Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5474 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien laki laki - laki usia 51, dengan keluhan bengkak pada pada kaki, tensi 120/70, suhu 38 celcius, dengan hasil lab kgd 158, diagnosa dari dokter celulitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik sekunder akibat celulitis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai keterbatasan dalam melakukan aktivitas/pekerjaan yang diinginkan, yang dirasakan oleh individu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelemahan fisik, keletihan, dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat energi meningkat
2. Kemampuan mobilitas meningkat
3. Kemampuan perawatan diri meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Aktivitas
2. Manajemen Energi
3. Manajemen Nyeri
Penjelasan Singkat:
Pasien laki-laki usia 51 tahun dengan keluhan bengkak pada kaki, suhu 38°C, dan diagnosa dokter celulitis menunjukkan adanya gangguan intoleransi aktivitas. Kondisi ini disebabkan oleh kelemahan fisik sekunder akibat infeksi pada kaki (celulitis) yang menyebabkan pembengkakan dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas/pekerjaan sehari-hari. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen aktivitas, manajemen energi, dan manajemen nyeri untuk membantu meningkatkan tingkat energi, kemampuan mobilitas, dan kemampuan perawatan diri pasien. -
Article No. 5475 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien laki laki - laki usia 51, dengan keluhan bengkak pada pada kaki, tensi 120/70, suhu 38 celcius, dengan hasil lab kgd 158, diagnosa dari dokter celulitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Penurunan Imunitas
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan kolonisasi organisme patogen yang dapat mengompromikan kesehatan.
Faktor Risiko: Penurunan Imunitas, Lingkungan yang Terkontaminasi, dan Prosedur Invasif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas Infeksi
2. Tidak Terjadi Komplikasi Infeksi
3. Tanda-tanda Infeksi Menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi
2. Perawatan Luka
3. Pemantauan Tanda Vital
Penjelasan Singkat:
Pasien laki-laki usia 51 tahun dengan keluhan bengkak pada kaki, suhu 38°C, dan diagnosa dokter celulitis memiliki risiko infeksi yang tinggi. Penurunan imunitas akibat usia dan proses penyakit dapat meningkatkan kerentanan pasien terhadap invasi dan kolonisasi organisme patogen. Perawatan yang komprehensif, termasuk manajemen infeksi, perawatan luka, dan pemantauan tanda vital, diperlukan untuk mencegah komplikasi infeksi dan mencapai luaran bebas infeksi. -
Article No. 5476 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan keluhan mual.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi (SDKI):
Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
Faktor yang Berhubungan (SDKI):
- Perubahan hormonal
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Infeksi
- Obat-obatan
- Kecemasan
- Nyeri
Gejala dan Tanda (SDKI):
- Mual
- Merasa ingin muntah
- Saliva berlebih
- Pucat
- Keringat dingin
Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI):
- Pasien dapat melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas mual.
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor penyebab mual dan menerapkan tindakan pencegahan.
- Pasien dapat mempertahankan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Monitor tanda dan gejala mual
- Identifikasi faktor penyebab mual
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi mual
- Berikan obat anti-mual sesuai resep
- Sediakan lingkungan yang nyaman
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan mual
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, saya berharap penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang diagnosa keperawatan mual beserta komponen-komponennya berdasarkan standar PPNI. Jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi tambahan, saya siap untuk membantu. -
Article No. 5477 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan mual:
Diagnosa Keperawatan:
Mual
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual adalah keadaan ketidaknyamanan dan sensasi tidak enak di daerah lambung yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa mual adalah pasien dapat mengendalikan mual, tidak muntah, dan merasakan kenyamanan.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual antara lain manajemen mual, manajemen nutrisi, manajemen obat, dan terapi komplementer. Tujuannya adalah membantu pasien mengendalikan mual, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kenyamanan pasien.
Dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai standar profesi untuk mengatasi keluhan mual pada pasien. -
Article No. 5478 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien nyeri perut di bagian kanan bawah disertai mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan proses patologis pada abdomen, ditandai dengan adanya keluhan nyeri di bagian kanan bawah perut, serta mual dan muntah.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu. Nyeri akut memiliki onset mendadak atau progresif, intensitas ringan hingga berat, dan berlangsung kurang dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Diagnosa Nyeri Akut adalah pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan strategi penanganan nyeri yang efektif, dan pasien menunjukkan perilaku yang mengindikasikan penurunan rasa sakit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Nyeri, Manajemen Mual dan Muntah, Monitoring Tanda-Tanda Vital, Kolaborasi Pemberian Analgesik, dan Edukasi Manajemen Nyeri.
