Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6698 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis masalah keperawatan utama pada kasus Ny. L berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang mencakup Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan Utama:
1. Hopelessness (Keputusasaan)
- Definisi: Perasaan kehilangan harapan atau keyakinan bahwa situasi dapat diperbaiki atau diubah.
- Karakteristik: Pasien menunjukkan interaksi yang restless, menyatakan ingin menyerah, dan tidak mau melanjutkan pengobatan.
Penjelasan Singkat:
SDKI: Hopelessness adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan perasaan kehilangan harapan atau keyakinan bahwa situasi dapat diperbaiki atau diubah.
SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan ekspresi harapan, mengembangkan strategi koping yang efektif, dan meningkatkan harga diri.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan dukungan emosional, membantu pasien mengidentifikasi sumber daya koping, dan melibatkan keluarga dalam proses perawatan.
Dengan adanya dukungan besar dari keluarga, perawat dapat berkolaborasi dengan pasien dan keluarga untuk meningkatkan harapan dan motivasi pasien dalam menjalani pengobatan dan perawatan HIV. Pendekatan yang holistik dan berpusat pada pasien sangat diperlukan untuk mengatasi masalah keputusasaan yang dialami Ny. L. -
Article No. 6699 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis dan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ny. L berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan Utama:
1. Koping Individu Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan seseorang dalam melakukan penyesuaian diri secara konstruktif terhadap situasi atau masalah yang dihadapi.
- Gejala: Ny. L menunjukkan tanda-tanda interaksi yang restless, menyatakan ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, serta sulit tidur.
Diagnosa Keperawatan Sekunder:
2. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala: Ny. L mengalami penurunan nafsu makan.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan acuan bagi perawat dalam mengidentifikasi dan menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kerangka kerja yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan bagi perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dalam kasus Ny. L, diagnosa keperawatan utama yang teridentifikasi adalah Koping Individu Tidak Efektif, disertai diagnosa sekunder Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Perawat perlu memberikan intervensi yang komprehensif untuk membantu Ny. L dalam mengatasi masalah psikologis dan nutrisi yang dialaminya, sesuai dengan standar praktik keperawatan professional di Indonesia. -
Article No. 6700 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? * Nyeri kronis/akut Intoleransi aktivitas Cemas : berduka kematian Distres spiritual Keputusasaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada Ny. L adalah:
1. Keputusasaan (Hopelessness)
Diagnosa Keperawatan:
Keputusasaan (Hopelessness)
Definisi: Suatu kondisi subyektif di mana individu merasa tidak berdaya untuk menghadapi masalah atau situasi yang dihadapi dan tidak mampu mengidentifikasi alternatif untuk keluar dari situasi tersebut.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keputusasaan adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan suatu kondisi di mana individu merasa tidak berdaya dan tidak mampu untuk menghadapi masalah atau situasi yang dihadapi serta tidak dapat mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Salah satu luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mendemonstrasikan sikap optimis dalam menghadapi masalah.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain memberikan dukungan emosional, membantu mengidentifikasi sumber daya, dan membantu pasien menemukan harapan dan makna hidup.
Selain masalah Keputusasaan, pasien juga mengalami masalah keperawatan lain seperti:
- Gangguan pola tidur
- Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Perawat harus memberikan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi masalah-masalah tersebut dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 6701 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. H usia 28 tahun telah di diagnosa nyeri dari metastase tulang karena kanker servik. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya bahkan tidak bisa tidur tanpa duduk dan saya bahkan tidak bisa berfikir baik.” Pasien tampak tegang dan gelisah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
- Faktor yang Berhubungan: Metastasis tulang karena kanker serviks.
2. Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan fungsi.
- Faktor yang Berhubungan: Nyeri akut.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi definisi, faktor yang berhubungan, karakteristik, dan faktor risiko dari diagnosa keperawatan.
- Dalam kasus ini, SDKI membantu menentukan diagnosa keperawatan Nyeri Akut dan Gangguan Pola Tidur beserta penjelasan singkatnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi luaran keperawatan (hasil yang diharapkan) dan kriteria hasil yang terukur.
- Dalam kasus ini, SLKI akan memandu perawat dalam menetapkan luaran keperawatan yang diharapkan, seperti pengurangan nyeri dan peningkatan kualitas tidur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi intervensi keperawatan dan aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Dalam kasus ini, SIKI akan membantu perawat dalam menentukan intervensi yang tepat, seperti pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan manajemen lingkungan tidur.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, efektif, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 6702 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. H usia 28 tahun telah di diagnosa nyeri dari metastase tulang karena kanker servik. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya bahkan tidak bisa tidur tanpa duduk dan saya bahkan tidak bisa berfikir baik.” Pasien tampak tegang dan gelisah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi Ny. H.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi Ny. H adalah Nyeri Kronis yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri yang mengganggu tidur dan kemampuan berpikir, serta tampak tegang dan gelisah. Nyeri kronis adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan jaringan, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penurunan Nyeri: Pasien melaporkan penurunan skala nyeri dari saat ini ke tingkat yang dapat diterima.
