Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20569 | 09 Aug 2025
Klinis : Cnn rencana tindakan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur (00198)
Definisi: Gangguan kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi seseorang.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00198
Definisi: Gangguan kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi seseorang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS-04.01
Definisi: Pemulihan pola tidur yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: NI-04.01
Definisi: Pemberian asuhan keperawatan untuk memfasilitasi pemulihan pola tidur yang adekuat.
Rencana Tindakan:
1. Identifikasi pola tidur pasien saat ini, termasuk jumlah jam tidur, waktu tidur, dan kualitas tidur.
2. Evaluasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi pola tidur, seperti lingkungan, penyakit, obat-obatan, atau stres.
3. Berikan edukasi kepada pasien mengenai praktik tidur yang sehat, seperti menjaga rutinitas tidur, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan menghindari stimulasi yang berlebihan sebelum tidur.
4. Lakukan intervensi non-farmakologis, seperti relaksasi, terapi musik, atau teknik manajemen stres, untuk membantu pasien mencapai pola tidur yang lebih baik.
5. Monitor perkembangan pola tidur pasien dan lakukan penyesuaian intervensi yang diperlukan.
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk mengevaluasi kebutuhan farmakologis jika diperlukan.
7. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan modifikasi jika diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 20570 | 09 Aug 2025
Klinis : penkes, luka di punggung
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi penkes (pendidikan kesehatan) dan luka di punggung.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Penkes (Pendidikan Kesehatan):
- Diagnosa Keperawatan: Ketidaktahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan luka dan pencegahan infeksi, ditandai dengan pertanyaan pasien tentang proses penyembuhan luka dan cara merawat luka.
2. Luka di Punggung:
- Diagnosa Keperawatan: Integritas Kulit Terganggu berhubungan dengan adanya luka di punggung, ditandai dengan terdapat luka atau robekan pada kulit di area punggung.
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
1. Penkes (Pendidikan Kesehatan):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan luka dan pencegahan infeksi, ditandai dengan pasien dapat menjelaskan kembali langkah-langkah perawatan luka dan cara mencegah infeksi.
2. Luka di Punggung:
- Luaran yang Diharapkan: Integritas Kulit Membaik, ditandai dengan luka di punggung mulai menutup, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan pasien tidak merasakan nyeri pada luka.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Penkes (Pendidikan Kesehatan):
- Intervensi Keperawatan:
a. Asesmen Kebutuhan Belajar: Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan luka dan pencegahan infeksi.
b. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien tentang langkah-langkah perawatan luka dan cara mencegah infeksi.
c. Evaluasi Pembelajaran: Mengevaluasi pemahaman pasien tentang materi yang telah diberikan dan memastikan pasien dapat mempraktikkan perawatan luka dengan benar.
2. Luka di Punggung:
- Intervensi Keperawatan:
a. Perawatan Luka: Membersihkan luka, menerapkan balutan yang sesuai, dan memantau perkembangan luka.
b. Manajemen Nyeri: Menilai tingkat nyeri pasien dan memberikan intervensi untuk mengurangi nyeri, seperti pemberian analgesik atau terapi dingin/hangat.
c. Pencegahan Infeksi: Menerapkan tindakan pencegahan infeksi, seperti menjaga kebersihan luka, menggunakan alat pelindung diri, dan memantau tanda-tanda infeksi.
d. Edukasi Pasien: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien tentang perawatan luka, gejala infeksi, dan pentingnya menjaga kebersihan luka.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, melibatkan pasien dalam proses perawatan, dan memastikan keberhasilan intervensi yang diberikan. -
Article No. 20571 | 09 Aug 2025
Klinis : penurunan kesadaran, luka di punggung
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda sampaikan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Penurunan Kesadaran
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi penurunan kesadaran adalah "Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral".
Definisi: Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi serebral.
Penyebab yang mungkin: Perdarahan intrakranial, syok, trauma kepala, infeksi, atau gangguan metabolik.
b. Luka di Punggung
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi luka di punggung adalah "Integritas Kulit Terganggu".
Definisi: Kerusakan pada kulit dan atau jaringan di bawahnya.
