Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6688 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. N, 80 tahun, dirawat di rumah sakit karena stroke. Akibat stroke, Ny. N mengalami Kelumpuhan ekstremitas kanan dan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, dan berpakaian sendiri. Diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi Ny. N adalah:
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi Ny. N adalah "Mobilitas Fisik Terganggu" (SDKI). Diagnosa ini menggambarkan keterbatasan kemampuan individu untuk melakukan pergerakan yang disengaja, terkontrol, dan terkoordinasi, yang dapat mengganggu kinerja peran dan fungsi sehari-hari.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik: Individu dapat bergerak secara mandiri dengan aman dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Perawatan Diri: Individu dapat melakukan perawatan diri secara mandiri atau dengan bantuan minimal.
3. Aktivitas Sehari-hari: Individu dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri atau dengan bantuan minimal.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mobilitas:
a. Kolaborasi dengan tim terapeutik untuk mengoptimalkan fungsi fisik dan mobilitas.
b. Memberi latihan mobilitas dan aktivitas fungsional sesuai kondisi pasien.
c. Memfasilitasi penggunaan alat bantu mobilitas yang sesuai.
d. Memantau respons pasien terhadap aktivitas.
2. Perawatan Diri:
a. Membantu pasien dalam melakukan perawatan diri (makan, mandi, berpakaian) sesuai kemampuan.
b. Mengajarkan keterampilan perawatan diri yang dapat dilakukan sendiri.
c. Mengevaluasi kemajuan pasien dalam melakukan perawatan diri.
3. Peningkatan Aktivitas Sehari-hari:
a. Mengidentifikasi aktivitas sehari-hari yang dapat dilakukan pasien.
b. Menyusun rencana aktivitas sehari-hari yang dapat dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan minimal.
c. Memantau dan mencatat kemajuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
d. Melibatkan keluarga dalam membantu peningkatan aktivitas sehari-hari.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Mobilitas Fisik Terganggu" tepat untuk menggambarkan kondisi Ny. N karena stroke yang dialaminya menyebabkan kelumpuhan pada ekstremitas kanan dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Luaran yang diharapkan adalah agar Ny. N dapat bergerak secara mandiri dengan aman dan efisien, melakukan perawatan diri secara mandiri atau dengan bantuan minimal, serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri atau dengan bantuan minimal. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen mobilitas, perawatan diri, dan peningkatan aktivitas sehari-hari, dengan melibatkan tim terapeutik, memfasilitasi alat bantu, memberikan latihan, dan memantau kemajuan pasien. -
Article No. 6689 | 22 Nov 2024
Klinis : Tn B, 76 tahun, dirawat di rumah sakit karena malnutrisi. Beliau mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam 6 bulan terakhir, nafsu makan menurun, dan kelemahan. Diagnosa keperawatan yang paling tepat berdasarkan kasus di atas adalah...
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi Tn B yang mengalami malnutrisi.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi Tn B adalah "Risiko Ketidakefektifan Nutrisi" (00002). Hal ini didasarkan pada gejala yang dialami Tn B, yaitu penurunan berat badan yang signifikan, nafsu makan menurun, dan kelemahan. Kondisi ini menunjukkan adanya risiko malnutrisi atau ketidakefektifan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Asupan Nutrisi: Peningkatan asupan makanan dan minuman yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh (0004).
2. Status Nutrisi: Perbaikan status nutrisi yang ditandai dengan peningkatan berat badan dan perbaikan parameter laboratorium terkait nutrisi (0002).
3. Kekuatan dan Ketahanan: Peningkatan kekuatan dan ketahanan fisik Tn B (0005).
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi:
a. Lakukan skrining dan penilaian status nutrisi secara komprehensif.
b. Terapkan diet yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Tn B.
c. Tinjau dan monitor asupan nutrisi Tn B secara teratur.
d. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana nutrisi yang tepat.
2. Peningkatan Asupan Nutrisi:
a. Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
b. Bantu Tn B dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang sesuai.
c. Modifikasi makanan dan minuman untuk meningkatkan nafsu makan.
d. Berikan suplemen nutrisi sesuai kebutuhan Tn B.
3. Manajemen Energi:
a. Bantu Tn B dalam mengatur aktivitas dan istirahat.