2. Tidur yang Memadai: Pasien melaporkan dapat tidur tanpa rasa nyeri yang mengganggu.
3. Kemampuan Berpikir Membaik: Pasien melaporkan dapat berpikir dengan baik tanpa gangguan nyeri.
4. Kecemasan Menurun: Pasien tampak tenang dan tidak lagi gelisah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor presipitasi.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan strategi penanganan nyeri yang sesuai, seperti pemberian analgetik, terapi modalitas non-farmakologis, dan intervensi lainnya.
c. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi modalitas lainnya.
d. Monitor efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Peningkatan Kualitas Tidur:
a. Kaji pola tidur dan faktor yang dapat mengganggu tidur.
b. Berikan lingkungan yang nyaman dan mendukung untuk tidur, seperti mengatur suhu, pencahayaan, dan mengurangi kebisingan.
c. Ajarkan teknik-teknik relaksasi yang dapat membantu tidur, seperti latihan pernapasan, visualisasi, dan musik.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi farmakologis yang sesuai, jika diperlukan.
3. Peningkatan Kemampuan Berpikir:
a. Kaji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, seperti nyeri, kelelahan, dan kecemasan.
b. Berikan lingkungan yang tenang dan bebas dari distraksi.
c. Ajarkan teknik-teknik manajemen stres dan coping yang efektif.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir, jika diperlukan.
4. Penurunan Kecemasan:
a. Kaji tingkat kecemasan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Berikan dukungan emosional dan validasi perasaan pasien.
c. Ajarkan teknik-teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dan visualisasi.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi farmakologis yang sesuai, jika diperlukan.
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif akan membantu Ny. H mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri, peningkatan kualitas tidur dan kemampuan berpikir, serta penurunan kecemasan. Evaluasi dan penyesuaian intervensi secara berkelanjutan sangat penting untuk memastikan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 6703 | 22 Nov 2024
Klinis : Ketergantungan sedang, mampu melakukan sedikit bantuan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ketergantungan sedang, mampu melakukan sedikit bantuan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketergantungan Aktivitas Perawatan Diri Sedang
Penjelasan:
Ketergantungan Aktivitas Perawatan Diri Sedang adalah kondisi di mana individu membutuhkan bantuan sebagian dalam melakukan sebagian besar aktivitas perawatan diri sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, toileting, dan mobilisasi. Individu masih dapat melakukan sebagian kecil aktivitas perawatan diri secara mandiri.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kemampuan klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri yang menurun secara bermakna, sehingga membutuhkan bantuan sebagian.
- Karakteristik Definisi: Membutuhkan bantuan sebagian untuk aktivitas perawatan diri, dapat melakukan sebagian kecil aktivitas perawatan diri secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Indikator:
1. Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
2. Klien dapat menggunakan alat bantu dalam aktivitas perawatan diri.
3. Klien dapat menerima bantuan dalam aktivitas perawatan diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Bantu klien dalam aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuannya.
2. Ajarkan klien menggunakan alat bantu dalam aktivitas perawatan diri.
3. Dorong klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
4. Libatkan keluarga dalam membantu klien melakukan aktivitas perawatan diri.
Diharapkan dengan intervensi keperawatan yang tepat, klien dapat meningkatkan kemandiriannya dalam melakukan aktivitas perawatan diri. -
Article No. 6704 | 22 Nov 2024
Klinis : Intervensi keperawatan penyakit dermatitis dari diagnosa berikut 1. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d bahan kimia iritatif, perubahan pigmentasi, kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan (SDKI 2019 kategori lingkungan, subkategori keamanan dan proteksi D.0129 halaman 283) 2. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit (SDKI, 2019 kategori psikologis, subkategori nyeri dan kenyamanan D.0005, halaman 26) 3. Risiko Infeksi d.d peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan, ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (kerusakan integritas kulit) dan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (supresi respon infllamasi (SDKI 2019 kategori lingkungan, subkategori keamanan dan proteksi D. 0142)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: L24.9
- Deskripsi: Dermatitis kontak akibat zat iritan, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.59
- Deskripsi: Perawatan kulit dan jaringan lain, lainnya
Penjelasan:
Untuk kondisi gangguan integritas kulit/jaringan yang disebabkan oleh bahan kimia iritan, perubahan pigmentasi, dan kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan, kode ICD-10 yang sesuai adalah L24.9 (Dermatitis kontak akibat zat iritan, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Kondisi ini dapat memerlukan intervensi keperawatan untuk menangani masalah dermatitis.
