Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7294 | 28 Nov 2024
Klinis : integritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi integritas kulit.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Risiko Kerusakan Integritas Kulit adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan keadaan ketika individu/klien berisiko mengalami kerusakan pada struktur dan fungsi kulit.
- Faktor risiko dapat mencakup imobilitas, inkontinensia, malnutrisi, dan lainnya.
- Tujuan utama asuhan keperawatan adalah mencegah terjadinya kerusakan integritas kulit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah klien dapat mempertahankan integritas kulit yang utuh.
- Indikator yang dapat diukur antara lain tidak terjadi kerusakan pada kulit, kondisi kulit tetap baik, dan tidak ada tanda-tanda inflamasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain perawatan kulit, manajemen nutrisi, mobilisasi, dan pencegahan inkontinensia.
- Tindakan keperawatan difokuskan pada upaya meminimalkan faktor risiko dan memelihara integritas kulit klien.
Sebagai seorang pakar perawat, saya harap penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai standar asuhan keperawatan untuk kondisi integritas kulit sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang mungkin masih kurang jelas. -
Article No. 7295 | 28 Nov 2024
Klinis : integritas kulit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi integritas kulit.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi integritas kulit adalah "Risiko Kerusakan Integritas Kulit". Diagnosa ini menggambarkan adanya potensi gangguan pada struktur dan fungsi kulit yang dapat menyebabkan kerusakan dan mengganggu proses penyembuhan. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain imobilitas, malnutrisi, gangguan sensori, dan perubahan sirkulasi.
Luaran/Output SLKI:
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, luaran yang diharapkan adalah "Integritas Kulit Terpelihara". Luaran ini menggambarkan kemampuan klien untuk mempertahankan kondisi kulit yang utuh, sehat, dan tidak terjadi kerusakan. Beberapa kriteria hasil yang dapat diukur meliputi tidak adanya luka, perubahan warna, maupun gangguan pada struktur kulit.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran "Integritas Kulit Terpelihara", beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Kulit: Melakukan perawatan kulit secara rutin, menjaga kebersihan, dan melakukan tindakan pencegahan kerusakan kulit seperti penggunaan pelembab, perawatan luka, dan perawatan area dengan risiko tinggi.
2. Manajemen Aktivitas: Melakukan mobilisasi dan perubahan posisi secara berkala untuk mencegah penekanan dan gesekan pada kulit.
3. Manajemen Nutrisi: Memastikan asupan nutrisi yang adekuat, khususnya protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pemeliharaan integritas kulit.
4. Manajemen Sensori: Mengkaji dan mengatasi gangguan sensori yang dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit, seperti hipoestesia atau mati rasa.
5. Manajemen Sirkulasi: Memantau dan mengoptimalkan sirkulasi darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada kulit.
Dengan pemahaman yang komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang efektif untuk mempertahankan integritas kulit klien. -
Article No. 7296 | 28 Nov 2024
Klinis : Pasien sadar, diaktakan sempat kaku seluruh tubuh dan tidak bisa diajak berkomunikasi pasien lemas dan berbicara kacau mual berkurang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Perubahan Persepsi (SDKI)
- Definisi: Gangguan dalam menerima dan menginterpretasikan rangsangan sensorik secara akurat.
- Penyebab: Kondisi penurunan kesadaran, perubahan fungsi otak, atau gangguan neurologis.
- Gejala: Pasien sempat kaku seluruh tubuh, tidak bisa diajak berkomunikasi, dan berbicara kacau.
2. Ketidakefektifan Pola Napas (SDKI)
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Penyebab: Kondisi neurologis, perubahan metabolisme, atau gangguan neuromuskular.
- Gejala: Pasien terlihat lemas, yang dapat memengaruhi pola napasnya.
3. Mual (SDKI)
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di epigastrium yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
- Penyebab: Kondisi medis, efek samping pengobatan, atau gangguan psikologis.
- Gejala: Pasien menyampaikan keluhan mual, meskipun berkurang.
