Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20606 | 10 Aug 2025
Klinis : Diagnosis Medis: Obesitas dan Risiko Penyakit Kronis Tono seorang pria berusia 45 tahun, ia adalah seorang manajer proyek yang bekerja di kantor. Ia memiliki jadwal yang padat, sering makan di luar, dan kurang berolahraga. Ia juga sering mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman manis saat merasa stres. Tono mengalami obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 30. Ia mulai merasakan sakit pada lutut, sering sesak napas, dan memiliki kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi. Ia berisiko tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Tono memutuskan untuk mengubah gaya hidup setelah dinasihati oleh dokter. Ia mulai membatasi asupan gula dan lemak, memasak makanan sehat di rumah, dan rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Perubahan ini tidak mudah, tetapi setelah beberapa bulan, berat badannya mulai turun, tingkat energinya meningkat, dan hasil tes laboratoriumnya menunjukkan perbaikan yang signifikan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tono.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Metabolik (00179)
Definisi: Berisiko mengalami perubahan metabolisme yang dapat mengganggu kesehatan.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (00078)
Definisi: Gagal dalam mengidentifikasi, mengatasi, dan/atau memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan yang dirasakan.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Tidak dapat mentolerir atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakstabilan Metabolik (00179)
- Kode: 11014
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan metabolisme yang dapat mengganggu kesehatan.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (00078)
- Kode: 11005
- Definisi: Gagal dalam mengidentifikasi, mengatasi, dan/atau memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan yang dirasakan.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
- Kode: 11008
- Definisi: Tidak dapat mentolerir atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Metabolik
- Kode: 10004
- Definisi: Keadaan di mana metabolisme fisiologis berada dalam rentang normal.
2. Manajemen Kesehatan
- Kode: 10003
- Definisi: Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan.
3. Toleransi Aktivitas
- Kode: 10009
- Definisi: Kemampuan untuk mentolerir dan menyelesaikan aktivitas rutin.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Metabolisme
- Kode: 30009
- Definisi: Pemantauan dan pengkajian fungsi metabolisme.
2. Manajemen Kesehatan
- Kode: 30007
- Definisi: Pemberian bantuan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan.
3. Manajemen Aktivitas
- Kode: 30008
- Definisi: Pengaturan, penyesuaian, dan peningkatan aktivitas untuk memaksimalkan fungsi.
Dengan diagnosa dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI di atas, diharapkan dapat membantu Tono dalam mengatasi kondisinya dan mencapai tujuan perawatan yang optimal. -
Article No. 20607 | 10 Aug 2025
Klinis : gangguan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi gangguan mobilitas fisik, sesuai dengan permintaan Anda.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
Kode: 00085 (NANDA-I)
Definisi:
Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang independen, yang bertujuan untuk berpindah atau memanipulasi lingkungan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 01015
Nama: Gangguan Mobilitas Fisik
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang independen, yang bertujuan untuk berpindah atau memanipulasi lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01015
Nama: Mobilitas Fisik
Definisi: Kemampuan individu untuk bergerak secara independen dan terkoordinasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 01015
Nama: Manajemen Mobilitas
Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi pergerakan fisik yang independen.
Dalam konteks akademis, gangguan mobilitas fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi muskuloskeletal, neurologis, atau kardiovaskular. Sebagai seorang perawat profesional, saya memahami pentingnya melakukan assessment yang komprehensif, mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi, dan mengembangkan rencana perawatan yang berpusat pada pasien untuk membantu meningkatkan mobilitas fisik dan mencapai kemandirian yang optimal. -
Article No. 20608 | 10 Aug 2025
Klinis : gangguan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan mobilitas fisik:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang independen pada satu atau lebih ekstremitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01603
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan pergerakan fisik yang independen.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00047
Definisi: Upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi kemampuan individu dalam melakukan pergerakan fisik yang independen.
