Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5716 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dengan kemungkinan diagnosis campak, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Virus Akut berhubungan dengan penyakit campak.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Virus Akut merupakan kondisi rentan terhadap serangan atau invasi agen infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit akut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan risiko infeksi virus akut adalah:
- Bebas dari tanda dan gejala infeksi virus akut
- Tidak terjadi komplikasi akibat infeksi virus akut
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko infeksi virus akut pada pasien antara lain:
- Isolasi pasien untuk mencegah penularan
- Monitoring tanda dan gejala infeksi virus akut
- Pemberian terapi simptomatik sesuai kondisi pasien
- Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pencegahan penularan
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan intervensi yang tepat untuk mengelola risiko infeksi virus akut pada pasien dengan kemungkinan diagnosis campak. -
Article No. 5717 | 14 Nov 2024
Klinis : DS: - Klien mengatakan sudah lama tidak melakukan pemeriksaan KB - Klien tidak tahu kalau KB IUD harus rutin kontrol per 6 bulan - Klien mengatakan terakhir memeriksakan KB pada bulan september 2023 DO: - Klien tampak tidak mengetahui jika KB yang dipakai sudah tidak ada di rahim - Klien tampak tidak mengetahui jika dirinya hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan data objektif yang Anda berikan, Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Defisit Pengetahuan (SIKI: K.02)
Definisi: Kurangnya atau ketidakakuratan informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
Penjelasan:
- Pasien mengatakan sudah lama tidak melakukan pemeriksaan KB dan tidak mengetahui bahwa KB IUD harus dikontrol rutin setiap 6 bulan.
- Pasien tampak tidak mengetahui bahwa KB yang dipasang sudah tidak ada lagi di dalam rahim dan kemungkinan dirinya sedang hamil.
- Ini menunjukkan adanya defisit pengetahuan terkait perawatan dan pemantauan metode KB yang digunakan.
2. Risiko Kehamilan (SIKI: R.06)
Definisi: Kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
Penjelasan:
- Pasien tampak tidak mengetahui bahwa dirinya kemungkinan sedang hamil, yang mengindikasikan adanya risiko kehamilan.
- Hal ini dikarenakan pasien tidak melakukan pemeriksaan KB secara rutin sehingga tidak menyadari adanya perubahan pada alat kontrasepsi yang dipasang.
Rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diberikan:
1. Intervensi untuk Defisit Pengetahuan (K.02):
- Assess pengetahuan pasien tentang KB dan pentingnya pemeriksaan rutin (SIKI: K.02.1)
- Berikan edukasi tentang perawatan dan pemantauan metode KB yang digunakan (SIKI: K.02.3)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk memastikan kondisi KB pasien (SIKI: K.02.6)
2. Intervensi untuk Risiko Kehamilan (R.06):
- Monitor tanda-tanda kehamilan pada pasien (SIKI: R.06.1)
- Berikan konseling tentang risiko kehamilan dan perlunya pemeriksaan lebih lanjut (SIKI: R.06.3)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk pemeriksaan kehamilan dan perencanaan selanjutnya (SIKI: R.06.5)
Luaran yang diharapkan (SLKI):
1. Defisit Pengetahuan: Peningkatan Pengetahuan
2. Risiko Kehamilan: Pengendalian Risiko
Diharapkan dengan intervensi tersebut, pasien dapat meningkatkan pengetahuannya tentang perawatan dan pemantauan metode KB, serta dapat mengendalikan risiko kehamilan yang mungkin terjadi. -
Article No. 5718 | 14 Nov 2024
Klinis : DS: klien di fase kala 2 persalinan Klien mengeluh nyer mulas seperti inin melahirkan - Klien mengatakan perut bagian bawah terasa tertekan dan seperti ada dorongan DO: - Tampak meringis - Berposisi miring kanan miring kiri untuk meredakan mulas - TD 221/150 mmHg - SpO2 97% - RR 20 x/menit - HR 112 x/menit - T 36° C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
Bersalin tidak efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersalin tidak efektif: Kemampuan ibu untuk mengejan yang tidak adekuat atau tidak terkoordinasi untuk mendorong janin melalui jalan lahir.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Proses persalinan yang lancar
- Ibu mampu mengejan secara efektif
- Ibu dan janin dalam kondisi stabil
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Persalinan
- Dukungan Emosional
- Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, klien berada dalam fase kala 2 persalinan dan mengalami bersalin tidak efektif. Klien mengeluh nyeri mulas seperti ingin melahirkan, perut bagian bawah terasa tertekan dan ada dorongan, serta tampak meringis. Tanda-tanda vital klien juga menunjukkan adanya tekanan darah tinggi yang perlu diwaspadai. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen persalinan, dukungan emosional, dan manajemen nyeri untuk membantu klien menjalani proses persalinan dengan lancar dan mencapai luaran yang diharapkan, yaitu proses persalinan yang lancar, ibu mampu mengejan secara efektif, serta ibu dan janin dalam kondisi stabil. -
