Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5317 | 12 Nov 2024
Klinis : Intervensi manajemen tekanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk intervensi manajemen tekanan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan
Penjelasan:
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan adalah diagnosa keperawatan yang mengacu pada ketidakmampuan pasien dalam mengelola stres atau tekanan yang dihadapi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah kesehatan, perubahan gaya hidup, atau masalah psikososial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami ketidakmampuan untuk mengelola tekanan atau stres yang dihadapi.
Karakteristik Utama: Ketidakstabilan tanda-tanda vital, perubahan pola tidur, perubahan mood, dan strategi koping yang tidak efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengelola tekanan atau stres dengan efektif.
Indikator: Pasien dapat mengidentifikasi sumber stres, menggunakan strategi koping yang efektif, dan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Manajemen Tekanan
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam mengelola tekanan atau stres yang dihadapi.
Aktivitas Keperawatan:
1. Identifikasi sumber stres atau tekanan yang dialami pasien.
2. Ajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, meditasi, atau terapi musik.
3. Dorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti psikolog atau konselor, jika diperlukan.
5. Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat mengelola tekanan atau stres yang dihadapi secara efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai hasil kesehatan yang optimal. -
Article No. 5318 | 12 Nov 2024
Klinis : Intervensi pemberian edukasi mengenai perawatan luka tembak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Terkait Luka Tembak
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Risiko Infeksi Terkait Luka Tembak" sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) karena pasien dengan luka tembak memiliki risiko tinggi terhadap infeksi. Luka tembak dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan, perdarahan, dan terbukanya akses masuknya mikroorganisme penyebab infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas Infeksi
2. Penyembuhan Luka Tembak
3. Pengetahuan Tentang Perawatan Luka Tembak
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka
2. Edukasi Kesehatan
3. Manajemen Risiko
Intervensi Keperawatan:
Pemberian edukasi mengenai perawatan luka tembak, dengan nada akademis dan persona pakar/perawat, dapat membantu pasien memahami pentingnya perawatan luka yang tepat untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Edukasi dapat mencakup informasi tentang:
- Pentingnya menjaga kebersihan luka
- Teknik perawatan luka yang benar
- Tanda-tanda infeksi dan komplikasi yang harus segera dilaporkan
- Pentingnya mengikuti instruksi tenaga kesehatan
Dengan edukasi yang komprehensif, pasien diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam perawatan luka tembaknya, sehingga dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. -
Article No. 5319 | 12 Nov 2024
Klinis : Intervensi perawatan luka tembak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Intervensi perawatan luka tembak:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), pasien dengan luka tembak memiliki risiko tinggi terjadinya infeksi. Luka tembak dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme patogen. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi dapat terjadi dan menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa pasien.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka Tembak
2. Respon Infeksi
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Perawatan Luka Tembak
2. Manajemen Infeksi
Penjelasan Singkat:
Perawatan luka tembak meliputi langkah-langkah seperti debridemen, irigasi, aplikasi dressing yang sesuai, dan pemantauan tanda-tanda infeksi. Manajemen infeksi bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi, termasuk pemberian terapi antibiotik sesuai indikasi, pemantauan tanda vital, dan edukasi pasien serta keluarga.
Sebagai perawat profesional, kita perlu menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memastikan perawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan luka tembak. Intervensi yang tepat dapat menurunkan risiko infeksi dan meningkatkan proses penyembuhan luka. -
Article No. 5320 | 12 Nov 2024
Klinis : implementasi Intervensi perawatan luka tembak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi implementasi intervensi perawatan luka tembak, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Infeksi berhubungan dengan Risiko Terpajan Patogen melalui Luka Tembak
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Resiko Infeksi adalah keadaan rentan yang dapat menyebabkan masuknya dan berkembangnya patogen di dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Bebas Infeksi, ditandai dengan tidak adanya tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, peningkatan suhu, nyeri, dan produksi eksudat pada luka.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah Perawatan Luka Tembak, yang meliputi:
1. Membersihkan luka dengan larutan garam fisiologis atau antiseptik yang sesuai.
2. Melakukan debridemen luka jika diperlukan untuk menghilangkan jaringan nekrotik.
3. Mengaplikasikan salep atau dressing yang sesuai untuk mencegah infeksi.
4. Memantau tanda-tanda infeksi dan melaporkan jika ditemukan.
5. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan luka dan pencegahan infeksi.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan pemantauan yang ketat, diharapkan pasien dapat terhindar dari komplikasi infeksi dan mencapai penyembuhan luka yang optimal. -
Article No. 5321 | 12 Nov 2024
Klinis : Adiansyah berusia 18 tahun. Adiansyah didiagnosis dengan cystic fibrosis sejak kecil. Adiansyah sering dirawat di rumah sakit karena cystic fibrosis. Adiansyah tampak sadar dan responsif. Detak jantung dan ritme Adiansyah teratur, yaitu 80-85 denyut per menit. Suara nafas Adiansyah terdengar normal dengan frekuensi pernapasan 18 kali per menit. Warna kulit Adiansyah tampak agak pucat. Tekanan darah Adiansyah terukur 80/60 mm Hg. Perut Adiansyah rata dan tidak ada nyeri tekan. Bising usus Adiansyah terdengar normal.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Adiansyah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (SDKI)
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi gas-gas darah.
