Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4759 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteriologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 33.24
- Deskripsi: Bronkoskopi, diagnostik, dengan atau tanpa pengambilan biopsi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk pasien dengan tuberkulosis paru yang dikonfirmasi secara bakteriologis atau histologis. Dalam kasus ini, adanya lesi di paru dan suara napas bronkial di paru kanan atas mendukung diagnosis tuberkulosis paru.
- Kode ICD-9-CM 33.24 untuk bronkoskopi diagnostik dapat digunakan jika prosedur ini dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dengan pengambilan sampel jaringan paru untuk pemeriksaan lebih lanjut. -
Article No. 4760 | 06 Nov 2024
Klinis : Implementasi dan evaluasi dari diagnosa gangguan persepsi sensori penglihatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan persepsi sensori penglihatan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Persepsi Sensorik: Penglihatan
Definisi:
Gangguan dalam kemampuan untuk menerima, menginterpretasikan, dan memberikan respon terhadap stimulus visual.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Gangguan persepsi sensori: penglihatan
- Penurunan ketajaman penglihatan
- Perubahan lapang pandang
- Perubahan persepsi warna
- Perubahan persepsi kedalaman
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat penglihatan membaik
- Tingkat kemampuan beradaptasi dengan perubahan penglihatan meningkat
- Tingkat kenyamanan meningkat
- Tingkat kemandirian dalam aktivitas sehari-hari meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen gangguan sensori: penglihatan
- Peningkatan kemampuan beradaptasi
- Peningkatan kenyamanan
- Peningkatan kemandirian
Implementasi:
- Identifikasi penyebab dan tipe gangguan penglihatan
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan risiko bahaya
- Edukasi pasien dan keluarga tentang gangguan penglihatan
- Latihan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan kompensasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk perawatan yang komprehensif
Evaluasi:
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan beradaptasi dengan gangguan penglihatan
- Pasien menunjukkan peningkatan tingkat kenyamanan
- Pasien menunjukkan peningkatan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari -
Article No. 4761 | 06 Nov 2024
Klinis : Implementasi dan evaluasi dari diagnosa gangguan pola tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan pola tidur, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Definisi (SDKI):
Gangguan kemampuan untuk memulai, mempertahankan, atau mendapatkan kualitas tidur yang memuaskan.
Penyebab (SDKI):
1. Stres dan kecemasan
2. Nyeri kronis
3. Perubahan lingkungan atau rutinitas
4. Penyakit kronis
5. Penggunaan obat-obatan
Gejala dan Tanda (SDKI):
1. Kesulitan memulai atau mempertahankan tidur
2. Bangun terlalu pagi
3. Kualitas tidur yang buruk
4. Kantuk berlebihan di siang hari
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Lingkungan Tidur
2. Edukasi Pola Tidur
3. Manajemen Nyeri
4. Relaksasi
Outcome (SIKI):
1. Klien dapat tidur dengan mudah
2. Klien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat
3. Klien melaporkan kualitas tidur yang lebih baik
4. Klien melaporkan rasa kantuk yang berkurang di siang hari
Evaluasi:
Setelah implementasi intervensi keperawatan, diharapkan klien dapat mencapai outcome yang diharapkan, yaitu dapat tidur dengan mudah, mempertahankan pola tidur yang adekuat, melaporkan kualitas tidur yang lebih baik, dan melaporkan rasa kantuk yang berkurang di siang hari. -
Article No. 4762 | 06 Nov 2024
Klinis : Implementasi dan evaluasi dari diagnosa gangguan pola tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Tidur didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai kuantitas dan kualitas tidur yang diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tidur yang Adekuat
2. Kualitas Tidur
3. Efisiensi Tidur
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Lingkungan untuk Tidur
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Kognitif
4. Edukasi Kesehatan Tidur
Implementasi dan Evaluasi:
Setelah mengidentifikasi diagnosis keperawatan Gangguan Pola Tidur, perawat dapat mengimplementasikan intervensi-intervensi sesuai dengan SIKI, seperti:
1. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk tidur, mengatur pencahayaan, suhu, dan mengurangi kebisingan.
2. Mengajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, relaksasi otot, atau meditasi, untuk membantu pasien mencapai tidur yang lebih baik.
