Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6845 | 24 Nov 2024
Klinis : Do : pasien penurunan kesadaran Apakah diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami penurunan kesadaran, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Kesadaran
Definisi:
Gangguan tingkat kesadaran yang menyebabkan ketidakmampuan untuk merespons secara memadai terhadap stimulus internal atau eksternal.
Faktor-faktor yang Berhubungan:
- Perubahan fisiologis (contoh: cedera otak, penyakit metabolik, infeksi, gangguan sirkulasi)
- Efek obat-obatan
- Gangguan psikologis (contoh: depresi, kecemasan)
Karakteristik Definisi:
- Penurunan respons terhadap stimulus verbal dan fisik
- Perubahan tingkat kesadaran (contoh: apatis, somnolen, letargi, stuporosa, koma)
- Perubahan fungsi kognitif (contoh: daya ingat, orientasi, pemahaman, kemampuan berpikir)
Luaran Keperawatan (SLKI):
- Tingkat Kesadaran Membaik
- Pemantauan Fungsi Neurologis Memadai
- Risiko Cedera Menurun
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pemantauan Neurologi
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Pemberian Oksigen
- Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, memantau tanda-tanda vital, dan menerapkan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 6846 | 24 Nov 2024
Klinis : Diare berkali kali, lemes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu diare berulang kali dan lemas, maka dapat diberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Diare
Definisi: Pengeluaran feses cair atau lembek secara berulang dengan frekuensi lebih dari tiga kali per hari.
2. Kelelahan
Definisi: Suatu pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Diare
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan frekuensi dan konsistensi eliminasi usus.
2. Pemulihan Energi
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan atau meningkatkan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Diare
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengontrol atau mengendalikan diare.
Intervensi: Identifikasi penyebab diare, monitor frekuensi dan konsistensi diare, berikan cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
2. Manajemen Kelelahan
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kelelahan.
Intervensi: Identifikasi faktor penyebab kelelahan, lakukan aktivitas yang dapat meningkatkan energi, berikan edukasi tentang manajemen kelelahan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Dengan memahami diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpadu untuk mengatasi kondisi diare berulang kali dan lemas pada pasien. -
Article No. 6847 | 24 Nov 2024
Klinis : Diare berkali kali, lemes, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi diare berulang, lemas, dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko dehidrasi berhubungan dengan diare, mual, dan muntah.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang mungkin terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan melalui diare, muntah, dan lain-lain.
- Faktor risiko: Diare, muntah, asupan cairan tidak adekuat.
- Gejala dan tanda: Turgor kulit menurun, mukosa kering, nadi cepat dan lemah, hipotensi, gelisah, bingung.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien akan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
- Kriteria hasil: Turgor kulit baik, mukosa lembab, nadi teratur, tekanan darah stabil, tidak gelisah atau bingung.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pantau intake dan output cairan, monitor tanda-tanda vital, berikan cairan dan elektrolit sesuai indikasi, edukasi tentang pentingnya rehidrasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam penanganan diare dan dehidrasi.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi risiko dehidrasi pada pasien dengan kondisi diare berulang, lemas, dan muntah. -
Article No. 6848 | 24 Nov 2024
Klinis : Do : pasien penurunan kesadaran Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Apakah diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang mengalami penurunan kesadaran serta hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kreatinin (2.4) dan ureum (171), maka diagnosis keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Perfusi Ginjal Berhubungan dengan Disfungsi Ginjal
Penjelasan:
1. Gangguan Perfusi Ginjal: Kondisi di mana terjadi penurunan aliran darah ke ginjal yang menyebabkan gangguan dalam fungsi dan struktur ginjal.
2. Berhubungan dengan Disfungsi Ginjal: Kondisi ini terkait dengan peningkatan kadar kreatinin (2.4) dan ureum (171) yang menunjukkan adanya gangguan dalam fungsi ginjal.
Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), luaran yang dapat diharapkan dari diagnosis ini adalah Perfusi Ginjal Membaik, yang ditandai dengan perbaikan parameter fungsi ginjal seperti kadar kreatinin dan ureum.
