Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5307 | 12 Nov 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri.
Diagnosa Keperawatan: Nyeri
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
Penjelasan Singkat:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Nyeri merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang umum ditemukan pada pasien.
- Tanda dan gejala nyeri yang dapat diidentifikasi mencakup perubahan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah, perubahan perilaku, dan pernyataan subjektif dari pasien.
- Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri antara lain usia, jenis kelamin, budaya, pengalaman masa lalu, ansietas, dan depresi.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan nyeri adalah berkurangnya nyeri, peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri, dan peningkatan kualitas hidup pasien.
- Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan intervensi keperawatan meliputi intensitas nyeri, durasi nyeri, dan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri antara lain pemberian analgesik, teknik distraksi, relaksasi, terapi panas/dingin, dan edukasi manajemen nyeri.
- Perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi nyeri dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat.
- Evaluasi secara berkelanjutan terhadap efektivitas intervensi keperawatan juga perlu dilakukan untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan.
Dalam praktik keperawatan, perawat harus berpedoman pada standar-standar tersebut untuk memastikan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan nyeri. -
Article No. 5308 | 12 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata bernanah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan mata bernanah, maka berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Infeksi mata akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Infeksi mata akut didefinisikan sebagai gangguan pada struktur dan fungsi mata yang disebabkan oleh invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen, yang ditandai dengan adanya gejala seperti mata bernanah, nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan infeksi mata akut antara lain:
- Tidak terjadi komplikasi infeksi lebih lanjut
- Tidak terjadi kerusakan struktur mata
- Tidak terjadi gangguan penglihatan
- Nyeri dan inflamasi berkurang
- Nanah pada mata berkurang
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani infeksi mata akut meliputi:
- Memantau tanda-tanda vital
- Memberikan kompres hangat/dingin pada mata
- Memberikan obat tetes mata sesuai resep
- Mengajarkan pasien cara membersihkan mata
- Menjaga kebersihan mata dan area sekitarnya
- Mengobservasi perkembangan kondisi mata
Dengan pendekatan berbasis standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk menangani pasien dengan infeksi mata akut. -
Article No. 5309 | 12 Nov 2024
Klinis : resiko penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang pakar keperawatan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi risiko penurunan curah jantung.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Penurunan Curah Jantung
Definisi:
Risiko terjadinya penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tekanan darah stabil
2. Frekuensi jantung dalam batas normal
3. Perfusi jaringan adekuat
4. Aktivitas jantung efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen aktivitas
3. Manajemen cairan
4. Peningkatan perfusi jaringan
5. Terapi oksigen
Penjelasan Singkat:
Risiko penurunan curah jantung merupakan situasi di mana pasien memiliki potensi mengalami penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan fungsi jantung, dehidrasi, atau aktivitas fisik yang berlebihan. Perawat berperan penting dalam memantau tanda-tanda vital, mengelola aktivitas dan cairan, serta meningkatkan perfusi jaringan untuk mencegah terjadinya penurunan curah jantung. Intervensi keperawatan yang tepat dapat membantu menjaga stabilitas hemodinamik pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 5310 | 12 Nov 2024
Klinis : Ny. Puan adalah seorang perempuan berusia 80 tahun yang berbadan gemuk dan menderita ulkus stasis vena di maleolus medial kanannya saat masih tinggal di rumah. Dia dirawat di Unit Lansia Akut 3 hari yang lalu. Ny. Puan memiliki riwayat Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), insufisiensi vena kronis, dan Deep Vein Thrombosis (DVT). Putrinya mengaku khawatir dengan gangguan mobilisasi, pola makan yang tidak sehat, dan ketidakmampuan Ibunya untuk merawat dirinya sendiri secara memadai di rumah. Ny. Puan saat ini dalam kondisi sadar dan berorientasi normal, tapi kadang-kadang lupa dengan peristiwa yang baru-baru terjadi. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Dia membutuhkan bantuan untuk perubahan posisi di tempat tidur dan bantuan untuk turun dari tempat tidur ke kursi atau ambulasi. Gaya berjalannya tidak stabil, dan dia mudah lelah. Skor Skala Bradennya adalah 16, dan kulitnya utuh kecuali untuk ulkus stasis vena pada maleolus medial kanan. Dia memiliki hiperpigmentasi coklat pada kedua kaki bagian bawah dengan edema +2. Ulkus stasis vena ditutupi dengan pembalut hidrokoloid, yang akan diganti. Sebagai persiapan untuk mengganti balutannya, dia diberi obat untuk penghilang rasa sakit setengah jam yang lalu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Ny. Puan:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan Mobilitas Fisik
b. Risiko Malnutrisi
c. Defisit Perawatan Diri
2. Penjelasan singkat:
a. Gangguan Mobilitas Fisik:
- SDKI: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah pada tubuh atau sebagian tubuh secara mandiri.
- SLKI: Mobilisasi.
- SIKI: Manajemen Mobilitas.
Ny. Puan membutuhkan bantuan untuk perubahan posisi di tempat tidur dan turun dari tempat tidur ke kursi atau ambulasi. Gaya berjalannya tidak stabil, dan dia mudah lelah, menunjukkan adanya gangguan mobilitas fisik.
b. Risiko Malnutrisi:
- SDKI: Keadaan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh dan fungsi tubuh.
- SLKI: Asupan Nutrisi.
- SIKI: Manajemen Nutrisi.
Putri Ny. Puan mengaku khawatir dengan pola makan yang tidak sehat, menunjukkan adanya risiko malnutrisi.
c. Defisit Perawatan Diri:
- SDKI: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI: Perawatan Diri.
- SIKI: Manajemen Perawatan Diri.
Ny. Puan membutuhkan bantuan untuk melakukan perawatan diri, dan putrinya mengaku khawatir dengan ketidakmampuan Ny. Puan untuk merawat dirinya sendiri secara memadai di rumah, menunjukkan adanya defisit perawatan diri. -
Article No. 5311 | 12 Nov 2024
Klinis : seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD mengeluh nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke bahu setelah bermain tenis. Hasil pemeriksaan fisik TD: 130/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/mnt dan frekuensi nafas 27x/mnt, pasien tampak sesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan iskemia miokard, seperti yang ditunjukkan oleh keluhan nyeri dada menjalar ke bahu.
Penjelasan Singkat:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Pada kasus ini, pasien mengalami nyeri dada yang menjalar ke bahu, yang dapat disebabkan oleh iskemia miokard atau kekurangan pasokan darah ke otot jantung.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang dirasakan seperti kerusakan jaringan
- Karakteristik Utama: Keluhan nyeri, ekspresi wajah menunjukkan nyeri, perilaku protektif
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien mampu mengontrol nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, terapi musikoterapi, dan intervensi lainnya yang sesuai untuk mengatasi nyeri akut.
Persona: Saya adalah seorang perawat yang berpengalaman dan memahami standar keperawatan Indonesia dengan baik. Saya akan memberikan penjelasan yang akademis dan komprehensif untuk membantu Anda memahami diagnosis keperawatan dan penanganannya. -
Article No. 5312 | 12 Nov 2024
Klinis : Ny. Puan adalah seorang perempuan berusia 80 tahun yang berbadan gemuk dan menderita ulkus stasis vena di maleolus medial kanannya saat masih tinggal di rumah. Dia dirawat di Unit Lansia Akut 3 hari yang lalu. Ny. Puan memiliki riwayat Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), insufisiensi vena kronis, dan Deep Vein Thrombosis (DVT). Putrinya mengaku khawatir dengan gangguan mobilisasi, pola makan yang tidak sehat, dan ketidakmampuan Ibunya untuk merawat dirinya sendiri secara memadai di rumah. Ny. Puan saat ini dalam kondisi sadar dan berorientasi normal, tapi kadang-kadang lupa dengan peristiwa yang baru-baru terjadi. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Dia membutuhkan bantuan untuk perubahan posisi di tempat tidur dan bantuan untuk turun dari tempat tidur ke kursi atau ambulasi. Gaya berjalannya tidak stabil, dan dia mudah lelah. Skor Skala Bradennya adalah 16, dan kulitnya utuh kecuali untuk ulkus stasis vena pada maleolus medial kanan. Dia memiliki hiperpigmentasi coklat pada kedua kaki bagian bawah dengan edema +2. Ulkus stasis vena ditutupi dengan pembalut hidrokoloid, yang akan diganti. Sebagai persiapan untuk mengganti balutannya, dia diberi obat untuk penghilang rasa sakit setengah jam yang lalu.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi Ny. Puan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I83.0
- Deskripsi: Varises vena ekstremitas bawah dengan ulkus
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.57
- Deskripsi: Penggantian balutan luka atau perawatan ulkus pada ekstremitas bawah
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I83.0 (Varises vena ekstremitas bawah dengan ulkus) sesuai dengan kondisi Ny. Puan yang menderita ulkus stasis vena pada maleolus medial kanan kakinya.
