Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5621 | 14 Nov 2024
Klinis : Risiko perfusi perifer tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko perfusi perifer tidak efektif
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko perfusi perifer tidak efektif adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami gangguan suplai darah dan oksigen ke jaringan perifer, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah perbaikan perfusi perifer, yang ditandai dengan peningkatan suhu kulit, pengisian kapiler yang baik, dan tidak ada tanda-tanda gangguan sirkulasi perifer.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital, terutama suhu kulit, pengisian kapiler, dan nadi perifer.
2. Manajemen posisi, seperti elevasi ekstremitas untuk meningkatkan aliran darah.
3. Perawatan kulit dan pencegahan luka tekan.
4. Manajemen rasa nyeri dan edema.
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga perfusi perifer yang optimal.
Sebagai seorang pakar dan perawat, saya menekankan pentingnya pemantauan dan pengelolaan yang komprehensif untuk mengatasi risiko perfusi perifer tidak efektif. Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan dapat dicapai luaran yang optimal bagi pasien. -
Article No. 5622 | 14 Nov 2024
Klinis : Risiko perfusi perifer tidak efektif siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi risiko perfusi perifer tidak efektif.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko perfusi perifer tidak efektif
Definisi (SDKI):
Risiko gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer akibat perubahan sirkulasi.
Faktor Risiko (SDKI):
1. Penyakit vaskuler perifer
2. Diabetes melitus
3. Hipertensi
4. Obesitas
5. Merokok
6. Penyakit jantung
7. Immobilisasi
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Perfusi perifer yang efektif
2. Integritas kulit terjaga
3. Tidak ada tanda-tanda iskemia
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Evaluasi status sirkulasi perifer
2. Manajemen aktivitas fisik
3. Manajemen nutrisi
4. Manajemen nyeri
5. Edukasi gaya hidup sehat
Penjelasan Singkat:
Risiko perfusi perifer tidak efektif merupakan kondisi di mana ada risiko gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer akibat perubahan sirkulasi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, seperti penyakit vaskuler perifer, diabetes melitus, hipertensi, obesitas, merokok, penyakit jantung, dan immobilisasi.
Tujuan perawatan adalah untuk memastikan perfusi perifer yang efektif, menjaga integritas kulit, dan mencegah tanda-tanda iskemia. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi evaluasi status sirkulasi perifer, manajemen aktivitas fisik, manajemen nutrisi, manajemen nyeri, dan edukasi gaya hidup sehat.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian menyeluruh, merencanakan, dan mengimplementasikan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 5623 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan Standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi trombosit rendah, pusing, dan mual.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan penurunan trombosit.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Risiko Perdarahan adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami hilangnya darah dari pembuluh darah, lebih dari yang diharapkan, yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah individu dapat mempertahankan integritas kulit dan mukosa, serta tidak terjadi perdarahan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda perdarahan, mengatur aktivitas, serta memberikan informasi dan edukasi terkait risiko perdarahan.
2. Mual berhubungan dengan efek samping obat.
Penjelasan:
- SDKI: Mual adalah sensasi tidak nyaman di epigastrium yang mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu dapat mengendalikan mual dan tidak terjadi muntah.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah memberikan antiemetik, mengatur diet, serta memberikan informasi dan edukasi terkait manajemen mual.
3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan pusing.
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam melakukan pergerakan tubuh secara independen.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah membantu mobilisasi, mengatur lingkungan yang aman, serta memberikan edukasi terkait manajemen pusing.
Diharapkan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, dan SIKI ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi pasien dengan trombosit rendah, pusing, dan mual. -
Article No. 5624 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan penurunan trombosit.
Penjelasan:
Diagnosa ini didasarkan pada gejala penurunan trombosit yang dapat menyebabkan risiko perdarahan. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah, sehingga penurunannya dapat meningkatkan risiko perdarahan.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan pusing, mual, dan kelelahan.
Penjelasan:
Diagnosa ini didasarkan pada gejala pusing, mual, dan kelelahan yang dapat mengganggu kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya demam dan perubahan fisiologis lainnya.
3. Hipertermia berhubungan dengan kondisi infeksi.
Penjelasan:
Diagnosa ini didasarkan pada gejala demam yang dapat mengindikasikan adanya proses infeksi dalam tubuh. Hipertermia dapat menyebabkan perubahan fisiologis lainnya, seperti keringat dingin.
Berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi ini antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital, laboratorium, dan status perdarahan.
2. Pemberian terapi farmakologis sesuai dengan kondisi.
3. Manajemen aktivitas dan istirahat.
4. Manajemen demam dan gejala infeksi.
5. Edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga.
Peran perawat adalah membantu pasien dalam mencegah komplikasi, mengelola gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Perawat juga berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memberikan perawatan yang komprehensif. -
Article No. 5625 | 14 Nov 2024
Klinis : angina pektoris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi angina pektoris.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan penurunan aliran darah ke miokardium, sebagaimana ditandai dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, dan kecemasan.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan pengurangan nyeri, peningkatan kemampuan untuk mengatasi nyeri, dan peningkatan kualitas hidup.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, edukasi tentang angina pektoris, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan medis.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya penilaian komprehensif, intervensi yang berpusat pada pasien, dan kolaborasi interprofesional untuk memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien dengan angina pektoris. -
Article No. 5626 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko perdarahan ditandai dengan adanya penurunan jumlah trombosit, mudah terjadi hematom, dan adanya perdarahan di kulit atau membran mukosa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa, tidak terjadi perdarahan, dan jumlah trombosit dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan laboratorium (jumlah trombosit), pemberian terapi antikoagulan jika diperlukan, dan edukasi kepada pasien serta keluarga mengenai pencegahan perdarahan.