Article No. 5719 | 14 Nov 2024
Klinis : DS: klien di fase kala 2 persalinan Klien mengeluh nyer mulas seperti inin melahirkan - Klien mengatakan perut bagian bawah terasa tertekan dan seperti ada dorongan DO: - klien tampak dapat bersalin efektif Tampak meringis - Berposisi miring kanan miring kiri untuk meredakan mulas - TD 221/150 mmHg - SpO2 97% - RR 20 x/menit - HR 112 x/menit - T 36° C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus pada kala II persalinan, ditandai dengan klien mengeluh nyeri mulas seperti ingin melahirkan, tampak meringis, dan berposisi miring kanan-kiri untuk meredakan mulas.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk diagnosa keperawatan yang digunakan di Indonesia. Dalam kasus ini, "Nyeri akut" merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk hasil/luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan adalah klien dapat mengelola nyeri dengan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. Dalam kasus ini, intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan posisi yang nyaman.
Berdasarkan data objektif yang Anda berikan, tampak klien berada dalam fase kala II persalinan dan dapat bersalin secara efektif. Namun, tekanan darah yang tinggi (221/150 mmHg) perlu mendapatkan perhatian khusus dan pemantauan yang ketat. Selain itu, tanda-tanda vital lain seperti SpO2, RR, dan HR berada dalam rentang normal. -
Article No. 5720 | 14 Nov 2024
Klinis : Paisen tidak sadar, serta ada nya luka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran Berhubungan dengan Cedera Otak
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang tidak sadar, dapat diidentifikasi adanya diagnosa keperawatan "Penurunan Kesadaran Berhubungan dengan Cedera Otak". Pasien yang tidak sadar menunjukkan penurunan tingkat kesadaran yang disebabkan oleh adanya gangguan atau cedera pada otak.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk merespons secara adekuat terhadap lingkungan dan dirinya sendiri.
- Karakteristik Definisi: Tidak responsif terhadap rangsangan eksternal, tidak dapat mempertahankan respons, dan tidak dapat mengikuti perintah sederhana.
- Faktor-Faktor yang Berhubungan: Cedera otak, gangguan sirkulasi otak, gangguan metabolik, dan gangguan neurologi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tingkat kesadaran membaik, respons terhadap rangsangan meningkat, dan mampu mengikuti perintah sederhana.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pencegahan komplikasi, manajemen terapi, dan rehabilitasi.
2. Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Adanya Luka
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang memiliki luka, dapat diidentifikasi adanya diagnosa keperawatan "Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Adanya Luka". Luka yang terjadi pada pasien menunjukkan adanya kerusakan atau gangguan pada integritas kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerusakan pada kulit dan/atau jaringan yang menyertai.
- Karakteristik Definisi: Perubahan warna, tekstur, dan kontinuitas kulit.
- Faktor-Faktor yang Berhubungan: Cedera, prosedur invasif, dan penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan penyembuhan luka yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan edukasi pasien/keluarga. -
Article No. 5721 | 14 Nov 2024
Klinis : - Pasien mengungkapkan minat dalam belajar mengenai kehamilan dan persalinan - Pasien menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topic - Pasien dan suami mengungkapkan ingin meningkatkan pengetahuan terkait kehamilan dan persalinan - Pasien mengkhawatirkan risiko terhadap kehamilannya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Meningkatkan Pengetahuan
Definisi:
Kondisi di mana individu menunjukkan minat dan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang kondisi kesehatan mereka.
Karakteristik Definisi:
- Pasien mengungkapkan minat dalam belajar mengenai kehamilan dan persalinan.
- Pasien menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik.
- Pasien dan suami mengungkapkan ingin meningkatkan pengetahuan terkait kehamilan dan persalinan.
- Pasien mengkhawatirkan risiko terhadap kehamilannya.
Tujuan Keperawatan:
Pasien dapat meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan selama periode perawatan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi yang akurat dan terpercaya terkait kehamilan dan persalinan.
2. Konseling: Membantu pasien dan suami mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan menyusun rencana pembelajaran.
