Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7706 | 03 Dec 2024
Klinis : gatal gatal di seluruh badan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, untuk kondisi gatal-gatal di seluruh badan, kode dan deskripsi yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L29.9
- Deskripsi: Pruritus, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 L29.9 digunakan untuk mendiagnosis pruritus (gatal-gatal) yang tidak terspesifikasi. Pruritus adalah sensasi gatal yang dapat terjadi di seluruh permukaan tubuh tanpa adanya tanda-tanda inflamasi kulit yang jelas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti reaksi alergi, kondisi kulit, atau gangguan sistem saraf.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk gatal-gatal secara umum.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang spesifik untuk mengatasi gatal-gatal secara umum. Penanganan biasanya melibatkan pemberian obat antihistamin, kortikosteroid topikal, atau menghilangkan penyebab gatal-gatal jika dapat diidentifikasi.
Sebagai seorang dokter atau perekam medis, penting untuk mencatat kode ICD-10 yang sesuai untuk diagnosis gatal-gatal dan menjelaskan kondisi pasien secara rinci dalam catatan medis. Hal ini akan membantu dalam proses pengkodean, pelaporan, dan perawatan yang tepat bagi pasien. -
Article No. 7707 | 03 Dec 2024
Klinis : asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi asma bronkial.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi paru-paru yang optimal.
Penyebab:
1. Peningkatan produksi sekret
2. Penyempitan saluran napas
3. Kelemahan otot-otot pernapasan
Gejala dan Tanda:
1. Batuk berdahak
2. Wheezing
3. Sesak napas
4. Takipnea
5. Dispnea
Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi penyebab bersihan jalan napas tidak efektif
2. Monitor status pernapasan
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Lakukan suction jika perlu
5. Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai resep
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar diagnosis keperawatan ini mengacu pada klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" merupakan bagian dari standar ini.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar luaran keperawatan ini mengacu pada klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Beberapa luaran yang dapat digunakan untuk asma bronkial antara lain: Pemeliharaan Pernapasan, Pengendalian Gejala, dan Manajemen Penyakit Kronis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar intervensi keperawatan ini mengacu pada klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Intervensi yang dapat dilakukan untuk asma bronkial antara lain: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Bronkodilator, Edukasi Manajemen Penyakit, dan Kolaborasi.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang saya paparkan di atas merupakan standar yang digunakan oleh perawat di Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien dengan asma bronkial. Semoga penjelasan ini bermanfaat. -
Article No. 7708 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati, menyesak, mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal
Penjelasan singkat:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
- SLKI: Pasien dapat melaporkan nyeri yang terkontrol, pasien dapat menunjukkan ekspresi wajah yang tenang, dan pasien dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Gangguan pola napas berhubungan dengan rasa tidak nyaman pada ulu hati
Penjelasan singkat:
- SDKI: Gangguan pola napas adalah ketidakefektifan ventilasi yang mengakibatkan pertukaran gas tidak optimal.
- SLKI: Pasien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang normal, pasien dapat melakukan aktivitas tanpa hambatan, dan pasien dapat menunjukkan kenyamanan saat bernapas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain monitor pola napas, oksigenasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
3. Mual dan muntah berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal
Penjelasan singkat:
- SDKI: Mual dan muntah adalah sensasi tidak nyaman di daerah epigastrium yang dapat menyebabkan upaya paksa untuk memuntahkan isi lambung.
- SLKI: Pasien dapat menerima asupan nutrisi yang cukup, pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan, dan pasien dapat menunjukkan kenyamanan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen mual dan muntah, pemberian antiemetik, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dengan melakukan pengkajian yang komprehensif, perawat dapat menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 7709 | 03 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kiri sakit, pandangan kabur sudah 1 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk pasien dengan keluhan mata kiri sakit dan pandangan kabur selama 1 minggu:
1. Diagnosis Keperawatan: Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Proses Patologis
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Penglihatan adalah ketidakmampuan individu untuk menerima, menginterpretasi, dan memahami simbol visual dengan akurat dan konsisten.
