Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5534 | 13 Nov 2024
Klinis : rendah natrium kalium dan klorida , td 89/70, crt lebih 3 detikterdapat edema pada ektermitas atas dan bawah hasil ekg sinus tacicardia pasien gcsnya stupor E4m2VT, terpasang ngt, pasien masuk noerpinefirn dan kcl , rotegn thorax hasil efusi pleura kiri riwayat ca mamae meta brain,vetevra dan paru, urine ouput1570 ml/24 jam dari data tersbut diagnosa keperawatan menurut sdki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dengan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Ketidakseimbangan Elektrolit
Definisi: Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan dalam konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan asupan nutrisi, penyakit kronis, obat-obatan, kehilangan cairan, dan status fisiologis.
Gejala dan Tanda: Perubahan pada tanda vital, perubahan konsentrasi elektrolit dalam darah, edema, dan perubahan status mental.
2. Diagnosa Keperawatan SLKI:
a. Manajemen Cairan
Definisi: Intervensi untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan output cairan, dan elektrolit.
3. Diagnosa Keperawatan SIKI:
a. Pemantauan Cairan
Definisi: Pengumpulan dan analisis data tentang status cairan dan elektrolit.
Tujuan: Mengidentifikasi perubahan dalam status cairan dan elektrolit.
Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, dan pemantauan hasil laboratorium.
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami penurunan konsentrasi natrium, kalium, dan klorida (hiponatremia, hipokalemia, dan hipokloremia), serta tanda-tanda lain seperti tekanan darah rendah, edema, dan perubahan status mental. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Elektrolit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Cairan, yang meliputi pemantauan tanda-tanda vital, asupan dan output cairan, serta elektrolit. -
Article No. 5535 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh nyeri pada perutnya, terdapat cairan diperutnya, diagnosis medis asites, hepatitis c dan anemia, pasien berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, pendengaran kurang baik. dulu pasien suka minum alkohol dan merokok
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Faktor yang Berhubungan: Penyakit hati (hepatitis C), cairan dalam abdomen (asites).
2. Gangguan Komunikasi: Verbal Terbatas
Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk menerima, mengolah, mengirim, dan/atau menggunakan sistem simbol untuk berkomunikasi.
Faktor yang Berhubungan: Gangguan pendengaran.
3. Risiko Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang Berhubungan: Penyakit hati (hepatitis C), anemia.
4. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi aktivitas fisik akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Faktor yang Berhubungan: Penyakit hati (hepatitis C), anemia.
5. Risiko Trauma: Luka
Definisi: Berisiko mengalami kerusakan struktur atau fungsi jaringan yang disebabkan oleh faktor eksternal.
Faktor yang Berhubungan: Riwayat konsumsi alkohol.
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menggambarkan hasil atau kondisi pasien setelah menerima asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk memandu perawat dalam menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Penggunaan SDKI-SLKI-SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, sistematis, dan berkualitas, serta mendukung proses dokumentasi dan komunikasi antar tenaga kesehatan. -
Article No. 5536 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh nyeri pada perutnya, terdapat cairan diperutnya, diagnosis medis asites, hepatitis c dan anemia, pasien berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, pendengaran kurang baik. dulu pasien suka minum alkohol dan merokok, nafsu makan baik,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Asites, hepatitis C.
- Gejala: Pasien mengeluh nyeri pada perut.
2. Gangguan Mobilitas Fisik
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas tulang, otot, atau sendi.
- Penyebab: Asites, anemia.
- Gejala: Adanya cairan di perut yang dapat mengganggu mobilitas pasien.
3. Gangguan Komunikasi Verbal
- Definisi: Keterbatasan dalam pengiriman atau penerimaan pesan verbal.
- Penyebab: Gangguan pendengaran.
- Gejala: Pasien berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- SDKI menyediakan definisi, penyebab, gejala, dan karakteristik diagnosa keperawatan yang diakui secara nasional.
- Standar ini membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI menyediakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Standar ini membantu perawat dalam merencanakan, mengevaluasi, dan mendokumentasikan luaran yang dicapai dari asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI menyediakan standar intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Standar ini membantu perawat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mendokumentasikan intervensi keperawatan yang tepat.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI yang standar memastikan kesinambungan dan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 5537 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh nyeri pada perutnya, terdapat cairan diperutnya, diagnosis medis asites, hepatitis c dan anemia, pasien berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, pendengaran kurang baik. dulu pasien suka minum alkohol dan merokok, nafsu makan baik, bisa berdiri dan berjalan ke kamar mandi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat pagi! Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit (asites, hepatitis C) yang ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada perut.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas berhubungan dengan penurunan kemampuan komunikasi verbal (menggunakan bahasa isyarat) dan pendengaran kurang baik.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan adanya cairan di perut (asites) dan riwayat minum alkohol.
