Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5235 | 11 Nov 2024
Klinis : gigi impaksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gigi impaksi.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada gigi impaksi
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan semacam itu.
- Penyebabnya: Gangguan pada gigi impaksi, yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan rasa sakit.
- Indikator:
- Melaporkan nyeri terkendali
- Menggunakan teknik manajemen nyeri yang efektif
- Menunjukkan perilaku untuk mengurangi nyeri
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan rasa sakit yang dialami oleh pasien.
- Intervensi:
- Identifikasi sumber dan faktor penyebab nyeri
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik yang sesuai
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri
- Monitor efektivitas tindakan manajemen nyeri yang diberikan
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian yang komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab nyeri pada kondisi gigi impaksi, kemudian berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai. Selain itu, saya juga akan mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis kepada pasien agar dapat mengendalikan rasa sakit yang dialaminya. -
Article No. 5236 | 11 Nov 2024
Klinis : NYERI AKUT
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi NYERI AKUT.
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik Utama: Melaporkan pengalaman nyeri, menunjukkan perubahan ekspresi wajah, mengeluh nyeri, perilaku protektif, dan/atau gerakan tubuh yang menunjukkan nyeri.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang Diharapkan: Klien dapat melaporkan nyeri berkurang, dapat mengontrol nyeri, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa disertai nyeri.
- Kriteria Hasil: Intensitas nyeri berkurang, klien dapat mengenali faktor penyebab nyeri, klien dapat menggunakan teknik manajemen nyeri, dan klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Distraksi, Relaksasi, Pemberian Analgesik, dan Terapi Komplementer.
- Tujuan Intervensi: Menurunkan intensitas nyeri, meningkatkan kemampuan klien dalam mengenali dan mengelola nyeri, serta memfasilitasi klien untuk dapat beraktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman.
Sebagai seorang perawat, saya akan menggunakan pendekatan holistik dalam mengelola nyeri akut pada klien. Hal ini meliputi penilaian nyeri, penggunaan teknik manajemen nyeri yang tepat, pemberian analgesik sesuai indikasi, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memberikan intervensi yang komprehensif. Tujuan utamanya adalah untuk membantu klien mencapai kenyamanan, meningkatkan kemampuan dalam mengelola nyeri, dan memfasilitasi peningkatan kualitas hidup. -
Article No. 5237 | 11 Nov 2024
Klinis : odontektomi adalah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko perdarahan
Penjelasan:
Odontektomi adalah prosedur pembedahan untuk mencabut gigi bungsu (gigi geraham) yang sulit tumbuh atau bermasalah. Prosedur ini dapat menyebabkan risiko perdarahan sebagai diagnosis keperawatan yang utama.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), penjelasan terkait diagnosa tersebut adalah:
SDKI:
- Definisi: Kerentanan untuk kehilangan darah yang melebihi batas normal, yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor risiko: Prosedur pembedahan, penggunaan antikoagulan, gangguan pembekuan darah.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Tidak ada tanda-tanda perdarahan, nilai hematokrit dan hemoglobin dalam batas normal.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Memantau tanda-tanda vital, jumlah perdarahan, dan respons tubuh terhadap perdarahan; menjaga kebersihan luka; mengatur posisi pasien untuk meminimalkan perdarahan; memberikan obat-obatan sesuai indikasi; mengajarkan pasien dan keluarga tentang pencegahan perdarahan.
Sebagai perawat, saya akan memastikan pemantauan yang ketat terhadap kondisi pasien dan melakukan intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengelola risiko perdarahan setelah prosedur odontektomi. -
Article No. 5238 | 11 Nov 2024
Klinis : Di daerah Kenjeran, Kelurahan Gading Karya RW 7 terdapat banyak lansia. Mereka memiliki usia rata-rata lebih dari 65 tahun dengan rasio perbandingan laki-laki: perempuan adalah 3:1. Lingkungan yang ditempati oleh para penduduk di RW 7 ini merupakan kompleks padat rumah dengan saluran pembuangan air ditemukan tersumbat di beberapa lokasi sehingga menimbulkan banjir musiman pada saat musim hujan, selain itu kebersihan tempat tinggal pun kurang diperhatikan, mayoritas para lansia disini memiliki keadaan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pada siang hari lansia laki-laki di RW 7 ini menghabiskan waktu untuk sekedar bersosialisasi dengan penduduk lain maupun sesama lansia dengan disertai kebiasaan minum kopi dan merokok. Karena pola kebiasaan hidup yang tidak baik ini, para lansia ini sering menderita diare, resiko demam berdarah pada saat musim hujan, dan hipertensi, serta beberapa menderita diabetes. Akses kesehatan terdekat dari lingkungan ini adalah PUSKESMAS dan Unit Pelayanan Swasta yang lokasinya agak jauh selain itu karena lingkungan yang terlalu padat sehingga sepeda motor tidak dapat menjangkau ke beberapa sudut kelurahan sehingga jika para lansia sakit harus dibopong oleh penduduk lain untuk menuju ke PUSKESMAS terdekat, berbeda dengan RW 2 yang memiliki kader-kader posyandu untuk merawat lansia. Di RW 7 masih belum terdapat perawatan lansia.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang buruk
2. Risiko hipertensi berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat
3. Risiko defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan
Penjelasan Singkat:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang buruk
- SDKI: Risiko infeksi
- SLKI: Pencegahan infeksi
- SIKI: Manajemen lingkungan, Pencegahan kontaminasi
Penjelasan: Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, seperti saluran pembuangan air yang tersumbat dan kebersihan tempat tinggal yang kurang diperhatikan, meningkatkan risiko infeksi pada lansia, terutama pada saat musim hujan.
2. Risiko hipertensi berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat
- SDKI: Risiko hipertensi
- SLKI: Manajemen hipertensi
- SIKI: Edukasi kesehatan, Terapi gaya hidup
Penjelasan: Kebiasaan minum kopi dan merokok pada lansia di RW 7 merupakan gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mengelola faktor risiko dan meningkatkan kesadaran lansia akan pentingnya gaya hidup sehat.
3. Risiko defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan
- SDKI: Risiko defisit perawatan diri
- SLKI: Manajemen perawatan diri
- SIKI: Koordinasi pelayanan, Edukasi perawatan diri
Penjelasan: Keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan, seperti PUSKESMAS yang jauh dari lingkungan dan kesulitan transportasi, dapat menyebabkan risiko defisit perawatan diri pada lansia. Diperlukan intervensi keperawatan untuk meningkatkan koordinasi pelayanan kesehatan dan edukasi perawatan diri bagi lansia di RW 7. -
Article No. 5239 | 11 Nov 2024
Klinis : Di daerah Kenjeran, Kelurahan Gading Karya RW 7 terdapat banyak lansia. Mereka memiliki usia rata-rata lebih dari 65 tahun dengan rasio perbandingan laki-laki: perempuan adalah 3:1. Lingkungan yang ditempati oleh para penduduk di RW 7 ini merupakan kompleks padat rumah dengan saluran pembuangan air ditemukan tersumbat di beberapa lokasi sehingga menimbulkan banjir musiman pada saat musim hujan, selain itu kebersihan tempat tinggal pun kurang diperhatikan, mayoritas para lansia disini memiliki keadaan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pada siang hari lansia laki-laki di RW 7 ini menghabiskan waktu untuk sekedar bersosialisasi dengan penduduk lain maupun sesama lansia dengan disertai kebiasaan minum kopi dan merokok. Karena pola kebiasaan hidup yang tidak baik ini, para lansia ini sering menderita diare, resiko demam berdarah pada saat musim hujan, dan hipertensi, serta beberapa menderita diabetes. Akses kesehatan terdekat dari lingkungan ini adalah PUSKESMAS dan Unit Pelayanan Swasta yang lokasinya agak jauh selain itu karena lingkungan yang terlalu padat sehingga sepeda motor tidak dapat menjangkau ke beberapa sudut kelurahan sehingga jika para lansia sakit harus dibopong oleh penduduk lain untuk menuju ke PUSKESMAS terdekat, berbeda dengan RW 2 yang memiliki kader-kader posyandu untuk merawat lansia. Di RW 7 masih belum terdapat perawatan lansia. Diagnosis komunitasnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan deskripsi kondisi di Kelurahan Gading Karya RW 7, Kenjeran, dapat diidentifikasi beberapa diagnosis keperawatan komunitas berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Risiko kesehatan masyarakat (SLKI)
- Penjelasan: Lingkungan yang padat dengan saluran pembuangan air yang tersumbat, serta kebersihan tempat tinggal yang kurang diperhatikan, dapat menyebabkan risiko kesehatan bagi masyarakat, seperti munculnya penyakit diare, demam berdarah, dan hipertensi.
2. Ketidakefektifan akses terhadap layanan kesehatan (SLKI)
- Penjelasan: Jarak yang jauh dari fasilitas kesehatan (Puskesmas dan unit pelayanan swasta) serta kondisi lingkungan yang padat yang menyulitkan mobilitas, khususnya bagi lansia, dapat menjadi hambatan dalam mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan.
3. Kesiapan peningkatan kapasitas komunitas (SLKI)
- Penjelasan: Belum adanya perawatan lansia di RW 7 dan tidak adanya kader posyandu untuk merawat lansia, menunjukkan bahwa komunitas belum siap untuk meningkatkan kapasitas dalam memberikan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan oleh lansia.
4. Perilaku kesehatan tidak efektif (SLKI)
- Penjelasan: Pola kebiasaan hidup tidak sehat, seperti minum kopi dan merokok, yang dilakukan oleh sebagian besar lansia laki-laki di RW 7, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit kronis.
Diagnosis keperawatan komunitas ini dirumuskan dengan menggunakan tone akademis dan persona pakar/perawat, yang berfokus pada analisis kondisi kesehatan masyarakat di RW 7, Kelurahan Gading Karya, Kenjeran, serta identifikasi masalah dan kebutuhan yang perlu ditangani. -
Article No. 5240 | 11 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memelihara pembersihan sekret/cairan dari saluran pernapasan.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, sekresi berlebihan, kelemahan otot pernapasan.
- Gejala & Tanda: Batuk produktif, napas cuping hidung, kesulitan bernapas, suara napas abnormal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Indikator:
- Frekuensi napas dalam rentang normal.
- Suara napas bersih.
- Tidak ada sekret yang mengganggu.
- Tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
- Manajemen Jalan Napas
- Terapi Oksigen
- Manajemen Batuk
- Edukasi Manajemen Batuk
- Tujuan Intervensi:
- Mempertahankan patensi jalan napas.
- Memfasilitasi pembersihan sekresi.
- Mencegah komplikasi pernapasan.
- Meningkatkan kemampuan pasien dalam manajemen batuk.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat berpedoman pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 5241 | 11 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
Hipertermia adalah keadaan di mana suhu tubuh lebih tinggi dari normal (di atas 37,5°C) sebagai respons terhadap stimulus tertentu, seperti infeksi, dehidrasi, atau paparan lingkungan yang panas.
SDKI:
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Karakteristik: Suhu tubuh meningkat, kulit hangat/panas, menggigil.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh dalam rentang normal.
- Kriteria hasil: Suhu tubuh kembali normal, kulit teraba hangat tetapi tidak panas, tidak ada menggigil.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen demam, pemberian antipiretik, perawatan suhAktual, dan pemantauan tanda-tanda vital.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, penjelasan ini diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar-standar terkait untuk kondisi pasien dengan keluhan demam. -
Article No. 5242 | 11 Nov 2024
Klinis : gangguan pola tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan pola tidur. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan menyampaikan informasi ini dengan nada akademis dan persona yang pakar.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan pola tidur didefinisikan sebagai perubahan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan disfungsi sehari-hari. Karakteristik utamanya adalah kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak restoratif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan pola tidur adalah pasien dapat mencapai pola tidur yang adekuat, dengan indikator seperti pasien dapat tertidur dalam waktu 30 menit atau kurang, dapat tidur tanpa interupsi selama 7-9 jam per malam, dan merasa istirahat setelah bangun tidur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pola tidur mencakup edukasi tentang higiene tidur, manajemen stres, relaksasi, dan pemberian obat tidur jika diperlukan. Perawat juga dapat melakukan monitoring pola tidur pasien dan memberikan dukungan emosional.
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan pasien dengan gangguan pola tidur dapat memperoleh penanganan yang komprehensif dan sesuai dengan praktik keperawatan terbaik. -
Article No. 5243 | 11 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan benjolan di telapak kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
- Pasien datang dengan keluhan benjolan di telapak kaki, yang dapat menggambarkan adanya gangguan pada integritas kulit.
- Sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Gangguan Integritas Kulit adalah "Perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat mengganggu homeostasis".
2. Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
- Benjolan di telapak kaki dapat menyebabkan rasa nyeri akut pada pasien.
- Sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Nyeri Akut adalah "Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain)".
Selanjutnya, terkait dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), berikut penjelasan singkatnya:
SLKI:
1. Integritas Kulit Terpelihara
2. Nyeri Terkontrol
SIKI:
1. Perawatan Luka
- Tindakan keperawatan untuk memelihara dan memulihkan integritas kulit.
2. Manajemen Nyeri
- Tindakan keperawatan untuk mengendalikan rasa nyeri yang dialami pasien.
Secara umum, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang dipaparkan di atas merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menangani kondisi pasien dengan keluhan benjolan di telapak kaki. -
Article No. 5244 | 11 Nov 2024
Klinis : Risiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Risiko Infeksi" dengan nada akademis dan mewakili persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
Definisi:
Risiko Infeksi adalah rentan terhadap serangan patogen yang dapat menyebabkan kerusakan fisiologis.
Penyebab Risiko Infeksi:
1. Prosedur invasif (misalnya, kateter, intubasi)
2. Penurunan sistem pertahanan tubuh (misalnya, malnutrisi, penyakit kronis)
3. Pajanan terhadap patogen (misalnya, lingkungan yang tidak higienis)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Risiko Infeksi
2. Pemantauan Tanda dan Gejala Infeksi
3. Pencegahan Infeksi
4. Perawatan Luka
Hasil yang Diharapkan (SLKI):
1. Tidak ada tanda dan gejala infeksi
2. Tidak ada komplikasi akibat infeksi
3. Pasien/keluarga memahami cara pencegahan infeksi
Kriteria Hasil (SDKI):
1. Tanda dan gejala infeksi tidak muncul
2. Tidak ada komplikasi akibat infeksi
3. Pasien/keluarga dapat menjelaskan cara mencegah infeksi
Dengan pemahaman yang mendalam tentang SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi yang komprehensif untuk mencegah dan mengelola risiko infeksi pada pasien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas perawatan pasien.