Penjelasan singkat:
Gangguan mobilitas fisik merupakan keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang independen pada satu atau lebih ekstremitas. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit, cedera, atau kondisi lainnya yang mempengaruhi fungsi fisik. Diagnosis keperawatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan individu dalam melakukan pergerakan fisik yang independen. Perawat dapat memberikan intervensi yang sesuai untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan tersebut, sehingga dapat mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. -
Article No. 20609 | 10 Aug 2025
Klinis : 01603
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi 01603 dengan nada akademis dan persona pakar perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan (00126)
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 01603
Judul: Defisit Pengetahuan
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan suatu topik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01901
Judul: Peningkatan Pengetahuan
Definisi: Bertambahnya informasi kognitif yang dimiliki.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6670
Judul: Pengajaran: Individu
Definisi: Membantu klien untuk memperoleh atau mengingat informasi yang diperlukan untuk mencapai hasil kesehatan yang diinginkan.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Defisit Pengetahuan" mengindikasikan bahwa klien memiliki kekurangan informasi kognitif terkait dengan topik tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan pengalaman, kurangnya paparan informasi, atau hambatan dalam memproses informasi.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menyediakan definisi yang lebih spesifik untuk "Defisit Pengetahuan", yaitu kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan suatu topik. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan "Peningkatan Pengetahuan" sebagai luaran yang diharapkan, di mana terjadi peningkatan informasi kognitif yang dimiliki oleh klien.
Untuk mencapai luaran tersebut, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyarankan intervensi "Pengajaran: Individu", yang bertujuan untuk membantu klien memperoleh atau mengingat informasi yang diperlukan untuk mencapai hasil kesehatan yang diinginkan. -
Article No. 20610 | 10 Aug 2025
Klinis : pasien mengeluh mual muntah 7kali Dan bab cair 3kali dengan diagnosa medis GEA vomitus
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah GEA vomitus (Gastroenteritis Akut dengan Muntah). Berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM Procedure yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Mual dan muntah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: N/A (Tidak Tersedia)
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat untuk kasus ini.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R11.0 (Mual dan muntah) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan kondisi pasien yang mengeluh mual muntah 7 kali dan bab cair 3 kali.
- Dalam kasus ini, tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan.
- Gastroenteritis Akut (GEA) dengan gejala muntah (vomitus) adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau faktor lainnya. Penanganan biasanya meliputi pemberian cairan, elektrolit, dan istirahat. -
Article No. 20611 | 10 Aug 2025
Klinis : pasien mengeluh mual muntah 7kali Dan bab cair 3kali dengan diagnosa medis GEA vomitus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang mengeluh mual muntah 7 kali dan BAB cair 3 kali dengan diagnosa medis GEA vomitus, maka berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan (NANDA-I: 00028)
Kode SDKI: KV001
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
2. Mual (NANDA-I: 00134)
Kode SDKI: GI004
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan tidak menyenangkan di perut yang dapat menyebabkan dorongan untuk memuntahkan isi perut.
3. Diare (NANDA-I: 00013)
Kode SDKI: GI002
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, baik dalam frekuensi, konsistensi, maupun volume.
Penjelasan singkat:
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan:
Pasien berisiko mengalami penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler akibat mual muntah dan diare yang dialami.
2. Mual:
Pasien mengalami perasaan tidak nyaman dan tidak menyenangkan di perut yang dapat menyebabkan dorongan untuk memuntahkan isi perut.
3. Diare:
Pasien mengalami pengeluaran feses yang tidak normal, baik dalam frekuensi, konsistensi, maupun volume.
Kode dan Definisi SLKI:
- Peningkatan Cairan (KV001.2)
Definisi: Mengoptimalkan asupan dan status cairan tubuh.
- Pengelolaan Mual (GI004.2)
Definisi: Memfasilitasi kenyamanan pasien yang mengalami mual.
- Pengelolaan Diare (GI002.2)
Definisi: Memfasilitasi kenyamanan pasien yang mengalami diare.
Kode dan Definisi SIKI:
- Pemantauan Cairan (KV001.2.E)
Definisi: Mengumpulkan dan menganalisis data terkait intake dan output cairan.
- Terapi Relaksasi (GI004.2.C)
Definisi: Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi mual.
- Perawatan Higiene Perianal (GI002.2.B)
Definisi: Membersihkan dan merawat area perianal pasien yang mengalami diare. -
Article No. 20612 | 10 Aug 2025
Klinis : pasien mengeluh mual muntah 7kali Dan bab cair 3kali dengan diagnosa medis GEA vomitus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF dengan gaya akademis dan persona pakar keperawatan:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI (SDKI-SLKI-SIKI PPNI)\b0
\par \b\i Untuk Pasien dengan GEA Vomitus\i0\b0
\par
\b 1. \i Defisit Volume Cairan\i0\b0 (Kode: 00027)
\par \b SDKI:\b0 Risiko atau kondisi kekurangan cairan intravaskuler, interstitial, dan/atau intraseluler.
\par \b SLKI:\b0
- Keseimbangan cairan tercapai (Kode: 2001)
- Asupan oral adekuat (Kode: 2004)
\par \b SIKI:\b0
- Pemantauan tanda vital tiap 2 jam (Kode: 2110)
- Pemberian cairan parenteral sesuai protokol (Kode: 2120)
- Edukasi asupan cairan oral bertahap (Kode: 5610)
\par
\b 2. \i Gangguan Keseimbangan Elektrolit\i0\b0 (Kode: 00026)
\par \b SDKI:\b0 Perubahan konsentrasi elektrolit serum yang dapat mengganggu homeostasis.
\par \b SLKI:\b0
- Kadar elektrolit dalam rentang normal (Kode: 2002)
\par \b SIKI:\b0
- Pemantauan hasil laboratorium (Natrium, Kalium, Klorida) (Kode: 2111)
- Kolaborasi pemberian terapi pengganti elektrolit (Kode: 6420)
\par
\b 3. \i Risiko Syok Hipovolemik\i0\b0 (Kode: 00025)
\par \b SDKI:\b0 Risiko penurunan perfusi jaringan akibat kehilangan cairan akut.
\par \b SLKI:\b0
- Tanda vital stabil (Kode: 1001)
\par \b SIKI:\b0
- Pemantauan tanda-tanda syok (nadi lemah, hipotensi) (Kode: 2112)
- Persiapan akses intravena (Kode: 2121)
\par
\b 4. \i Gangguan Kenyamanan: Mual\i0\b0 (Kode: 00214)
\par \b SDKI:\b0 Sensasi tidak nyaman di faring/lambung dengan keinginan untuk muntah.
\par \b SLKI:\b0
- Skala mual menurun (Kode: 3003)
\par \b SIKI:\b0
- Pemberian antiemetik sesuai resep (Kode: 2410)
- Teknik relaksasi napas dalam (Kode: 5320)
\par
\b Catatan Akademis:\b0
- Kode mengacu pada \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi V, SLKI Edisi III, SIKI Edisi II\i0 (PPNI, 2019).
- Intervensi disusun berdasarkan \i evidence-based practice\i0 dengan prioritas masalah fisiologis (ABC).
- Re-evaluasi diperlukan setiap 4 jam untuk menilai efektivitas intervensi.
\par
}
File RTF ini dapat dibuka dengan berbagai aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word atau LibreOffice. Format ini memastikan konsistensi dalam dokumentasi keperawatan berbasis standar PPNI. -
Article No. 20613 | 10 Aug 2025
Klinis : pasien mengeluh mual muntah 7kali Dan bab cair 3kali dengan diagnosa medis GEA vomitus
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan mual muntah 7 kali dan BAB cair 3 kali dengan diagnosa medis GEA vomitus:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah dan diare.
Pasien mengalami kehilangan cairan yang signifikan melalui muntah dan diare, sehingga berisiko mengalami ketidakseimbangan cairan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Keseimbangan Cairan: Cairan dalam tubuh terpenuhi
Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuhnya, sehingga tidak terjadi dehidrasi.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
a. Pemantauan Cairan
- Pantau intake dan output cairan pasien
- Pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti turgor kulit, mukosa kering, dan lain-lain)
- Pantau laboratorium (elektrolit, BUN, kreatinin)
b. Manajemen Cairan
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
- Berikan antiemetik untuk mengurangi muntah
- Berikan antidiare untuk mengurangi diare
c. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda-tanda dehidrasi, dan pentingnya menjaga keseimbangan cairan
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang diet yang tepat selama sakit, seperti makanan yang mudah dicerna dan tinggi kalori/protein
Penjelasan rinci:
Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk memantau dan menjaga keseimbangan cairan pasien. Pemantauan cairan dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi sedini mungkin. Manajemen cairan diberikan untuk mengganti cairan yang hilang melalui muntah dan diare, serta mengurangi gejala dengan pemberian antiemetik dan antidiare. Edukasi pasien dan keluarga penting dilakukan agar mereka memahami kondisi pasien dan dapat melakukan perawatan mandiri yang tepat.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu keseimbangan cairan yang terpenuhi sehingga tidak terjadi dehidrasi. -
Article No. 20614 | 10 Aug 2025
Klinis : mual muntah 7kali Dan bab cair 3 kali dari 2 hari yang laku diagnosa medis gea vomitus
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi yang Anda paparkan. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan secara akademis dan komprehensif.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu mual muntah 7 kali dan buang air besar (BAB) cair 3 kali dalam 2 hari terakhir, dengan diagnosa medis gastroenteritis (GEA), maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
a. Gangguan Eliminasi Gastrointestinal: Diare (00013)
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, terlalu sering, dan terlalu encer.
Penyebab: Infeksi, obat-obatan, diet, malabsorpsi, stres, dan gangguan sistemik.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Pemulihan Fungsi Gastrointestinal (1622)
- Kriteria Hasil:
1) Frekuensi buang air besar (BAB) menurun
2) Konsistensi feses membaik
3) Rasa tidak nyaman pada abdomen berkurang
4) Tanda-tanda dehidrasi tidak muncul
b. Kontrol Gejala (1305)
- Kriteria Hasil:
1) Mual dan muntah berkurang
2) Frekuensi BAB cair menurun
3) Rasa tidak nyaman pada abdomen berkurang
4) Asupan cairan dan elektrolit membaik
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Diare (4200)
- Tindakan:
1) Identifikasi penyebab diare
2) Pantau tanda-tanda dehidrasi dan elektrolit
3) Berikan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan
4) Berikan obat antidiare jika diperlukan
5) Anjurkan diet rendah serat dan mudah dicerna
6) Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diare
b. Manajemen Mual dan Muntah (1450)
- Tindakan:
1) Identifikasi penyebab mual dan muntah
2) Berikan obat anti-mual jika diperlukan
3) Berikan makanan dan minuman yang dapat ditoleransi
4) Modifikasi lingkungan untuk mengurangi rangsangan yang menyebabkan mual
5) Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen mual dan muntah
Penjelasan Rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan "Gangguan Eliminasi Gastrointestinal: Diare" dipilih karena pasien mengalami gejala diare dengan frekuensi BAB cair 3 kali dalam 2 hari terakhir. Diare dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, diet, malabsorpsi, stres, dan gangguan sistemik seperti gastroenteritis (GEA).
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Pemulihan Fungsi Gastrointestinal (1622): Tujuannya adalah untuk memulihkan fungsi gastrointestinal pasien, yang ditandai dengan penurunan frekuensi BAB, perbaikan konsistensi feses, berkurangnya rasa tidak nyaman pada abdomen, dan tidak adanya tanda-tanda dehidrasi.
b. Kontrol Gejala (1305): Tujuannya adalah untuk mengendalikan gejala-gejala yang dialami pasien, seperti mual dan muntah yang berkurang, penurunan frekuensi BAB cair, berkurangnya rasa tidak nyaman pada abdomen, serta perbaikan asupan cairan dan elektrolit.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Diare (4200): Intervensi ini bertujuan untuk mengatasi diare yang dialami pasien, dengan melakukan identifikasi penyebab, pemantauan tanda-tanda dehidrasi dan elektrolit, pemberian cairan, obat antidiare jika diperlukan, pengaturan diet, serta edukasi pasien dan keluarga.
b. Manajemen Mual dan Muntah (1450): Intervensi ini bertujuan untuk mengendalikan mual dan muntah yang dialami pasien, dengan melakukan identifikasi penyebab, pemberian obat anti-mual, pemberian makanan dan minuman yang dapat ditoleransi, modifikasi lingkungan, serta edukasi pasien dan keluarga.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan dapat membantu pasien dalam pemulihan fungsi gastrointestinal dan pengendalian gejala yang dialami, sehingga tercapai hasil yang optimal. -
Article No. 20615 | 10 Aug 2025
Klinis : mual muntah 7kali Dan bab cair 3 kali dari 2 hari yang laku diagnosa medis gea vomitus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI untuk Kondisi Mual Muntah dan BAB Cair (GEA dengan Vomitus)**
Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan **Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)**, **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**, dan **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk pasien dengan kondisi **mual muntah 7 kali dan BAB cair 3 kali dalam 2 hari terakhir** dengan diagnosa medis **Gastroenteritis Akut (GEA) dengan Vomitus**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI: D.0016 – Risiko Defisit Volume Cairan**
**Definisi:** Risiko kekurangan cairan intravaskular, interstitial, atau intraselular yang dapat mengganggu homeostasis tubuh.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Muntah berulang (7 kali dalam 2 hari)
- Diare cair (3 kali dalam 2 hari)
- Peningkatan kehilangan cairan melalui saluran cerna
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: L.1401 – Keseimbangan Cairan**
**Kriteria Hasil:**
- Tanda vital stabil (TD, nadi, suhu, pernapasan dalam batas normal)
- Turgor kulit baik
- Mukosa bibir lembap
- Produksi urin adekuat (>30 mL/jam)
- Tidak ada keluhan pusing atau lemas
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: I.1129 – Manajemen Cairan**
**Tindakan:**
- **Memantau tanda vital** (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan) setiap 4 jam
- **Memantau intake dan output cairan** (catat frekuensi muntah dan diare)
- **Memberikan cairan oral/IV** sesuai kebutuhan (rehidrasi dengan oralit atau cairan infus jika diperlukan)
- **Edukasi pasien/keluarga** tentang pentingnya asupan cairan dan tanda-tanda dehidrasi
**Kode SIKI: I.0905 – Manajemen Mual Muntah**
**Tindakan:**
- **Memberikan posisi nyaman** (misalnya, kepala sedikit ditinggikan)
- **Memberikan obat antiemetik** sesuai resep dokter
- **Menghindari makanan beraroma kuat atau berlemak**
- **Menganjurkan makan sedikit tapi sering**
---
### **Penjelasan Singkat**
- **SDKI (D.0016)** dipilih karena pasien mengalami kehilangan cairan signifikan melalui muntah dan diare, yang berisiko menyebabkan dehidrasi.
- **SLKI (L.1401)** menjadi target luaran untuk memastikan keseimbangan cairan tercapai.
- **SIKI (I.1129 & I.0905)** merupakan intervensi utama untuk mengatasi defisit cairan dan mengontrol gejala mual muntah.
---
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2018). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2019). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1*.
Semoga penjelasan ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika memerlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan diskusikan dengan tim kesehatan terkait.