Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18644 | 16 Jun 2025
Klinis : Ny. R, seorang perempuan berusia 42 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan utama cepat lelah dan merasa sangat lemah meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Ia juga menyampaikan bahwa belakangan ini berat badannya naik sekitar 6 kg dalam tiga bulan terakhir tanpa perubahan pola makan yang signifikan. Ny. R juga merasa sering kedinginan, bahkan saat cuaca tidak dingin, dan kulitnya menjadi kering serta kasar. Ia juga mengalami sembelit, suara menjadi serak, dan merasa kesulitan berkonsentrasi saat bekerja. Dari riwayat kesehatan, diketahui bahwa Ny. R telah mengalami gangguan menstruasi berupa menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya selama enam bulan terakhir. Ia tidak memiliki riwayat penyakit diabetes maupun hipertensi, namun mengaku pernah didiagnosis memiliki gondok sekitar lima tahun lalu tetapi tidak melakukan pengobatan lebih lanjut. Saat ini Ny. R bekerja sebagai pegawai administrasi di kantor kecamatan dan tinggal bersama suami serta dua orang anak. Pada pemeriksaan fisik, Ny. R tampak lemah, bicara lambat, dan gerakannya melambat. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 56 kali/menit (bradikardi), pernapasan 18 kali/menit, dan suhu tubuh 36,0°C. Teraba pembesaran ringan di daerah leher bagian depan (tiroid). Kulit tampak kering dan kasar, rambut rontok di bagian tepi alis dan kepala.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI**
*(Berdasarkan Kasus Ny. R dan Standar PPNI)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan Utama**
**Kode SDKI: D.0016**
**Gangguan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh**
**Subdomain:** Nutrisi (Domain 2)
**Penjelasan:**
Kenaikan berat badan Ny. R (6 kg dalam 3 bulan) tanpa perubahan pola makan mengindikasikan gangguan metabolisme, diduga terkait hipotiroidisme (gejala: lemas, intoleransi dingin, kulit kering, bradikardi, dan riwayat gondok). Hipotiroidisme menurunkan laju metabolisme basal, menyebabkan penumpukan cairan dan lemak.
**SLKI (Luaran):**
- **Kode SLKI: L.02021**
*Keseimbangan nutrisi terpenuhi*
- Kriteria:
- Berat badan stabil dalam rentang ideal.
- Asupan nutrisi sesuai kebutuhan metabolik.
**SIKI (Intervensi):**
- **Kode SIKI: I.02041**
*Manajemen Nutrisi*
- Monitor berat badan dan IMT.
- Edukasi diet rendah kalori dan tinggi serat.
- Kolaborasi dengan ahli gizi dan dokter untuk terapi hormon tiroid.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan Tambahan**
**Kode SDKI: D.0095**
**Intoleransi Aktivitas**
**Subdomain:** Aktivitas/Rest (Domain 4)
**Penjelasan:**
Kelemahan, cepat lelah, dan gerakan melambat akibat penurunan metabolisme seluler dari hipotiroidisme.
**SLKI:**
- **Kode SLKI: L.04004**
*Toleransi aktivitas membaik*
- Kriteria:
- Pasien mampu melakukan aktivitas harian tanpa kelelahan berlebihan.
**SIKI:**
- **Kode SIKI: I.04012**
*Manajemen Energi*
- Rencanakan aktivitas bertahap.
- Anjurkan istirahat cukup antara aktivitas.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan Tambahan**
**Kode SDKI: D.0028**
**Gangguan Integritas Kulit**
**Subdomain:** Pertukaran Gas (Domain 3)
**Penjelasan:**
Kulit kering dan kasar akibat penurunan produksi kelenjar keringat dan sebum pada hipotiroidisme.
**SLKI:**
- **Kode SLKI: L.03012**
*Integritas kulit tetap terjaga*
- Kriteria:
- Kulit lembap, tidak bersisik, atau pecah-pecah.
**SIKI:**
- **Kode SIKI: I.03007**
*Perawatan Kulit*
- Anjurkan pelembap non-parfum.
- Hindari mandi air panas terlalu lama.
---
### **4. Diagnosa Keperawatan Tambahan**
**Kode SDKI: D.0011**
**Konstipasi**
**Subdomain:** Eliminasi (Domain 3)
**Penjelasan:**
Sembelit terjadi karena penurunan motilitas usus akibat defisiensi hormon tiroid.
**SLKI:**
- **Kode SLKI: L.03003**
*Eliminasi feses efektif*
- Kriteria:
- Frekuensi BAB normal (1-2 hari sekali).
**SIKI:**
- **Kode SIKI: I.03021**
*Manajemen Konstipasi*
- Tingkatkan asupan serat dan cairan.
- Anjurkan aktivitas fisik ringan.
---
### **5. Diagnosa Keperawatan Tambahan**
**Kode SDKI: D.0005**
**Gangguan Pola Tidur**
**Subdomain:** Istirahat/Tidur (Domain 4)
**Penjelasan:**
Kelelahan kronis dan hipometabolisme dapat mengganggu siklus tidur-bangun.
**SLKI:**
- **Kode SLKI: L.04010**
*Kualitas tidur membaik*
- Kriteria:
- Pasien melaporkan tidur nyenyak ?6 jam/hari.
**SIKI:**
- **Kode SIKI: I.04008**
*Manajemen Tidur*
- Atur lingkungan tidur nyaman.
- Hindari kafein sebelum tidur.
---
### **Catatan Kolaboratif:**
- **Diagnosis Medis:** Hipotiroidisme (didukung gejala klinis dan riwayat gondok).
- **Rujukan:** Perlu pemeriksaan TSH, T3, T4, dan USG tiroid.
- **Terapi:** Levotiroksin (kolaborasi dengan dokter).
*(Format mengacu pada **Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 2-6, PPNI**)*
---
**Tone:** Akademis-Profesional
**Persona:** Pakar Keperawatan Klinis
**Format:** RTF (Rich Text Format) siap cetak/dokumentasi. -
Article No. 18645 | 16 Jun 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (kode SDKI: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Risiko Infeksi (kode SDKI: 00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (kode SDKI: 00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI berisi definisi, karakteristik, faktor berhubungan, dan faktor risiko dari diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. SLKI berisi indikator hasil yang menggambarkan keadaan klien setelah dilakukan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. SIKI berisi aktivitas-aktivitas keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Kode diagnosis keperawatan di atas mengacu pada SDKI yang ditetapkan oleh PPNI. Kode tersebut digunakan untuk memudahkan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan. -
Article No. 18646 | 16 Jun 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan haid tidak teratur dan sering keluar lendir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu haid tidak teratur dan sering keluar lendir, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosis Keperawatan:
Ketidakteraturan Siklus Menstruasi (00245)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00245
Definisi: Pola menstruasi yang tidak teratur, dengan interval atau durasi yang tidak konsisten dari satu siklus ke siklus berikutnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: L21002
Judul: Pemulihan Siklus Menstruasi
Definisi: Keadaan di mana individu dapat mencapai pola siklus menstruasi yang teratur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: I02502
Judul: Manajemen Ketidakteraturan Siklus Menstruasi
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu individu mencapai pola siklus menstruasi yang teratur.
2. Diagnosis Keperawatan:
Perubahan Pola Pengeluaran Cairan Vagina (00250)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00250
Definisi: Perubahan dalam jumlah, warna, konsistensi, atau frekuensi pengeluaran cairan vagina.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: L22001
Judul: Pemulihan Pola Pengeluaran Cairan Vagina
Definisi: Keadaan di mana individu dapat mencapai pola pengeluaran cairan vagina yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: I02506
Judul: Manajemen Perubahan Pola Pengeluaran Cairan Vagina
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu individu mencapai pola pengeluaran cairan vagina yang normal.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 18647 | 16 Jun 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan haid tidak teratur dan sering keluar lendir
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien, yaitu haid tidak teratur dan sering keluar lendir, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N92.6
- Deskripsi: Haid tidak teratur, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.26
- Deskripsi: Pemeriksaan vagina dan panggul, termasuk palpasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 N92.6 (Haid tidak teratur, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami siklus haid yang tidak teratur, termasuk perdarahan uterus abnormal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan hormonal, kondisi medis tertentu, atau faktor lainnya.
Terkait dengan prosedur atau tindakan medis, kode ICD-9-CM 89.26 (Pemeriksaan vagina dan panggul, termasuk palpasi) dapat digunakan untuk mengindikasikan pemeriksaan yang mungkin dilakukan oleh dokter untuk mengevaluasi kondisi pasien. Pemeriksaan ini dapat mencakup inspeksi visual, palpasi (pemeriksaan dengan sentuhan), dan evaluasi kondisi vagina dan panggul secara keseluruhan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dari keluhan haid tidak teratur dan keluarnya lendir yang dialami oleh pasien, serta untuk membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan rencana penatalaksanaan yang tepat. -
Article No. 18648 | 16 Jun 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan haid tidak teratur dan sering keluar lendir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan haid tidak teratur dan sering keluar lendir adalah "Perubahan Pola Menstruasi". Diagnosa ini mengacu pada ketidakseimbangan atau perubahan pola menstruasi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi fisiologis, psikologis, atau patologis.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Regulasi Menstruasi: Pasien dapat menunjukkan pola menstruasi yang teratur, dengan durasi dan jumlah perdarahan yang normal.
2. Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi: Pasien dapat mendemonstrasikan pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi pola menstruasi.
3. Manajemen Gejala: Pasien dapat mengelola gejala terkait perubahan pola menstruasi, seperti rasa nyeri, perdarahan berlebih, atau keluarnya lendir, dengan efektif.
4. Peningkatan Kualitas Hidup: Pasien dapat mencapai kualitas hidup yang optimal, dengan dampak minimal dari perubahan pola menstruasi terhadap aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengkajian Kesehatan Reproduksi:
- Mengkaji riwayat menstruasi, termasuk durasi, jumlah, dan pola perdarahan.
- Mengevaluasi gejala terkait, seperti rasa nyeri, keluarnya lendir, atau perubahan mood.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi pola menstruasi, seperti kondisi kesehatan, stres, atau penggunaan obat-obatan.
2. Edukasi dan Konseling:
- Memberikan edukasi tentang fisiologi menstruasi dan faktor-faktor yang dapat memengaruhinya.
- Mengajarkan teknik manajemen gejala, seperti penggunaan kompres hangat, pengaturan aktivitas, atau konsumsi obat-obatan analgesik.
- Mendiskusikan gaya hidup sehat yang dapat mendukung kesehatan reproduksi, seperti pola makan, olahraga, dan manajemen stres.
3. Kolaborasi Interprofesional:
- Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter atau ahli gizi, untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.
- Merujuk pasien ke layanan kesehatan lain, jika diperlukan, untuk pemeriksaan lebih lanjut atau penanganan yang spesifik.
4. Monitoring dan Evaluasi:
- Memantau perkembangan pola menstruasi dan gejala terkait secara berkala.
- Mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis selama proses pemulihan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu regulasi menstruasi yang optimal, peningkatan pengetahuan, manajemen gejala yang efektif, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. -
Article No. 18649 | 16 Jun 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan haid tidak teratur dan sering keluar lendir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan kode SDKI-SLKI-SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Menstruasi (00169)
Definisi: Pola menstruasi yang tidak sesuai dengan pola normal yang biasanya terjadi pada wanita.
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan haid tidak teratur dan sering keluar lendir. Hal ini dapat menunjukkan adanya ketidakefektifan pola menstruasi. Pola menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan hormonal, stres, penyakit tertentu, atau kondisi lainnya.
Kode SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): 00169
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan Pola Menstruasi (1925)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Menstruasi (6800)
- Terapi Hormonal (6840)
- Edukasi Kesehatan Reproduksi (7440)
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang tepat untuk pasien dengan keluhan haid tidak teratur dan sering keluar lendir adalah Ketidakefektifan Pola Menstruasi (00169), dengan penjelasan singkat dan kode SDKI-SLKI-SIKI yang telah disampaikan. Sebagai perawat, saya akan memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi ini. -
Article No. 18650 | 16 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : - Px mengeluhkan perasaan gelisah, tegang, dan tidak nyaman. - Px merasa khawatir & cemas tentang berbagai aspek kehidupannya. - Px mengalami kesulitan tidur karena pikiran yang terus berputar. Data Objektif : - Px terlihat gelisah, sulit berkonsentrasi, dan mudah terganggu. - Frekuensi napas meningkat : 24x/menit. - Nadi : 100x/menit - TD : 140/90 mmHg. - Suhu: 36,5°C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, dapat ditegakkan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Kecemasan (00146)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Penjelasan:
- Pasien mengeluhkan perasaan gelisah, tegang, dan tidak nyaman.
- Pasien merasa khawatir dan cemas tentang berbagai aspek kehidupannya.
- Pasien mengalami kesulitan tidur karena pikiran yang terus berputar.
- Pasien terlihat gelisah, sulit berkonsentrasi, dan mudah terganggu.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda fisiologis kecemasan, seperti peningkatan frekuensi napas, denyut nadi, dan tekanan darah.
Kode SDKI: 00146
Kode SLKI: Meningkatkan manajemen kecemasan (1402)
Kode SIKI: Menurunkan kecemasan (06030)
2. Gangguan pola tidur (00198)
Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan:
- Pasien mengalami kesulitan tidur karena pikiran yang terus berputar.
- Pasien terlihat gelisah, sulit berkonsentrasi, dan mudah terganggu, yang dapat mengganggu pola tidurnya.
Kode SDKI: 00198
Kode SLKI: Meningkatkan kualitas tidur (1850)
Kode SIKI: Meningkatkan kualitas tidur (06029)
Dalam proses asuhan keperawatan selanjutnya, perawat dapat mengembangkan rencana keperawatan yang berfokus pada pengurangan kecemasan dan peningkatan kualitas tidur pasien, dengan menggunakan intervensi-intervensi yang sesuai dari SLKI dan SIKI. -
Article No. 18651 | 16 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : - Px mengeluhkan perasaan gelisah, tegang, dan tidak nyaman. - Px merasa khawatir & cemas tentang berbagai aspek kehidupannya. - Px mengalami kesulitan tidur karena pikiran yang terus berputar. Data Objektif : - Px terlihat gelisah, sulit berkonsentrasi, dan mudah terganggu. - Frekuensi napas meningkat : 24x/menit. - Nadi : 100x/menit - TD : 140/90 mmHg. - Suhu: 36,5°C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, saya dapat menetapkan diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan (00146)
SDKI: Kecemasan adalah respons psikologis dan fisiologis individu terhadap stresor internal atau eksternal yang dirasakan atau diantisipasi, yang dapat mengganggu keseimbangan dan dapat menjadi ancaman terhadap integritas.
SLKI: Proses keperawatan dalam meningkatkan kemampuan individu untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengatasi rasa cemas.
SIKI: Intervensi keperawatan dalam membantu individu mengatasi rasa cemas yang dirasakan.
Penjelasan Singkat:
Dx Kep: Kecemasan (00146)
Kode SDKI: 00146
Definisi SDKI: Kecemasan adalah respons psikologis dan fisiologis individu terhadap stresor internal atau eksternal yang dirasakan atau diantisipasi, yang dapat mengganggu keseimbangan dan dapat menjadi ancaman terhadap integritas.
Kode SLKI: 1701
Definisi SLKI: Proses keperawatan dalam meningkatkan kemampuan individu untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengatasi rasa cemas.
Kode SIKI: 5820
Definisi SIKI: Intervensi keperawatan dalam membantu individu mengatasi rasa cemas yang dirasakan. -
Article No. 18652 | 16 Jun 2025
Klinis : Data laporan hasil survey yang dilakukan oleh penanggung jawab UKS dan puskesmas di SD X sebagai berikut: jumlah siswa 123 orang, di pinggir jalan banyak pedagang yang berjualan, makanan yang dijual kebersihannya tidak terjamin, dan siswa jarang sarapan pagi. Perilaku siswa terlihat tidak mencuci tangan sebelum makan. Hasil pemeriksaan fisik juga didapatkan kebersihan gigi dan mulut kurang serta kuku jari tangan kotor juga panjang. Selain itu, sebanyak 33 orang siswa menderita cacingan khususnya siswa kelas II dan III. Pada saat istirahat, siswa lebih banyak membeli jajanan ke pedagang kaki lima daripada di kantin.Siswa juga mengeluh sulit menyeberang jalan karena kendaraan yang lewat banyak. Tidak ada petugas yang menyeberangkan siswa.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya dapat menetapkan beberapa diagnosa keperawatan berdasarkan data yang diberikan dan mengacu pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
Kode SDKI: 00004
Definisi: Peningkatan risiko invasi dan multiplikasi organisme patogen.
Penjelasan: Berdasarkan data, banyak siswa yang menderita cacingan, makanan yang dijual di pinggir jalan memiliki kebersihan yang tidak terjamin, dan perilaku siswa yang jarang mencuci tangan sebelum makan dapat meningkatkan risiko infeksi.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Kebersihan Diri
Kode SDKI: 00108
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
Penjelasan: Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan kebersihan gigi dan mulut kurang serta kuku jari tangan kotor dan panjang, yang mengindikasikan gangguan kebersihan diri pada siswa.
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Perilaku Kesehatan
Kode SDKI: 00188
Definisi: Pola perilaku individu atau kelompok yang tidak konsisten dengan meningkatkan status kesehatan.
Penjelasan: Perilaku siswa yang jarang sarapan pagi, lebih sering membeli jajanan di pedagang kaki lima daripada di kantin, dan kurang mencuci tangan sebelum makan menunjukkan ketidakefektifan perilaku kesehatan.
4. Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera
Kode SDKI: 00035
Definisi: Peningkatan risiko cedera fisik akibat interaksi individu dengan lingkungan atau situasi.
Penjelasan: Siswa mengeluh sulit menyeberang jalan karena banyaknya kendaraan yang lewat dan tidak adanya petugas yang menyeberangkan, sehingga meningkatkan risiko cedera.
Kode dan definisi SLKI dan SIKI terkait dengan diagnosa keperawatan di atas:
SLKI:
- Kode SLKI 00090: Kebersihan Diri Adekuat
Definisi: Terpenuhinya kebersihan diri sesuai dengan kebutuhan individu.
SIKI:
- Kode SIKI 6101: Manajemen Higiene
Definisi: Tindakan memfasilitasi kebersihan individu untuk memelihara kesehatan.
- Kode SIKI 3303: Edukasi Kesehatan
Definisi: Pemberian informasi terstruktur untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait kesehatan.
- Kode SIKI 6107: Manajemen Lingkungan
Definisi: Tindakan untuk mengoptimalkan kondisi lingkungan untuk memelihara kesehatan. -
Article No. 18653 | 16 Jun 2025
Klinis : Data laporan hasil survey yang dilakukan oleh penanggung jawab UKS dan puskesmas di SD X sebagai berikut: jumlah siswa 123 orang, di pinggir jalan banyak pedagang yang berjualan, makanan yang dijual kebersihannya tidak terjamin, dan siswa jarang sarapan pagi. Perilaku siswa terlihat tidak mencuci tangan sebelum makan. Hasil pemeriksaan fisik juga didapatkan kebersihan gigi dan mulut kurang serta kuku jari tangan kotor juga panjang. Selain itu, sebanyak 33 orang siswa menderita cacingan khususnya siswa kelas II dan III. Pada saat istirahat, siswa lebih banyak membeli jajanan ke pedagang kaki lima daripada di kantin.Siswa juga mengeluh sulit menyeberang jalan karena kendaraan yang lewat banyak. Tidak ada petugas yang menyeberangkan siswa.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Higiene Buruk dan Sanitasi Lingkungan yang Tidak Memadai
- Ditandai dengan: Kebersihan gigi dan mulut yang kurang, kuku jari tangan kotor dan panjang, serta 33 orang siswa menderita cacingan.
2. Risiko Cidera Berhubungan dengan Kurangnya Pengawasan dan Keselamatan Saat Menyeberang Jalan
- Ditandai dengan: Siswa mengeluh sulit menyeberang jalan karena kendaraan yang lewat banyak dan tidak ada petugas yang menyeberangkan siswa.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Berhubungan dengan Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat
- Ditandai dengan: Siswa jarang sarapan pagi dan lebih banyak membeli jajanan ke pedagang kaki lima daripada di kantin, serta makanan yang dijual di sekitar sekolah kebersihannya tidak terjamin.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Untuk Risiko Infeksi Berhubungan dengan Higiene Buruk dan Sanitasi Lingkungan yang Tidak Memadai:
- Peningkatan Perilaku Kebersihan Diri
- Penurunan Risiko Infeksi
2. Untuk Risiko Cidera Berhubungan dengan Kurangnya Pengawasan dan Keselamatan Saat Menyeberang Jalan:
- Peningkatan Keselamatan Individu
- Penurunan Risiko Cidera
3. Untuk Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Berhubungan dengan Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat:
- Peningkatan Perilaku Makan yang Sehat
- Perbaikan Status Nutrisi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Untuk Risiko Infeksi Berhubungan dengan Higiene Buruk dan Sanitasi Lingkungan yang Tidak Memadai:
- Pendidikan Kesehatan tentang Kebersihan Diri dan Pentingnya Mencuci Tangan
- Peningkatan Kebersihan Lingkungan Sekolah
- Koordinasi dengan Puskesmas untuk Skrining dan Pengobatan Cacingan
2. Untuk Risiko Cidera Berhubungan dengan Kurangnya Pengawasan dan Keselamatan Saat Menyeberang Jalan:
- Koordinasi dengan Pihak Terkait (Sekolah, Dinas Perhubungan) untuk Pengaturan Lalu Lintas dan Penyediaan Petugas Penyeberangan
- Pendidikan Kesehatan tentang Keselamatan Menyeberang Jalan
3. Untuk Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Berhubungan dengan Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat:
- Pendidikan Kesehatan tentang Perilaku Makan yang Sehat
- Kerjasama dengan Kantin Sekolah untuk Menyediakan Makanan Sehat dan Higienis
- Pengawasan Terhadap Makanan yang Dijual di Sekitar Sekolah
Penjelasan rinci untuk setiap poin di atas:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Diagnosa 1 (Risiko Infeksi) menggambarkan adanya kemungkinan terjadinya infeksi pada siswa terkait dengan higiene personal dan sanitasi lingkungan yang buruk.
- Diagnosa 2 (Risiko Cidera) menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya cidera pada siswa saat menyeberang jalan akibat kurangnya pengawasan dan fasilitas keselamatan.
- Diagnosa 3 (Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi) mengindikasikan adanya risiko ketidakseimbangan nutrisi pada siswa karena kebiasaan makan yang tidak sehat.
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Luaran yang diharapkan untuk setiap diagnosa mencakup perbaikan perilaku, penurunan risiko, dan perbaikan status kesehatan siswa.
- Luaran tersebut akan menjadi indikator keberhasilan intervensi keperawatan yang dilakukan.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
- Intervensi keperawatan yang dirumuskan bertujuan untuk mengatasi akar masalah pada setiap diagnosa keperawatan.
- Intervensi tersebut meliputi edukasi, koordinasi dengan pihak terkait, dan upaya peningkatan kebersihan lingkungan serta penyediaan makanan sehat.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pihak sekolah, puskesmas, dan pemangku kepentingan lainnya untuk melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif guna mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kesehatan siswa secara keseluruhan.