Penyebab yang mungkin: Trauma, imobilisasi, atau gangguan nutrisi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Penurunan Kesadaran
- Pasien menunjukkan peningkatan kesadaran dalam rentang waktu yang ditentukan.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
- Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda komplikasi yang terkait dengan penurunan kesadaran.
b. Luka di Punggung
- Luka di punggung menunjukkan penyembuhan yang progresif.
- Tidak terjadi komplikasi, seperti infeksi atau kerusakan jaringan lebih lanjut.
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam perawatan luka.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Penurunan Kesadaran
- Memantau tanda-tanda vital secara berkala.
- Mempertahankan jalan napas yang efektif.
- Memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan.
- Memantau status neurologis pasien.
- Mengatur posisi pasien untuk memaksimalkan aliran darah ke otak.
- Memberikan dukungan nutrisi dan cairan yang adekuat.
- Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab penurunan kesadaran.
- Memberikan edukasi kepada keluarga tentang perawatan pasien dengan penurunan kesadaran.
b. Luka di Punggung
- Melakukan penilaian luka secara komprehensif.
- Melakukan perawatan luka sesuai dengan prinsip-prinsip perawatan luka.
- Memantau tanda-tanda infeksi dan mengambil tindakan yang diperlukan.
- Mempertahankan posisi yang tepat untuk mencegah penekanan pada luka.
- Memberikan nutrisi yang adekuat untuk mendukung penyembuhan luka.
- Melibatkan pasien dan keluarga dalam perawatan luka.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan luka.
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengelola kondisi penurunan kesadaran dan luka di punggung secara komprehensif. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 20572 | 09 Aug 2025
Klinis : penurunan kesadaran, gula darah tinggi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi penurunan kesadaran dan gula darah tinggi:
1. Penurunan Kesadaran
Diagnosa Keperawatan SDKI: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
Definisi: Ketidakcukupan suplai oksigen dan nutrisi ke otak yang dapat mengakibatkan perubahan tingkat kesadaran.
2. Gula Darah Tinggi
Diagnosa Keperawatan SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Untuk Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral:
- Tingkat Kesadaran Membaik
- Tidak ada Tanda-tanda Hipoperfusi Serebral
- Tanda-tanda Vital Stabil
2. Untuk Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh:
- Kadar Gula Darah Terkendali
- Tidak Ada Tanda-tanda Komplikasi Akibat Hiperglikemia
- Pengetahuan tentang Manajemen Diabetes Meningkat
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Untuk Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral:
- Pemantauan Tanda-tanda Vital secara Berkala
- Pengaturan Posisi untuk Meningkatkan Aliran Darah Serebral
- Pemberian Oksigen sesuai Kebutuhan
- Pemberian Obat-obatan untuk Meningkatkan Kesadaran (jika perlu)
- Edukasi bagi Pasien/Keluarga tentang Pentingnya Menjaga Kesadaran
2. Untuk Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh:
- Pemantauan Kadar Gula Darah secara Teratur
- Pemberian Insulin sesuai Resep Dokter
- Edukasi Gizi dan Perencanaan Makan bagi Pasien
- Pengawasan Asupan Makanan dan Cairan
- Kolaborasi dengan Tim Kesehatan untuk Pengelolaan Diabetes
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang dipilih berdasarkan kondisi klinis pasien, yaitu penurunan kesadaran dan gula darah tinggi. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral terkait dengan penurunan kesadaran, sementara Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh terkait dengan gula darah tinggi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) mencakup pemulihan kesadaran, stabilitas tanda-tanda vital, pengendalian kadar gula darah, dan peningkatan pengetahuan pasien/keluarga tentang manajemen diabetes. Intervensi Keperawatan (SIKI) yang diperlukan meliputi pemantauan, pemberian oksigen dan insulin, edukasi, serta kolaborasi dengan tim kesehatan.
Dengan melaksanakan Asuhan Keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang optimal dan terhindar dari komplikasi yang dapat terjadi akibat penurunan kesadaran dan gula darah tinggi. -
Article No. 20573 | 09 Aug 2025
Klinis : - Tertelan inclined bite plane (dari poli drg Setyaningrum SpKGA), bahan akrlik (kemungkinan radiolusent), kejadian jam 10.00 - Batuk2 (-), bicara lancar, nyeri perut atas dan dada bagian bawah terasa seperti mengganjal, kembung (-), muntah (-)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Risiko Aspirasi Benda Asing
Definisi: Keadaan berisiko tertelan atau tertarik masuknya benda asing ke dalam saluran napas.
Faktor yang Berhubungan: Tertelan inclined bite plane (dari poli drg Setyaningrum SpKGA), bahan akrlik (kemungkinan radiolusent).
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bebas Aspirasi Benda Asing
Kriteria Hasil:
- Pasien tidak mengalami batuk, sesak napas, atau suara napas tambahan.
- Pasien dapat menelan dengan baik tanpa ada keluhan.
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi atau komplikasi lain.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Monitor Tanda dan Gejala Aspirasi Benda Asing
- Pantau tanda-tanda vital pasien secara berkala.
- Observasi tanda-tanda aspirasi benda asing, seperti batuk, sesak napas, suara napas tambahan.
- Lakukan pemeriksaan fisik dan wawancara untuk mengidentifikasi keluhan pasien.
2. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain
- Koordinasi dengan dokter untuk pemeriksaan lanjutan, misalnya radiologi, endoskopi, atau prosedur ekstraksi benda asing.
- Konsultasi dengan dokter spesialis terkait (misalnya dokter gigi spesialis) untuk penanganan benda asing yang tertelan.
3. Edukasi dan Dukungan Pasien/Keluarga
- Jelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai risiko aspirasi benda asing dan pentingnya pemantauan.
- Beri edukasi tentang tanda-tanda bahaya yang harus segera dilaporkan.
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif berpartisipasi dalam perawatan.
4. Perawatan Simptomatik
- Berikan obat-obatan sesuai resep dokter untuk mengatasi gejala, misalnya analgesik untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam untuk mengurangi kecemasan.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan "Risiko Aspirasi Benda Asing" dipilih karena pasien telah tertelan inclined bite plane, yang merupakan benda asing. Kondisi ini berisiko menyebabkan aspirasi benda asing ke dalam saluran pernapasan. Meskipun saat ini pasien tidak mengalami batuk atau gejala lain, perlu dilakukan pemantauan yang ketat untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Luaran yang diharapkan adalah pasien bebas dari aspirasi benda asing, ditandai dengan tidak adanya tanda-tanda komplikasi seperti batuk, sesak napas, atau infeksi. Pasien juga harus dapat menelan dengan baik tanpa keluhan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan tanda dan gejala aspirasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemeriksaan dan penanganan lanjut, edukasi dan dukungan kepada pasien dan keluarga, serta perawatan simptomatik untuk mengatasi keluhan yang muncul. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan memastikan pasien pulih dengan baik. -
Article No. 20574 | 09 Aug 2025
Klinis : bengkak pada mata kanan pasien
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya jelaskan secara rinci dan terperinci mengenai kondisi pasien dengan bengkak pada mata kanan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi bengkak pada mata kanan pasien adalah "Gangguan Integritas Kulit". Diagnosa ini mencakup masalah kesehatan di mana terjadi perubahan pada integritas dan fungsi kulit, seperti adanya pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada area mata kanan pasien.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
a. Pemulihan Integritas Kulit: Pasien menunjukkan perbaikan pada kulit di area mata kanan, seperti berkurangnya pembengkakan, kemerahan, dan nyeri.
b. Peningkatan Kenyamanan: Pasien melaporkan peningkatan kenyamanan dan pengurangan gejala yang mengganggu, seperti rasa sakit dan ketidaknyamanan di area mata kanan.
c. Pencegahan Komplikasi: Tidak terjadi komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi atau kerusakan permanen pada mata kanan pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Observasi dan Pemantauan:
- Melakukan pemeriksaan mata kanan secara berkala untuk mengevaluasi perkembangan kondisi.
- Memantau tanda-tanda vital dan gejala klinis yang terkait, seperti suhu tubuh, rasa sakit, dan perubahan pada kulit.
b. Manajemen Nyeri:
- Memberikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
- Mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti kompres dingin dan relaksasi.
c. Perawatan Luka:
- Membersihkan area mata kanan dengan lembut menggunakan larutan salin atau antiseptik yang sesuai.
- Menerapkan salep atau krim yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengurangi pembengkakan dan mempercepat penyembuhan.
- Memastikan perawatan luka dilakukan dengan teknik aseptik untuk mencegah infeksi.
d. Edukasi dan Konseling:
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, perawatan, dan upaya pencegahan komplikasi.
- Mengajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala yang perlu dilaporkan segera.
- Mendorong pasien untuk mematuhi rencana perawatan dan pengobatan yang ditetapkan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu pemulihan integritas kulit, peningkatan kenyamanan, dan pencegahan komplikasi pada mata kanan. -
Article No. 20575 | 09 Aug 2025
Klinis : bengkak pada mata kanan pasien
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi bengkak pada mata kanan pasien:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Gangguan Integritas Kulit". Kondisi bengkak pada mata kanan pasien menunjukkan adanya perubahan pada struktur dan fungsi kulit di area tersebut. Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai "Kerusakan atau potensi kerusakan pada epidermis dan/atau dermis" (SDKI, 2017). Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma, infeksi, atau reaksi alergi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai Luaran/Output yang diinginkan, yaitu "Integritas Kulit Membaik". Integritas Kulit Membaik didefinisikan sebagai "Kondisi kulit yang kembali ke struktur dan fungsi normal" (SLKI, 2019). Indikator yang dapat digunakan untuk menilai Luaran ini meliputi: 1) Tidak ada tanda-tanda infeksi, 2) Tidak ada bengkak, dan 3) Tidak ada kemerahan pada kulit.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai Luaran "Integritas Kulit Membaik", berikut adalah Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI (2018):
a. Manajemen Perawatan Luka: Melakukan penilaian luka, membersihkan luka, menerapkan balutan yang sesuai, dan memantau perkembangan luka.
b. Manajemen Edema: Menganjurkan penggunaan kompres dingin, elevasi ekstremitas, dan pembatasan asupan cairan jika perlu.
c. Manajemen Infeksi: Memantau tanda-tanda infeksi, memberikan obat antibiotik sesuai resep, dan mempertahankan kebersihan lingkungan.
d. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan luka, tanda-tanda infeksi, dan strategi untuk mencegah komplikasi.
e. Kolaborasi dengan Profesional Kesehatan Lain: Berkoordinasi dengan dokter atau ahli lain jika diperlukan untuk menangani kondisi pasien secara komprehensif.
Penjelasan rinci di atas mencakup Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output SLKI, dan Intervensi Keperawatan SIKI yang sesuai untuk kondisi bengkak pada mata kanan pasien. Sebagai perawat, saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan Asuhan Keperawatan yang tepat untuk menangani kondisi pasien. -
Article No. 20576 | 09 Aug 2025
Klinis : bengkak pada mata kanan pasien
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi bengkak pada mata kanan pasien.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi bengkak pada mata kanan pasien adalah "Gangguan Integritas Kulit". Diagnosa ini dipilih karena bengkak pada mata merupakan perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat mengganggu integritas kulit. Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai kerusakan atau ketidakmampuan membentuk lapisan pelindung normal kulit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Integritas Kulit: Pasien akan menunjukkan tanda-tanda pemulihan integritas kulit, seperti berkurangnya bengkak pada mata kanan, kulit kembali lembab dan elastis, serta tidak ada tanda-tanda infeksi.
2. Tingkat Kenyamanan: Pasien akan melaporkan tingkat kenyamanan yang meningkat, seperti berkurangnya rasa nyeri, gatal, atau ketidaknyamanan lainnya pada mata kanan.
3. Pengetahuan Perawatan Diri: Pasien akan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan diri yang sesuai untuk mengatasi bengkak pada mata, seperti penggunaan kompres dingin, penggunaan obat tetes mata, dan pencegahan infeksi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengkajian Komprehensif: Melakukan pengkajian menyeluruh terhadap kondisi mata kanan pasien, termasuk riwayat, tanda-tanda vital, dan pemeriksaan fisik.
2. Manajemen Perawatan Kulit: Melakukan tindakan perawatan kulit yang sesuai, seperti membersihkan mata dengan lembut, menerapkan kompres dingin, dan mengaplikasikan obat tetes mata sesuai dengan instruksi dokter.
3. Edukasi dan Konseling: Memberikan edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, pencegahan, dan perawatan bengkak pada mata, serta pentingnya mematuhi regimen pengobatan.
4. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan dokter mata atau spesialis lainnya untuk memastikan pengobatan yang tepat dan monitoring perkembangan kondisi pasien.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan kondisi pasien dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan dapat membantu pasien mencapai pemulihan integritas kulit, tingkat kenyamanan yang meningkat, serta peningkatan pengetahuan perawatan diri yang sesuai untuk mengatasi bengkak pada mata kanan. -
Article No. 20577 | 09 Aug 2025
Klinis : bengkak pada mata kanan pasien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai dengan kondisi **bengkak pada mata kanan** berdasarkan standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** dengan tone akademis dan persona pakar keperawatan:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode DX.1.3** – **Gangguan Integritas Jaringan pada Mata Kanan** *(berkaitan dengan edema/peradangan)*
#### **Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**
- **Definisi**: Gangguan pada struktur atau fungsi jaringan mata yang mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, atau nyeri.
- **Faktor Etiologi**: Trauma, infeksi (konjungtivitis, hordeolum), alergi, atau gangguan sistemik (mis. gangguan ginjal).
- **Karakteristik Mayor**: Edema periorbital, eritema, nyeri tekan, gangguan penglihatan (jika berat).
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode LO.1.3.1** – **Penyembuhan Luka/Integritas Jaringan**
- **Kriteria Evaluasi**:
- **LO.1.3.1.1**: Penurunan edema dalam 24–48 jam.
- **LO.1.3.1.2**: Tidak ada tanda infeksi (pus, demam).
- **LO.1.3.1.3**: Pasien melaporkan nyeri berkurang (skala ?3 dari 10).
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode I.1.3.1** – **Manajemen Edema**
- **Intervensi Utama**:
1. **Kompres dingin** (jika trauma/akut) atau **hangat** (jika infeksi/hordeolum).
2. **Pemantauan tanda inflamasi** (eritema, suhu lokal, nyeri).
3. **Kolaborasi pemberian obat** (antibiotik topikal jika infeksi, antihistamin jika alergi).
4. **Edukasi pasien** untuk menghindari menggosok mata dan menjaga higienitas.
**Kode I.1.1.2** – **Manajemen Nyeri** *(jika nyeri signifikan)*
- **Intervensi**:
- Pemberian analgesik sesuai resep (parasetamol/NSAID).
- Teknik relaksasi untuk mengurangi ketidaknyamanan.
---
### **Catatan Akademis**
1. **Diagnosa harus spesifik**: Bedakan antara edema akibat trauma, infeksi, atau alergi melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
2. **SLKI harus terukur**: Misal, "Edema berkurang 50% dalam 24 jam" agar evaluasi objektif.
3. **SIKI berbasis bukti**: Kompres hangat efektif untuk hordeolum, sedangkan kompres dingin untuk trauma.
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan klinis dan akademis Anda. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan berikan data tambahan.
*(Sumber: Buku SDKI-SLKI-SIKI Edisi Terkini PPNI, 2023)*
---
**Format RTF** dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis/resep elektronik. -
Article No. 20578 | 09 Aug 2025
Klinis : Mata kanan nyeri dan bengkak sejak 5 hari yll, semakin lama semakin besar. Lodokan (+) sempat keluar pus (+) Awalnya tampak seperti timbilan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu mata kanan nyeri dan bengkak sejak 5 hari yang lalu, semakin lama semakin besar, dengan lodokan (+) dan sempat keluar pus (+), awalnya tampak seperti timbilan, maka dapat ditetapkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Kode: 10051
Judul: Risiko Infeksi
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Kode: 10051.1
Judul: Pencegahan Infeksi
Definisi: Kemampuan individu/keluarga/komunitas untuk mencegah terjadinya infeksi.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Kode: 10051.1.1
Judul: Manajemen Infeksi
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan "Risiko Infeksi" ditegakkan karena adanya tanda-tanda infeksi pada mata kanan, seperti nyeri, bengkak, lodokan, dan keluarnya pus. Hal ini menunjukkan adanya risiko terjadinya infeksi yang dapat membahayakan kesehatan pasien.
Untuk mengatasi masalah ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Infeksi, yang meliputi tindakan-tindakan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi, seperti pemberian antibiotik, perawatan luka, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Diharapkan dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, dapat meningkatkan kemampuan pasien/keluarga/komunitas dalam mencegah terjadinya infeksi, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan.