Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7407 | 30 Nov 2024
Klinis : bb : 44kg tb : 152 cm bb stabil, makan 3x sehari, makan ringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu berat badan 44 kg, tinggi badan 152 cm, berat badan stabil, makan 3 kali sehari dengan makan ringan, serta dengan tone akademis dan persona pakar/nurse, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Risiko Malnutrisi
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kurang asupan nutrisi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, perubahan komposisi tubuh, dan penurunan fungsi tubuh.
- Faktor Risiko: Asupan makanan yang tidak adekuat, penyakit kronis, kemiskinan, sosial ekonomi rendah, gangguan menelan, dan gangguan gastrointestinal.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Klien akan mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Berat badan stabil, Asupan makanan sesuai kebutuhan, Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pengkajian status nutrisi, Edukasi tentang gizi seimbang, Konseling tentang pola makan, Kolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet, Pemantauan asupan dan berat badan.
Dalam kasus ini, meskipun berat badan stabil, namun dengan berat badan 44 kg dan tinggi badan 152 cm, klien berisiko mengalami malnutrisi. Oleh karena itu, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkajian status nutrisi secara komprehensif, memberikan edukasi tentang gizi seimbang, melakukan konseling tentang pola makan, berkolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang sesuai, serta melakukan pemantauan asupan dan berat badan secara berkala. -
Article No. 7408 | 30 Nov 2024
Klinis : bb : 44kg tb : 152 cm bb stabil, makan 3x sehari pagi : makan ringan minum teh dan air putih serta gorengan siang : makan berat, seperti nasi dan ayam, tidak terlalu sering makan sayur sore / malam : makan cemilan berat, seperti siomay, dimsum, sempol, dan minum kopi kegiatan pagi : menyapu dan membersihkan rumah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kondisi pasien tersebut dapat diidentifikasi dengan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Kelebihan Berat Badan
2. Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Kelebihan Berat Badan: Keadaan di mana individu memiliki potensi untuk mengalami peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Berat Badan: Keadaan di mana individu mencapai dan mempertahankan berat badan yang optimal.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Berat Badan: Tindakan yang dilakukan untuk mengatur, mengendalikan, dan mempertahankan berat badan yang optimal.
Penjelasan:
Pasien dengan berat badan 44 kg dan tinggi badan 152 cm memiliki indeks massa tubuh (IMT) sebesar 19,0, yang termasuk dalam kategori berat badan normal. Namun, pola makan yang tidak seimbang, yaitu konsumsi makanan tinggi kalori dan rendah serat, serta aktivitas fisik yang terbatas (hanya membersihkan rumah), dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan di kemudian hari.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Edukasi gizi: Memberikan informasi tentang pola makan yang sehat, jumlah dan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2. Modifikasi diet: Menyusun rencana makanan yang seimbang, mengandung serat, protein, karbohidrat, dan lemak yang sesuai.
3. Peningkatan aktivitas fisik: Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang teratur, seperti jalan kaki atau senam.
4. Pemantauan berat badan: Melakukan pengukuran berat badan secara berkala untuk memantau perkembangan.
5. Konseling dan dukungan psikologis: Membantu pasien memahami pentingnya gaya hidup sehat dan memotivasi untuk melakukan perubahan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang optimal, serta mengurangi risiko kelebihan berat badan di kemudian hari. -
Article No. 7409 | 30 Nov 2024
Klinis : pasien telah melakukan persalinan pada 3 hari yang lalu. pasien mengeluh tidak nyaman pasca persalinan yang mengakibatkan pasien tampak meringis dan mengeluh payudara menjadi bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
2. Pasien dapat mengenali dan menggunakan teknik pengurangan nyeri.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mendukung pengurangan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian nyeri: mengkaji lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
2. Manajemen nyeri: memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
3. Edukasi manajemen nyeri: mengajarkan pasien dan keluarga tentang strategi pengurangan nyeri.
Dengan memperhatikan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi nyeri akut yang dialami oleh pasien pascapersalinan, termasuk mengkaji nyeri secara menyeluruh, memberikan intervensi yang sesuai, serta melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 7410 | 30 Nov 2024
Klinis : pasien telah melakukan persalinan pada 3 hari yang lalu. pasien mengeluh tidak nyaman pasca persalinan yang mengakibatkan pasien tampak meringis dan mengeluh payudara menjadi bengkak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis dan dideskripsikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O90.2
- Deskripsi: Komplikasi payudara pasca persalinan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 675.14
- Deskripsi: Nyeri dan bengkak payudara pasca persalinan, tidak disebabkan oleh infeksi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 O90.2 (Komplikasi payudara pasca persalinan) digunakan untuk menggambarkan kondisi pasien yang mengeluhkan ketidaknyamanan dan pembengkakan payudara setelah melakukan persalinan tiga hari yang lalu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti produksi susu yang berlebihan, saluran susu yang tersumbat, atau masalah lain yang terkait dengan proses laktasi.
2. Kode ICD-9-CM 675.14 (Nyeri dan bengkak payudara pasca persalinan, tidak disebabkan oleh infeksi) dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan medis atau prosedur yang dilakukan untuk menangani kondisi pasien. Hal ini dapat mencakup pengobatan, seperti pemberian analgesik, kompres dingin, atau tindakan untuk mengatasi sumbatan saluran susu, tanpa adanya tanda-tanda infeksi.
Dalam penanganan kasus ini, dokter atau perekam medis dapat melakukan penilaian klinis, memberikan pengobatan yang sesuai, serta memantau perkembangan kondisi pasien untuk memastikan pemulihan yang optimal setelah proses persalinan. -
Article No. 7411 | 30 Nov 2024
Klinis : pasien telah melakukan persalinan pada 3 hari yang lalu. pasien mengeluh tidak nyaman pasca persalinan yang mengakibatkan pasien tampak meringis dan mengeluh payudara menjadi bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang telah melakukan persalinan 3 hari yang lalu dan mengeluh tidak nyaman pasca persalinan, dengan payudara yang bengkak.
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses persalinan yang dialami pasien.
2. Ketidakefektifan pola tidur berhubungan dengan nyeri pasca persalinan.
3. Risiko kelelahan berhubungan dengan aktivitas persalinan yang baru saja dilalui.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Ketidakefektifan pola tidur: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola tidur yang adekuat dan restoratif.
- Risiko kelelahan: Rentan terhadap pengurangan kemampuan fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pasien melaporkan nyeri yang terkendali, menunjukkan perilaku yang sesuai dengan tingkat nyeri yang dialami, dan dapat beristirahat dengan nyaman.
- Ketidakefektifan pola tidur: Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat dan restoratif.
- Risiko kelelahan: Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap nyeri pasien.
- Peningkatan tidur: Tindakan untuk memfasilitasi tidur yang adekuat dan restoratif.
- Manajemen energi: Tindakan untuk memfasilitasi penggunaan energi yang efektif dan efisien.
Dengan pendekatan ini, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, sehingga dapat membantu pasien mencapai outcome yang optimal pasca persalinan. -
Article No. 7412 | 30 Nov 2024
Klinis : pasien telah melakukan persalinan pada 3 hari yang lalu. pasien mengeluh tidak nyaman pasca persalinan yang mengakibatkan pasien tampak meringis dan mengeluh payudara menjadi bengkak dengan frek nadi 90 permenit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses persalinan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan utama: Pasien bebas dari nyeri atau mampu mengendalikan nyeri.
- Kriteria hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen nyeri, termasuk pengkajian nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, dan kompres hangat/dingin.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya memahami bahwa pasien yang baru melakukan persalinan 3 hari yang lalu dapat mengalami nyeri akut akibat proses persalinan. Keluhan pasien yang tampak meringis dan mengeluh payudara yang bengkak dapat menjadi manifestasi dari nyeri akut ini. Oleh karena itu, intervensi keperawatan yang tepat adalah dengan menerapkan manajemen nyeri, termasuk pengkajian nyeri secara komprehensif, pemberian analgesik yang sesuai, serta teknik relaksasi dan kompres hangat/dingin untuk membantu mengurangi nyeri. -
Article No. 7413 | 30 Nov 2024
Klinis : pasien telah melakukan persalinan pada 3 hari yang lalu. pasien mengeluh tidak nyaman pasca persalinan yang mengakibatkan pasien tampak meringis dan mengeluh payudara menjadi bengkak dengan frek nadi 90 permenit serta tekanan darah 140/80 mmHG
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi SDKI:
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Definisi SLKI:
Kemampuan individu untuk melaporkan, mengenali, dan mengelola rasa nyeri yang dirasakan.
Definisi SIKI:
Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi nyeri yang dirasakan pasien.
Penjelasan Singkat:
Pasien pasca persalinan 3 hari yang lalu mengeluhkan ketidaknyamanan, terlihat meringis, dan payudara bengkak. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dialami oleh pasien. Perawat perlu melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif, memberikan intervensi untuk mengelola nyeri, serta memantau efektivitas intervensi tersebut. Intervensi dapat berupa pemberian analgetik, kompres hangat/dingin, teknik relaksasi, dan edukasi terkait manajemen nyeri. -
Article No. 7414 | 30 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 67 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengatakan saat beraktifitas nyerinya meningkat dan saat digunakan untuk istirahat nyerinya tidak berkurang.Tanda-tanda vital diperoleh TD 100/ 52 mmHg, frekuensi nadi 123 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit dan terpasang O2 via nasal kanul 2 lpm.Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah seorang perawat yang akan memberikan rekomendasi diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan utama yang sesuai dengan kondisi pasien adalah "Nyeri Akut". Pasien mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri yang meningkat saat beraktivitas dan tidak berkurang saat istirahat. Tanda-tanda vital juga menunjukkan adanya peningkatan frekuensi nadi dan pernapasan yang dapat mengindikasikan kondisi nyeri akut.
Pemeriksaan Penunjang yang Diperlukan:
Untuk membantu mengidentifikasi penyebab nyeri dada pada pasien ini, diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang, antara lain:
1. Pemeriksaan Electrocardiogram (EKG) untuk melihat aktivitas listrik jantung dan mendeteksi adanya kelainan jantung, seperti infark miokard.
2. Pemeriksaan Troponin, untuk memeriksa ada tidaknya kerusakan atau nekrosis pada sel-sel jantung.
3. Pemeriksaan Ekokardiografi, untuk mengevaluasi fungsi dan struktur jantung secara lebih rinci.
4. Pemeriksaan lainnya yang dapat dipertimbangkan adalah pemeriksaan darah lengkap, rontgen dada, dan CT-Scan dada jika diperlukan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien dapat melaporkan penurunan rasa nyeri dada.
2. Tanda-tanda vital pasien stabil, dengan tekanan darah, frekuensi nadi, dan frekuensi napas dalam batas normal.
3. Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari tanpa adanya peningkatan nyeri dada.
4. Pasien dapat memahami penyebab nyeri dada dan strategi penanganan nyeri yang tepat.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, kualitas, durasi, frekuensi, dan faktor pencetus nyeri.
2. Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien untuk meningkatkan suplai oksigen ke jantung.
3. Berikan analgesik sesuai dengan instruksi medis untuk mengurangi nyeri dada.
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri dada.
5. Pantau tanda-tanda vital secara berkala untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien.
6. Kolaborasi dengan tim medis lainnya (dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll.) untuk perawatan yang komprehensif.
7. Berikan edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga terkait penyebab nyeri dada, manajemen nyeri, dan gaya hidup yang sehat.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Terima kasih. -
Article No. 7415 | 30 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 67 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengatakan saat beraktifitas nyerinya meningkat dan saat digunakan untuk istirahat nyerinya tidak berkurang.Tanda-tanda vital diperoleh TD 100/ 52 mmHg, frekuensi nadi 123 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit dan terpasang O2 via nasal kanul 2 lpm.Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan?
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I20.0
- Deskripsi: Angina pektoris tidak stabil
Pada kasus ini, pasien mengeluhkan nyeri dada yang terjadi saat beraktivitas dan tidak berkurang saat istirahat, yang merupakan gejala khas dari angina pektoris tidak stabil. Angina pektoris tidak stabil termasuk dalam kategori sindrom koroner akut, yang membutuhkan penatalaksanaan segera untuk mencegah komplikasi yang lebih berat.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan elektrokardiografi, tidak terdifinisi lebih lanjut
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan menentukan tatalaksana yang sesuai adalah:
1. Elektrokardiografi (EKG): Untuk mengevaluasi adanya perubahan segmen ST-T yang dapat mengindikasikan iskemia miokard.
2. Pemeriksaan enzim jantung (troponin, CK-MB): Untuk menilai ada tidaknya kerusakan miokard.
3. Ekokardiografi: Untuk menilai fungsi ventrikel kiri dan kemungkinan adanya kelainan struktur jantung lainnya.
4. Pemeriksaan laboratorium rutin (darah lengkap, elektrolit, fungsi ginjal, dan lain-lain): Untuk menilai kondisi umum pasien.
Tatalaksana awal yang dapat diberikan adalah:
1. Pemberian oksigen
2. Pemberian nitrogliserin sublingual
3. Pemberian aspirin
4. Pemberian antiplatelet lainnya (contoh: klopidogrel)
5. Pemantauan ketat tanda-tanda vital dan status hemodinamik
Pasien dengan angina pektoris tidak stabil membutuhkan monitoring dan tatalaksana segera di unit perawatan intensif untuk mencegah komplikasi yang lebih berat, seperti infark miokard akut. -
Article No. 7416 | 30 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 67 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengatakan saat beraktifitas nyerinya meningkat dan saat digunakan untuk istirahat nyerinya tidak berkurang.Tanda-tanda vital diperoleh TD 100/ 52 mmHg, frekuensi nadi 123 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit dan terpasang O2 via nasal kanul 2 lpm.Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, pasien ini mengalami kondisi yang mengindikasikan adanya gangguan jantung. Berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut, beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul secara tiba-tiba atau berlahan-lahan, dengan intensitas ringan hingga berat, dan berakhir dalam waktu kurang dari 3 bulan.
- SLKI: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit yang dirasakan pasien.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit yang dirasakan pasien.
Pemeriksaan Penunjang yang Diperlukan:
1. Elektrokardiogram (EKG)
- Untuk mendeteksi adanya gangguan pada aktivitas listrik jantung, seperti infark miokard, aritmia, dan lainnya.
2. Pemeriksaan laboratorium:
- Troponin
- Untuk mendeteksi adanya kerusakan sel-sel jantung, yang dapat mengindikasikan adanya infark miokard.
- Profil lipid
- Untuk mengetahui kadar kolesterol dan trigliserida, yang dapat membantu mengidentifikasi risiko penyakit jantung.
3. Tes stres jantung
- Untuk mengevaluasi fungsi jantung dan aliran darah ke jantung saat beraktivitas.
4. Echokardiogram
- Untuk menilai fungsi, struktur, dan ukuran jantung.
Pemeriksaan penunjang ini akan membantu menegakkan diagnosis dan menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi kondisi pasien.