3. Melakukan terapi kognitif untuk mengatasi pikiran-pikiran yang mengganggu tidur, seperti kecemasan atau kekhawatiran.
4. Memberikan edukasi kepada pasien mengenai kebersihan tidur, pola tidur yang sehat, dan gaya hidup yang mendukung tidur yang baik.
Evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan intervensi yang diberikan, dengan melihat peningkatan pada luaran keperawatan, seperti tidur yang adekuat, kualitas tidur yang baik, dan efisiensi tidur yang meningkat. Perawat dapat menggunakan alat ukur yang sesuai, seperti kuesioner atau pengamatan langsung, untuk menilai kemajuan pasien. -
Article No. 4763 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien Post op Turp hari ke 2
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien post op Turp hari ke 2, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N40.1
- Deskripsi: Hiperplasia prostat jinak dengan obstruksi saluran kemih dan gejala lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 60.29
- Deskripsi: Reseksi transuretra prostat (TURP)
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 N40.1 (Hiperplasia prostat jinak dengan obstruksi saluran kemih dan gejala lain) sesuai dengan kondisi pasien yang telah menjalani prosedur transurethral resection of the prostate (TURP) untuk mengatasi hiperplasia prostat jinak yang menyebabkan obstruksi saluran kemih dan gejala lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 60.29 (Reseksi transuretra prostat) menunjukkan bahwa pasien telah menjalani prosedur TURP, yang merupakan salah satu tindakan bedah untuk penanganan hiperplasia prostat jinak.
Pasien yang menjalani TURP biasanya akan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk pemantauan dan perawatan pascaoperasi. Pada hari ke-2 pascaoperasi, pasien masih dalam tahap pemulihan dan memerlukan pengawasan serta penanganan yang tepat dari tenaga kesehatan. -
Article No. 4764 | 06 Nov 2024
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 60 tahun dari suku Jawa dirawat di rumah sakit setelah mengalami komplikasi diabetes. Pasien memiliki kebiasaan mengonsumsi jamu kunyit asam setiap hari dan memercayai bahwa ini adalah bagian penting dari kesehatan dan keseimbangan tubuhnya. Pasien juga meminta izin untuk beribadah secara rutin dan merasa lebih nyaman jika perawat yang menangani adalah perempuan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (00078)
- Definisi: Ketidakmampuan pasien untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau menangani program pengobatan yang diperlukan untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan.
- Faktor yang Berhubungan: Kurangnya pengetahuan, kepercayaan yang keliru terhadap pengobatan tradisional.
- Gejala dan Tanda: Pasien mengonsumsi jamu kunyit asam secara rutin sebagai bagian penting dari kesehatan dan keseimbangan tubuhnya.
2. Kesiapan Peningkatan Praktik Keagamaan (00067)
- Definisi: Kemampuan pasien untuk mengembangkan dan mempraktikkan keyakinan spiritual/keagamaan yang dapat ditingkatkan.
- Faktor yang Berhubungan: Kebutuhan spiritual pasien.
- Gejala dan Tanda: Pasien meminta izin untuk beribadah secara rutin dan merasa lebih nyaman jika perawat yang menangani adalah perempuan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan:
- Intervensi: Edukasi kesehatan, fasilitasi pengambilan keputusan, konseling.
- Hasil: Pasien dapat mengidentifikasi dan mengendalikan program pengobatan yang diperlukan untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan.
2. Kesiapan Peningkatan Praktik Keagamaan:
- Intervensi: Fasilitasi praktik keagamaan, bimbingan spiritual, kolaborasi dengan pemuka agama.
- Hasil: Pasien dapat mengembangkan dan mempraktikkan keyakinan spiritual/keagamaan sesuai dengan kebutuhan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kesehatan Efektif
2. Praktik Keagamaan Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Edukasi Kesehatan
2. Fasilitasi Pengambilan Keputusan
3. Konseling
4. Fasilitasi Praktik Keagamaan
5. Bimbingan Spiritual
6. Kolaborasi dengan Pemuka Agama
Dalam memberikan asuhan keperawatan, penting bagi perawat untuk mempertimbangkan latar belakang budaya, keyakinan, dan preferensi pasien, serta melibatkan pasien secara aktif dalam proses perawatan. Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam memberikan perawatan yang holistik dan berpusat pada pasien. -
Article No. 4765 | 06 Nov 2024
Klinis : gatal di selangkangan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gatal di selangkangan.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Gatal) berhubungan dengan infeksi jamur di area selangkangan.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pruritus adalah sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Dalam kasus ini, pruritus terjadi di area selangkangan dan kemungkinan disebabkan oleh infeksi jamur, seperti tinea cruris (infeksi jamur di lipatan paha).
