nyaman dan tidak suka berbaur dengan orang lain. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Isolasi Sosial. Tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah meningkatkan partisipasi sosial, interaksi sosial, dan menurunkan rasa kesepian pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain terapi kelompok, fasilitasi interaksi sosial, dan dukungan emosional.
Tone yang digunakan adalah akademis, dan persona yang digunakan adalah pakar, serta perawat. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan diberikan dengan gaya bahasa yang formal dan ilmiah, serta dengan sudut pandang seorang ahli dan profesional perawat. -
Article No. 4794 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien berbicara dengan volume pelan, hanya sepatah dua patah kata. mudah terdistraksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Komunikasi Verbal Tidak Efektif
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Komunikasi Verbal Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menerima atau menyampaikan pesan secara lisan dengan jelas, terstruktur, dan tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Komunikasi Verbal Tidak Efektif adalah pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan jelas, terstruktur, dan tepat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal pasien (misalnya, gangguan sensori, kelelahan, ansietas, dll).
2. Ciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi verbal pasien (mengurangi distraksi, memastikan privasi, dll).
3. Gunakan teknik komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien (misalnya, berbicara dengan volume dan kecepatan yang tepat, menggunakan bahasa yang sederhana, dll).
4. Melibatkan anggota keluarga atau significant others dalam proses komunikasi pasien.
5. Berikan dukungan dan umpan balik positif saat pasien berkomunikasi.
Dalam konteks kondisi pasien yang Anda deskripsikan, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan pasien berbicara dengan volume pelan dan mudah terdistraksi (misalnya, kelelahan, ansietas, gangguan sensori, dll).
2. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk mendukung komunikasi pasien, seperti mengurangi distraksi di sekitar pasien.
3. Berbicara dengan volume dan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan pasien, menggunakan kalimat-kalimat sederhana dan jelas.
4. Memberikan dukungan dan umpan balik positif saat pasien berkomunikasi, untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
5. Melibatkan anggota keluarga atau significant others dalam proses komunikasi pasien, jika memungkinkan. -
Article No. 4795 | 06 Nov 2024
Klinis : hiperkinesia, hiperaktifitas grimace komplusif pasien tiba-tiba bergerak tidak terkontrol dan berulang ulang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Perilaku hiperkinetik berhubungan dengan gangguan neurokimia otak
Penjelasan:
Perilaku hiperkinetik ditandai dengan gerakan berlebihan, tidak terkontrol, dan berulang-ulang. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan neurokimia di otak, seperti ketidakseimbangan neurotransmitter. Diagnosa ini mengacu pada SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia).
2. Respon stres tidak efektif berhubungan dengan gangguan fungsi saraf pusat
Penjelasan:
Pasien menunjukkan respons stres yang tidak efektif, seperti gerakan yang tidak terkontrol, grimace, dan kompulsif. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pada fungsi saraf pusat. Diagnosa ini mengacu pada SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia).
3. Risiko cedera berhubungan dengan gerakan tubuh yang tidak terkontrol
Penjelasan:
Pasien memiliki risiko cedera yang tinggi akibat gerakan tubuh yang tidak terkontrol dan berulang-ulang. Diagnosa ini mengacu pada SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Secara akademis, sebagai perawat, saya menyarankan untuk melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk riwayat medis dan neurologis, untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari kondisi pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengawasan yang ketat, pemberian obat-obatan sesuai resep, terapi perilaku, dan modifikasi lingkungan untuk meminimalkan risiko cedera. -
Article No. 4796 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan perawatan luka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien dengan keluhan perawatan luka.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
- Definisi: Kerusakan atau perubahan pada kulit dan/atau membran mukosa.
- Penyebab: Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau perubahan pada kulit, seperti trauma, penyakit, atau prosedur pengobatan.
Penjelasan Singkat:
SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memandu praktik keperawatan di Indonesia. Berikut penjelasan singkatnya:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan acuan bagi perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan analisis data pasien.
- Diagnosa keperawatan "Integritas Kulit Terganggu" adalah salah satu diagnosis yang tercantum dalam SDKI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan acuan bagi perawat dalam menentukan tujuan atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Contoh luaran yang terkait dengan diagnosa "Integritas Kulit Terganggu" adalah perbaikan integritas kulit, pengurangan risiko komplikasi, dan peningkatan kenyamanan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan acuan bagi perawat dalam memilih dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai tujuan atau luaran yang diharapkan.
- Contoh intervensi yang dapat dilakukan untuk "Integritas Kulit Terganggu" adalah perawatan luka, edukasi pasien, dan manajemen lingkungan.
Dengan berpedoman pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 4797 | 06 Nov 2024
Klinis : blocking, pasien tiba-tiba melakukan gerakan tidak terkontrol, pembicaraan sempat berhenti tapi pasien mampu melanjutkan pembicaraan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Persepsi Sensori: Blokking
Penjelasan:
Gangguan Persepsi Sensori: Blokking adalah ketidakmampuan untuk menerima atau menginterpretasikan stimulus sensorik secara akurat. Pada kondisi yang Anda sampaikan, pasien mengalami episode tiba-tiba di mana pembicaraannya sempat berhenti, namun kemudian mampu melanjutkan kembali. Hal ini dapat menunjukkan adanya gangguan persepsi sensori, khususnya blokking, di mana pasien mengalami hambatan dalam memproses informasi sensorik secara tepat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Gangguan dalam menerima, mengorganisasikan, atau menginterpretasikan stimulus sensorik.
Karakteristik Definisi: Pasien tiba-tiba melakukan gerakan tidak terkontrol, pembicaraan sempat berhenti tapi pasien mampu melanjutkan pembicaraan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien dapat menerima, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimulus sensorik secara akurat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan:
1. Mengidentifikasi faktor pencetus dan pemicu yang menyebabkan blokking.
2. Memfasilitasi pasien untuk mengenali dan mengungkapkan persepsi sensoriknya.
3. Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman untuk meminimalkan distraksi.
4. Mengajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres untuk mengurangi kecemasan.
5. Memantau tanda-tanda vital dan gejala lain yang terkait dengan gangguan persepsi sensorik.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan pendekatan holistik untuk mengelola kondisi ini, dengan tujuan membantu pasien memulihkan kemampuan persepsi sensoriknya secara optimal. -
Article No. 4798 | 06 Nov 2024
Klinis : Sesak nafas, batuk berdahak, bunyi nafas ronki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak nafas, batuk berdahak, dan bunyi nafas ronki:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Peningkatan kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
- SLKI: Peningkatan kemampuan untuk mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien mempertahankan pola napas yang efektif.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga dapat mengganggu fungsi pernapasan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan suction, terapi inhalasi, dan latihan batuk efektif untuk membantu membersihkan jalan napas.
Diagnosa keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" menggambarkan perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau pola napas, mengatur posisi yang nyaman, dan memberikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan pola napas yang efektif. -
Article No. 4799 | 06 Nov 2024
Klinis : Demam, muntah, pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam, muntah, dan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (Hyperthermia)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
2. Mual (Nausea)
Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (Impaired Physical Mobility)
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang diharapkan dari tubuh atau salah satu bagian tubuh.
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia (Hyperthermia)
- SDKI: Kode diagnosa D.0098, Definisi, Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Komplikasi
- SLKI: Kode luaran L.0088, Definisi, Kriteria Hasil, Intervensi Keperawatan
- SIKI: Kode intervensi I.0148, Definisi, Aktivitas Keperawatan
2. Mual (Nausea)
- SDKI: Kode diagnosa D.0203, Definisi, Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Komplikasi
- SLKI: Kode luaran L.0206, Definisi, Kriteria Hasil, Intervensi Keperawatan
- SIKI: Kode intervensi I.0291, Definisi, Aktivitas Keperawatan
3. Gangguan Mobilitas Fisik (Impaired Physical Mobility)
- SDKI: Kode diagnosa D.0072, Definisi, Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Komplikasi
- SLKI: Kode luaran L.0065, Definisi, Kriteria Hasil, Intervensi Keperawatan
- SIKI: Kode intervensi I.0099, Definisi, Aktivitas Keperawatan
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, SIKI yang berlaku di Indonesia. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya akan berusaha menjawabnya dengan senang hati.