Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6063 | 16 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan benjolan pada dinding kemaluan sejak > 1 th, pasien mengeluhkan rasa nyeri sejak 1 minggu ini, dalam 2 hari ini demam bersifat naik turun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Risiko Infeksi
Penjelasan:
1. Nyeri Akut
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dengan onset tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tingkat kenyamanan fisik yang dirasakan pasien.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan pasien.
2. Risiko Infeksi
- SDKI: Peningkatan risiko terkena infeksi yang disebabkan oleh penurunan pertahanan tubuh.
- SLKI: Tingkat kerentanan terhadap infeksi.
- SIKI: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi pada pasien.
Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluhkan benjolan pada dinding kemaluan, nyeri, dan demam, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut dan Risiko Infeksi. Pasien mengalami nyeri akibat benjolan yang terjadi, serta berisiko mengalami infeksi terkait dengan adanya demam. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemantauan tanda-tanda vital, dan tindakan pencegahan infeksi. -
Article No. 6064 | 16 Nov 2024
Klinis : Parkinson
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi Parkinson:
1. Gangguan Mobilitas Fisik
- Definisi: Keterbatasan dalam satu atau lebih gerakan fisik yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk bergerak secara mandiri.
- Penyebab: Rigiditas, tremor, bradikinesia, dan instabilitas postural yang terjadi pada penyakit Parkinson.
- Intervensi Keperawatan: Latihan fisik, terapi okupasi, dan peningkatan aktivitas fungsional.
2. Gangguan Komunikasi Verbal
- Definisi: Keterbatasan dalam mengekspresikan atau memahami informasi secara lisan.
- Penyebab: Gangguan pada sistem motorik bicara akibat penyakit Parkinson.
- Intervensi Keperawatan: Terapi wicara, penggunaan alat bantu komunikasi, dan teknik komunikasi efektif.
3. Risiko Jatuh
- Definisi: Peningkatan kemungkinan terjadinya jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
- Penyebab: Instabilitas postural, gangguan keseimbangan, dan penurunan koordinasi gerak pada penyakit Parkinson.
- Intervensi Keperawatan: Modifikasi lingkungan, penggunaan alat bantu gerak, dan peningkatan keseimbangan.
Standar Diagnosis, Intervensi, dan Hasil Keperawatan (SDKI, SIKI, SLKI) PPNI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Memuat definisi, faktor yang berhubungan, dan karakteristik diagnosis keperawatan.
- Contoh: Gangguan Mobilitas Fisik, Gangguan Komunikasi Verbal, Risiko Jatuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Memuat definisi, tujuan, aktivitas, dan kriteria hasil untuk setiap intervensi keperawatan.
- Contoh: Latihan Fisik, Terapi Wicara, Modifikasi Lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Memuat definisi, indikator, dan kriteria hasil untuk setiap luaran keperawatan.
- Contoh: Peningkatan Kemampuan Mobilitas, Peningkatan Kemampuan Komunikasi, Pencegahan Jatuh.
Penggunaan SDKI, SIKI, dan SLKI membantu perawat dalam proses pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang terstandar dan terdokumentasi dengan baik. -
Article No. 6065 | 16 Nov 2024
Klinis : Parkinson dengan Gejala lain adalah gerakan lambat, kekakuan, hilangnya keseimbangan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Parkinson dengan gejala lain seperti gerakan lambat, kekakuan, dan hilangnya keseimbangan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan otot dan kekakuan, ditandai dengan gerakan lambat, kekakuan, dan hilangnya keseimbangan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan bantuan. Kondisi ini terjadi pada pasien Parkinson akibat kelemahan otot dan kekakuan yang menyebabkan gerakan lambat, kekakuan, dan hilangnya keseimbangan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Mobilitas Fisik pada pasien Parkinson adalah peningkatan kemampuan pergerakan, peningkatan keseimbangan, dan penurunan risiko jatuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Gangguan Mobilitas Fisik pada pasien Parkinson meliputi:
- Manajemen Aktivitas: mengatur dan memantau aktivitas pasien untuk mencegah kelelahan.
- Terapi Latihan: memberikan latihan pergerakan untuk meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas.
- Perawatan Gerak: memberikan perawatan untuk mempertahankan dan meningkatkan jangkauan gerak.
- Pencegahan Jatuh: melakukan upaya untuk mencegah terjadinya jatuh pada pasien.
Sebagai pakar keperawatan, saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosis dan penanganan keperawatan pada pasien Parkinson dengan gejala seperti yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 6066 | 16 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari ini. pasien juga mengeluhkan mual disertai muntah +, lemas, tidak nafsu makan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Vertigo berhubungan dengan gangguan fungsi vestibular, ditandai dengan keluhan pusing berputar, mual, muntah, dan lemas.
Penjelasan:
- SDKI: Vertigo adalah sensasi berputar, melayang, atau tidak seimbang yang disebabkan oleh masalah pada sistem vestibular.
- SLKI: Tujuan luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan tubuh, mengendalikan episode vertigo, dan mengurangi komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah manajemen vertigo, manajemen mual dan muntah, serta edukasi terkait penyebab dan penanganan vertigo.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makanan, ditandai dengan tidak nafsu makan dan lemas.
Penjelasan:
- SDKI: Defisit nutrisi adalah keadaan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan perubahan komposisi tubuh.
- SLKI: Tujuan luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai, asupan makanan yang adekuat, dan tidak mengalami komplikasi akibat defisit nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah manajemen nutrisi, edukasi diet, dan pemantauan status nutrisi.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dengan menggunakan standar praktik keperawatan yang berlaku. -
Article No. 6067 | 16 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari ini. pasien juga mengeluhkan mual disertai muntah +, lemas, tidak nafsu makan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Vertigo
Definisi: Persepsi palsu gerakan rotasi atau sensasi kehilangan keseimbangan yang disebabkan oleh kelainan pada sistem vestibular, visual, atau somatosensorik.
Gejala yang muncul pada pasien sesuai dengan kriteria diagnosa vertigo, yaitu pusing berputar, mual, muntah, dan lemas. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan yang merupakan gejala sekunder akibat mual dan muntah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Vertigo
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan sensasi pusing berputar.
Kriteria Hasil:
a. Melaporkan penurunan frekuensi dan durasi episode vertigo.
b. Melaporkan penurunan intensitas episode vertigo.
c. Mendemonstrasikan strategi untuk mengatasi episode vertigo.
d. Menunjukkan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Manajemen Mual dan Muntah
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan sensasi mual dan mencegah terjadinya muntah.
Kriteria Hasil:
a. Melaporkan penurunan frekuensi dan durasi episode mual dan muntah.
b. Mendemonstrasikan teknik manajemen mual dan muntah.
c. Menunjukkan peningkatan intake nutrisi dan cairan.
d. Menunjukkan peningkatan berat badan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Vertigo
a. Identifikasi penyebab dan faktor yang memperberat vertigo.
b. Ajarkan teknik manajemen vertigo, seperti latihan Canalith Repositioning, latihan Brun, dan latihan penguatan otot leher.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk menangani penyebab vertigo.
d. Berikan antiemetik dan antivertiginosa sesuai instruksi dokter.
e. Bantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman.
2. Manajemen Mual dan Muntah
a. Identifikasi penyebab dan faktor yang memperberat mual dan muntah.
b. Ajarkan teknik manajemen mual dan muntah, seperti relaksasi, distraksi, dan pengaturan pola makan.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk menangani penyebab mual dan muntah.
d. Berikan antiemetik sesuai instruksi dokter.
e. Pantau dan catat intake nutrisi dan cairan pasien.
f. Bantu pasien mempertahankan berat badan yang optimal.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan vertigo dipilih karena gejala utama yang dialami pasien adalah pusing berputar, yang merupakan karakteristik utama dari kondisi ini. Vertigo dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan pada sistem vestibular, visual, atau somatosensorik. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mengendalikan episode vertigo, meminimalkan gejala mual dan muntah, serta membantu pasien kembali beraktivitas secara mandiri. Luaran yang diharapkan adalah pasien mampu mengendalikan vertigo, mengelola mual dan muntah, serta meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 6068 | 16 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari ini. pasien juga mengeluhkan mual disertai muntah +, lemas, tidak nafsu makan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik berhubungan dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penjelasan:
Pasien mengalami gejala pusing berputar, mual, muntah, dan lemas. Hal ini mengindikasikan adanya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik, seperti perubahan tekanan darah, nadi, dan curah jantung.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik didefinisikan sebagai kondisi yang memiliki potensi untuk perubahan yang merugikan pada tekanan darah, nadi, respirasi, dan/atau suhu tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, pemberian cairan intravena, pemberian antiemetik (obat untuk mengurangi mual dan muntah), dan pengaturan pola makan.
Dengan penanganan yang tepat, diharapkan pasien dapat pulih dan mempertahankan stabilitas hemodinamiknya. -
Article No. 6069 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita usia 30 tahun dengan diagnosa medis Acut Mielositik Leukimia saat ini dirawat di ruang onkologi. Pasien mengeluhkan lemah, lemas, perdarahan pada area gusi sekitar 50 cc perhari, mual, dan muntah 3 kali sebanyak 100 cc, dan bedrest. Pengukuran tanda vital menunjukan bahwa TD : 100/60 mmHg, respirasi : 20 kali/menit, nadi : 72 kali/menit, suhu : 37,20C. Hasil pengkajian : konjungtiva anemis, kulit kekuningan, nyeri kepala skala 3 dari 10, mengeluh sulit tidur selama beberapa hari, terlihat mengantuk, kedua mata tampak sayu, kekuatan otot ekstremitas atas 5-5-5-5/5-5-5-5 dan ekstremitas bawah 5-5-5-5/5-5-5-5.semua aktivitas pasien dibantu keluarga. Hasil pemeriksaan laboratorium : hemoglobin=8,6 g/dL (abnormal/normal=12,3); hematokrit=27 % (abnormal/normal= 36-48); leukosit= 9,05 ribu/𝜇L (normal). Pasien direncanakan mendapatkan transfusi PRC 2 kolf.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, Diagnosa Keperawatan, dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perdarahan akut berhubungan dengan penurunan hematologi (trombositopenia)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Perdarahan akut: Hilangnya darah dalam jumlah yang signifikan dalam waktu singkat dari tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan hematologi (trombositopenia).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Perdarahan: Kemampuan untuk mencegah dan menghentikan perdarahan.
- Pemulihan Hematologis: Kemampuan untuk memulihkan status hematologis normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Perdarahan: Intervensi untuk mencegah, mengendalikan, dan menghentikan perdarahan.
- Pemantauan Tanda Vital: Intervensi untuk mengkaji dan memantau tanda-tanda vital pasien.
- Manajemen Cairan: Intervensi untuk mempertahankan dan memperbaiki status cairan dan elektrolit.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan energi dan kekuatan otot
Penjelasan singkat:
SDKI:
- Intoleransi Aktivitas: Tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari akibat ketidakcukupan energi.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan energi, penurunan kekuatan otot.
SLKI:
- Toleransi Aktivitas: Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Mobilitas: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri.
SIKI:
- Manajemen Aktivitas: Intervensi untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi aktivitas.
- Terapi Latihan: Intervensi untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas otot.
- Manajemen Energi: Intervensi untuk membantu mengatur penggunaan energi. -
Article No. 6070 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita usia 30 tahun dengan diagnosa medis Acut Mielositik Leukimia saat ini dirawat di ruang onkologi. Pasien mengeluhkan lemah, lemas, perdarahan pada area gusi sekitar 50 cc perhari, mual, dan muntah 3 kali sebanyak 100 cc, dan bedrest. Pengukuran tanda vital menunjukan bahwa TD : 100/60 mmHg, respirasi : 20 kali/menit, nadi : 72 kali/menit, suhu : 37,20C. Hasil pengkajian : konjungtiva anemis, kulit kekuningan, nyeri kepala skala 3 dari 10, mengeluh sulit tidur selama beberapa hari, terlihat mengantuk, kedua mata tampak sayu, kekuatan otot ekstremitas atas 5-5-5-5/5-5-5-5 dan ekstremitas bawah 5-5-5-5/5-5-5-5.semua aktivitas pasien dibantu keluarga. Hasil pemeriksaan laboratorium : hemoglobin=8,6 g/dL (abnormal/normal=12,3); hematokrit=27 % (abnormal/normal= 36-48); leukosit= 9,05 ribu/𝜇L (normal). Pasien direncanakan mendapatkan transfusi PRC 2 kolf.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk pasien wanita usia 30 tahun dengan diagnosa medis Akut Mieloistik Leukemia:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan penurunan nilai hemoglobin dan hematokrit.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan.
3. Mual dan Muntah berhubungan dengan efek samping kemoterapi.
4. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan nyeri kepala, mual, dan kecemasan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Perdarahan:
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Pasien tidak mengalami perdarahan yang signifikan.
- Kadar hemoglobin dan hematokrit meningkat sesuai dengan target.
2. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Pasien menunjukkan peningkatan energi dan kekuatan otot.
- Pasien melaporkan perasaan lebih nyaman dan mampu beristirahat.
3. Mual dan Muntah:
- Frekuensi mual dan muntah berkurang.
- Pasien dapat mempertahankan intake nutrisi dan cairan yang adekuat.
- Pasien melaporkan perasaan lebih nyaman.
4. Gangguan Pola Tidur:
- Pasien dapat tidur selama 6-8 jam tanpa terbangun.
- Pasien melaporkan merasa lebih segar setelah tidur.
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Risiko Perdarahan:
- Monitoring tanda-tanda vital secara berkala.
- Pemantauan perdarahan dan penatalaksanaan sesuai prosedur.
- Pemberian transfusi darah sesuai indikasi.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang risiko dan pencegahan perdarahan.
2. Intoleransi Aktivitas:
- Pengkajian tingkat aktivitas dan kemampuan pasien.
- Perencanaan dan pemberian latihan aktivitas secara bertahap.
- Manajemen energi dan pengaturan istirahat yang adekuat.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi penunjang.
3. Mual dan Muntah:
- Pengkajian frekuensi, durasi, dan volume mual dan muntah.
- Pemberian antiemetik sesuai resep dokter.
- Manajemen nutrisi dan cairan untuk mencegah dehidrasi.
- Teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi mual.
4. Gangguan Pola Tidur:
- Pengkajian pola tidur dan faktor-faktor yang memengaruhi.
- Pengaturan lingkungan yang mendukung tidur.
- Pemberian terapi farmakologi untuk mengatasi nyeri dan kecemasan.
- Teknik relaksasi dan manajemen stres untuk memfasilitasi tidur.
Penjelasan yang rinci dan terperinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif kepada pasien dengan diagnosa Akut Mieloistik Leukemia. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 6071 | 16 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan benjolan pada dinding kemaluan sejak > 1 th, pasien mengeluhkan rasa nyeri sejak 1 minggu ini, dalam 2 hari ini demam bersifat naik turun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang Anda deskripsikan, yaitu benjolan pada dinding kemaluan, nyeri, dan demam, maka diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diagnosis Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik Utama: Laporan pasien tentang intensitas nyeri, lokasi nyeri, dan faktor pemicu atau yang memperberat nyeri.
b. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat peningkatan produksi atau penurunan kehilangan panas.
Karakteristik Utama: Peningkatan suhu tubuh, kulit hangat, dan sakit kepala.
2. Diagnosis Keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kontrol Nyeri
Tujuan: Pasien dapat mengendalikan nyeri yang dirasakan.
Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat beradaptasi dengan nyeri, dan pasien dapat menggunakan teknik pengendalian nyeri.
b. Keseimbangan Suhu Tubuh
Tujuan: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal, kulit terasa hangat, dan tidak ada tanda-tanda hipertermia.
3. Diagnosis Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Manajemen Nyeri
Intervensi: Mengkaji nyeri, memberikan analgesik, mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, dan memantau efektivitas intervensi.
b. Manajemen Hipertermia
Intervensi: Mengkaji tanda dan gejala hipertermia, mengendalikan faktor penyebab, memberikan intervensi untuk menurunkan suhu tubuh, dan memantau efektivitas intervensi.
Secara singkat, pasien ini membutuhkan manajemen keperawatan yang berfokus pada pengendalian nyeri dan hipertermia, serta pemantauan tanda-tanda vital dan respons terhadap intervensi yang diberikan. Upaya-upaya ini bertujuan untuk memfasilitasi pemulihan pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 6072 | 16 Nov 2024
Klinis : PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pusing.
Diagnosis Keperawatan:
Berdasarkan kondisi pusing yang Anda alami, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Pusing
Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima dan menginterpretasikan stimulus sensorik secara akurat, yang ditandai dengan sensasi berputar atau bergoyang pada kepala.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan respons pasien terhadap masalah kesehatan tersebut. Dalam kasus pusing, SDKI memberikan panduan untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai, seperti "Gangguan Sensori Persepsi: Pusing."
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus pusing, SLKI dapat membantu menetapkan luaran yang diharapkan, seperti "Pasien dapat mengenali tanda dan gejala pusing" atau "Pasien dapat mengelola faktor yang menyebabkan pusing."
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus pusing, SIKI dapat memberikan panduan untuk intervensi yang sesuai, seperti "Manajemen Gejala: Pusing" atau "Edukasi Kesehatan: Manajemen Pusing."
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terarah untuk mengatasi kondisi pusing yang Anda alami.