- Penyebab: Cystic fibrosis yang menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan.
- Karakteristik: Pernapasan dengan suara ronki, frekuensi pernapasan tidak normal, dan perubahan warna kulit.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (SDKI)
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- Penyebab: Cystic fibrosis yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular.
- Karakteristik: Tekanan darah rendah, nadi lemah, dan kulit pucat.
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari.
- Penyebab: Cystic fibrosis yang menyebabkan penurunan kapasitas fisik.
- Karakteristik: Kelelahan, dispnea, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pertukaran Gas: Pernapasan teratur, tidak ada tanda-tanda distress pernapasan.
- Perfusi Jaringan: Tekanan darah dalam rentang normal, nadi teratur, dan warna kulit normal.
- Toleransi Aktivitas: Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan atau dispnea.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Perfusi
- Manajemen Energi
Dengan penanganan yang tepat, diharapkan Adiansyah dapat mencapai luaran keperawatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 5322 | 12 Nov 2024
Klinis : Adiansyah adalah seorang mahasiswa berumur 18 tahun. Ibunya mengunjunginya di asrama kampus dan sangat terkejut melihat kondisinya ; dia tampak lemah dan telah kehilangan berat badan sejak terakhir kali dia melihatnya. Adiansyah didiagnosis dengan cystic fibrosis sejak kecil dan sering dirawat di rumah sakit . Dia seringkali melaporkan kelelahan dan baru -b aru ini kehilangan 6 kg setelah dia pindah untuk tinggal di a srama k ampus . K esadaran Adiansyah saat ini baik, hanya saja tampak sangat lemah. Detak jantung dan ritmenya teratur pada 80 - 85 denyut per menit. Suara nafas baik -b a ik saja dengan frekuensi pernafasan 18 kali per menit. Warna kulit nya agak pucat. Tekanan darah adalah 80/60 mm Hg. Dia melaporkan tidak ada rasa sakit dan menyatakan dia tidak punya banyak nafsu makan selama beberapa minggu terakhir. Perutnya rata dan tid ak ada nyeri. Bising usus terdengar normal. Adiansyah memiliki kebiasaan makan dengan diet tinggi kalori -t inggi lemak, tapi karena nafsu makannya yang turun, ia seringkali hanya mengganti makanannya dengan milkshake coklat. Selain nafsu makan yang turun, A diansyah mengaku telalu lelah untuk sekedar mengunyah makanan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, dan intervensi keperawatan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Adiansyah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan penurunan berat badan, lemah, nafsu makan menurun, dan perubahan laboratorium terkait status nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status nutrisi membaik
2. Berat badan meningkat
3. Nafsu makan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pantau status nutrisi dan cairan
2. Bantu pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai dengan diet tinggi kalori-tinggi protein
3. Beri dukungan psikologis untuk meningkatkan nafsu makan
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk evaluasi dan pengaturan diet yang sesuai
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (misalnya dokter) untuk penanganan penyakit dasar (cystic fibrosis)
Penjelasan Singkat:
Adiansyah, seorang mahasiswa berusia 18 tahun dengan riwayat cystic fibrosis, mengalami penurunan berat badan, lemah, dan nafsu makan yang menurun sejak tinggal di asrama kampus. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau status nutrisi dan cairan, membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi yang sesuai, memberikan dukungan psikologis, berkolaborasi dengan ahli gizi, dan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan penyakit dasar. -
Article No. 5323 | 12 Nov 2024
Klinis : nausea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nausea.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi SDKI:
Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Faktor Terkait SDKI:
- Emetogenik (obat-obatan, kemoterapi)
- Gangguan gastrointestinal
- Stres psikologis
- Perubahan hormonal
- Perubahan sensorial
Gejala/Tanda SDKI:
- Sensasi tidak nyaman di perut
- Keinginan untuk muntah
- Produksi saliva yang berlebihan
- Perubahan warna kulit (pucat)
Tujuan SLKI:
- Klien melaporkan penurunan rasa mual
- Klien dapat mengenali dan mengatasi faktor pencetus mual
Intervensi SIKI:
1. Manajemen Mual
- Kaji penyebab, waktu, durasi, dan faktor pencetus mual
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk penanganan medis
- Berikan antiemetik jika diperlukan
- Anjurkan klien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang disukai
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi mual
2. Edukasi Terkait Mual
- Jelaskan penyebab, gejala, dan penanganan mual
- Ajarkan teknik manajemen mual
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, tujuan, dan intervensi SDKI-SLKI-SIKI yang telah dijelaskan di atas, diharapkan dapat membantu mengatasi kondisi mual (nausea) pada klien secara komprehensif. -
Article No. 5324 | 12 Nov 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan sakit perut bawah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit perut bawah, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kondisi medis yang mendasari (dalam hal ini sakit perut bawah)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Nyeri akut berhubungan dengan kondisi medis yang mendasari, seperti infeksi, obstruksi, atau proses peradangan di saluran pencernaan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan mampu beradaptasi dengan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan edukasi penanganan nyeri.
Dengan pendekatan akademis dan sebagai pakar/perawat, penjelasan ini diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit perut bawah. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika masih ada yang kurang jelas. -
Article No. 5325 | 12 Nov 2024
Klinis : Pasien marah-marah, memukul orang lain.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang marah-marah dan memukul orang lain.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
Risiko Perilaku Kekerasan adalah kondisi di mana pasien memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat melukai diri sendiri, orang lain, atau lingkungan secara fisik, verbal, atau psikologis. Dalam kasus ini, pasien menunjukkan perilaku marah-marah dan memukul orang lain, yang merupakan manifestasi dari risiko perilaku kekerasan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Untuk kasus ini, SDKI yang relevan adalah "Risiko Perilaku Kekerasan" yang mencakup definisi, karakteristik utama, faktor yang berhubungan, dan batasan karakteristik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Untuk kasus ini, SLKI yang relevan adalah "Perilaku Kekerasan Terkendali" yang mencakup kriteria hasil, indikator hasil, dan skala pengukuran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Untuk kasus ini, SIKI yang relevan adalah "Manajemen Perilaku Kekerasan" yang mencakup definisi, tujuan, aktivitas, dan kriteria hasil.
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif, memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, dan memantau perkembangan pasien dalam mengelola perilaku kekerasan yang ditunjukkannya. -
Article No. 5326 | 12 Nov 2024
Klinis : KASUS Nona Ayunda adalah seorang polisi wanita berusia 26 tahun dengan paraplegia akibat cedera tulang belakang thorakal 8 (T8). Dia dipindahkan ke RSUI kemarin. Cedera tulang belakang lengkap disebabkan oleh luka tembak dengan kecepatan rendah di punggungnya di T8 saat dia mendatangi lokasi perampokan 8 hari yang lalu. Peluru menembus tulang belakang tanpa cedera pada organ visceral. Buang air besar terakhir kemarin pukul 19.00, dan luka tembak tampak sembuh. Status neurologis nya stabil. Dia terjaga dan berorientasi baik. Respon motorik ekstremitas atas bilateral adalah +4, namun tidak ada gerakan atau sensasi yang dirasakan pada ekstremitas bawah. Saat melakukan pemeriksaan abdomen, vesica urinaria teraba penuh.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Eliminasi Urine (00016)
- Definisi: Perubahan frekuensi, ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih, dan/atau ketidakmampuan mengendalikan berkemih.
- Karakteristik utama: Kandung kemih penuh atau distended, ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih.
2. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja, yang menyebabkan hambatan pada mobilitas independent dalam lingkungan.
- Karakteristik utama: Keterbatasan rentang gerak, ketidakmampuan untuk berpindah mandiri.
3. Risiko Kerusakan Integritas Kulit (00047)
- Definisi: Berisiko mengalami kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- Faktor risiko: Imobilitas, perubahan sensasi, perubahan pada sirkulasi.
Penjelasan Singkat Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. SDKI
- Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah kumpulan pernyataan diagnosis keperawatan yang disepakati oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai panduan dalam praktik keperawatan.
- SDKI memberikan definisi, karakteristik utama, dan faktor terkait untuk setiap diagnosis keperawatan.
2. SLKI
- Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah kumpulan pernyataan luaran (outcome) keperawatan yang disepakati oleh PPNI sebagai panduan dalam praktik keperawatan.
- SLKI memberikan definisi, kriteria hasil, dan faktor yang mempengaruhi untuk setiap luaran keperawatan.
3. SIKI
- Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah kumpulan pernyataan intervensi keperawatan yang disepakati oleh PPNI sebagai panduan dalam praktik keperawatan.
- SIKI memberikan definisi, aktivitas, dan rasional untuk setiap intervensi keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.