Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6781 | 23 Nov 2024
Klinis : An. R usia 5 tahun dirawat diruang perawatan Anak dirawat dengan keluhan sesak setelah beraktivitas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bunyi jantung Murmur, nadi perifer teraba lemah, dan tekanan darah lemah. Anak Nampak gelisah dan rewel. Ibu An R mengatakan anaknya baru bisa berjalan pada usia 2 tahun. Anak Nampak kurus dan malas makan. Apakah diagnosis keperawatan yang ditegakkan dari kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan untuk kasus An. R adalah:
Diagnosis Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam toleransi beraktivitas fisik yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Etiologi:
1. Penyakit jantung bawaan
2. Gangguan neuromuskular
3. Malnutrisi
Gejala dan Tanda:
1. Sesak napas setelah beraktivitas
2. Bunyi jantung murmur
3. Nadi perifer lemah
4. Tekanan darah lemah
5. Kecemasan dan kegelisahan
6. Toleransi aktivitas yang menurun
7. Malnutrisi
Sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Manajemen aktivitas untuk meningkatkan toleransi
3. Manajemen nutrisi untuk mencapai status gizi yang optimal
4. Terapi oksigen sesuai indikasi
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk penatalaksanaan penyakit jantung bawaan atau gangguan neuromuskular yang mendasari
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan toleransi aktivitas, memulihkan status gizi, dan mencegah komplikasi lebih lanjut pada pasien. -
Article No. 6782 | 23 Nov 2024
Klinis : An. R usia 5 tahun dirawat diruang perawatan Anak dirawat dengan keluhan sesak setelah beraktivitas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bunyi jantung Murmur, nadi perifer teraba lemah, dan tekanan darah lemah. Anak Nampak gelisah dan rewel. Ibu An R mengatakan anaknya baru bisa berjalan pada usia 2 tahun. Anak Nampak kurus dan malas makan. Apakah diagnosis keperawatan yang ditegakkan dari kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi An. R:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular berhubungan dengan gangguan struktural jantung berdasarkan gejala nyeri dada, kelelahan, dan gangguan irama jantung.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular: Penurunan kemampuan sirkulasi darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang berhubungan: Gangguan struktural jantung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perfusi Jaringan Kardiovaskular: Kemampuan sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke jaringan.
- Luaran yang diharapkan: Tanda-tanda vital dalam rentang normal, kekuatan nadi perifer adekuat, dan tidak ada tanda-tanda gangguan sirkulasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital: Mengukur dan memantau tanda-tanda vital secara berkala.
- Terapi Oksigen: Memberikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen.
- Manajemen Aktivitas: Mengatur aktivitas pasien untuk mencegah kelelahan.
Dengan diagnosa keperawatan ini, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk meningkatkan perfusi jaringan kardiovaskular pada An. R dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 6783 | 23 Nov 2024
Klinis : An. R usia 5 tahun dirawat diruang perawatan Anak dirawat dengan keluhan sesak setelah beraktivitas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan bunyi jantung Murmur, nadi perifer teraba lemah, dan tekanan darah lemah. Anak Nampak gelisah dan rewel. Ibu An R mengatakan anaknya baru bisa berjalan pada usia 2 tahun. Anak Nampak kurus dan malas makan. Apakah diagnosis keperawatan yang ditegakkan dari kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi An. R yang Anda sampaikan.
Berdasarkan data yang diperoleh, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan jantung (SDKI)
Definisi: Penurunan suplai oksigen ke jaringan jantung yang dapat mengancam kesehatan.
Penyebab: Peningkatan kebutuhan oksigen, gangguan struktur jantung.
Gejala dan tanda: Bunyi jantung murmur, nadi perifer lemah, tekanan darah lemah, kelelahan.
2. Risiko keterlambatan perkembangan (SDKI)
Definisi: Risiko mengalami perkembangan yang lebih lambat dari yang diharapkan sesuai dengan usia dan tahapan perkembangan.
Penyebab: Kondisi medis, masalah nutrisi.
Gejala dan tanda: Berjalan baru pada usia 2 tahun, kurus, malas makan.
3. Kecemasan (SDKI)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Penyebab: Perubahan status kesehatan, hospitalisasi.
Gejala dan tanda: Anak nampak gelisah dan rewel.
