Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5598 | 14 Nov 2024
Klinis : Mohon buatkan data DO dan DS pada pasien illeus obstruksi dengan keluhan kecemasan akan asakitnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan berhubungan dengan nyeri akut sekunder akibat ileus obstruksi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi ancaman. Pada kasus ini, kecemasan pasien disebabkan oleh nyeri akut yang dirasakan akibat adanya ileus obstruksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan kecemasan yang dirasakan. Indikator keberhasilannya antara lain pasien dapat mengungkapkan penurunan tingkat kecemasan, mendemonstrasikan teknik relaksasi, dan menunjukkan perilaku kooperatif selama perawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Asesmen kecemasan: mengidentifikasi faktor penyebab, tingkat kecemasan, dan dampak yang ditimbulkan.
2. Manajemen nyeri: pemberian analgesik, teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
3. Terapi relaksasi: latihan napas dalam, distraksi, visualisasi.
4. Konseling: memberikan informasi terkait kondisi, prognosis, dan penatalaksanaan.
5. Dukungan emosional: mendengarkan keluhan pasien, memberikan empati dan dorongan positif.
Data Objektif (DO):
- Pasien tampak cemas, gelisah, dan sering bertanya tentang kondisinya.
- Nadi cepat, napas dangkal, tekanan darah meningkat.
- Ekspresi wajah menunjukkan ketakutan dan kekhawatiran.
Data Subjektif (DS):
- Pasien mengungkapkan perasaan cemas dan khawatir akan nyeri yang dirasakannya.
- Pasien mengeluhkan perut terasa sangat sakit dan kembung.
- Pasien mengatakan takut terjadi komplikasi yang lebih buruk.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 5599 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien perdarahan, nyeri saat berkemih, tidak nafsu makan, berat badan berkurang
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R31.9
- Deskripsi: Perdarahan urinaria, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Diagnosis ini sesuai dengan gejala perdarahan yang dialami oleh pasien.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 57.94
- Deskripsi: Kateterisasi uretral, tidak dikategorikan di tempat lain. Prosedur ini dapat dilakukan untuk menyelidiki penyebab dan mengelola perdarahan urinaria pada pasien.
3. Kode ICD-10:
- Kode: R30.9
- Deskripsi: Rasa sakit saat berkemih, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Diagnosis ini sesuai dengan gejala nyeri saat berkemih yang dialami oleh pasien.
4. Kode ICD-10:
- Kode: R63.0
- Deskripsi: Anoreksia. Diagnosis ini sesuai dengan gejala tidak nafsu makan yang dialami oleh pasien.
5. Kode ICD-10:
- Kode: R63.4
- Deskripsi: Penurunan berat badan, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Diagnosis ini sesuai dengan gejala penurunan berat badan yang dialami oleh pasien.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 R31.9 (Perdarahan urinaria, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan perdarahan yang terjadi pada saluran kemih, seperti yang dialami oleh pasien.
2. Kode ICD-9-CM 57.94 (Kateterisasi uretral, tidak dikategorikan di tempat lain) dapat digunakan untuk prosedur kateterisasi yang dilakukan untuk menyelidiki dan mengelola perdarahan urinaria pada pasien.
3. Kode ICD-10 R30.9 (Rasa sakit saat berkemih, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan gejala nyeri saat berkemih yang dialami oleh pasien.
4. Kode ICD-10 R63.0 (Anoreksia) menggambarkan gejala tidak nafsu makan yang dialami oleh pasien.
5. Kode ICD-10 R63.4 (Penurunan berat badan, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan gejala penurunan berat badan yang dialami oleh pasien.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu untuk menanyakan jika ada pertanyaan lebih lanjut. -
Article No. 5600 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala pusing oleng tegang belakang leher dan dirasakan kayak mau muntah dan malas minum obat didapatkan hasil data objektifnya tekanan darah 183/90 nadi 85 kali per menit pernapasan 20 kali per menit suhu 36 derajat Celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan dan data objektif yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti kerusakan jaringan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Pengkajian nyeri, Manajemen nyeri farmakologis, Manajemen nyeri nonfarmakologis.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Pemberian analgesik, Kompres dingin/hangat, Relaksasi, Distraksi.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
- SDKI: Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral adalah kekurangan suplai oksigen dan nutrisi ke otak.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Pemantauan tanda-tanda vital, Manajemen hipertensi, Manajemen hipoksia.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Pemantauan tekanan darah, Pengaturan posisi, Pemberian oksigen.
