Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7424 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kasus Ny.E:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Defisit Perawatan Diri
Penjelasan:
- SDKI: Risiko Infeksi adalah keadaan rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan selular.
- SLKI: Perawatan Diri adalah kemampuan individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Perawatan Diri, Peningkatan Koping, Educasi Perawatan Diri, dan Manajemen Risiko Infeksi.
2. Ketidakefektifan Pola Makan Berhubungan dengan Penurunan Nafsu Makan
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakefektifan Pola Makan adalah pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- SLKI: Pola Makan adalah perilaku individu dalam memilih, mengonsumsi, dan memanfaatkan makanan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi, Pendidikan Gizi, Terapi Gizi, dan Pemantauan Nutrisi.
3. Gangguan Kebersihan Diri Berhubungan dengan Keterbatasan Kemampuan
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan Kebersihan Diri adalah ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri secara mandiri.
- SLKI: Kebersihan Diri adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan kebersihan diri secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Perawatan Diri, Manajemen Kebersihan, Peningkatan Kebersihan Diri, dan Edukasi Kebersihan Diri.
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk menangani masalah kesehatan pasien Ny.E. -
Article No. 7425 | 30 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru yang mengarah pada diagnosis tuberkulosis paru, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor yang berhubungan: Peningkatan produksi sekret, iritasi saluran pernapasan, penurunan refleks batuk.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang berhubungan: Anoreksia, penurunan nafsu makan.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Faktor yang berhubungan: Kelemahan, sesak napas, demam.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif
- Suara napas bronkial berkurang
- Tidak ada sumbatan/obstruksi jalan napas
2. Keseimbangan Nutrisi Terpenuhi
- Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan
- Pasien mencapai berat badan ideal
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik
- Tidak ada keluhan sesak napas atau kelelahan saat melakukan aktivitas
- Tanda-tanda vital stabil saat beraktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Monitoring status pernapasan (frekuensi, kedalaman, irama)
- Auskultasi suara napas
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Posisi semifowler untuk memfasilitasi drainase sekret
- Latihan batuk efektif dan napas dalam
- Pemberian obat-obatan sesuai resep (contoh: bronkodilator, mukolitik)
- Edukasi tentang teknik batuk efektif dan perawatan jalan napas
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Pengkajian status nutrisi (BB, TB, IMT, asupan makanan)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penentuan kebutuhan nutrisi
- Pemberian makanan yang tinggi kalori dan protein sesuai kebutuhan
- Pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan
- Edukasi tentang pentingnya nutrisi dan cara meningkatkan asupan makanan
3. Intoleransi Aktivitas
- Pengkajian toleransi aktivitas (skala kelelahan, tanda-tanda vital)
- Perencanaan aktivitas sesuai toleransi pasien
- Pemberian oksigen selama aktivitas jika diperlukan
- Latihan aktivitas secara bertahap untuk meningkatkan toleransi
- Edukasi tentang manajemen energi dan aktivitas yang aman
Penjelasan di atas disampaikan dengan pendekatan akademis dan perspektif seorang perawat profesional. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi pasien dengan kondisi yang Anda deskripsikan. -
Article No. 7426 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi Ny. E:
Diagnosis Keperawatan:
1. Defisit Perawatan Diri (Mandi) berhubungan dengan persepsi yang salah tentang pantangan mandi selama sakit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Perawatan Diri (Mandi): Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas mandi secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Perawatan Diri: Kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Bantuan Perawatan Diri: Membantu klien dalam melakukan aktivitas perawatan diri seperti mandi.
2. Manajemen Lingkungan: Mengatur lingkungan agar mendukung klien dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
3. Edukasi Perawatan Diri: Memberikan informasi dan edukasi kepada klien tentang pentingnya perawatan diri selama sakit.
Penjelasan Singkat:
Ny. E, 35 tahun, dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis thypoid. Klien mengeluh lemas, pusing, dan memiliki pemahaman yang salah tentang pantangan mandi selama sakit. Hasil pengkajian menunjukkan rambut klien kotor, lengket, dan berminyak, serta kebutuhan aktivitas sehari-hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Hal ini menunjukkan adanya defisit perawatan diri (mandi) yang berhubungan dengan persepsi yang salah tentang pantangan mandi selama sakit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah bantuan perawatan diri, manajemen lingkungan, dan edukasi perawatan diri, sehingga klien dapat memahami pentingnya perawatan diri selama sakit dan dapat melakukannya secara mandiri. -
Article No. 7427 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang digambarkan untuk Ny. E, 35 tahun dengan diagnosa medis typhoid, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kekurangan Perawatan Diri: Kebersihan Diri
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Kekurangan Perawatan Diri: Kebersihan Diri
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Penyebab: Gangguan pada fungsi kognitif, fisik, atau psikologis; kurang pengetahuan; kurang motivasi; dan/atau keterbatasan lingkungan.
- Karakteristik: Rambut kotor, lengket, dan berminyak; kulit tidak bersih; dan ketergantungan dalam mandi.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Penurunan nafsu makan, perubahan pada fungsi indra pengecap, dan/atau peningkatan kebutuhan nutrisi.
- Karakteristik: Asupan makanan hanya 2-3 sendok makan setiap kali makan, dan makanan terasa pahit.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Penyebab: Kelemahan fisik, penurunan energi, dan/atau perubahan fungsi tubuh.
- Karakteristik: Klien merasa lemas dan tidak bertenaga.
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Mencakup definisi, penyebab, karakteristik, dan faktor terkait dari masing-masing diagnosa keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Mencakup kriteria hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Mencakup intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masing-masing diagnosa keperawatan. -
Article No. 7428 | 30 Nov 2024
Klinis : Sejak hari Minggu 24/11/2024 os demam (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu pasien mengalami demam sejak hari Minggu 24/11/2024, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Pertahankan suhu tubuh dalam rentang normal
- Berikan cairan yang cukup
- Lakukan tindakan penurunan suhu jika diperlukan (kompres hangat/dingin, obat anti-piretik)
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen hipertermia
Sebagai perawat dengan tone akademis dan persona pakar, saya akan memberikan penjelasan lebih rinci kepada pasien mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi hipertermia yang dialami pasien. Saya akan memastikan pasien memahami kondisinya dan dapat berpartisipasi aktif dalam proses perawatan. -
Article No. 7429 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. E:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan aktivitas sehari-hari yang dibantu sepenuhnya oleh keluarga dan perawat akibat kelemahan fisik.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Defisit Perawatan Diri adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Outcome yang diharapkan adalah klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah membantu klien dalam melakukan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, mengatur penampilan, dan lain-lain.
2. Ketidakefektifan Pola Tidur berhubungan dengan efek penyakit (typhoid) dan ketidaknyamanan.
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakefektifan Pola Tidur adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan pola tidur yang memadai dan restoratif.
- SLKI: Outcome yang diharapkan adalah klien dapat mempertahankan pola tidur yang efektif.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi faktor yang menyebabkan gangguan tidur, mengoptimalkan lingkungan untuk tidur, dan memberikan teknik relaksasi.
3. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan akibat efek penyakit (typhoid).
Penjelasan:
- SDKI: Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah asupan makanan dan cairan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
- SLKI: Outcome yang diharapkan adalah klien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang yang sehat.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi asupan nutrisi, memberikan makanan yang disukai, dan memantau berat badan.
Dengan diagnosa dan penjelasan singkat di atas, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 7430 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi Ny. E dapat didiagnosis dengan:
1. Defisit Perawatan Diri (NANDA-I)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Faktor yang berhubungan: Keterbatasan fisik, keterbatasan kognitif, perilaku, dan penurunan motivasi.
- Gejala klinik: Klien tidak dapat melakukan mandi dan perawatan rambut secara mandiri, membutuhkan bantuan keluarga dan perawat.
2. Penurunan Nafsu Makan (NANDA-I)
- Definisi: Berkurangnya minat untuk makan yang dapat mengakibatkan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit fisiologis, perubahan rasa, dan perubahan sensori.
- Gejala klinik: Klien hanya mampu menghabiskan 2-3 sendok makan setiap kali makan, dan merasakan pahit pada makanan.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Defisit Perawatan Diri
- Kode: 10001
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- Karakteristik Mayor: Membutuhkan bantuan dalam mandi, berpakaian, berhias diri, dan perawatan rambut.
2. Penurunan Nafsu Makan
- Kode: 10018
- Definisi: Berkurangnya minat untuk makan yang dapat mengakibatkan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- Karakteristik Mayor: Mengalami penurunan nafsu makan, asupan makanan yang tidak adekuat.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Perawatan Diri: Mandi
- Kode: 10001.1
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas mandi secara mandiri.