Sesuai dengan standar SLKI dan SIKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemantauan tanda-tanda vital dan kondisi kardiovaskular
- Manajemen aktivitas dan istirahat
- Dukungan nutrisi
- Terapi bermain dan distraksi
- Manajemen kecemasan dan pendidikan kesehatan
Dengan penanganan komprehensif berdasarkan SDKI-SLKI-SIKI, diharapkan kondisi An. R dapat diperbaiki dan dicegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 6784 | 23 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak, dari data objektif : ku sedang, diet ml DM HD, lab Dr(+) gds : 145, s/ co. pulmo dari UGD, s/hd, S / transfusi TC 2 bag, s/punksi, s/hd, s/cek analisa cairan pleura h+, S / lab lengkap H(+), s/co dr tihar, s/ HD
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan kebersihan jalan napas yang efektif untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- SLKI: Peningkatan kemampuan pasien dalam mempertahankan kebersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi kebersihan dan permeabilitas jalan napas.
Berdasarkan data yang diberikan, pasien datang dengan keluhan sesak napas, menunjukkan adanya masalah dalam mempertahankan kebersihan jalan napas yang efektif. Diagnosa ini sesuai dengan kondisi pasien.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
- SLKI: Peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
Pasien memiliki kondisi medis yang kompleks, seperti DM, HD, transfusi, dan punksi, yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas. Diagnosa ini sesuai dengan kondisi pasien.
3. Resiko Infeksi
Penjelasan:
- SDKI: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Penurunan risiko infeksi pada pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Pasien menjalani beberapa prosedur medis, seperti HD, transfusi, dan punksi, yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Diagnosa ini sesuai dengan kondisi pasien.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 6785 | 23 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak, dari data objektif : ku sedang, diet ml DM HD, lab Dr(+) gds : 145, s/ co. pulmo dari UGD, s/hd, S / transfusi TC 2 bag, s/punksi, s/hd, s/cek analisa cairan pleura h+, S / lab lengkap H(+), s/co dr tihar, s/ HD
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah analisis komprehensif berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Pasien datang dengan keluhan utama sesak napas, yang mengindikasikan adanya gangguan dalam pertukaran gas. Hal ini didukung oleh data objektif seperti kunjungan dari UGD, pemeriksaan laboratorium, dan riwayat hemodialisis.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Kemungkinan terdapat sekret atau cairan yang menghambat jalan napas, seperti yang terlihat dari pemeriksaan cairan pleura dan riwayat pungsi.
3. Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Pasien memiliki riwayat hemodialisis dan transfusi, menunjukkan adanya risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Pertukaran Gas Membaik
Indikator: Frekuensi napas dalam rentang normal, kedalaman inspirasi adekuat, saturasi oksigen dalam batas normal.
2. Bersihan Jalan Napas Efektif
Indikator: Tidak ada sekret yang menghambat, tidak ada suara napas tambahan, pasien dapat batuk efektif.
3. Keseimbangan Cairan Terpelihara
Indikator: Intake dan output cairan seimbang, tidak ada tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan, elektrolit dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Oksigenasi
- Pantau status oksigenasi (saturasi oksigen, frekuensi napas)
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Atur posisi semi-fowler untuk memaksimalkan ventilasi
2. Manajemen Jalan Napas
- Lakukan fisioterapi dada untuk membantu pengeluaran sekret
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Pertimbangkan pengisapan lendir jika diperlukan
3. Manajemen Cairan
- Pantau intake dan output cairan
- Timbang berat badan harian
- Batasi asupan cairan jika perlu
- Kolaborasi dengan tim medis untuk koreksi elektrolit
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan SDKI yang dipilih didasarkan pada gejala dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh pasien, serta data laboratorium dan riwayat medis. Luaran/output yang diharapkan mencakup perbaikan fungsi pernafasan, bersihan jalan nafas, dan keseimbangan cairan. Intervensi keperawatan yang direkomendasikan bertujuan untuk mencapai luaran tersebut melalui manajemen oksigenasi, manajemen jalan napas, dan manajemen cairan. Semua ini dilakukan dengan pendekatan holistik dan kolaborasi dengan tim medis untuk memastikan perawatan yang komprehensif bagi pasien. -
Article No. 6786 | 23 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak, dari data objektif : ku sedang, diet ml DM HD, lab Dr(+) gds : 145, s/ co. pulmo dari UGD, s/hd, S / transfusi TC 2 bag, s/punksi, s/hd, s/cek analisa cairan pleura h+, S / lab lengkap H(+), s/co dr tihar, s/ HD dengan diagnosa 0ola nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk menarik napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Faktor Terkait:
- Kelebihan cairan
- Penyakit paru kronis
- Trauma dada
Karakteristik Definisi:
- Frekuensi napas di luar rentang normal
- Irama napas tidak teratur
- Penggunaan otot bantu napas
- Perubahan kedalaman napas
Tujuan (SLKI):
- Pasien akan mempertahankan pola napas yang efektif.
- Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan batuk.
- Pasien akan menunjukkan perbaikan status oksigenasi.
Intervensi (SIKI):
- Monitoring tanda-tanda vital
- Manajemen oksigen
- Manajemen jalan napas
- Pelatihan teknik pernapasan
- Edukasi tentang pola napas yang efektif
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan sesak napas, data objektif menunjukkan adanya gangguan dalam pola napas, seperti frekuensi napas yang tidak normal, penggunaan otot bantu napas, dan perubahan kedalaman napas. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelebihan cairan, penyakit paru kronis, atau trauma dada. Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan pola napas yang efektif, meningkatkan kemampuan batuk, dan memperbaiki status oksigenasi pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi monitoring tanda-tanda vital, manajemen oksigen, manajemen jalan napas, pelatihan teknik pernapasan, dan edukasi tentang pola napas yang efektif. -
Article No. 6787 | 23 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sesak, dari data objektif : ku sedang, diet ml DM HD, lab Dr(+) gds : 145, s/ co. pulmo dari UGD, s/hd, S / transfusi TC 2 bag, s/punksi, s/hd, s/cek analisa cairan pleura h+, S / lab lengkap H(+), s/co dr tihar, s/ HD diagnosaa medis ckd on hd dan dispnea dengan diagnosa keperawatan pola nafas tidak efektif, gangguan nutrisi, dan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Nafas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Faktor terkait: Efusi pleura, penyakit kardiovaskular, penyakit paru-paru.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor terkait: Penurunan nafsu makan, perubahan status fisiologis, ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi.
3. Ketidakseimbangan Cairan
Definisi: Kelebihan atau kekurangan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intraseluler.
Faktor terkait: Penyakit ginjal kronis, ketidakseimbangan elektrolit, perubahan status fisiologis.
Penjelasan Singkat:
1. Pola Nafas Tidak Efektif:
- Pasien mengalami sesak napas yang merupakan tanda adanya gangguan pada pola nafas.
- Faktor yang berkontribusi adalah efusi pleura dan penyakit paru-paru yang dialami pasien.
- Intervensi keperawatan dapat mencakup manajemen oksigen, manajemen jalan napas, dan latihan pernapasan.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien memiliki penurunan nafsu makan dan perubahan status fisiologis yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi.
- Intervensi keperawatan dapat mencakup pemantauan nutrisi, manajemen diet, dan edukasi nutrisi.
3. Ketidakseimbangan Cairan:
- Pasien mengalami penyakit ginjal kronis dan kemungkinan ketidakseimbangan elektrolit, yang dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan cairan.
- Intervensi keperawatan dapat mencakup pemantauan cairan dan elektrolit, manajemen cairan, serta edukasi terkait perawatan diri.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami. -
Article No. 6788 | 23 Nov 2024
Klinis : Seorang lelaki dibawa ke rumah sakit dengan keluhan batuk, pilek, muntah dan berak darah, lelaki ini berumur 30 tahun, sebelumnya dia bekerja diluar kota. Menurut riwayat, pasien sering minum-minuman bersoda. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI, sertakan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pula pemeriksaan penunjang dan obat-obatan yang sesuai untuk pasien.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Diagnosa dan Tata Laksana Pasien:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis karena infeksi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.23
- Deskripsi: Endoskopi gastrointestinal bawah, sigmoidoskopi
Berdasarkan keluhan utama pasien berupa batuk, pilek, muntah, dan berak darah, serta riwayat sering mengonsumsi minuman bersoda, diagnosis yang sesuai adalah diare dan gastroenteritis karena infeksi (kode ICD-10 A09). Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah endoskopi gastrointestinal bawah atau sigmoidoskopi (kode ICD-9-CM 45.23) untuk menilai kondisi saluran pencernaan.
Diagnosis Keperawatan (SDKI):
- Risiko Dehidrasi
- Diare
- Risiko Malnutrisi
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Monitor tanda-tanda vital dan cairan tubuh
- Manajemen diare
- Edukasi tentang nutrisi yang tepat
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pemantauan Cairan
- Manajemen Diare
- Edukasi Gizi
Penatalaksanaan Medis:
- Pemberian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi
- Pemberian obat antidiare, antiemetik, dan antiinflamasi untuk mengatasi gejala
- Pemberian antibiotik jika diperlukan
- Pemantauan dan evaluasi kondisi pasien secara berkala
Dengan pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan yang tepat, diharapkan pasien dapat pulih dengan baik dari kondisi diare dan gastroenteritis yang dialaminya. -
Article No. 6789 | 23 Nov 2024
Klinis : cespaint
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: S00.04XA
- Deskripsi: Contusion of right cheek, initial encounter
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kontusi pipi. Penanganan akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi, namun secara umum dapat berupa perawatan luka, pemberian analgesik, dan pemantauan perkembangan.
Penjelasan:
Kode ICD-10 S00.04XA menggambarkan kontusi atau memar pada pipi kanan, dengan keterangan "initial encounter" yang menunjukkan bahwa ini merupakan kunjungan pertama untuk penanganan kondisi ini. Kode ini termasuk dalam kategori S00 "Superficial injury of head", dengan tambahan kode "0" untuk menunjukkan lokasi di pipi dan "4" untuk sisi kanan.
Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini, karena penanganan kontusi pipi umumnya bersifat konservatif dan tidak memerlukan tindakan prosedural yang kompleks. Penanganan dapat berupa:
- Perawatan luka: Membersihkan, mengevaluasi, dan membalut area kontusi untuk mencegah infeksi.
- Pemberian analgesik: Obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri.
- Pemantauan perkembangan: Memastikan kondisi membaik dan tidak ada komplikasi.
Pendokumentasian yang tepat dalam rekam medis sangat penting untuk memastikan kodefikasi yang akurat dan pelaporan yang sesuai. -
Article No. 6790 | 23 Nov 2024
Klinis : Seorang lelaki dibawa ke rumah sakit dengan keluhan batuk, pilek, muntah dan berak darah, lelaki ini berumur 30 tahun, sebelumnya dia bekerja diluar kota. Menurut riwayat, pasien sering minum-minuman bersoda. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI, sertakan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pula pemeriksaan penunjang dan obat-obatan yang sesuai untuk pasien.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi Saluran Pencernaan
Kode SDKI: 00039
Definisi: Peningkatan risiko terserang organisme patogen pada saluran pencernaan.
2. Diare
Kode SDKI: 00013
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, baik dari segi frekuensi, konsistensi, maupun volume, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan dehidrasi.
3. Mual
Kode SDKI: 00134
Definisi: Perasaan tidak nyaman yang muncul di epigastrium dan dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
Diagnosis ICD:
- Gastroenteritis dan kolitis infeksi (A09)
Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan feses untuk deteksi parasit
- Pemeriksaan kultur feses untuk identifikasi bakteri patogen
Terapi Farmakologis:
- Antibiotik (sesuai hasil kultur feses)
- Antidiare (loperamide)
- Antiemetik (ondansetron)
- Rehidrasi (infus cairan elektrolit)
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Infeksi: Perilaku yang menunjukkan kemampuan untuk mencegah atau mengendalikan proses infeksi.
2. Perawatan Diri: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri sehari-hari secara mandiri.
3. Keseimbangan Cairan: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Infeksi
Kode SIKI: 6450
Definisi: Intervensi untuk mencegah atau mengendalikan infeksi pada individu.
Aktivitas:
- Identifikasi faktor risiko infeksi
- Implementasi teknik aseptik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Edukasi terkait pencegahan infeksi
2. Manajemen Diare
Kode SIKI: 3290
Definisi: Intervensi untuk mengendalikan episode diare.
Aktivitas:
- Identifikasi penyebab diare
- Kolaborasi pemberian obat antidiare
- Edukasi tentang manajemen diare
3. Manajemen Mual
Kode SIKI: 2260
Definisi: Intervensi untuk mengendalikan atau mengurangi mual.
Aktivitas:
- Identifikasi penyebab mual
- Kolaborasi pemberian antiemetik
- Edukasi tentang manajemen mual
Penjelasan rinci:
Diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien ini adalah Risiko Infeksi Saluran Pencernaan, Diare, dan Mual. Pasien dengan gejala batuk, pilek, muntah, dan berak darah menunjukkan adanya infeksi saluran pencernaan yang perlu dievaluasi dan ditangani.
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah pemeriksaan darah lengkap untuk mendeteksi adanya infeksi, pemeriksaan feses untuk mengidentifikasi organisme patogen, dan pemeriksaan kultur feses untuk menentukan terapi antibiotik yang sesuai.
Terapi farmakologis yang dapat diberikan adalah antibiotik (sesuai hasil kultur feses), antidiare (loperamide) untuk mengendalikan diare, antiemetik (ondansetron) untuk mengatasi mual, serta rehidrasi melalui infus cairan elektrolit.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pasien mampu mencegah atau mengendalikan proses infeksi (Kontrol Infeksi), mampu melakukan aktivitas perawatan diri sehari-hari secara mandiri (Perawatan Diri), serta mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat (Keseimbangan Cairan).
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah Manajemen Infeksi (untuk mencegah atau mengendalikan infeksi), Manajemen Diare (untuk mengendalikan episode diare), dan Manajemen Mual (untuk mengendalikan atau mengurangi mual). Aktivitas-aktivitas dalam setiap intervensi tersebut ditujukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.