Kondisi lain yang Anda deskripsikan, seperti pusing, mual, demam, dan keringat dingin, dapat menjadi manifestasi klinis dari kondisi penurunan trombosit. Oleh karena itu, pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik yang komprehensif, serta pemeriksaan laboratorium yang lengkap sangat penting untuk menentukan diagnosis dan memberikan intervensi yang tepat. -
Article No. 5627 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin, saya sebagai perawat profesional dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit.
Penjelasan:
Resiko Perdarahan adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami perdarahan akibat faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah, seperti penurunan jumlah trombosit. Kondisi ini memerlukan pengawasan dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan.
2. Mual dan Muntah berhubungan dengan penyebab fisiologis.
Penjelasan:
Mual dan Muntah adalah kondisi di mana individu mengalami rasa tidak nyaman di dalam lambung yang dapat menyebabkan pengeluaran isi lambung melalui mulut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyebab fisiologis seperti infeksi atau gangguan metabolik.
3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi.
Penjelasan:
Hipertermia adalah kondisi di mana suhu tubuh individu meningkat di atas batas normal, biasanya disebabkan oleh proses infeksi atau peradangan. Kondisi ini memerlukan pengawasan dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi penyebab dan mengelola gejala yang muncul.
4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Penjelasan:
Intoleransi Aktivitas adalah kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat kelemahan fisik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan jumlah trombosit dan gejala-gejala lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk beraktivitas.
Dalam melakukan asuhan keperawatan, saya sebagai perawat akan mengacu pada standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 5628 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Berhubungan dengan Penurunan Jumlah Trombosit
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko terjadinya kehilangan darah yang dapat membahayakan kesehatan akibat penurunan jumlah trombosit dalam darah.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan tanda-tanda vital stabil, tidak terjadi perdarahan, dan tidak ada gejala penurunan volume cairan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, memantau jumlah trombosit, mencegah trauma, dan memberikan edukasi terkait risiko perdarahan.
2. Mual Berhubungan dengan Penurunan Jumlah Trombosit
Penjelasan:
- SDKI: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah, yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit.
- SLKI: Pasien dapat mengatakan mual berkurang, tidak terjadi muntah, dan dapat makan dengan baik.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan antiemetik, mengatur diet, dan memberikan dukungan emosional.
3. Hipertermia Berhubungan dengan Infeksi
Penjelasan:
- SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas normal (>37,5°C) yang berhubungan dengan adanya infeksi.
- SLKI: Pasien menunjukkan suhu tubuh normal, tanda-tanda vital stabil, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, memberikan obat antipiretik, dan menjaga suhu lingkungan yang nyaman.
Keadaan klinis yang Anda deskripsikan, yaitu trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin, mengarah pada kemungkinan adanya kondisi trombositopenia. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, jumlah trombosit, mencegah trauma, memberikan antiemetik, mempertahankan suhu tubuh normal, dan memberikan edukasi kepada pasien terkait kondisinya. -
Article No. 5629 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan: Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya penurunan trombosit yang dapat menyebabkan gangguan pada proses pencernaan dan penyerapan nutrisi di dalam tubuh.
2. Intoleransi aktivitas
Penjelasan: Pusing, mual, dan keringat dingin yang dirasakan dapat mengindikasikan adanya ketidakmampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara optimal.
3. Hipertermia
Penjelasan: Demam yang dialami menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh di atas normal, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau reaksi tubuh terhadap kondisi yang sedang dialami.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Dalam kasus ini, SDKI yang relevan adalah:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
2. Intoleransi aktivitas
3. Hipertermia
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan capaian atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, SLKI yang relevan adalah:
1. Status nutrisi
2. Toleransi aktivitas
3. Suhu tubuh
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus ini, SIKI yang relevan adalah:
1. Manajemen nutrisi
2. Manajemen aktivitas
3. Manajemen hipertermia
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pasien mencapai kondisi yang stabil dan optimal. -
Article No. 5630 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kekurangan Volume Cairan (NANDA-I)
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
Gejala dan Tanda: Trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Produksi Trombosit
- Hipertermia
- Mual
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan Cairan
- Kontrol Suhu
- Kontrol Mual/Muntah
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Cairan
- Manajemen Demam
- Manajemen Mual dan Muntah
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif, memberikan intervensi keperawatan yang tepat, dan memantau respon pasien untuk memastikan pemulihan kondisi. Tujuan utamanya adalah menjaga keseimbangan cairan, kontrol suhu, dan mengatasi mual/muntah. Saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan perawatan yang optimal bagi pasien.