Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4782 | 06 Nov 2024
Klinis : Andi adalah seorang siswa berusia 16 tahun yang saat ini duduk di kelas 10 SMA. Ia mengeluhkan perasaan cemas yang berlebihan dan kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Selain itu, Andi juga merasa sering sedih dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya ia nikmati. Dari segi pertumbuhan dan perkembangan, Andi menunjukkan status fisik yang normal, perkembangan psiko-seksual yang wajar, tetapi ia mengalami kesepian dan kurang memiliki teman dekat. Kognitifnya baik, dan ia memiliki pemahaman moral yang solid. Dalam pengkajian faktor predisposisi, Andi tidak memiliki riwayat penyakit fisik yang serius dan menjalani imunisasi dengan lengkap. Ia tidak terpapar gas atau racun, namun mengeluhkan masalah tidur yang sering membuatnya insomnia. Meskipun status gizinya baik, A merasa tertekan dengan tuntutan akademik untuk mendapatkan nilai yang baik. Hubungan sosialnya kurang, membuatnya merasa terasing di lingkungan sekolah. Meskipun keluarganya mendukung, komunikasi yang kurang terbuka membuatnya merasa kesepian. A juga memiliki pengalaman buruk di sekolah sebelumnya, di mana ia pernah mengalami bullying.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berhubungan dengan Perasaan Takut yang Tidak Jelas Asal-usulnya
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, Andi mengalami perasaan cemas yang berlebihan dan kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Selain itu, Andi juga merasa sering sedih dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya ia nikmati. Hal ini menunjukkan adanya kecemasan yang dialami oleh Andi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan Andi dapat mengendalikan kecemasan, meningkatkan konsentrasi, dan kembali menikmati aktivitas yang sebelumnya ia sukai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: terapi relaksasi, terapi kognitif-perilaku, dan konseling untuk membantu Andi mengatasi kecemasan dan meningkatkan kemampuan konsentrasi.
2. Kesepian Berhubungan dengan Kurangnya Hubungan Sosial
Penjelasan:
Selain kecemasan, Andi juga mengalami kesepian dan kurang memiliki teman dekat. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya hubungan sosial yang dimiliki oleh Andi.
SDKI:
Kesepian adalah perasaan tidak nyaman atau kesedihan karena kekurangan kontak sosial.
SLKI:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan Andi dapat meningkatkan hubungan sosial dan memiliki teman dekat, sehingga mengurangi perasaan kesepian.
SIKI:
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: terapi kelompok, asertivitas, dan bimbingan konseling untuk membantu Andi mengembangkan kemampuan sosial dan membangun hubungan yang lebih baik dengan teman-temannya. -
Article No. 4783 | 06 Nov 2024
Klinis : Andi adalah seorang siswa berusia 16 tahun yang saat ini duduk di kelas 10 SMA. Ia mengeluhkan perasaan cemas yang berlebihan dan kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Selain itu, Andi juga merasa sering sedih dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya ia nikmati. Dari segi pertumbuhan dan perkembangan, Andi menunjukkan status fisik yang normal, perkembangan psiko-seksual yang wajar, tetapi ia mengalami kesepian dan kurang memiliki teman dekat. Kognitifnya baik, dan ia memiliki pemahaman moral yang solid. Dalam pengkajian faktor predisposisi, Andi tidak memiliki riwayat penyakit fisik yang serius dan menjalani imunisasi dengan lengkap. Ia tidak terpapar gas atau racun, namun mengeluhkan masalah tidur yang sering membuatnya insomnia. Meskipun status gizinya baik, A merasa tertekan dengan tuntutan akademik untuk mendapatkan nilai yang baik. Hubungan sosialnya kurang, membuatnya merasa terasing di lingkungan sekolah. Meskipun keluarganya mendukung, komunikasi yang kurang terbuka membuatnya merasa kesepian. A juga memiliki pengalaman buruk di sekolah sebelumnya, di mana ia pernah mengalami bullying.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan (Anxiety)
2. Gangguan Proses Pikir (Disturbed Thought Process)
3. Kesepian (Loneliness)
Penjelasan Singkat:
1. Kecemasan (Anxiety)
SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak berdaya dan tidak aman.
SLKI: Individu mampu mengidentifikasi, mengontrol, dan mengelola kecemasan.
SIKI: Manajemen Kecemasan, Terapi Relaksasi, Terapi Kognitif.
2. Gangguan Proses Pikir (Disturbed Thought Process)
SDKI: Perubahan isi, jalannya, atau organisasi proses berpikir yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI: Individu mampu mempertahankan proses berpikir yang efektif.
SIKI: Terapi Kognitif, Latihan Keterampilan Sosial, Manajemen Stres.
3. Kesepian (Loneliness)
SDKI: Perasaan tidak menyenangkan yang dihasilkan dari perbedaan antara hubungan sosial yang diinginkan dan yang ada.
SLKI: Individu mampu membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal yang memuaskan.
SIKI: Peningkatan Harga Diri, Terapi Kelompok, Terapi Keluarga.
Dalam kasus ini, Andi menunjukkan tanda-tanda kecemasan, gangguan proses pikir, dan kesepian. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan mencakup manajemen kecemasan, terapi relaksasi, terapi kognitif, latihan keterampilan sosial, dan peningkatan harga diri. Pendekatan terapeutik dan kolaboratif dengan melibatkan keluarga dan lingkungan sekolah juga penting untuk mendukung pemulihan Andi. -
Article No. 4785 | 06 Nov 2024
Klinis : riwayat depresi, mendengar suara tidak ada wujudnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Halusinasi pendengaran
2. Risiko perilaku kekerasan
Penjelasan Singkat:
1. Halusinasi Pendengaran
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Persepsi sensori yang salah terhadap stimulus auditori, yang tidak sesuai dengan realitas eksternal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mengenali dan mengatasi halusinasi yang dialami, serta mempertahankan perilaku yang sesuai dengan realitas.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti terapi realitas, terapi aktivitas, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Risiko Perilaku Kekerasan
- SDKI: Keadaan di mana individu menunjukkan potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cedera pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
- SLKI: Pasien dapat mengenali dan mengatasi dorongan untuk berperilaku kekerasan, serta menunjukkan perilaku yang aman bagi diri sendiri dan orang lain.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen lingkungan, terapi perilaku, dan edukasi tentang strategi koping.
Dalam konteks ini, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Halusinasi Pendengaran dan Risiko Perilaku Kekerasan, karena pasien memiliki riwayat depresi dan mendengar suara yang tidak ada wujudnya. Intervensi keperawatan yang sesuai akan berfokus pada pengenalan dan pengelolaan halusinasi, serta manajemen risiko perilaku kekerasan. -
Article No. 4786 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien fraktur clavikula skala 4_5 post jatuh dari tangga, ada riwayat DM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda gambarkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kecacatan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Fraktur Klavikula
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Keadaan rentan mengalami keterbatasan gerak dan koordinasi yang berhubungan dengan struktur dan fungsi tulang, otot, dan/atau sendi.
- Faktor Risiko: Riwayat trauma, fraktur, atau penyakit kronis.
- Gejala dan Tanda: Nyeri, penurunan rentang gerak, keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan mobilitas fisik secara optimal.
- Intervensi: Pengaturan posisi, terapi latihan, manajemen nyeri, edukasi tentang mobilisasi.
Penjelasan SIKI:
- Aktivitas: Memantau tanda-tanda vital, mengkaji nyeri dan keterbatasan gerak, memfasilitasi latihan gerak, memberikan edukasi, dan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dengan kondisi pasien fraktur klavikula skala 4-5 post jatuh dari tangga, riwayat DM, dan tone akademis serta persona pakar/perawat, perawat perlu fokus pada upaya meminimalkan risiko kecacatan mobilitas fisik melalui pemantauan yang ketat, terapi latihan yang tepat, manajemen nyeri yang efektif, serta edukasi yang komprehensif bagi pasien dan keluarga. -
Article No. 4787 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Jatuh
Penjelasan: Pasien memiliki riwayat jatuh sebelumnya dan mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri. Hal ini meningkatkan risiko pasien untuk jatuh kembali.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Domain: Keamanan
- Kelas: Risiko Fisik
- Definisi: Rentan terhadap ancaman yang dapat menyebabkan cedera, yang dapat dipengaruhi oleh karakteristik fisiologis, psikologis, perkembangan, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien bebas dari cedera akibat jatuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan:
- Pencegahan Jatuh
- Manajemen Lingkungan: Keselamatan
- Peningkatan Mobilitas
2. Kelemahan Fisik
Penjelasan: Pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri, yang dapat memengaruhi kemampuan mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
SDKI:
- Domain: Aktivitas/Istirahat
- Kelas: Mobilitas Fisik
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri, yang dapat dipengaruhi oleh faktor fisiologis, patologis, psikologis, atau lingkungan.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI:
- Intervensi yang dapat dilakukan:
- Peningkatan Mobilitas
- Terapi Latihan
- Manajemen Aktivitas
Secara keseluruhan, berdasarkan kondisi pasien yang mengalami lemas, riwayat jatuh, dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Jatuh dan Kelemahan Fisik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pencegahan jatuh, manajemen lingkungan, peningkatan mobilitas, terapi latihan, dan manajemen aktivitas. -
Article No. 4788 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan bebas dari suatu tempat ke tempat lain.
2. Risiko Jatuh
Definisi: Rentan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan cedera, yang disebabkan oleh faktor internal (fisik dan psikologis) dan/atau faktor eksternal.
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Terganggu: Penurunan kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
- Risiko Jatuh: Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya jatuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Terganggu: Pasien dapat bergerak dengan lebih baik dan mandiri.
- Risiko Jatuh: Pasien dapat terhindar dari risiko jatuh yang dapat menyebabkan cedera.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Terganggu: Intervensi keperawatan seperti latihan gerak, penggunaan alat bantu, dan edukasi.
- Risiko Jatuh: Intervensi keperawatan seperti identifikasi faktor risiko, penggunaan alat pencegah jatuh, dan edukasi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut. -
Article No. 4789 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Mobilitas Fisik Terganggu
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kemampuan untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas yang Efektif
2. Kemampuan Fungsional
3. Integritas Kulit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Fisik
2. Mobilisasi
3. Manajemen Nyeri
Pada kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Mobilitas Fisik Terganggu" karena pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri akibat post jatuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup perawatan fisik, mobilisasi, dan manajemen nyeri untuk membantu pasien dalam meningkatkan mobilitas dan kemampuan fungsionalnya. -
Article No. 4790 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Mobilitas fisik terganggu
Penjelasan:
Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Risiko cedera
Penjelasan:
Kondisi di mana individu berisiko mengalami kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas fisik terganggu
- Domain: Aktivitas/Istirahat
- Kelas: Pergerakan
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Risiko cedera
- Domain: Keselamatan/Perlindungan
- Kelas: Fisik
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas fisik
- Luaran: Kemampuan individu untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan alat bantu.
2. Integritas kulit
- Luaran: Kondisi kulit yang utuh dan tidak terjadi kerusakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen aktivitas
- Intervensi: Membantu individu dalam melakukan aktivitas fisik untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fungsional.
2. Pencegahan cedera
- Intervensi: Tindakan untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan struktural atau fungsional pada tubuh dan/atau rasa nyeri.
Harap diperhatikan bahwa diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien yang spesifik. Perawat harus melakukan penilaian menyeluruh dan menyesuaikan rencana asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan individual pasien. -
Article No. 4791 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan lemas, sebelumnya post jatuh dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, kontrol, dan/atau ketahanan otot.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Diagnosa ini menggambarkan keterbatasan individu dalam melakukan pergerakan yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, kontrol, dan/atau ketahanan otot.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat meningkatkan mobilitas fisiknya secara bertahap sesuai kemampuannya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi latihan pergerakan, memperkuat otot, dan mengoptimalkan alat bantu mobilisasi.
2. Risiko Jatuh
Definisi: Kerentanan individu untuk terjatuh, yang dapat menyebabkan cidera fisik.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Diagnosa ini menggambarkan kondisi pasien yang rentan terhadap risiko jatuh akibat penurunan kondisi fisik, kognitif, dan/atau lingkungan.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mencegah terjadinya jatuh dan cidera akibat jatuh.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah menilai faktor risiko jatuh, meminimalkan risiko, dan mengajarkan strategi pencegahan jatuh.
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien dengan keluhan lemas, post jatuh, dan kelemahan anggota gerak sebelah kiri, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Mobilitas Fisik Terganggu dan Risiko Jatuh. Perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut dan membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 4792 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan mata kabur, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
Definisi: Keterbatasan atau penurunan kemampuan visual yang dialami individu.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Adanya keluhan mata kabur, penglihatan buram, sulit membaca, penglihatan ganda, atau gangguan lainnya.
- Faktor Berhubungan: Penyakit mata, cedera pada mata, perubahan usia, atau penyakit sistemik.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Kemampuan visual meningkat, tidak terjadi komplikasi, dan tidak terjadi penurunan fungsi penglihatan.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Pemeriksaan fungsi penglihatan, edukasi mengenai penyebab dan perawatan gangguan penglihatan, pemberian bantuan alat bantu penglihatan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dalam kondisi ini, peran perawat adalah membantu melakukan assessment, memberikan edukasi, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi masalah gangguan penglihatan yang dialami pasien. Perawat juga berperan dalam memantau perkembangan kondisi pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.