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan pruritus di selangkangan adalah:
a. Pasien melaporkan penurunan sensasi gatal.
b. Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi kulit.
c. Pasien menunjukkan perbaikan integritas kulit.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pruritus di selangkangan meliputi:
a. Manajemen gejala: Pemberian obat antijamur topikal, penggunaan pelembab kulit, dan menghindari iritasi pada area yang gatal.
b. Edukasi: Memberikan informasi kepada pasien tentang penyebab, perawatan diri, dan pencegahan infeksi jamur.
c. Perawatan kulit: Menjaga kebersihan dan kelembapan kulit, serta melakukan terapi topikal sesuai resep.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, dan merancang intervensi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu mengatasi kondisi pruritus di selangkangan pada pasien. -
Article No. 4766 | 06 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit kepala.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri kepala akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan di kepala yang bersifat tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri kepala berkurang
2. Pasien mendemonstrasikan strategi penanganan nyeri kepala yang efektif
3. Pasien menunjukkan perilaku untuk mencegah kekambuhan nyeri kepala
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian nyeri kepala
2. Manajemen nyeri farmakologis
3. Manajemen nyeri nonfarmakologis
4. Edukasi manajemen nyeri kepala
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala, yang merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan di kepala. Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah agar pasien dapat melaporkan nyeri kepala berkurang, mendemonstrasikan strategi penanganan nyeri kepala yang efektif, dan menunjukkan perilaku untuk mencegah kekambuhan nyeri kepala. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengkajian nyeri kepala, manajemen nyeri farmakologis, manajemen nyeri nonfarmakologis, dan edukasi manajemen nyeri kepala. -
Article No. 4767 | 06 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Sekresi berlebihan, iritasi saluran napas, kelemahan otot pernapasan.
- Gejala dan Tanda: Batuk berdahak, suara napas bronkial, sesak napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, penurunan nafsu makan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan.
3. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Penyebab: Proses infeksi.
- Gejala dan Tanda: Demam.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Mempertahankan jalan napas agar bersih dan terbuka.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mencapai status gizi yang optimal.
- Hipertermia: Mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Terjaga
- Status Nutrisi Membaik
- Suhu Tubuh Terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Demam
Dengan diagnosa keperawatan ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain adalah memberikan terapi oksigen, mengajarkan teknik batuk efektif, memantau asupan nutrisi, dan memberikan obat antipiretik untuk menurunkan demam. Semua ini dilakukan untuk memaksimalkan pemulihan pasien dan mencapai luaran keperawatan yang optimal. -
Article No. 4768 | 06 Nov 2024
Klinis : seorang ibu rumah tangga umur 30 tahun sering marah-marah dengan anak dan suaminya. Kalau bicara tidak mau kalah. Pendapatnya harus dianggap benar, maunya dimengerti. Kalau sedang emosi tidak terkontrol. Kenapa kah pasien ini?
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, pasien tersebut mungkin mengalami gangguan kepribadian borderline (Borderline Personality Disorder, BPD). Berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F60.3
- Deskripsi: Gangguan kepribadian borderline (Borderline Personality Disorder)
Gangguan kepribadian borderline adalah suatu kondisi yang ditandai oleh pola yang menetap dalam ketidakstabilan emosi, hubungan interpersonal yang sulit, dan perilaku impulsif. Pasien dengan BPD sering mengalami perubahan suasana hati yang drastis, ketakutan akan ditinggalkan, serta kesulitan dalam mengontrol emosi.
Gejala-gejala yang Anda deskripsikan, seperti sering marah-marah, sulit menerima pendapat orang lain, dan tidak dapat mengontrol emosi, merupakan karakteristik umum dari gangguan kepribadian borderline.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk gangguan kepribadian borderline. Penanganan utama untuk pasien dengan BPD biasanya melibatkan terapi psikologis, seperti terapi perilaku dialektis (Dialectical Behavior Therapy, DBT) atau terapi kognitif.
Penegakan diagnosis dan penanganan yang sesuai untuk pasien dengan gangguan kepribadian borderline memerlukan evaluasi dan pengkajian yang lebih mendalam oleh tenaga kesehatan profesional, seperti psikiater atau psikolog klinis.