Selanjutnya, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) antara lain:
1. Pemantauan Fungsi Ginjal
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Obat
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
Melalui implementasi intervensi yang sesuai, diharapkan kondisi pasien dapat membaik dan fungsi ginjal dapat pulih. -
Article No. 6849 | 24 Nov 2024
Klinis : pasien penurunan kesadaran, GCS E1M1V1, terpasang ventilator, akral hangat, tampak pucat, CRT<2 detik, TD 130/80 , Nadi 90x/mnt Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Berikan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya dapat memberikan 3 diagnosa keperawatan untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan, sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yaitu SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Diagnosa Keperawatan 1: Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
Faktor yang Berhubungan: Disfungsi kardiovaskular, gangguan sirkulasi perifer.
Gejala dan Tanda: Akral hangat, tampak pucat, CRT <2 detik, TD 130/80, Nadi 90x/mnt.
Luaran Keperawatan: Perfusi jaringan perifer membaik.
Intervensi Keperawatan: Pantau tanda-tanda vital, monitor intake dan output cairan, atur posisi ekstremitas.
Diagnosa Keperawatan 2: Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk memperbaiki oksigenasi atau menghilangkan karbondioksida di tingkat alveolar-kapiler.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan kesadaran, ventilasi mekanis.
Gejala dan Tanda: GCS E1M1V1, terpasang ventilator.
Luaran Keperawatan: Pertukaran gas membaik.
Intervensi Keperawatan: Hitung kebutuhan oksigen, atur pengaturan ventilator, monitor saturasi oksigen.
Diagnosa Keperawatan 3: Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang dibutuhkan untuk fungsi seluler dan jaringan.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan fungsi ginjal.
Gejala dan Tanda: Creatinin 2,4, Ureum 171.
Luaran Keperawatan: Keseimbangan cairan dan elektrolit membaik.
Intervensi Keperawatan: Pantau intake dan output cairan, monitor hasil laboratorium, atur kebutuhan cairan dan elektrolit.
Sebagai perawat profesional, saya telah memberikan 3 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. Saya harap informasi ini dapat membantu Anda memahami pendekatan keperawatan yang komprehensif untuk menangani kasus ini. -
Article No. 6850 | 24 Nov 2024
Klinis : pasien penurunan kesadaran, GCS E1M1V1, ada memar pada bagian mata kiri, ada sekret, terpasang ETT, terpasang ventilator, akral hangat, tampak pucat, CRT<2 detik, TD 130/80 , Nadi 90x/mnt Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Berikan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah 3 diagnosa keperawatan dengan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda uraikan:
1. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Perfusi Jaringan Cerebral
SDKI: Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
SLKI: Peningkatan pengetahuan dan pemahaman perawat tentang manajemen penurunan perfusi jaringan cerebral.
SIKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada pemantauan status neurologis, pengelolaan obstruksi jalan napas, dan optimalisasi perfusi cerebral.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas
SDKI: Ketidakmampuan paru-paru untuk melakukan proses oksigenasi dan eliminasi karbondioksida secara adekuat.
SLKI: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam mengelola gangguan pertukaran gas pada pasien.
SIKI: Intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen jalan napas, ventilasi mekanis, dan pemantauan status oksigenasi.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Fungsi Ginjal
SDKI: Penurunan kemampuan ginjal dalam melakukan proses filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi.
SLKI: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam mengelola gangguan fungsi ginjal pada pasien.
SIKI: Intervensi keperawatan yang berfokus pada pemantauan status cairan dan elektrolit, manajemen terapi pengganti ginjal, serta upaya pencegahan komplikasi.