Secara umum, diagnosa ini menggambarkan kondisi pasien dengan nyeri perut di bagian kanan bawah yang disertai mual dan muntah. Penanganan keperawatan difokuskan pada manajemen nyeri, pengendalian mual dan muntah, serta pemantauan kondisi pasien secara komprehensif. -
Article No. 5479 | 13 Nov 2024
Klinis : batuk 2 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi batuk yang berlangsung selama 2 minggu.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
Faktor Berhubungan:
- Retensi sekret
- Obstruksi jalan napas
- Kekuatan batuk yang tidak efektif
Gejala dan Tanda:
- Batuk yang produktif atau tidak produktif
- Dispnea
- Suara napas tambahan
- Sputum berlebihan atau tidak ada
Tujuan Keperawatan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif yang ditandai dengan:
- Batuk produktif dengan sputum yang berkurang
- Tidak ada suara napas tambahan
- Tidak ada kesulitan bernapas
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Terapi Batuk
3. Manajemen Sputum
Rencana Tindakan Keperawatan (SIKI):
1. Lakukan suction jika diperlukan
2. Ajarkan teknik batuk efektif
3. Berikan humidifikasi oksigen jika diperlukan
4. Berikan terapi inhalasi bronkodilator jika diperlukan
5. Pantau karakteristik sputum
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi batuk yang berlangsung selama 2 minggu. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 5480 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi:
Sensasi tidak nyaman di area epigastrium yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Faktor Terkait:
1. Efek samping pengobatan (misalnya, obat-obatan kemoterapi)
2. Iritasi gastrointestinal (misalnya, gastritis, ulkus peptikum)
3. Perubahan metabolik (misalnya, uremia, diabetik ketosis)
4. Perubahan psikologis (misalnya, kecemasan, depresi)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Definisi: Adanya rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, ingin muntah.
2. Faktor Terkait: Efek samping pengobatan, iritasi gastrointestinal, perubahan metabolik, perubahan psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Luaran: Penurunan Mual
2. Kriteria Hasil:
a. Pasien melaporkan penurunan rasa mual
b. Pasien mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi mual
c. Pasien dapat menerapkan strategi untuk mengatasi mual
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi:
a. Manajemen Mual
b. Edukasi Manajemen Mual
2. Aktivitas Keperawatan:
a. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi mual
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat antiemetik
c. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi mual
d. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat meringankan mual
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah mual pada pasien. -
Article No. 5481 | 13 Nov 2024
Klinis : hyperthyroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan standar Diagnosa Keperawatan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), untuk kondisi hyperthyroid, diagnosa keperawatan yang dapat diterapkan adalah:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Peningkatan metabolisme akibat kondisi hyperthyroid.
- Gejala: Penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, diare, peningkatan frekuensi buang air kecil.
2. Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Akumulasi cairan berlebih dalam ruang interstisial dan/atau rongga tubuh.
- Penyebab: Peningkatan sekresi hormon tiroid yang menyebabkan peningkatan aliran darah dan gangguan fungsi ginjal.
- Gejala: Edema, peningkatan berat badan, hipertensi, poliuria.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Peningkatan metabolisme dan kebutuhan energi akibat kondisi hyperthyroid.
- Gejala: Kelelahan, kelemahan, sesak napas saat beraktivitas.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan acuan baku yang digunakan oleh perawat di Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan terstandar. Penggunaan standar ini membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien. -
Article No. 5482 | 13 Nov 2024
Klinis : hyperthyroid
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Kondisi: Hyperthyroid
1. Kode ICD-10:
- Kode: E05
- Deskripsi: Hipertiroidisme (Toksikosis tiroid)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 06.2
- Deskripsi: Tiroidektomi subtotal atau lobektomi tiroid
Penjelasan:
1. Kode ICD-10: E05
- Kode E05 dalam ICD-10 mengacu pada kondisi hipertiroidisme atau toksikosis tiroid, yang merupakan keadaan di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure: 06.2
- Kode 06.2 dalam ICD-9-CM merupakan prosedur tiroidektomi subtotal atau lobektomi tiroid, yang dapat menjadi tindakan medis yang dilakukan untuk mengatasi kondisi hipertiroidisme.
- Prosedur ini melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid untuk mengurangi produksi berlebih dari hormon tiroid.
Dalam pengelolaan pasien dengan kondisi hipertiroidisme, selain penentuan kode diagnosis ICD-10, juga dapat dipertimbangkan kode prosedur ICD-9-CM jika tindakan medis seperti tiroidektomi subtotal atau lobektomi tiroid dilakukan sebagai bagian dari tatalaksana. -
Article No. 5483 | 13 Nov 2024
Klinis : hyperthyroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat mengenai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi hipertiroid.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelebihan produksi hormon tiroid.
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat adanya hambatan, baik nyata maupun persepsi.
Faktor yang berhubungan: Kelebihan produksi hormon tiroid, yang dapat menyebabkan peningkatan metabolisme dan kelelahan.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Adaptasi Aktivitas: Kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas aktivitas sehari-hari.
Kriteria Hasil: Klien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas, melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan, dan melaporkan peningkatan energi.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Manajemen Energi: Upaya membantu klien untuk mengatur penggunaan energi yang terbatas agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan:
- Identifikasi pola aktivitas dan istirahat klien
- Ajarkan teknik pengaturan energi (misalnya perencanaan aktivitas, pengaturan waktu istirahat)
- Berikan dukungan emosional dan motivasi untuk meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan klien untuk membantu mengelola intoleransi aktivitas yang disebabkan oleh kondisi hipertiroid, sehingga klien dapat kembali beraktivitas secara optimal.