- Kriteria Hasil: Klien dapat mandi secara mandiri.
2. Status Nutrisi
- Kode: 10018.1
- Definisi: Keadaan yang menggambarkan jumlah dan kualitas asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi individu.
- Kriteria Hasil: Klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dengan adekuat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Perawatan Diri: Mandi
- Kode: 10001.1
- Definisi: Membantu klien untuk melakukan aktivitas mandi dan perawatan rambut secara mandiri.
- Aktivitas: Menyediakan peralatan mandi, membantu klien mandi, membantu perawatan rambut.
2. Manajemen Nutrisi
- Kode: 10018.1
- Definisi: Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Aktivitas: Mengevaluasi asupan nutrisi klien, memberikan edukasi tentang nutrisi yang baik, dan memantau asupan nutrisi klien. -
Article No. 7431 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A01.0
- Deskripsi: Demam tifoid
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik disebutkan dalam kasus ini. Berdasarkan informasi yang diberikan, klien menerima perawatan suportif, seperti pemberian cairan, nutrisi, dan mandi dengan bantuan keluarga dan perawat.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A01.0 merujuk pada diagnosis demam tifoid, yang sesuai dengan informasi yang diberikan tentang kondisi klien.
- Tidak ada tindakan medis spesifik yang disebutkan dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang perlu ditampilkan. Klien menerima perawatan suportif, termasuk mandi dengan bantuan keluarga dan perawat, serta konsumsi makanan yang terbatas karena penurunan nafsu makan. -
Article No. 7432 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan untuk Ny. E, 35 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Fatmawati dengan diagnosa medis typhoid, dapat diidentifikasi beberapa diagnosa keperawatan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan perawatan diri (SDKI)
b. Risiko infeksi (SDKI)
c. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (SDKI)
2. Penjelasan singkat:
a. Ketidakefektifan perawatan diri (SDKI):
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri yang diperlukan dan diinginkan secara mandiri.
- Tanda dan gejala: Rambut kotor, lengket, dan berminyak, berketombe; Mandi dibantu keluarga dan perawat.
- Faktor yang berhubungan: Persepsi negatif terhadap perawatan diri, kurang pengetahuan, keterbatasan fisik.
b. Risiko infeksi (SDKI):
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor risiko: Kebersihan diri yang buruk, perubahan atau kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.
- Risiko yang mungkin terjadi: Infeksi kulit, infeksi saluran kemih, atau komplikasi lain.
c. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (SDKI):
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Tanda dan gejala: Nafsu makan kurang baik, hanya mampu menghabiskan 2-3 sendok makan setiap kali makan, makanan terasa pahit.
- Faktor yang berhubungan: Faktor fisiologis (mual, muntah, stomatitis), faktor psikologis (depresi), faktor lingkungan (makan dibantu).
Tujuan utama dari intervensi keperawatan untuk kondisi ini adalah membantu Ny. E mencapai kebersihan diri yang optimal, mencegah infeksi, dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat selama perawatan. -
Article No. 7433 | 30 Nov 2024
Klinis : Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 1 minggu yang lalu dengan diagnosa medis thypoid. Dari hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 36,5 c˚, RR=20x/ menit. Klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga, pusing. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut sejak di rawat. Mandi dilakukan setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan cuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan berminyak, berketombe. Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan perawat. Nafsu makan klien kurang baik dimana klien hanya mampu menghabiskan makanan 2-3 sendok makan setiap kali makan , makanan terasa pahit di lidah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Ny. E yang dideskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan penurunan kemampuan fisik dan psikologis, ditandai dengan ketidakmampuan mandi dan mencuci rambut secara mandiri.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Defisit Perawatan Diri adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- SLKI: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah membantu klien dalam perawatan diri, memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya perawatan diri, dan meningkatkan motivasi klien untuk melakukan perawatan diri secara mandiri.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan penurunan asupan makan dan makanan terasa pahit di lidah.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah ketidakcukupan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan klien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi status nutrisi, memantau asupan nutrisi, dan memberikan dukungan nutrisi sesuai kebutuhan klien.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, ditandai dengan klien mengeluh lemas seperti tidak bertenaga.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Intoleransi Aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan klien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, memberikan asuhan keperawatan yang mendukung pemulihan, dan meningkatkan aktivitas secara bertahap sesuai kemampuan klien.
Demikian diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Ny. E. Semoga informasi ini bermanfaat.