Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5081 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki usia 28 tahun dirawat di perawatan pre-post operasi, pasien mengeluhkan nyeri pada tulang femur yang dipasang pen sampai tidak berani menggerakkan kaki yang sakit, pasien juga mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun sejak dirawat di RS, dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 130/80 mmHg, Frekuensi nadi: 90x/mnt, frekuensi napas: 26x/menit, TB: 170 cm dan BB: 49 kg. Pertanyaan soal Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Nyeri akut b. Defisit nutrisi c. Gangguan mobilitas fisik d. Resiko infeksi e. Resiko defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Selamat siang, saya adalah perawat profesional yang akan menjelaskan diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kasus yang Anda berikan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada kasus tersebut adalah:
a. Nyeri akut
Penjelasan:
- Pasien mengeluhkan nyeri pada tulang femur yang dipasang pen, sehingga tidak berani menggerakkan kaki yang sakit.
- Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Diagnosa keperawatan ini sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) dengan kode 00132.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan latihan mobilisasi yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Sedangkan diagnosa keperawatan lainnya yang mungkin muncul adalah:
b. Defisit nutrisi
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Risiko infeksi
e. Risiko defisit nutrisi
Standar SDKI-SLKI-SIKI yang dapat digunakan adalah:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar-standar tersebut untuk memastikan pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi bagi pasien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 5082 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan, usia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan kusta, pasien mengatakan nyeri pada daerah kulit yang terkena kusta, skala nyeri 4, merasa khawatir dengan kondisinya dan tidak ada nafsu makan. Hasil pemeriksaan: didapatkan pasien gelisah, bercak-bercak putih pada kulit dan pasien berkeringat. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 95 x/menit, frekuensi napas 19 x/menit, suhu 37,3°C. Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? Defisit nutrisi. Kerusakan integritas kulit. Nyeri akut. Hipovolemia Ansietas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada kasus ini adalah:
Nyeri Akut
Penjelasan:
1. Nyeri Akut
- Berdasarkan pengkajian, pasien mengeluhkan nyeri pada daerah kulit yang terkena kusta dengan skala nyeri 4.
- Nyeri akut dapat disebabkan oleh proses penyakit (kusta) yang menyebabkan kerusakan pada kulit dan sistem saraf.
- Tanda-tanda yang mendukung nyeri akut pada pasien adalah pasien gelisah dan berkeringat.
Selain itu, beberapa masalah keperawatan lain yang dapat muncul pada kasus ini adalah:
1. Ansietas
- Pasien merasa khawatir dengan kondisinya.
2. Defisit Nutrisi
- Pasien mengalami penurunan nafsu makan.
3. Kerusakan Integritas Kulit
- Terlihat adanya bercak-bercak putih pada kulit pasien.
Dalam menerapkan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menggunakan diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" sebagai masalah utama dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai, seperti:
- Mengkaji karakteristik nyeri (SDKI)
- Melakukan manajemen nyeri (SLKI)
- Memberikan terapi farmakologi dan non-farmakologi untuk mengatasi nyeri (SIKI)
Selain itu, perawat juga dapat menangani masalah keperawatan lainnya sesuai dengan prioritas dan kondisi pasien. -
Article No. 5083 | 08 Nov 2024
Klinis : Tn K usia 70 tahun dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran setelah kecelakaan sepeda motor tunggal karena menabrak batu lalu jatuh dari motor. Hasil pengkajian menujukkan adanya suara gurgling serta terdapat sekret dan air liur pada mulut, klien terlihat sesak dengan RR 38 x/menit, cepat dan dangkal, terdapat retraksi intercosta, SpO2 70%. TD 210/120 mmHg, nadi 118 x/menit, T 36,3 C, akral dingin, GCS E2M3V2, terdapat jejas pada dada kanan, kepala dan leher. Klien terlihat gelisah. Hasil X ray menunjukkan fraktur clavicula dekstra, gambaran kontusio pulmonum, hemithorax kanan dan emfisema subcutis pada lateral hemithoraks kanan. Hasil CT Scan menunjukkan subdural dan subarachnoid hemorrhage, multiple fraktur pada sinus maksilaris kiri, curiga fraktur vertebrae C4C5. pH 7,398, PCO2 25.6 mmHg. PO2 177.9 mmHg. HCO3 16.1 mmol/L. BE -7.2. FiO2 52℅. AaDO2 166.5.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan ventilasi paru berhubungan dengan penurunan mekanika pernafasan dan kontusio pulmonum yang ditandai dengan sesak nafas, takipnea, retraksi intercosta, SpO2 70%, dan hasil laboratorium (pH 7,398, PCO2 25.6 mmHg, PO2 177.9 mmHg, HCO3 16.1 mmol/L, BE -7.2, dan AaDO2 166.5).