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan dan kelemahan.
c. Berikan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan Tn B.
d. Pantau tanda-tanda kelelahan dan berikan intervensi yang tepat.
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat membantu Tn B dalam meningkatkan status nutrisi, kekuatan, dan ketahanan fisiknya sehingga dapat mencapai hasil yang optimal dalam pemulihan kondisinya. -
Article No. 6690 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien wanitA usia 26 tahun post sectio caesaria dengan keluhan kejang dan penurunan kesadaran
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien wanita usia 26 tahun post sectio caesaria dengan keluhan kejang dan penurunan kesadaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O90.3
- Deskripsi: Kejang setelah persalinan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 75.5
- Deskripsi: Seksio Caesarea
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 O90.3 (Kejang setelah persalinan):
- Kode ini digunakan untuk mengklasifikasikan kejang yang terjadi setelah persalinan, termasuk kejang pascasesarea.
- Kejang setelah persalinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti eklamsia, gangguan elektrolit, atau komplikasi lainnya.
- Penegakan diagnosis memerlukan evaluasi klinis dan pemeriksaan penunjang yang sesuai.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 75.5 (Seksio Caesarea):
- Kode ini digunakan untuk mengklasifikasikan prosedur pembedahan seksio caesarea yang telah dilakukan sebelumnya pada pasien.
- Seksio caesarea adalah prosedur pembedahan untuk melahirkan bayi melalui insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerotomi).
- Riwayat seksio caesarea dapat menjadi faktor predisposisi untuk komplikasi pascapersalinan, seperti kejang, yang perlu dipertimbangkan dalam manajemen pasien.
Dalam penanganan kasus ini, selain pengkodean diagnosis dan prosedur, perlu dilakukan evaluasi klinis yang komprehensif, pemeriksaan penunjang yang sesuai, dan tatalaksana medis yang tepat untuk mengatasi kejang dan menjaga stabilitas kondisi pasien. -
Article No. 6691 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien wanitA usia 26 tahun post sectio caesaria dengan keluhan kejang dan penurunan kesadaran
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien wanita usia 26 tahun post sectio caesaria dengan keluhan kejang dan penurunan kesadaran.
1. Diagnosis Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diagnosis Keperawatan Utama: Risiko Kekurangan Volume Cairan (00028)
- Diagnosis Keperawatan Risiko Tinggi: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
- Diagnosis Keperawatan Risiko Tinggi: Penurunan Cardiac Output (00030)
Penjelasan:
- Risiko Kekurangan Volume Cairan (00028): Pasien post sectio caesaria berisiko mengalami kekurangan volume cairan akibat perdarahan dan ketidakseimbangan input-output cairan.
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031): Pasien dengan kejang dan penurunan kesadaran berisiko mengalami gangguan bersihan jalan napas yang tidak efektif.
- Penurunan Cardiac Output (00030): Pasien dengan kejang dan penurunan kesadaran berisiko mengalami penurunan cardiac output yang dapat menyebabkan gangguan perfusi jaringan.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Stabilitas Hemodinamik (0802)
- Pemeliharaan Jalan Napas (0410)
- Perfusi Jaringan (0420)
Penjelasan:
- Stabilitas Hemodinamik (0802): Pasien mencapai stabilitas hemodinamik yang ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal, volume cairan yang adekuat, dan tidak ada tanda-tanda hipovolemia.
- Pemeliharaan Jalan Napas (0410): Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bersih dan bebas dari sumbatan, serta mampu batuk efektif.
- Perfusi Jaringan (0420): Pasien mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat, yang ditandai dengan nilai oksigenasi dan sirkulasi yang normal.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Cairan (4120)
- Manajemen Jalan Napas (3140)
- Pemantauan Hemodinamik (6680)
Penjelasan:
- Manajemen Cairan (4120): Intervensi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan menghindari kekurangan volume cairan, termasuk pemberian cairan intravena, pemantauan intake dan output cairan, serta pemantauan tanda-tanda vital.
- Manajemen Jalan Napas (3140): Intervensi untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari sumbatan, termasuk suction, pemberian oksigen, dan perubahan posisi pasien.
- Pemantauan Hemodinamik (6680): Intervensi untuk memantau tanda-tanda vital, status sirkulasi, dan parameter hemodinamik lainnya untuk memastikan perfusi jaringan yang adekuat.
Dengan penerapan diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan dapat membantu mengatasi kondisi pasien wanita usia 26 tahun post sectio caesaria dengan keluhan kejang dan penurunan kesadaran. Perawat harus melakukan pemantauan yang ketat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 6692 | 22 Nov 2024
Klinis : nausea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nausea.
Diagnosa Keperawatan:
Nausea
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nausea adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan ingin muntah. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengobatan, stress, atau kondisi medis tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nausea adalah pasien dapat mengendalikan rasa mual, tidak lagi merasa mual, dan dapat mempertahankan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi nausea dapat meliputi:
1. Observasi tanda-tanda vital, intake/output, dan faktor-faktor yang menyebabkan mual.
2. Pemberian antiemetik sesuai indikasi.
3. Pengaturan diet dan asupan cairan.
4. Teknik relaksasi dan distraksi.
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen mual.
Sebagai pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani kondisi nausea. Kolaborasi tim kesehatan, pemantauan yang ketat, dan keterlibatan pasien serta keluarga merupakan kunci keberhasilan penanganan yang efektif. -
Article No. 6693 | 22 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki mengeluh pusing, dada berdebar-debar, tidak nafsu makan, sering melamun, kurang konsentrasi. Keadaan ini terjadi setelah satu Minggu proses perceraian dengan istrinya. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI. Sertakan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pemeriksaan penunjang dan obat-obatan yang sesuai untuk pasien.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien laki-laki tersebut, maka dapat disimpulkan diagnosis dan rencana penanganannya sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F43.2
- Deskripsi: Gangguan penyesuaian, dengan gejala campuran kecemasan dan depresi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada tindakan medis yang spesifik diperlukan, penanganan utama adalah dengan terapi psikologis.
3. Diagnosis SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00069
- Deskripsi: Ansietas
- Kode: 00094
- Deskripsi: Tidur terganggu
4. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 1211
- Deskripsi: Tingkat kecemasan
- Kode: 0004
- Deskripsi: Kualitas tidur
5. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 5820
- Deskripsi: Pengurangan Kecemasan
- Kode: 1850
- Deskripsi: Peningkatan Tidur
6. Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan laboratorium darah rutin (untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit fisik)
- Pemeriksaan psikologis (tes kepribadian, tes kecemasan, tes depresi)
7. Penatalaksanaan:
- Obat-obatan:
- Antidepresan (SSRI atau SNRI) untuk mengatasi gejala depresi dan kecemasan
- Anxiolytic (benzodiazepine) untuk mengatasi gejala kecemasan akut
- Terapi psikologis:
- Konseling individual untuk membantu proses penyesuaian diri terhadap perceraian
- Terapi Kognitif-Perilaku (CBT) untuk mengatasi pola pikir negatif dan perilaku maladaptif
- Edukasi:
- Edukasi mengenai gangguan penyesuaian dan pentingnya manajemen stres
- Dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan sekitar
Penanganan komprehensif yang melibatkan aspek farmakologis dan non-farmakologis diharapkan dapat membantu pasien dalam proses penyesuaian diri terhadap situasi perceraian dan memulihkan kondisi kesehatannya. -
Article No. 6694 | 22 Nov 2024
Klinis : resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi risiko infeksi, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Definisi:
Rentan terhadap invasi dan perkembangan organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko:
1. Ketidakadekuatan sistem pertahanan tubuh
2. Paparan terhadap agen infeksi
3. Prosedur diagnostik atau terapeutik yang invasif
4. Defisiensi nutrisi
5. Penurunan sensitivitas seluler
Intervensi Keperawatan (SDKI):
1. Manajemen Infeksi
2. Pencegahan Infeksi
3. Pemantauan Tanda Tanda Infeksi
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Bebas Infeksi
2. Pengendalian Infeksi
3. Perilaku Pencegahan Infeksi
Intervensi dan Aktivitas Keperawatan (SIKI):
1. Memantau tanda dan gejala infeksi
2. Memantau hasil pemeriksaan diagnostik terkait infeksi
3. Mempertahankan praktek higiene yang baik
4. Menjaga kebersihan lingkungan
5. Menggunakan teknik aseptik saat melakukan prosedur invasif
6. Mengkaji faktor risiko infeksi pada pasien
7. Meningkatkan daya tahan tubuh pasien
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengelola risiko infeksi pada pasien. -
Article No. 6695 | 22 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki mengeluh pusing, dada berdebar-debar, tidak nafsu makan, sering melamun, kurang konsentrasi. Keadaan ini terjadi setelah satu Minggu proses perceraian dengan istrinya. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI. Sertakan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pemeriksaan penunjang dan obat-obatan yang sesuai untuk pasien.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, intervensi, pemeriksaan penunjang, dan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Cemas (00146)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
- Tanda dan gejala: Pusing, dada berdebar-debar, sering melamun, kurang konsentrasi.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status perkawinan (perceraian).
2. Gangguan Pola Makan (00102)
- Definisi: Pola makan yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Tanda dan gejala: Tidak nafsu makan.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status perkawinan (perceraian).
Diagnosa ICD:
1. Gangguan Kecemasan (F41.9)
2. Gangguan Makan Tidak Spesifik (F50.9)
SLKI (Luaran Keperawatan):
1. Koping Efektif (1302)
- Indikator: Mendemonstrasikan strategi manajemen stres, melaporkan penurunan tingkat kecemasan, dan menunjukkan peningkatan konsentrasi.
2. Status Nutrisi: Asupan Makanan Adekuat (1009)
- Indikator: Mempertahankan berat badan yang diinginkan, melaporkan peningkatan nafsu makan, dan menunjukkan peningkatan asupan nutrisi.
SIKI (Intervensi Keperawatan):
1. Manajemen Kecemasan (5820)
- Aktivitas: Identifikasi penyebab dan tingkat kecemasan, ajarkan teknik relaksasi, berikan dukungan emosional, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Manajemen Nutrisi (1100)
- Aktivitas: Identifikasi faktor yang mempengaruhi nafsu makan, pantau asupan nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, dan berikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi.
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan Laboratorium:
- Complete Blood Count (CBC)
- Profil Lipid
- Fungsi Hati (SGOT, SGPT)
Obat-Obatan:
1. Antidepresan (SSRI atau SNRI)
- Untuk mengatasi gejala depresi dan kecemasan
2. Anti-Ansietas (Benzodiazepin)
- Untuk mengatasi gejala kecemasan jangka pendek
3. Vitamin dan Suplemen Nutrisi
- Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Penjelasan:
Pasien ini mengalami gejala kecemasan dan gangguan pola makan yang disebabkan oleh perubahan status perkawinan (perceraian). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Cemas dan Gangguan Pola Makan. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan koping yang efektif dan status nutrisi yang adekuat. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Kecemasan dan Manajemen Nutrisi. Pemeriksaan penunjang dibutuhkan untuk mengevaluasi kondisi umum pasien, sedangkan obat-obatan diberikan untuk mengatasi gejala kecemasan, depresi, dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat dan tenaga kesehatan lain diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 6696 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ny. L.
Diagnosa Keperawatan Utama:
1. Keputusasaan (Hopelessness)
Definisi: Keadaan di mana individu merasa tidak berdaya menghadapi situasi yang dihadapi dan tidak memiliki harapan untuk masa depan.
Etiologi:
- Penyakit kronis (HIV/AIDS)
- Dukungan sosial yang tidak adekuat
- Ketidakpastian tentang prognosis penyakit
Gejala dan Tanda:
- Pasien mengatakan ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan
- Pasien menunjukkan interaksi yang restless
- Pasien mengalami sulit tidur dan nafsu makan menurun
Intervensi Keperawatan (SLKI):
- Fasilitasi harapan
- Dukung keyakinan dan nilai-nilai pasien
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen gejala
Hasil yang Diharapkan (SIKI):
- Pasien mengekspresikan harapan untuk masa depan
- Pasien menunjukkan kemampuan untuk mengatasi masalah
- Pasien berpartisipasi aktif dalam perawatan
Diagnosa keperawatan utama pada Ny. L adalah Keputusasaan (Hopelessness) yang disebabkan oleh penyakit kronis (HIV/AIDS) dan dukungan sosial yang tidak adekuat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi harapan, mendukung keyakinan dan nilai-nilai pasien, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen gejala. Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengekspresikan harapan untuk masa depan, menunjukkan kemampuan untuk mengatasi masalah, dan berpartisipasi aktif dalam perawatan. -
Article No. 6697 | 22 Nov 2024
Klinis : Ny. L usia 32 tahun telah di diagnosa HIV oleh dokter. Keluarganya termasuk suami, ketiga anaknya, orangtua dan saudara telah memberikan dukungan besar terhadap pasien. Saat ini pasien menunjukkan interaksi, restless. Pasien mengatakan bahwa ingin menyerah dan tidak mau melanjutkan pengobatan, sulit tidur, nafsu makan menurun. Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Risiko Depresi
- Definisi: Rentan terhadap gangguan suasana hati yang ditandai oleh perasaan sedih, putus asa, tidak berdaya, dan tidak termotivasi.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis (HIV/AIDS), pengobatan yang lama, dukungan sosial tidak adekuat, karakteristik individu.
2. Insomnia
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan tidur.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, kecemasan, stres.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan gizi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang Berhubungan: Depresi, anoreksia, penyakit kronis.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Depresi:
- Klien akan menunjukkan penurunan gejala depresi, seperti peningkatan motivasi, perasaan sedih dan putus asa berkurang.
- Klien akan mampu mengidentifikasi sumber daya dan dukungan yang tersedia.
- Klien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengatasi masalah.
2. Insomnia:
- Klien akan melaporkan perbaikan pola tidur, seperti waktu tidur yang lebih lama dan kualitas tidur yang lebih baik.
- Klien akan mampu mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidurnya dan menerapkan strategi untuk memperbaiki pola tidur.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Klien akan menunjukkan peningkatan berat badan sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
- Klien akan melaporkan peningkatan nafsu makan dan asupan nutrisi yang adekuat.
- Klien akan mampu mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisinya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Depresi:
- Identifikasi faktor risiko depresi pada klien.
- Kaji tingkat depresi klien menggunakan alat ukur yang valid.
- Berikan dukungan emosional dan psikososial.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antidepresan jika diperlukan.
- Ajarkan teknik manajemen stres dan peningkatan harga diri.
- Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan yang adekuat.
2. Insomnia:
- Kaji pola tidur klien dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi tentang aturan tidur yang baik (sleep hygiene).
- Ajarkan teknik relaksasi untuk membantu memulai dan mempertahankan tidur.
- Berikan obat tidur sesuai dengan resep dokter, jika diperlukan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk mengevaluasi pengobatan terkait penyakit dasar.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Kaji asupan makan klien dan kebutuhan nutrisinya.
- Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
- Bantu klien menyusun rencana makan yang seimbang dan menarik.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang tepat.
- Pantau berat badan dan status nutrisi klien secara berkala.
- Libatkan keluarga dalam mendukung perbaikan asupan makan klien.
Penjelasan yang rinci dan terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. L mencakup tiga masalah utama, yaitu Risiko Depresi, Insomnia, dan Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Setiap diagnosa tersebut memiliki definisi, faktor yang berhubungan, dan uraian yang spesifik sesuai dengan kondisi Ny. L.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) mencakup tiga domain utama: 1) Risiko Depresi - penurunan gejala depresi, peningkatan motivasi, dan kemampuan mengatasi masalah; 2) Insomnia - perbaikan pola tidur dan kemampuan mengenali serta mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi tidur; 3) Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh - peningkatan berat badan, perbaikan nafsu makan, dan kemampuan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) mencakup tiga area: 1) Risiko Depresi - identifikasi faktor risiko, asesmen depresi, dukungan emosional dan psikososial, kolaborasi dengan dokter, teknik manajemen stres dan peningkatan harga diri, serta melibatkan keluarga; 2) Insomnia - asesmen pola tidur, edukasi sleep hygiene, teknik relaksasi, kolaborasi dengan dokter; 3) Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh - asesmen asupan makan, edukasi nutrisi, penyusunan rencana makan, kolaborasi dengan ahli gizi, pemantauan status nutrisi, dan melibatkan keluarga.
Secara keseluruhan, pendekatan holistik yang melibatkan aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual diperlukan untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami oleh Ny. L dan mencapai luaran yang diharapkan.