SDKI:
1. Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas: Ketidakmampuan untuk membuang sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan nafas yang terbuka.
3. Risiko Infeksi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
SLKI:
1. Nyeri Akut: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, kemampuan pasien dalam menggunakan manajemen nyeri, dan pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pengurangan nyeri.
2. Bersihan Jalan Nafas: Pasien mempertahankan jalan nafas yang terbuka, bebas dari sekret, dan mampu batuk efektif.
3. Tidak Terjadi Infeksi: Tidak ada tanda dan gejala infeksi.
SIKI:
1. Nyeri Akut: Manajemen Nyeri, Pemberian Analgesik, Terapi Komplementer.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas: Manajemen Jalan Nafas, Fisioterapi Dada, Edukasi Batuk Efektif.
3. Risiko Infeksi: Manajemen Lingkungan, Perawatan Luka, Pemberian Antibiotik.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar praktik keperawatan yang berlaku di Indonesia. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Terima kasih. -
Article No. 5538 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh nyeri pada perutnya, terdapat cairan diperutnya, diagnosis medis asites, hepatitis c dan anemia, pasien berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, pendengaran kurang baik. dulu pasien suka minum alkohol dan merokok, nafsu makan baik, bisa berdiri dan berjalan ke kamar mandi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R18
- Deskripsi: Asites
- Kode: B18.2
- Deskripsi: Hepatitis C kronis
- Kode: D64.9
- Deskripsi: Anemia, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.19
- Deskripsi: Komunikasi menggunakan bahasa isyarat
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10:
- Kode R18 mewakili diagnosis asites, yang merupakan kondisi akumulasi cairan di rongga peritoneal.
- Kode B18.2 mewakili diagnosis hepatitis C kronis, yang merupakan infeksi virus hepatitis C yang menjadi kronis.
- Kode D64.9 mewakili diagnosis anemia, tidak spesifik, yang menggambarkan penurunan kadar hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh.
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode 93.19 mewakili komunikasi menggunakan bahasa isyarat, yang merupakan metode komunikasi alternatif untuk pasien dengan gangguan pendengaran.
Dari informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis spesifik yang perlu dikodekan menggunakan ICD-9-CM. Namun, riwayat minum alkohol dan merokok serta nafsu makan yang baik dapat menjadi informasi tambahan yang relevan dalam rekam medis pasien. -
Article No. 5539 | 13 Nov 2024
Klinis : nutrisikurang dari kebutuhan tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Diagnosa Keperawatan:
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan ketika asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti penurunan nafsu makan, masalah menelan, malabsorpsi, atau peningkatan kebutuhan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada kondisi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah peningkatan berat badan, adekuasi asupan nutrisi, pemulihan fungsi pencernaan, dan peningkatan energi/stamina.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: pemantauan status nutrisi, pemberian makanan/suplemen, edukasi gizi, terapi nutrisi enteral atau parenteral, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi.