3. Ketidakpatuhan
- SDKI: Ketidakpatuhan adalah perilaku individu yang tidak sesuai dengan rekomendasi atau rencana terapi.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Asesmen kepatuhan, Kontrak kepatuhan, Edukasi tentang pengobatan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan, Pemberian reinforcement positif, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dalam kondisi ini, pasien mengalami gejala nyeri kepala, pusing, tegang leher, mual, dan tidak patuh terhadap pengobatan. Perawat perlu melakukan intervensi untuk mengatasi nyeri, memantau perfusi serebral, dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan. -
Article No. 5601 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala pusing oleng tegang belakang leher dan dirasakan kayak mau muntah dan malas minum obat didapatkan hasil data objektifnya tekanan darah 183/90 nadi 85 kali per menit pernapasan 20 kali per menit suhu 36 derajat Celcius termasuk gangguan kebutuhan apa ini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Perfusi Serebral Berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Intrakranial
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan aliran darah ke otak yang mengakibatkan penurunan suplai oksigen dan glukosa ke jaringan otak.
- Karakteristik Definisi: Sakit kepala, pusing, mual, muntah, perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan tegang otot leher.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi serebral membaik, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan neurologi, manajemen nyeri, relaksasi otot leher, pemberian antiemetik, dan edukasi tentang pentingnya minum obat.
Kondisi yang Anda deskripsikan, dengan gejala sakit kepala, pusing, mual, muntah, dan tegang otot leher, serta hasil pemeriksaan tekanan darah 183/90 mmHg, nadi 85 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit, dan suhu 36°C, dapat dikategorikan sebagai gangguan perfusi serebral yang mungkin disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial. Intervensi keperawatan yang dibutuhkan adalah pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri dan mual, serta edukasi kepada pasien untuk mematuhi pengobatan. -
Article No. 5602 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala tegang belakang leher dan dirasakan kayak mau muntah malas minum obat dan riwayat hipertensi ada didapatkan hasil dari data objektifnya vas 7/10 BP 183/90 HR 85 kali per menit RR 20 kali per menit suhu 36 derajat Celcius
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.2
- Deskripsi: Tension-type headache
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini.
Penjelasan:
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala tegang (tension-type headache) yang disertai dengan rasa mual, malas minum obat, dan riwayat hipertensi. Berdasarkan data objektif, ditemukan tanda-tanda seperti nilai VAS 7/10, tekanan darah 183/90 mmHg, denyut nadi 85 kali per menit, frekuensi pernapasan 20 kali per menit, dan suhu 36 derajat Celsius.
Tension-type headache adalah jenis sakit kepala yang umum terjadi dan dikaitkan dengan ketegangan otot di bagian kepala, leher, dan bahu. Gejala utamanya adalah rasa sakit atau tegang di daerah belakang kepala dan leher, disertai dengan rasa mual. Kondisi ini sering dikaitkan dengan stres, kelelahan, atau perubahan pola tidur.
Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini, karena pasien tidak menjalani tindakan medis invasif. Penanganan yang mungkin diberikan adalah terapi nonfarmakologis (seperti relaksasi, kompres hangat), serta pemberian obat analgesik atau antimigren untuk mengurangi gejala. -
Article No. 5603 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala tegang belakang leher dan dirasakan kayak mau muntah malas minum obat dan riwayat hipertensi ada didapatkan hasil dari data objektifnya vas 7/10 BP 183/90 HR 85 kali per menit RR 20 kali per menit suhu 36 derajat Celcius dengan diagnosa awal chepalgia dan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Hipertensi, cefalgia (sakit kepala)
- Gejala: Nyeri kepala tegang di belakang leher, mual, malas minum obat.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau meminta bantuan untuk memelihara kesehatan.
- Penyebab: Hipertensi, riwayat hipertensi, sikap malas minum obat.
- Gejala: Ketidakmampuan pasien dalam mengelola hipertensi.
3. Resiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan tanda-tanda vital yang tidak terkendali.
- Penyebab: Hipertensi, cefalgia (sakit kepala).
- Gejala: Tekanan darah 183/90 mmHg, denyut nadi 85 kali/menit.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan klasifikasi standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Membantu perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan yang akurat dan sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan klasifikasi standar luaran keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Membantu perawat dalam merumuskan tujuan yang spesifik, terukur, dan dapat dicapai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan klasifikasi standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Membantu perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan yang efektif dan efisien.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi perawat di Indonesia yang bertanggung jawab dalam pengembangan, penerapan, dan evaluasi SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 5604 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala tegang belakang leher dan dirasakan kayak mau muntah malas minum obat dan riwayat hipertensi ada didapatkan hasil dari data objektifnya vas 7/10 BP 183/90 HR 85 kali per menit RR 20 kali per menit suhu 36 derajat Celcius dengan diagnosa awal chepalgia dan hipertensi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.2
- Deskripsi: Tension-type headache
2. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Essential (primary) hypertension
Penjelasan:
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala tegang di belakang leher dan rasa mual. Hasil pemeriksaan objektif menunjukkan tekanan darah tinggi (183/90 mmHg) dan tanda-tanda lain yang mendukung diagnosis cefalgia (sakit kepala) dan hipertensi.
Kode ICD-10 G44.2 (Tension-type headache) sesuai dengan keluhan sakit kepala tegang yang dirasakan oleh pasien. Tension-type headache merupakan tipe sakit kepala yang paling umum, dicirikan dengan rasa tegang, kekakuan, dan rasa seperti ditekan di kepala dan leher.
Kode ICD-10 I10 (Essential (primary) hypertension) sesuai dengan hasil pemeriksaan tekanan darah tinggi (183/90 mmHg) yang ditemukan pada pasien. Hipertensi esensial atau primer adalah jenis hipertensi yang tidak memiliki penyebab yang jelas, tetapi dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti gaya hidup, stres, dan faktor genetik.
Dalam kasus ini, tidak terdapat tindakan medis atau prosedur yang perlu dikodekan menggunakan ICD-9-CM, karena informasi yang diberikan hanya mencakup diagnosis awal dan hasil pemeriksaan. -
Article No. 5605 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit kepala tegang belakang leher dan dirasakan kayak mau muntah malas minum obat dan riwayat hipertensi ada didapatkan hasil dari data objektifnya vas 7/10 BP 183/90 HR 85 kali per menit RR 20 kali per menit suhu 36 derajat Celcius dengan diagnosa awal chepalgia dan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan sakit kepala tegang di bagian belakang leher, serta perasaan ingin muntah, yang merupakan tanda-tanda dari nyeri akut. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi, yang dapat berkontribusi terhadap munculnya nyeri kepala.
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Akut
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pengendalian Nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri
2. Ketidakpatuhan Pengobatan
Penjelasan Singkat:
Pasien dikatakan malas minum obat, yang dapat menunjukkan adanya ketidakpatuhan dalam pengobatan. Hal ini dapat memengaruhi efektivitas pengobatan dan pengontrolan kondisi hipertensi yang diderita oleh pasien.
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI: Ketidakpatuhan Pengobatan
SLKI: Kepatuhan Pengobatan
SIKI: Peningkatan Kepatuhan Pengobatan
3. Tingkat Tekanan Darah Tinggi
Penjelasan Singkat:
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien memiliki tekanan darah yang tinggi (183/90 mmHg), yang sesuai dengan diagnosis awal hipertensi. Kondisi ini dapat berkontribusi terhadap munculnya gejala sakit kepala yang dirasakan oleh pasien.
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI: Tingkat Tekanan Darah Tinggi
SLKI: Tekanan Darah Terkontrol
SIKI: Manajemen Hipertensi -
Article No. 5606 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit saat buang air besar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit saat buang air besar. Saya akan menggunakan nada akademis dan menyampaikannya dari sudut pandang seorang pakar atau perawat profesional.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare
- Definisi: Pola eliminasi usus yang tidak normal, dicirikan dengan frekuensi buang air besar yang meningkat, konsistensi tinja yang encer, dan volume tinja yang berlebih.
- Penyebab: Infeksi saluran pencernaan, intoleransi makanan, iritasi usus, dan lain-lain.
- Tanda dan Gejala: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi tinja encer, volume tinja berlebih, nyeri perut, dehidrasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pernyataan yang jelas dan akurat tentang respons individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial.
- Komponen: Masalah, penyebab, dan tanda-gejala.
- Tujuan: Membantu perawat dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menentukan prioritas masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pernyataan yang jelas dan terukur tentang hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Komponen: Hasil yang diharapkan, kriteria hasil, dan target.
- Tujuan: Membantu perawat dalam menetapkan, mengukur, dan mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Komponen: Tujuan intervensi, aktivitas intervensi, dan rasionale.
- Tujuan: Membantu perawat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan yang efektif. -
Article No. 5607 | 14 Nov 2024
Klinis : gangguan rasa nyaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan rasa nyaman.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri)
Penjelasan Singkat:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Agen cedera fisik, agen psikologis, agen kultural, agen perkembangan.
- Karakteristik: Ekspresi verbal dan non-verbal, perubahan tanda-tanda vital, perubahan perilaku, perubahan aktivitas.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran: Tingkat Nyeri Terkontrol, Kenyamanan Terpenuhi.
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien menunjukkan ekspresi wajah tenang, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi: Manajemen Nyeri, Manajemen Kenyamanan.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi karakteristik nyeri, kolaborasi pemberian terapi analgesik, ajarkan teknik non-farmakologis, ciptakan lingkungan yang nyaman, libatkan keluarga dalam perawatan.
Dalam konteks akademis dengan persona pakar perawat, penting untuk memahami bahwa gangguan rasa nyaman, khususnya nyeri, merupakan masalah kesehatan yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Perawat berperan penting dalam mengelola nyeri dan memastikan kenyamanan pasien melalui intervensi farmakologis dan non-farmakologis, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.