2. Kode ICD-9-CM 93.57 (Penggantian balutan luka atau perawatan ulkus pada ekstremitas bawah) sesuai dengan tindakan perawatan ulkus stasis vena yang dilakukan pada Ny. Puan, di mana balut hidrokoloid akan diganti.
Selain itu, beberapa catatan tambahan terkait kondisi Ny. Puan:
- Ny. Puan memiliki riwayat PPOK, insufisiensi vena kronis, dan DVT, yang dapat dikodifikasi dengan kode ICD-10 masing-masing.
- Masalah terkait mobilitas, pola makan, dan ketidakmampuan merawat diri sendiri dapat dikaji lebih lanjut dan didokumentasikan dalam catatan medis.
- Kondisi kognitif Ny. Puan, seperti kadang-kadang lupa dengan peristiwa yang baru-baru terjadi, juga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan perawatan. -
Article No. 5313 | 12 Nov 2024
Klinis : klien marah-marah, bicara tidak nyambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi klien yang marah-marah, bicara tidak nyambung dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko untuk melukai diri sendiri atau orang lain secara fisik, verbal, atau psikologis.
- Tanda dan Gejala: Marah-marah, bicara tidak nyambung, nada suara tinggi.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Risiko Perilaku Kekerasan adalah diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Perilaku, kelas Risiko.
- Karakteristik utama: Individu berisiko untuk melukai diri sendiri atau orang lain secara fisik, verbal, atau psikologis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan untuk Risiko Perilaku Kekerasan adalah:
- Perilaku Maladaptif Terkontrol
- Agresi Terkontrol
- Stabilitas Psikologis
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi yang dapat dilakukan untuk Risiko Perilaku Kekerasan antara lain:
- Manajemen Marah
- Manajemen Agresi
- Terapi Perilaku Kognitif
Sebagai perawat, pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti manajemen marah, manajemen agresi, dan terapi perilaku kognitif, untuk membantu klien mengendalikan perilaku kekerasan dan mencapai stabilitas psikologis. -
Article No. 5314 | 12 Nov 2024
Klinis : Nona Ayunda adalah seorang polisi wanita berusia 26 tahun dengan paraplegia akibat cedera tulang belakang thorakal 8 (T8). Dia dipindahkan ke RSUI kemarin. Cedera tulang belakang lengkap disebabkan oleh luka tembak dengan kecepatan rendah di punggungnya di T8 saat dia mendatangi lokasi perampokan 8 hari yang lalu. Peluru menembus tulang belakang tanpa cedera pada organ visceral. Buang air besar terakhir kemarin pukul 19.00, dan luka tembak tampak sembuh. Status neurologis nya stabil. Dia terjaga dan berorientasi baik. Respon motorik ekstremitas atas bilateral adalah +4, namun tidak ada gerakan atau sensasi yang dirasakan pada ekstremitas bawah. Saat melakukan pemeriksaan abdomen, vesica urinaria teraba penuh.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Nona Ayunda.
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Imobilisasi
2. Gangguan Eliminasi Urin Berhubungan dengan Penurunan Kontrol Vesika Urinaria
3. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kerusakan Saraf
4. Risiko Gangguan Integritas Jaringan Berhubungan dengan Cedera Tulang Belakang
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Resiko Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Imobilisasi
- SDKI: Risiko terjadinya perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat menyebabkan luka.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengatasi risiko gangguan integritas kulit, seperti pengaturan posisi, perawatan kulit, dan penggunaan alat bantu.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti perawatan kulit, manajemen tekanan, dan pemberian edukasi.
2. Gangguan Eliminasi Urin Berhubungan dengan Penurunan Kontrol Vesika Urinaria
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi eliminasi urin, seperti kateterisasi, manajemen intake-output, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti kateterisasi, monitor intake-output, dan pelatihan kontrol kandung kemih.
3. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kerusakan Saraf
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi mobilitas, seperti latihan gerak, posisioning, dan penggunaan alat bantu.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti latihan rentang gerak, terapi posisi, dan latihan aktivitas sehari-hari.
4. Risiko Gangguan Integritas Jaringan Berhubungan dengan Cedera Tulang Belakang
- SDKI: Risiko terjadinya kerusakan pada struktur dan fungsi kulit dan jaringan pendukung.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan menangani risiko gangguan integritas jaringan, seperti perawatan luka, manajemen nyeri, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti perawatan luka, manajemen nyeri, dan terapi komplementer.
Secara keseluruhan, diagnosa dan intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul pada pasien Nona Ayunda dengan kondisi paraplegia akibat cedera tulang belakang. Pendekatan komprehensif berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu memberikan asuhan keperawatan yang optimal. -
Article No. 5315 | 12 Nov 2024
Klinis : Data subjektif : Mengalami kelelahan yang meningkat Tinja yang bercampur darah pasca operasi. Tn. Novel adalah seorang pria kulit putih berusia 43 tahun Klien telah menjalani reseksi perineum abdomen dengan kolostomi sigmoid permanen 3 hari yang lalu. Klien merasa sedikit nyeri dalam skala 1/10,setelah injeksi Tramadol 50mg yang diberikan satu jam yang lalu. Data Objektif : Klien memiliki tanda vital stabil dengan saturasi 94%-97% pada udara ruangan. Klien mengalami tanda tanda yang mengarah kepada diagnosis adenokarsinoma rektal. Pada kantong kolostomi yang terpasang pada abdomen kiri klien. Stoma berwarna merah dan lembab dengan keluaran feses berwarna coklat. Klien mengalami penurunan berat badan. Klien memiliki kondisi sadar penuh dan mampu melakukan ambulasi secara mandiri. Ada balutan bersih yang menutupi sayatan di daerah perineum.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai untuk kondisi Tn. Novel:
Diagnosis Keperawatan:
1. Kelelahan
2. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
1. Kelelahan
- Definisi: Kondisi di mana individu mengalami penurunan kapasitas atau toleransi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- SDKI: Kelelahan
- SLKI: Manajemen Energi
- SIKI: Manajemen Energi
2. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh organisme patogen.
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Manajemen Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Kelelahan
- Gejala yang ditunjukkan oleh Tn. Novel adalah kelelahan yang meningkat setelah menjalani operasi reseksi perineum abdomen dengan kolostomi sigmoid permanen.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menilai tingkat kelelahan, memantau tanda-tanda vital, mengatur aktivitas dan istirahat, serta memberikan edukasi tentang manajemen energi.
2. Risiko Infeksi
- Tn. Novel memiliki risiko infeksi yang tinggi setelah menjalani operasi, dengan adanya tanda-tanda infeksi pada stoma dan sayatan perineum.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda infeksi, merawat luka dan stoma, menjaga kebersihan, serta memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi.
Catatan: Standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang digunakan adalah yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 5316 | 12 Nov 2024
Klinis : Post Operasi Ds : - Klien mengatakan bahwa dirinya baru selesai operasi Do : - Terdapat luka post operasi pada kaki kanan dengan panjang luka sekitar 9 cm
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam menentukan Diagnosa Keperawatan untuk kondisi pasien Post Operasi dengan data subjektif dan data objektif yang Anda berikan, saya akan mengacu pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi:
Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Karakteristik Definisi:
- Adanya luka post operasi pada kaki kanan dengan panjang sekitar 9 cm.
Faktor yang Berhubungan:
- Prosedur pembedahan
Tujuan (SLKI):
- Integritas kulit membaik
Intervensi (SIKI):
- Perawatan luka
- Manajemen nyeri
- Manajemen aktivitas
- Monitoring tanda-tanda vital
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Integritas Kulit Terganggu" tepat diterapkan pada pasien post operasi dengan adanya luka post operasi pada kaki kanan sepanjang 9 cm. Hal ini menunjukkan kerusakan pada epidermis dan/atau dermis yang disebabkan oleh prosedur pembedahan. Tujuan dari asuhan keperawatan adalah agar integritas kulit dapat membaik, yang dapat dicapai melalui intervensi perawatan luka, manajemen nyeri, manajemen aktivitas, dan monitoring tanda-tanda vital.