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan jejas pada dada kanan, kepala, dan leher yang ditandai dengan fraktur clavicula dekstra, gambaran kontusio pulmonum, hemithorax kanan, dan emfisema subcutis pada lateral hemithoraks kanan.
3. Penurunan kesadaran berhubungan dengan subdural dan subarachnoid hemorrhage, serta curiga fraktur vertebrae C4C5 yang ditandai dengan GCS E2M3V2.
4. Kecemasan berhubungan dengan cedera yang dialami dan kondisi klinis yang mengancam jiwa yang ditandai dengan klien terlihat gelisah.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan ventilasi paru: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi dan ventilasi yang adekuat.
2. Kerusakan integritas jaringan: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan kerusakan pada kulit dan struktur pendukung lainnya.
3. Penurunan kesadaran: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan penurunan kemampuan merespon terhadap lingkungan.
4. Kecemasan: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai dengan respons fisiologis, perilaku, dan kognitif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perbaikan ventilasi
- Penyembuhan luka
- Peningkatan tingkat kesadaran
- Pengurangan kecemasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen jalan nafas
- Perawatan luka
- Manajemen peningkatan kesadaran
- Manajemen kecemasan -
Article No. 5084 | 08 Nov 2024
Klinis : Nyeri perut bagian bawah saat menstruasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nyeri perut bagian bawah saat menstruasi.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan dismenorea (nyeri menstruasi)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah seperti itu (IASP, 1979).
- Karakteristik Mayor: Keluhan nyeri, Ekspresi wajah menunjukkan nyeri, Perilaku protektif, Gangguan pola tidur.
- Faktor Berhubungan: Dismenorea (nyeri menstruasi).
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran Keperawatan: Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Klien melaporkan nyeri berkurang, Klien mampu menggunakan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri, Klien menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji nyeri klien, Mengajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri (misalnya kompres hangat, relaksasi, distraksi), Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan analgetik sesuai kebutuhan.
Kesimpulannya, klien dengan nyeri perut bagian bawah saat menstruasi (dismenorea) dapat didiagnosis dengan Nyeri Akut yang berhubungan dengan dismenorea. Perawat dapat memberikan intervensi Manajemen Nyeri untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kontrol nyeri pada klien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 5085 | 08 Nov 2024
Klinis : Dina, seorang remaja perempuan berusia 16 tahun, menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang sehat. Ia memiliki tinggi badan 162 cm dan berat badan 53 kg, yang sesuai dengan perkembangan fisiknya. Orangtua Dina selalu memberinya makanan yang bergizi berupa sayur, lauk, dan susu. Dina juga aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah, seperti ikut dalam tim voli dan menjadi anggota OSIS. Ia juga memiliki banyak teman dekat dan hubungan sosial yang baik, sering berinteraksi dengan teman-temannya di luar jam sekolah. Secara emosional, Dina terlihat stabil, tidak menunjukkan gejala kecemasan atau depresi, dan mampu mengelola perasaan dengan baik. Dina menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi dan bisa berbicara terbuka tentang perasaannya dengan orang tua atau teman-temannya. Meskipun menghadapi tekanan akademik dan persiapan ujian, ia mampu menjaga keseimbangan antara tuntutan sekolah dan waktu untuk bersantai. Dalam keluarga, Dina memiliki hubungan yang hangat dengan orang tua dan saudara-saudaranya, serta merasa didukung dalam kegiatan sosial dan akademiknya. Dina juga terbuka terhadap pendidikan mengenai kesehatan reproduksi, dan mulai menyadari pentingnya menjaga keseimbangan emosional dan fisik. Dengan dukungan keluarga dan teman-teman, Dina tumbuh menjadi individu yang seimbang secara fisik, mental, dan sosial. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, tidak ditemukan adanya diagnosa keperawatan yang sesuai. Kondisi Dina menunjukkan perkembangan fisik, emosional, dan sosial yang sehat serta didukung oleh lingkungan keluarga dan teman-teman. Dina tidak menunjukkan adanya masalah atau kebutuhan khusus yang memerlukan intervensi keperawatan.