Penjelasan Singkat Berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan panduan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan intervensi keperawatan yang tepat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengukur hasil atau luaran dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Sebagai perawat, saya akan menerapkan standar-standar ini untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien. -
Article No. 7297 | 28 Nov 2024
Klinis : klinis 1 : pasien mengatakan perut terasa begah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidaknyamanan Gastrointestinal
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidaknyamanan Gastrointestinal didefinisikan sebagai pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan fungsi saluran pencernaan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Ketidaknyamanan Gastrointestinal adalah: Pasien dapat melaporkan berkurangnya rasa begah pada perut, pasien dapat mempertahankan pola makan yang adekuat, dan pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidaknyamanan Gastrointestinal antara lain: Manajemen Gastrointestinal, Manajemen Nutrisi, Manajemen Rasa Nyaman, dan Edukasi Kesehatan.
Secara akademis, sebagai seorang perawat profesional, saya menyarankan untuk melakukan assessment yang komprehensif terlebih dahulu, seperti menggali riwayat kesehatan, memeriksa tanda-tanda vital, dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dapat ditentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dan intervensi yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. -
Article No. 7298 | 28 Nov 2024
Klinis : klinis 1 : pasien mengatakan perut terasa begah dan nyeri ulu hati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Nyeri Gastrointestinal
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri gastrointestinal adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan pada saluran pencernaan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol rasa nyeri
2. Perbaikan fungsi gastrointestinal
3. Penurunan kecemasan terkait nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri
2. Terapi modalitas nyeri
3. Peningkatan kenyamanan
4. Edukasi kesehatan
5. Monitoring fungsi gastrointestinal
Sebagai seorang perawat, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan yang sesuai untuk mengelola nyeri gastrointestinal pada pasien. -
Article No. 7299 | 28 Nov 2024
Klinis : bersihan jalan napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penyebab:
1. Sekret yang berlebihan
2. Obstruksi jalan napas
3. Kelemahan otot pernapasan
4. Kecemasan
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
1. Sputum berlebih
2. Bunyi napas tambahan (mengi, ronki, wheezing)
3. Perubahan pola napas
4. Sianosis
5. Ortopnea
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Jalan napas terbuka
2. Bebas dari sputum berlebih
3. Pola napas normal
4. Oksigenasi adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan respirasi
2. Manajemen jalan napas
3. Suction
4. Pemberian oksigen
5. Latihan batuk efektif
Dalam konteks akademis dan persona sebagai pakar keperawatan, diagnosis keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami kesulitan dalam membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga jalan napas tidak terbuka secara optimal. Intervensi keperawatan diarahkan pada pemantauan respirasi, manajemen jalan napas, suction, pemberian oksigen, dan latihan batuk efektif untuk memastikan jalan napas terbuka, bebas dari sputum berlebih, dan pola napas normal, sehingga dapat tercapai oksigenasi yang adekuat. -
Article No. 7300 | 28 Nov 2024
Klinis : gangguan integritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan integritas kulit, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
Definisi:
Gangguan Integritas Kulit adalah kerusakan pada epidermis, dermis, atau struktur kulit lainnya.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Integritas Kulit ditandai dengan adanya kerusakan pada struktur dan fungsi kulit, seperti luka, lecet, eritema, dan edema.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Integritas Kulit adalah pemulihan integritas kulit, bebas dari infeksi, dan penyembuhan luka yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Integritas Kulit meliputi perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan kulit yang tepat.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, perawat dapat membantu pasien dalam pemulihan integritas kulit, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 7301 | 28 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh mual muntah, diare disertai darah, perut terasa nyeri tidak tertahankan, serta kepala pusing
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan, disertai dengan penjelasan yang rinci dan terperinci.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Diare Akut
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, cair, dan berlebihan dalam jumlah yang tidak dapat dikendalikan.
Penyebab: Infeksi bakteri, virus, atau parasit, serta konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Gejala yang sesuai: pasien mengeluh diare disertai darah, perut terasa nyeri tidak tertahankan.
2. Mual dan Muntah
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang mendorong keinginan untuk mengeluarkan isi lambung melalui mulut.
Penyebab: Infeksi saluran pencernaan, obat-obatan, nyeri, kecemasan.
Gejala yang sesuai: pasien mengeluh mual muntah.
3. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Penyebab: Inflamasi, iritasi, spasme otot.