Untuk kondisi gangguan rasa nyaman akibat gejala penyakit, kode ICD-10 yang sesuai adalah R52 (Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Intervensi keperawatan mungkin diperlukan untuk mengelola gejala nyeri dan meningkatkan kenyamanan pasien.
Untuk kondisi risiko infeksi akibat peningkatan paparan organisme patogen lingkungan, ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (kerusakan integritas kulit), dan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (supresi respons inflamasi), kode ICD-10 yang sesuai adalah Z29.9 (Tindakan pencegahan, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Intervensi keperawatan mungkin diperlukan untuk mencegah dan mengelola risiko infeksi.
Dalam konteks prosedur/tindakan medis, kode ICD-9-CM yang relevan adalah 99.59 (Perawatan kulit dan jaringan lain, lainnya), yang dapat mencakup berbagai intervensi keperawatan untuk menangani kondisi dermatitis, nyeri, dan risiko infeksi. -
Article No. 6705 | 22 Nov 2024
Klinis : ckd on hd
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "ckd on hd":
1. Kode ICD-10:
- Kode: N18.6
- Deskripsi: Penyakit ginjal kronik stadium akhir
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Hemodialisis
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 N18.6 (Penyakit ginjal kronik stadium akhir) digunakan untuk mengkodekan kondisi pasien dengan penyakit ginjal kronik yang telah mencapai tahap akhir, di mana fungsi ginjal telah terdegradasi secara signifikan dan memerlukan terapi pengganti ginjal, seperti hemodialisis.
2. Kode ICD-9-CM 39.95 (Hemodialisis) digunakan untuk mengkodekan prosedur atau tindakan medis di mana pasien menjalani hemodialisis, yaitu proses pembersihan darah secara mekanis untuk mengeluarkan toksin dan kelebihan cairan dari tubuh. Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang umum dilakukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik stadium akhir.
Sebagai seorang dokter atau perekam medis, penentuan kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan komunikasi yang efektif antar tenaga kesehatan. Kode-kode ini membantu dalam pengkodean diagnosa, prosedur, dan tindakan medis, serta untuk keperluan administrasi, penagihan, dan analisis data kesehatan. -
Article No. 6706 | 22 Nov 2024
Klinis : ckd on hd
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Pasien CKD (Chronic Kidney Disease) pada Hemodialisis:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Penjelasan Singkat: Pasien dengan CKD pada hemodialisis berisiko mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas akibat akumulasi cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang dapat menyebabkan edema paru dan kesulitan bernapas.
2. Kelebihan Volume Cairan
- Penjelasan Singkat: Pasien dengan CKD pada hemodialisis mengalami gangguan pada fungsi ginjal, yang dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh dan kelebihan volume cairan.
3. Nyeri Kronis
- Penjelasan Singkat: Pasien dengan CKD pada hemodialisis dapat mengalami nyeri kronis akibat komplikasi penyakit, seperti neuropati, artritis, atau kondisi komorbid lainnya.
4. Intoleransi Aktivitas
- Penjelasan Singkat: Pasien dengan CKD pada hemodialisis mengalami kelelahan dan penurunan kemampuan fisik akibat gangguan metabolisme dan penurunan fungsi ginjal, sehingga mempengaruhi toleransi terhadap aktivitas.
5. Defisit Pengetahuan
- Penjelasan Singkat: Pasien dengan CKD pada hemodialisis membutuhkan pengetahuan yang baik tentang perawatan diri, diet, dan manajemen penyakit untuk dapat mengelola kondisinya secara efektif.
Dalam konteks SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai dapat diterapkan untuk mengelola kondisi pasien CKD pada hemodialisis. -
Article No. 6707 | 22 Nov 2024
Klinis : Masalah kesehatan kronis system kardiovaskuler
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi masalah kesehatan kronis sistem kardiovaskuler, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jantung yang dapat mengancam kesehatan.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik.
3. Kelelahan
Definisi: Pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan yang melibatkan kombinasi perasaan fisik, emosional, dan kognitif yang terkait dengan ketidakmampuan untuk beristirahat.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
SDKI merupakan pedoman resmi yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan tersebut mencakup masalah kesehatan, kebutuhan, dan potensi yang dapat ditangani oleh perawat.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
SLKI adalah panduan yang disusun oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SLKI mendefinisikan indikator-indikator yang dapat diukur untuk mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
SIKI adalah pedoman resmi dari PPNI yang berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. SIKI membantu perawat dalam memilih tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan diagnosis keperawatan.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas bagi pasien dengan masalah kesehatan kronis sistem kardiovaskuler.