Secara akademis, dengan tone pakar dan persona perawat, pendekatan yang dapat dilakukan adalah komprehensif dan holistik, mempertimbangkan faktor-faktor biopsikososial yang memengaruhi kondisi nutrisi pasien. Perawat berperan penting dalam mengidentifikasi kebutuhan nutrisi, merencanakan, dan mengevaluasi intervensi yang tepat untuk memulihkan status nutrisi pasien. -
Article No. 5540 | 13 Nov 2024
Klinis : A. KEADAAN SAKIT Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit Alasan: Klien dalam keadaan sadar penuh Keluhan utama: Nyeri diseluruh lapang perut dan sulit BAB • Riwayat Penyakit Sekarang : Klien datang ke Igd tanggal 7/11/2024 dengan membawa pengantar dari dokter praktek dengan keluhan sejak satu minggu yang lalu perut membesar, tidak BAB, badan lemas, mual dan muntah setiap habis makan dan minum. Terpasang NGT dekompresi, infus RL, D5, Panamin (2:1:1) 20 tetes permenit, cateter, warna cairan drainase kuning muda, urine berwarna kuning, BAB lendir 1x jumlah sedikit,warna hijau tua, aktivitas miring kiri/ kanan mandiri, duduk, mandi , berpakaian dengan bantuan keluarga, nyeri pada perut hilang timbul dengan skala nyeri 4 (sedang). Klien mengatakan cemas dengan rencana tindakan operasi, sejak masuk rs pasien dipuasakan, wajah tampak pucat, tampak tegang, kulit tampak kurang bersih, mukosa mulut tampak kurang bersih TTV: TD: 120/70 mmHg, HR: 89 x/m, RR; 18 x/m, S: 36℃, SpO2: 98 %
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penyakit gastroenterologi (obstruksi usus)
2. Gangguan eliminasi berhubungan dengan obstruksi usus
3. Ansietas berhubungan dengan rencana tindakan operasi
4. Ketidakefektifan pola makan berhubungan dengan mual dan muntah
B. PENJELASAN SINGKAT:
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penyakit gastroenterologi (obstruksi usus):
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Pengendalian Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
2. Gangguan eliminasi berhubungan dengan obstruksi usus:
- SDKI: Gangguan Eliminasi Usus
- SLKI: Pemulihan Eliminasi Usus
- SIKI: Manajemen Konstipasi
3. Ansietas berhubungan dengan rencana tindakan operasi:
- SDKI: Ansietas
- SLKI: Penurunan Ansietas
- SIKI: Manajemen Ansietas
4. Ketidakefektifan pola makan berhubungan dengan mual dan muntah:
- SDKI: Ketidakefektifan Pola Makan
- SLKI: Peningkatan Nutrisi
- SIKI: Manajemen Mual dan Muntah
Diagnosa keperawatan tersebut didasarkan pada keluhan utama pasien, riwayat penyakit saat ini, dan data-data lain yang ditemukan. Masing-masing diagnosa keperawatan memiliki intervensi dan hasil yang diharapkan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 5541 | 13 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola napas berhubungan dengan proses penyakit tuberkulosis paru, ditandai dengan sesak napas.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan, ditandai dengan batuk berdahak.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan proses penyakit tuberkulosis paru.
4. Defisit nutrisi berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan pola napas: Ketidakmampuan mempertahankan pola napas yang efektif untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
3. Risiko infeksi: Meningkatnya risiko terserang oleh organisme patogen.
4. Defisit nutrisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas: Kemampuan untuk mempertahankan pola napas yang efektif.
2. Bersihan jalan napas: Kemampuan untuk memelihara membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
3. Kontrol infeksi: Kemampuan untuk mencegah atau meminimalkan penyebaran infeksi.
4. Status nutrisi: Kemampuan untuk mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen jalan napas: Intervensi untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan bernapas.
2. Manajemen bersihan jalan napas: Intervensi untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dari saluran napas.
3. Manajemen infeksi: Intervensi untuk mencegah atau mengendalikan infeksi.
4. Manajemen nutrisi: Intervensi untuk memfasilitasi asupan nutrisi yang adekuat.
Secara akademis, diagnosa keperawatan dan penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI yang saya berikan didasarkan pada kondisi pasien pria berusia 45 tahun dengan gejala batuk berdahak, demam, sesak napas, dan penurunan nafsu makan, serta diagnosis awal tuberkulosis paru. -
Article No. 5542 | 13 Nov 2024
Klinis : A. KEADAAN SAKIT Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit Alasan: Klien dalam keadaan sadar penuh Keluhan utama: Nyeri diseluruh lapang perut dan tidak BAB • Riwayat Penyakit Sekarang : Klien datang ke Igd tanggal 7/11/2024 dengan membawa pengantar dari dokter praktek dengan keluhan sejak satu minggu yang lalu perut membesar, tidak BAB, badan lemas, mual dan muntah setiap habis makan dan minum. Terpasang NGT dekompresi, infus RL, D5, Panamin (2:1:1) 20 tetes permenit, cateter, warna cairan drainase kuning muda, urine berwarna kuning, BAB lendir 1x jumlah sedikit,warna hijau tua, aktivitas miring kiri/ kanan mandiri, duduk, mandi , berpakaian dengan bantuan keluarga, nyeri pada perut hilang timbul dengan skala nyeri 4 (sedang). Klien mengatakan cemas dengan rencana tindakan operasi, sejak masuk rs pasien dipuasakan, wajah tampak pucat, tampak tegang, kulit tampak kurang bersih, mukosa mulut tampak kurang bersih TTV: TD: 120/70 mmHg, HR: 89 x/m, RR; 18 x/m, S: 36℃, SpO2: 98 %
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disusun beberapa diagnosa keperawatan dengan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami nyeri di seluruh perut dengan skala 4 (sedang). Nyeri yang dirasakan pasien bersifat hilang timbul. Perawat perlu melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif dan memberikan intervensi untuk mengurangi nyeri, seperti pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan manajemen lingkungan.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Eliminasi Bowel
- SDKI: Ketidakefektifan Pola Eliminasi Bowel
- SLKI: Eliminasi Bowel
- SIKI: Manajemen Konstipasi
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami masalah eliminasi bowel, yaitu tidak BAB sejak satu minggu yang lalu. Perawat perlu melakukan pengkajian terkait pola eliminasi bowel pasien dan memberikan intervensi untuk mengatasi konstipasi, seperti pemberian laksatif, manajemen diet, dan latihan fisik.
3. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
- SDKI: Kecemasan
- SLKI: Kontrol Kecemasan
- SIKI: Manajemen Kecemasan
Penjelasan singkat:
Pasien menunjukkan tanda-tanda kecemasan, seperti wajah tampak tegang dan cemas dengan rencana tindakan operasi. Perawat perlu melakukan pengkajian terkait penyebab dan tingkat kecemasan, serta memberikan intervensi untuk membantu pasien mengatasi kecemasan, seperti terapi relaksasi, terapi distraksi, dan konseling.
Catatan:
- Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien tampak dalam keadaan sakit sedang.
- Diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat di atas disusun berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 5543 | 13 Nov 2024
Klinis : A. KEADAAN SAKIT Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit Alasan: Klien dalam keadaan sadar penuh Keluhan utama: Nyeri diseluruh lapang perut dan sulit BAB • Riwayat Penyakit Sekarang : Klien datang ke Igd tanggal 7/11/2024 dengan membawa pengantar dari dokter praktek dengan keluhan sejak satu minggu yang lalu perut membesar, tidak BAB, badan lemas, mual dan muntah setiap habis makan dan minum. Terpasang NGT dekompresi, infus RL, D5, Panamin (2:1:1) 20 tetes permenit, cateter, warna cairan drainase kuning muda, urine berwarna kuning, BAB lendir 1x jumlah sedikit,warna hijau tua, aktivitas miring kiri/ kanan mandiri, duduk, mandi , berpakaian dengan bantuan keluarga, nyeri pada perut hilang timbul dengan skala nyeri 4 (sedang). Klien mengatakan cemas dengan rencana tindakan operasi, sejak masuk rs pasien dipuasakan, wajah tampak pucat, tampak tegang, kulit tampak kurang bersih, mukosa mulut tampak kurang bersih TTV: TD: 120/70 mmHg, HR: 89 x/m, RR; 18 x/m, S: 36℃, SpO2: 98 %
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi usus (peritonitis) ditandai dengan keluhan nyeri di seluruh perut.
2. Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, mual, dan muntah.
3. Cemas berhubungan dengan rencana tindakan operasi.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi usus (peritonitis): Nyeri perut yang dirasakan pasien dapat disebabkan oleh obstruksi usus atau peradangan peritoneum. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas pasien.
2. Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, mual, dan muntah: Pasien mengalami mual dan muntah setelah makan atau minum, serta penurunan intake cairan. Hal ini dapat menyebabkan risiko terjadinya defisit volume cairan.
3. Cemas berhubungan dengan rencana tindakan operasi: Pasien merasa cemas dengan rencana tindakan operasi yang akan dilakukan. Kecemasan ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan pemulihan pasien.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik: Pasien memerlukan bantuan keluarga dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh kelemahan fisik akibat kondisi sakit.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Risiko defisit volume cairan: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kekurangan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intraseluler.
- Cemas: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau tantangan yang tidak jelas dan nonspesifik.
- Defisit perawatan diri: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan satu atau lebih aktivitas perawatan diri.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pengendalian nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol nyeri yang dialami.
- Keseimbangan cairan: Kemampuan individu untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
- Tingkat kecemasan: Kemampuan individu untuk mengelola kecemasan yang dirasakan.
- Kemampuan perawatan diri: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan untuk membantu individu dalam mengurangi atau mengendalikan nyeri.
- Manajemen cairan: Tindakan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Manajemen kecemasan: Tindakan untuk membantu individu mengelola kecemasan yang dirasakan.
- Perawatan diri: Tindakan untuk membantu individu dalam melakukan aktivitas perawatan diri.