Namun, untuk mempertahankan kondisi yang positif ini, dapat digunakan salah satu diagnosa keperawatan berikut:
Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Konsep Diri
Definisi SDKI: Kemampuan individu untuk menerima dan menghargai dirinya secara positif yang ditunjukkan dengan kepercayaan diri, harga diri, dan penerimaan diri yang baik.
Definisi SLKI: Intervensi yang dilakukan untuk membantu individu meningkatkan pandangan positif terhadap dirinya, mempertahankan harga diri, dan menerima dirinya secara utuh.
Definisi SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk memfasilitasi individu dalam mengenali, menerima, dan menghargai dirinya secara positif.
Penjelasan Singkat:
Kondisi Dina saat ini menunjukkan konsep diri yang positif, dengan kepercayaan diri, harga diri, dan penerimaan diri yang baik. Diagnosa ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan konsep diri Dina yang sudah baik, sehingga ia dapat terus tumbuh menjadi individu yang seimbang secara fisik, mental, dan sosial. Intervensi keperawatan dapat difokuskan pada edukasi, konseling, dan pemberian dukungan untuk membantu Dina mempertahankan konsep diri positifnya. -
Article No. 4864 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "intervensi manajemen nutrisi kolesterol", kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E78.0
- Deskripsi: Hiperlipidemia puri atau tanpa hiperlipidemia kombinasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: V65.3
- Deskripsi: Konsultasi gizi dan diet
Penjelasan:
Berdasarkan kode ICD-10, diagnosa yang sesuai untuk "intervensi manajemen nutrisi kolesterol" adalah E78.0 - Hiperlipidemia puri atau tanpa hiperlipidemia kombinasi. Ini mencakup kondisi seperti hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, dan kombinasi keduanya.
Terkait tindakan atau prosedur medis, kode ICD-9-CM yang sesuai adalah V65.3 - Konsultasi gizi dan diet. Ini mencakup intervensi manajemen nutrisi yang bertujuan untuk mengontrol atau menurunkan kadar kolesterol dalam darah melalui pengaturan pola makan dan konsultasi dengan ahli gizi.
Dengan mengkode kondisi dan intervensi sesuai dengan standar ICD-10 dan ICD-9-CM, catatan medis pasien menjadi terstruktur dan dapat digunakan untuk tujuan klinis, epidemiologis, dan administratif yang lebih baik. -
Article No. 4865 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait intervensi manajemen nutrisi kolestrol:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E78.0
- Deskripsi: Hiperlipidemia puredan/atau campuran
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Konsultasi gizi dan instruksi nutrisi
Penjelasan:
Dalam kasus intervensi manajemen nutrisi kolestrol, kode ICD-10 yang sesuai adalah E78.0 - Hiperlipidemia puredan/atau campuran. Kondisi ini mencakup berbagai gangguan metabolisme lipid, seperti hiperkholesterolemia, hipertrigliseridemia, dan kombinasi keduanya, yang sering memerlukan intervensi gizi dan manajemen nutrisi.