- Proses Patologis adalah perubahan struktur atau fungsi tubuh yang menyimpang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala atau penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan: Pemeriksaan mata, pemberian terapi topikal, edukasi mengenai penyebab, tanda, dan gejala, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Penjelasan singkat:
Diagnosis keperawatan ini ditegakkan berdasarkan keluhan pasien mengenai mata kiri yang sakit dan pandangan yang kabur selama 1 minggu. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada fungsi penglihatan yang kemungkinan disebabkan oleh proses patologis. Perawat harus melakukan pemeriksaan mata, memberikan terapi topikal sesuai indikasi, serta memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyebab, tanda, dan gejala, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah komplikasi. -
Article No. 7710 | 03 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan pandangan kabur sejak SMP
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Perubahan Struktural atau Fungsional
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Gangguan persepsi sensori visual yang ditandai dengan penurunan atau perubahan kemampuan visual.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan fungsi visual dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan fungsi penglihatan, manajemen lingkungan untuk mencegah cedera, edukasi tentang perawatan mata, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dengan tone akademis dan persona pakar, Anda dapat memberikan penjelasan lebih rinci tentang patofisiologi, manifestasi klinis, faktor risiko, dan prinsip-prinsip penatalaksanaan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Sebagai seorang perawat, Anda dapat memberikan edukasi kesehatan yang komprehensif dan membantu pasien dalam mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 7711 | 03 Dec 2024
Klinis : Tn. P (56 tahun) datang ke rumah sakit untuk menjalani kemoterapi ABVD oral. Setelah kemo ke 2, pasien menolak makan, muntah 2x dan diare 2x dalam 2 jam. Hasil pengkajian muntah lebih kurang 110 cc, konsistensi BAB cair berserat, pasien tampak pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan faktor terapeutik (kemoterapi)
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit adalah keadaan yang menunjukkan adanya resiko terjadinya perubahan jumlah dan komposisi cairan dan elektrolit dalam tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam batas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen cairan, Pemantauan cairan dan elektrolit, Terapi pengganti cairan.
2. Risiko malnutrisi berhubungan dengan faktor terapeutik (kemoterapi)
Penjelasan:
- SDKI: Risiko malnutrisi adalah keadaan yang menunjukkan adanya resiko terjadinya kekurangan gizi, baik secara kuantitas maupun kualitas yang dapat memengaruhi status gizi.
- SLKI: Status gizi dalam batas normal.
- SIKI: Manajemen nutrisi, Konseling nutrisi, Terapi nutrisi.
3. Mual dan muntah efektif berhubungan dengan efek samping terapeutik (kemoterapi)
Penjelasan:
- SDKI: Mual dan muntah efektif adalah pengalaman subyektif dan objektif dari mual dan muntah yang dapat dikendalikan.
- SLKI: Tidak ada mual dan muntah.
- SIKI: Manajemen mual dan muntah, Terapi antiemetik, Informasi tentang mual dan muntah.
Dengan diagnosa keperawatan tersebut, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah yang dialami oleh pasien Tn. P dalam menjalani kemoterapi. -
Article No. 7712 | 03 Dec 2024
Klinis : Ny. U (25 tahun) dirawat dengan collaps lung dextra ec pneumothoraks dextra hari pertama. Pasien mengeluh kesulitan bernafas tanpa ada pengaruh aktivitas sejak 3 hari yang lalu, sesak bertambah jika berbaring. Bahu pasien tampak naik turun, penggunaan otot nafas tambahan (+), frekuensi nafas 34x/menit regular.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi Ny. U yang mengalami collaps lung dextra ec pneumothoraks dextra, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola napas yang tidak dapat memenuhi kebutuhan ventilasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Ventilasi Paru Membaik
- Frekuensi Napas Membaik
- Penggunaan Otot Bantu Pernapasan Menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Ventilasi
- Terapi Oksigen
Penjelasan Singkat:
Ny. U mengalami kesulitan bernapas tanpa pengaruh aktivitas sejak 3 hari yang lalu. Hal ini ditandai dengan frekuensi napas yang meningkat (34x/menit) dan penggunaan otot bantu pernapasan. Kondisi ini menunjukkan adanya pola napas yang tidak efektif akibat collaps paru kanan (pneumothoraks). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen ventilasi, dan terapi oksigen untuk memperbaiki ventilasi paru, frekuensi napas, dan mengurangi penggunaan otot bantu pernapasan. -
Article No. 7713 | 03 Dec 2024
Klinis : Ny. S (79 tahun) dirawat dengan keluhan kelelahan. Saat dilakukan pemeriksaan ditemukan GDS 65 mg/dL dan EKG sinus takikardia. Pada pagi hari pasien diberikan injeksi D40% dan saat ini terpasang D5% selama 1 jam, saat dilakukan pemeriksaan ulang GDS menjadi 214 mg/dL. Beberapa saat kemudian, GDS turun lagi menjadi 100 mg/dL. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat DM tanpa pengobatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Diabetes Mellitus tidak terkontrol.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah: Keadaan di mana kadar glukosa darah berada di luar rentang normal secara berulang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Kadar Glukosa Darah: Keadaan di mana kadar glukosa darah berada dalam rentang normal.
2. Pengetahuan tentang Pengelolaan Diabetes: Kemampuan pasien dan/atau keluarga dalam mengelola diabetes.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Kadar Glukosa Darah: Tindakan pemantauan dan pencatatan kadar glukosa darah secara berkala.
2. Terapi Insulin: Pemberian insulin sebagai terapi untuk mengontrol kadar glukosa darah.
3. Edukasi Pengelolaan Diabetes: Pemberian informasi dan bimbingan terkait pengelolaan diabetes.
Keterangan:
- Ny. S (79 tahun) memiliki riwayat Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol, ditunjukkan dengan fluktuasi kadar glukosa darah yang drastis.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan kadar glukosa darah secara berkala, pemberian terapi insulin, dan edukasi pengelolaan diabetes kepada pasien dan keluarga.
- Tujuan akhir adalah mencapai stabilitas kadar glukosa darah dan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang pengelolaan diabetes. -
Article No. 7714 | 03 Dec 2024
Klinis : keperawatan komunitas kasus hipertensi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI), dan intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) pada kasus keperawatan komunitas dengan hipertensi.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau memutuskan tindakan yang tepat untuk mempertahankan kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Gagal mengikuti rencana pengobatan, kurangnya pemahaman tentang kondisi kesehatan, kurangnya partisipasi dalam perawatan kesehatan.
2. Risiko Komplikasi
- Definisi: Berisiko mengalami komplikasi akibat kondisi kesehatan yang ada.
- Karakteristik Definisi: Riwayat komplikasi, gejala komplikasi, faktor risiko yang meningkatkan komplikasi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
- Karakteristik Definisi: Berat badan tidak sesuai, penurunan/peningkatan berat badan, gangguan pola makan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Kesehatan Efektif
- Definisi: Kemampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/atau memutuskan tindakan yang tepat untuk mempertahankan kesehatan.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat menjelaskan kondisi kesehatannya, pasien mematuhi regimen pengobatan, pasien terlibat aktif dalam perawatan kesehatan.
2. Tidak Terjadi Komplikasi
- Definisi: Tidak mengalami komplikasi akibat kondisi kesehatan yang ada.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda komplikasi, pasien dapat mengenali tanda-tanda komplikasi, pasien melakukan tindakan pencegahan komplikasi.
3. Status Gizi Adekuat
- Definisi: Asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
- Kriteria Hasil: Berat badan dalam batas normal, tidak ada penurunan/peningkatan berat badan yang signifikan, pola makan teratur.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Kesehatan:
- Identifikasi pemahaman pasien tentang kondisi kesehatan dan pengobatan
- Berikan edukasi tentang hipertensi, manajemen pengobatan, dan gaya hidup sehat
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memantau pengobatan dan efektivitasnya
- Dorong pasien untuk aktif terlibat dalam perawatan kesehatan
2. Pencegahan Komplikasi:
- Identifikasi faktor risiko komplikasi hipertensi
- Berikan edukasi tentang tanda-tanda komplikasi dan tindakan pencegahan
- Pantau tanda-tanda vital dan gejala komplikasi secara berkala
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk manajemen komplikasi
3. Manajemen Nutrisi:
- Identifikasi pola makan dan asupan nutrisi pasien
- Berikan edukasi tentang diet hipertensi yang seimbang
- Dorong pasien untuk memperbaiki pola makan dan meningkatkan asupan nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memantau status gizi pasien
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dengan hipertensi di komunitas dapat mengelola kondisi kesehatannya secara efektif, mencegah komplikasi, dan mempertahankan status gizi yang adekuat. -
Article No. 7715 | 03 Dec 2024
Klinis : Tn. B (65 tahun) sedang dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas dan kedua kaki bengkak. Sesak dirasakan memberat saat pasien beraktivitas. Hasil pengkajian pasien terlihat pucat dan sianosis, lemah tidak berdaya, JVP meningkat, TD 100/70 mmHg, N 100x/menit, RR 24x/menit dan dangkal, serta photo thoraks menunjukkan CTR 65%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, Tn. B (65 tahun) memiliki kondisi medis yang mengarah pada Gagal Jantung. Berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Definisi, Faktor Terkait, Karakteristik Utama, dan Intervensi Keperawatan sesuai dengan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan
- Faktor Terkait: Penurunan fungsi kardiovaskular
- Karakteristik Utama: Melaporkan kelelahan yang tidak sebanding dengan aktivitas
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Aktivitas
- Manajemen Energi
- Manajemen Pernapasan
2. Diagnosa Keperawatan: Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Kelebihan cairan yang dimanifestasikan oleh pembengkakan jaringan dan adanya cairan yang berlebih dalam ruang intravaskular, interstitial, dan/atau intrakaviter
- Faktor Terkait: Penyakit kardiovaskular
- Karakteristik Utama: Edema, kenaikan berat badan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Cairan
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Pernapasan
3. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Curah Jantung
- Definisi: Ketidakefektifan pemompaan jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
- Faktor Terkait: Gangguan fungsi ventrikel kiri
- Karakteristik Utama: Takikardi, dispnea, edema, cyanosis
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Kardiovaskular
- Manajemen Pernapasan
- Manajemen Cairan
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan diagnosa di atas antara lain adalah memantau tanda-tanda vital, mengelola aktivitas dan energi pasien, mengatur asupan cairan dan nutrisi, serta memantau fungsi kardiovaskular dan pernapasan. Tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan toleransi aktivitas, mengatasi kelebihan cairan, dan memperbaiki fungsi jantung pada pasien dengan kondisi gagal jantung.