Gejala yang sesuai: pasien mengeluh perut terasa nyeri tidak tertahankan.
4. Gangguan Persepsi Sensori: Pusing
Definisi: Pengalaman subjektif rotasi, goyangan, atau ketidakseimbangan dalam kepala.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, gangguan vestibular.
Gejala yang sesuai: pasien mengeluh kepala pusing.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Diare Akut
- Frekuensi diare berkurang
- Tidak ada darah dalam feses
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada nyeri abdomen
2. Mual dan Muntah
- Frekuensi mual dan muntah berkurang
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
3. Nyeri Akut
- Nyeri terkontrol
- Tidak ada tanda-tanda komplikasi
4. Gangguan Persepsi Sensori: Pusing
- Tingkat pusing berkurang
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada tanda-tanda komplikasi
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Diare Akut
- Kaji tanda-tanda dehidrasi
- Pantau asupan dan output cairan
- Berikan terapi rehidrasi oral atau parenteral sesuai indikasi
- Bantu pasien dalam mempertahankan kebersihan perianal
- Berikan obat antidiare sesuai instruksi medis
2. Mual dan Muntah
- Kaji tanda-tanda dehidrasi dan malnutrisi
- Pantau asupan dan output cairan
- Berikan terapi rehidrasi oral atau parenteral sesuai indikasi
- Berikan antiemetik sesuai instruksi medis
- Anjurkan mengonsumsi makanan dan minuman ringan
3. Nyeri Akut
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi)
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi penyebab nyeri
4. Gangguan Persepsi Sensori: Pusing
- Kaji tanda-tanda dehidrasi
- Pantau asupan dan output cairan
- Berikan terapi rehidrasi oral atau parenteral sesuai indikasi
- Ajarkan teknik relaksasi dan ambulation untuk mengatasi pusing
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi penyebab pusing
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi pasien mencakup Diare Akut, Mual dan Muntah, Nyeri Akut, dan Gangguan Persepsi Sensori: Pusing. Masing-masing diagnosa memiliki definisi, penyebab, dan gejala yang sesuai dengan kondisi pasien yang dideskripsikan.
Luaran/output SLKI yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pengurangan frekuensi dan tanda-tanda yang berkaitan dengan masing-masing diagnosa, seperti pengurangan frekuensi diare dan tidak ada darah dalam feses, pengurangan frekuensi mual dan muntah tanpa tanda-tanda dehidrasi dan malnutrisi, kontrol nyeri yang baik, serta pengurangan tingkat pusing tanpa tanda-tanda dehidrasi dan komplikasi.
Intervensi keperawatan SIKI yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran mencakup kaji, pantau, berikan terapi rehidrasi, berikan obat sesuai instruksi medis, ajarkan teknik relaksasi dan distraksi, serta kolaborasi dengan tim medis. Intervensi ini ditujukan untuk mengatasi penyebab, mengelola gejala, dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Dengan penjelasan yang rinci, diharapkan Anda dapat memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien yang dideskripsikan. Silakan tanyakan jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 7302 | 28 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 19 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan demam hari ke 5, klien didiagnosa menderita DHF. Saat pengkajian didapatkan keluhan demam sudah mulai turun sejak tadi malam namun ada gusi berdarah. Hasil tanda-tanda vital : tekanan darah 110/60 mmHg, Nadi 75x/menit, suhu 37, 3'C, pernafasan 20 x/menit, bibir tampak kering dan pucat, klien tampak lemah, ptechie (+) pada area lengan dan kaki, kulit kering, klien hanya menghabiskan ¼ porsi makanannya, klien hanya minum sedikit (500 cc/ 24 jam), pengeluaran urin minimal (300 cc), mual dan muntah (+). Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan trombosit rendah (50.000 /uL), klien dilarang untuk turun dari tempat tidur dan pembatasan aktivitas, klien hanya boleh melakukan aktivitas di tempat tidur untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI terkait dengan kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan penurunan trombosit akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Perdarahan: Keadaan rentan mengalami kehilangan darah dari pembuluh darah yang dapat membahayakan kesehatan.
b. Faktor yang berhubungan: Penurunan faktorfaktor pembekuan darah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kontrol Perdarahan: Kemampuan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
b. Luaran yang diharapkan: Klien dapat mempertahankan status perdarahan dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Pemantauan Tanda-Tanda Perdarahan: Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan untuk mencegah komplikasi.
b. Pembatasan Aktivitas: Membatasi aktivitas fisik untuk mencegah terjadinya perdarahan.
c. Manajemen Cairan: Mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan DBD memiliki risiko perdarahan yang tinggi akibat penurunan trombosit. Pemantauan tanda-tanda perdarahan, pembatasan aktivitas, dan manajemen cairan yang adekuat merupakan intervensi keperawatan yang penting untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut dan mempertahankan status perdarahan dalam batas normal. -
Article No. 7303 | 28 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 19 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan demam hari ke 5, klien didiagnosa menderita DHF. Saat pengkajian didapatkan keluhan demam sudah mulai turun sejak tadi malam namun ada gusi berdarah. Hasil tanda-tanda vital : tekanan darah 110/60 mmHg, Nadi 75x/menit, suhu 37, 3'C, pernafasan 20 x/menit, bibir tampak kering dan pucat, klien tampak lemah, ptechie (+) pada area lengan dan kaki, kulit kering, klien hanya menghabiskan ¼ porsi makanannya, klien hanya minum sedikit (500 cc/ 24 jam), pengeluaran urin minimal (300 cc), mual dan muntah (+). Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan trombosit rendah (50.000 /uL), klien dilarang untuk turun dari tempat tidur dan pembatasan aktivitas, klien hanya boleh melakukan aktivitas di tempat tidur untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang telah diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan trombositopenia sekunder akibat demam berdarah dengue (DHF).
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah.
3. Ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan asupan cairan tidak adekuat dan pengeluaran urin minimal.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Perdarahan:
- Klien tidak mengalami perdarahan selama perawatan.
- Tanda-tanda vital stabil.
- Tidak ditemukan tanda-tanda perdarahan aktif.
2. Keseimbangan Nutrisi:
- Klien dapat menghabiskan porsi makanan yang diberikan.
- Status nutrisi membaik (BB stabil/meningkat).
- Tidak ditemukan tanda-tanda malnutrisi.
3. Keseimbangan Cairan:
- Intake dan output cairan seimbang.
- Tanda-tanda dehidrasi tidak ditemukan.
- Berat badan stabil.
4. Toleransi Aktivitas:
- Klien dapat melakukan aktivitas di tempat tidur tanpa mengalami kelelahan berlebih.
- Tidak ditemukan tanda-tanda perdarahan selama aktivitas.
- Klien dapat memenuhi kebutuhan aktivitas harian secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Perdarahan:
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala.
- Lakukan pemeriksaan trombosit secara rutin.
- Batasi aktivitas klien untuk mencegah perdarahan.
- Berikan edukasi tentang risiko perdarahan dan tindakan pencegahannya.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian produk darah jika perlu.
2. Keseimbangan Nutrisi:
- Lakukan pengkajian nutrisi dan status gizi secara komprehensif.
- Berikan makanan cair/lunak dan tinggi kalori sesuai toleransi klien.
- Pantau asupan makanan dan cairan klien.
- Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi selama sakit.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan nutrisi klien.
3. Keseimbangan Cairan:
- Pantau input dan output cairan secara cermat.
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan dan kondisi klien.
- Pantau tanda-tanda dehidrasi dan kelebihan cairan.
- Berikan edukasi tentang pentingnya hidrasi selama sakit.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengaturan pemberian cairan.
4. Toleransi Aktivitas:
- Batasi aktivitas klien dan anjurkan beristirahat di tempat tidur.
- Ajarkan klien teknik aktivitas di tempat tidur yang aman.
- Pantau tanda-tanda kelelahan atau perdarahan selama aktivitas.
- Berikan edukasi tentang pentingnya istirahat selama sakit.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program latihan yang aman.
Penjelasan ini diberikan dengan nada akademis, persona sebagai seorang pakar keperawatan, dan menggunakan bahasa yang terperinci untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang asuhan keperawatan yang diperlukan pada kondisi klien dengan demam berdarah dengue.