Adapun kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan yang terkait adalah 93.08 - Konsultasi gizi dan instruksi nutrisi. Kode ini mencakup layanan konseling dan edukasi gizi yang diberikan oleh profesional kesehatan, seperti ahli gizi atau dietetisi, dalam upaya mengelola kondisi hiperlipidemia melalui intervensi nutrisi. -
Article No. 4866 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang anda berikan, yaitu "intervensi manajemen nutrisi kolesterol", maka kode-kode terkait adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E78.0
- Deskripsi: Hiperkolesterolemia murni
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: V65.3
- Deskripsi: Konsultasi gizi dan diet untuk kondisi lain
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 E78.0 (Hiperkolesterolemia murni):
- Kode ini digunakan untuk mendeskripsikan kondisi dengan kadar kolesterol total atau kolesterol LDL yang tinggi, tanpa adanya kelainan lipid lain.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, diet tinggi lemak, atau gaya hidup yang tidak sehat.
- Intervensi manajemen nutrisi kolesterol bertujuan untuk mengontrol dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah melalui perubahan pola makan dan asupan nutrisi yang tepat.
2. Kode ICD-9-CM V65.3 (Konsultasi gizi dan diet untuk kondisi lain):
- Kode ini digunakan untuk mencatat konsultasi atau edukasi terkait gizi dan diet yang diberikan kepada pasien dengan kondisi tertentu, dalam hal ini hiperkolesterolemia.
- Intervensi manajemen nutrisi kolesterol dapat meliputi:
- Konseling gizi untuk mengidentifikasi pola makan dan asupan nutrisi yang dapat memengaruhi profil lipid.
- Penyusunan rencana diet yang sesuai untuk menurunkan asupan lemak, kolesterol, dan meningkatkan asupan serat, sayuran, dan buah-buahan.
- Edukasi mengenai pemilihan makanan dan pengolahan makanan yang sehat untuk menurunkan kadar kolesterol.
- Monitoring dan evaluasi berkala untuk menilai efektivitas intervensi manajemen nutrisi kolesterol.
Dalam praktik klinis, intervensi manajemen nutrisi kolesterol merupakan bagian penting dari penatalaksanaan hiperkolesterolemia, baik sebagai terapi utama maupun sebagai pendamping terapi farmakologis. -
Article No. 4867 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat Siang!
Sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI terkait kondisi intervensi manajemen nutrisi kolesterol, sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala: Berat badan di bawah rentang normal, riwayat penurunan berat badan, anoreksia, dan lain-lain.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Pernyataan yang menggambarkan respons/masalah kesehatan klien yang dapat diidentifikasi dan diatasi melalui tindakan keperawatan.
- Komponen SDKI: Definisi, Faktor yang berhubungan, Ciri-ciri utama.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Definisi: Pernyataan tentang hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan yang dapat diukur.
- Contoh: Tingkat Pengetahuan, Tingkat Intake Nutrisi, Berat Badan, dll.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Definisi: Pernyataan tentang tindakan yang dilakukan perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Contoh: Manajemen nutrisi, Edukasi Nutrisi, Pemantauan Nutrisi, dll.
Dalam kasus intervensi manajemen nutrisi kolesterol, perawat dapat melakukan tindakan-tindakan seperti:
- Menilai asupan dan kebutuhan nutrisi klien.
- Memberikan edukasi tentang diet rendah kolesterol.
- Memantau dan mengevaluasi perubahan profil lipid klien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan intervensi nutrisi yang tepat.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar PPNI terkait intervensi manajemen nutrisi kolesterol. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. -
Article No. 4868 | 07 Nov 2024
Klinis : intervensi manajemen nutrisi kolestrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi intervensi manajemen nutrisi kolestrol:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol darah.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Definisi: Penurunan berat badan, pembatasan asupan makanan, ketidakmampuan untuk makan, dan peningkatan kadar kolesterol darah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal dengan kadar kolesterol dalam rentang normal.
- Indikator Luaran: Berat badan dalam rentang normal, asupan nutrisi sesuai kebutuhan, dan kadar kolesterol dalam batas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nutrisi Kolesterol
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien mencapai asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan menjaga kadar kolesterol dalam batas normal.
- Aktivitas Keperawatan:
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi dan kadar kolesterol.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang diet rendah kolesterol.
- Monitoring asupan nutrisi dan kadar kolesterol secara berkala.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi rencana perawatan jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi manajemen nutrisi kolesterol yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal dan mempertahankan kadar kolesterol dalam rentang normal.