Sebagai perawat profesional, saya menggunakan pendekatan holistik dalam mengelola kondisi pasien ini, dengan mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan lainnya juga menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 6851 | 24 Nov 2024
Klinis : pasien penurunan kesadaran, GCS E1M1V1, ada memar pada bagian mata kiri, ada sekret, terpasang ETT, terpasang ventilator, akral hangat, tampak pucat, CRT<2 detik, TD 130/80 , Nadi 90x/mnt Creatinin : 2.4 Ureum : 171 Berikan 3 diagnosa keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat profesional akan memberikan 3 diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan 1:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau benda asing dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor Berhubungan:
- Adanya benda asing (sekret) pada jalan napas
- Penurunan kesadaran (GCS E1M1V1)
- Terpasang ETT dan ventilator
Gejala dan Tanda:
- Adanya sekret pada jalan napas
- Adanya sumbatan jalan napas
- Terpasang ETT dan ventilator
Diagnosa Keperawatan 2:
Perubahan Perfusi Jaringan Serebral
Definisi: Penurunan aliran darah ke otak yang dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
Faktor Berhubungan:
- Penurunan kesadaran (GCS E1M1V1)
- Adanya memar pada bagian mata kiri
- Tampak pucat
Gejala dan Tanda:
- Penurunan tingkat kesadaran (GCS E1M1V1)
- Adanya memar pada bagian mata kiri
- Tampak pucat
Diagnosa Keperawatan 3:
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Definisi: Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang sesuai dengan kebutuhan.
Faktor Berhubungan:
- Peningkatan BUN (Ureum: 171)
- Peningkatan Kreatinin (Creatinin: 2.4)
Gejala dan Tanda:
- Peningkatan BUN (Ureum: 171)
- Peningkatan Kreatinin (Creatinin: 2.4)
Saya sebagai perawat profesional telah memberikan 3 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut, saya siap membantu. -
Article No. 6852 | 24 Nov 2024
Klinis : Ureum 171 Kreatinin 2.4 Diagnosa keperawatan nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data laboratorium yang diberikan, yaitu ureum 171 mg/dL dan kreatinin 2.4 mg/dL, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Penjelasan: Nilai ureum dan kreatinin yang meningkat dapat mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang tercantum dalam SDKI. Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit dalam batas normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran keperawatan yang dapat dicapai untuk diagnosa ini antara lain Keseimbangan Cairan, Keseimbangan Elektrolit, dan Status Hidrasi yang membaik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain Manajemen Cairan, Manajemen Elektrolit, Pemantauan Tanda-tanda Vital, dan Edukasi Pasien.
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian yang komprehensif terhadap kondisi pasien, memantau tanda-tanda vital, mengatur asupan cairan dan elektrolit, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk memastikan pemulihan yang optimal. -
Article No. 6853 | 24 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, disertai demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, dengan hasil pemeriksaan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, maka diagnosis awal adalah tuberkulosis paru. Berikut kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan lesi radiologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Pemeriksaan radiografi paru, sinar-X dada
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan lesi radiologis) sesuai dengan diagnosis awal tuberkulosis paru yang ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan radiologi.
2. Kode ICD-9-CM 87.44 (Pemeriksaan radiografi paru, sinar-X dada) sesuai dengan tindakan pemeriksaan radiologi paru yang dilakukan untuk mendeteksi adanya lesi di paru.
Dalam praktik klinis, kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan secara terstruktur untuk mengkodekan diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan, sehingga dapat memudahkan pencatatan, pelaporan, dan penagihan biaya kesehatan. -
Article No. 6854 | 24 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan memfasilitasi bersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengoptimalkan bersihan jalan napas, mencegah komplikasi, dan mempertahankan fungsi respirasi yang adekuat.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan mencegah komplikasi terkait malnutrisi.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi dan mengatasi defisit nutrisi, serta mempertahankan status nutrisi yang optimal.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pemulihan dan peningkatan toleransi pasien terhadap aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien beradaptasi dengan keterbatasan aktivitas dan mencegah komplikasi terkait.
Dalam kasus ini, pasien pria usia 45 tahun dengan diagnosis awal tuberkulosis paru menunjukkan gejala batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Diagnosa keperawatan yang sesuai mencakup Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh, dan Intoleransi Aktivitas. Rencana asuhan keperawatan akan berfokus pada intervensi untuk mengatasi masalah pernapasan, nutrisi, dan aktivitas pasien.