3. Bimbingan: Mendukung pasien dan suami dalam proses belajar dan memastikan pemahaman mereka.
4. Manajemen Risiko: Membantu pasien mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait kehamilannya.
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Pasien dapat mengidentifikasi topik-topik penting terkait kehamilan dan persalinan yang ingin dipelajari.
2. Pasien dan suami dapat menjelaskan informasi yang diperoleh tentang kehamilan dan persalinan.
3. Pasien dapat mengungkapkan perasaan lega dan berkurangnya kecemasan terkait kehamilannya.
4. Pasien dapat menerapkan strategi untuk mengelola risiko kehamilan.
Penilaian (SDKI):
1. Minat Belajar
2. Pemahaman Kondisi Kesehatan
3. Kecemasan
4. Pengelolaan Risiko
Perawat berperan penting dalam memfasilitasi pembelajaran pasien dan memastikan bahwa pasien memperoleh informasi yang akurat dan komprehensif tentang kehamilan dan persalinan. Dengan demikian, pasien dapat merasa lebih siap dan mengelola dengan baik kondisi kehamilannya. -
Article No. 5722 | 14 Nov 2024
Klinis : nyeri ulu hati, mual, muntah, lemas, pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, lemas, dan pusing, kemungkinan diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kondisi medis.
Nyeri ulu hati yang dirasakan merupakan nyeri akut yang berhubungan dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan pada saluran pencernaan atau masalah lainnya.
2. Mual dan Muntah berhubungan dengan kondisi medis.
Gejala mual dan muntah yang Anda alami dapat berhubungan dengan kondisi medis yang mendasari, seperti masalah pada saluran cerna atau efek samping dari pengobatan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Rasa lemas yang Anda alami dapat disebabkan oleh penurunan toleransi terhadap aktivitas, yang berhubungan dengan kondisi medis yang mendasari.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan mual.
Gejala pusing yang Anda alami dapat berhubungan dengan gangguan pola tidur yang disebabkan oleh nyeri dan mual yang dirasakan.
Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dapat diatasi melalui intervensi keperawatan. Diagnosa keperawatan yang diuraikan di atas mengacu pada SDKI.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SLKI membantu perawat dalam mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. Intervensi keperawatan yang sesuai akan ditentukan berdasarkan SIKI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berperan dalam mengembangkan dan menetapkan standar-standar tersebut sebagai panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas. -
Article No. 5724 | 14 Nov 2024
Klinis : Lebih dari 50% penduduk di Desa X bekerja di sektor jasa atau berdagang di pasar dengan aktivitas fisik yang minimal. Warga mengandalkan sepeda motor untuk perjalanan dekat, sehingga aktivitas berjalan kaki berkurang drastis. Kehadiran perangkat elektronik juga membuat sebagian besar warga sering begadang untuk menonton acara youtube atau bermain media sosial. Akibatnya, warga mengatakan waktu tidur mereka menjadi tidak cukup dan kualitas tidur menurun. Pola makan akibat begadang juga berubah, Sebagian besar warga mengatakan sering makan makanan instan, mengandung garam yang tinggi dan MSG. Warga juga sering merasakan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan konsentrasi. Laporan dari Puskesmas, ada sekita 40% warga menderita hipertensi. Ketika dilakukan wawancara, mereka tidak tahu bahwa gaya hidup mereka seperti kurang aktifitas fisik, makanan tinggi garam, dan begadang merupakan gaya hidup yang berisiko terhadap kejadian hipertensi. Selama ini mereka mengatakan jarang menghadiri penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Gaya Hidup Tidak Sehat berhubungan dengan aktivitas fisik yang kurang, pola tidur tidak adekuat, dan pola makan tidak sehat.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang gaya hidup yang berisiko terhadap hipertensi.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Risiko Gaya Hidup Tidak Sehat: Keadaan di mana individu berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat perilaku atau kebiasaan yang tidak sehat.
- Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan: Keadaan di mana individu gagal dalam mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola kondisi kesehatannya secara tepat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Risiko Gaya Hidup Tidak Sehat: Luaran yang diharapkan adalah Peningkatan Perilaku Sehat, di mana individu dapat mengubah perilaku atau gaya hidup menjadi lebih sehat.
- Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan: Luaran yang diharapkan adalah Pemahaman Kesehatan Meningkat, di mana individu dapat memahami dan mengelola kondisi kesehatannya dengan baik.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Risiko Gaya Hidup Tidak Sehat: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Gaya Hidup, di mana perawat membantu individu untuk mengidentifikasi dan mengubah gaya hidup yang tidak sehat.
- Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Edukasi Kesehatan, di mana perawat memberikan informasi dan edukasi terkait kondisi kesehatan dan pengelolaannya.
Dalam konteks ini, peran perawat sangat penting dalam membantu warga desa X untuk meningkatkan pemahaman dan mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih sehat, sehingga dapat mencegah kejadian hipertensi dan masalah kesehatan lainnya. -
Article No. 5725 | 14 Nov 2024
Klinis : Lebih dari 50% penduduk di Desa X bekerja di sektor jasa atau berdagang di pasar dengan aktivitas fisik yang minimal. Warga mengandalkan sepeda motor untuk perjalanan dekat, sehingga aktivitas berjalan kaki berkurang drastis. Kehadiran perangkat elektronik juga membuat sebagian besar warga sering begadang untuk menonton acara youtube atau bermain media sosial. Akibatnya, warga mengatakan waktu tidur mereka menjadi tidak cukup dan kualitas tidur menurun. Pola makan akibat begadang juga berubah, Sebagian besar warga mengatakan sering makan makanan instan, mengandung garam yang tinggi dan MSG. Warga juga sering merasakan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan konsentrasi. Laporan dari Puskesmas, ada sekita 40% warga menderita hipertensi. Ketika dilakukan wawancara, mereka tidak tahu bahwa gaya hidup mereka seperti kurang aktifitas fisik, makanan tinggi garam, dan begadang merupakan gaya hidup yang berisiko terhadap kejadian hipertensi. Selama ini mereka mengatakan jarang menghadiri penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Tidur Terganggu
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Asupan Lebih dari Kebutuhan
3. Gaya Hidup Sedentari
4. Risiko Tinggi Hipertensi
Penjelasan:
1. Pola Tidur Terganggu
- SDKI: Gangguan pola tidur yang ditandai dengan adanya perubahan jumlah atau kualitas tidur yang menyebabkan ketidakpuasan dan gangguan fungsi sehari-hari.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Tidur, yang bertujuan untuk memfasilitasi pola tidur yang adekuat.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Perilaku Kognitif untuk Masalah Tidur, Edukasi Manajemen Tidur, dan Stimulasi Relaksasi.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Asupan Lebih dari Kebutuhan
- SDKI: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi, yang bertujuan untuk mempertahankan atau mencapai status gizi yang optimal.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Edukasi Gizi, Konseling Gizi, dan Pemantauan Asupan Nutrisi.
3. Gaya Hidup Sedentari
- SDKI: Pola aktivitas fisik yang rendah atau tidak ada, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Promosi Aktivitas Fisik, yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Edukasi Aktivitas Fisik, Konseling Aktivitas Fisik, dan Fasilitasi Aktivitas Fisik.
4. Risiko Tinggi Hipertensi
- SDKI: Kondisi di mana individu memiliki kemungkinan untuk mengalami peningkatan tekanan darah yang melebihi normal.
- SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Hipertensi, yang bertujuan untuk mencegah, mengendalikan, dan mengelola hipertensi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Edukasi Gaya Hidup Sehat, Pemantauan Tekanan Darah, dan Kolaborasi Penatalaksanaan Hipertensi.
Dalam kondisi ini, pendekatan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi. Kolaborasi antara perawat, tenaga kesehatan lain, dan masyarakat penting untuk meningkatkan kesadaran dan promosi gaya hidup sehat di Desa X. -
Article No. 5726 | 14 Nov 2024
Klinis : keluhan 5 bulan teliga kiri berdenging, 3hari nyeri, dan riwayat kemasukan air saat renang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pendengaran Terkait Teliga Akut
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pendengaran Terkait Teliga Akut adalah kondisi dimana terdapat perubahan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh adanya kelainan pada organ pendengaran, biasanya teliga, yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Pendengaran Terkait Teliga Akut adalah pasien dapat mendengar dengan baik, bebas dari tanda dan gejala infeksi telinga, serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengkaji tanda dan gejala gangguan pendengaran
- Mengobservasi tanda-tanda infeksi telinga
- Memberikan penanganan medis sesuai indikasi (misal obat tetes telinga)
- Mengajarkan teknik pencegahan infeksi telinga
- Memberikan edukasi mengenai penyebab dan perawatan telinga
Persona: Sebagai perawat, saya akan memberikan penanganan terbaik untuk mengatasi kondisi Anda. Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, saya akan memastikan Anda mendapatkan perawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan.