Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20673 | 12 Aug 2025
Klinis : pasien mengeluh demam, pusing, hidung tersumbat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan memperhatikan gejala yang dikeluhkan oleh pasien, yaitu demam, pusing, dan hidung tersumbat, maka dapat ditentukan diagnosis dan kode ICD-10 sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J00
- Deskripsi: Rhinitis akut, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode J00 dalam ICD-10 merepresentasikan diagnosis "Rhinitis akut, tidak spesifik", yang sesuai dengan gejala hidung tersumbat yang dialami oleh pasien.
- Rhinitis akut, tidak spesifik adalah kondisi peradangan pada membran mukosa hidung yang disebabkan oleh infeksi virus atau iritasi, dan dapat disertai dengan demam dan pusing.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur spesifik
- Deskripsi: Untuk kondisi ini, tidak ada tindakan medis yang spesifik tercatat dalam ICD-9-CM. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah pengobatan simtomatik, seperti pemberian obat pereda demam, pengobatan untuk meredakan hidung tersumbat, dan istirahat yang cukup. -
Article No. 20674 | 12 Aug 2025
Klinis : berat bayi lahir rendah dengan diganosa neonatal pneumonia bilateral, masuk di ruang intensif
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi bayi dengan berat badan lahir rendah yang mengalami pneumonia bilateral dan dirawat di ruang intensif.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Karakteristik Definisi: Suara napas tambahan (ronki, mengi), penggunaan otot bantu pernapasan, sputum yang berlebihan, sesak napas.
- Faktor yang Berhubungan: Ketidakefektifan mekanisme batuk, sekresi jalan napas yang berlebihan, kelemahan otot pernapasan.
2. Risiko Infeksi (00004)
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
- Faktor Risiko: Penurunan pertahanan tubuh, lingkungan yang tidak sehat, prosedur invasif.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Kriteria Hasil:
a. Tidak ada suara napas tambahan (ronki, mengi)
b. Penggunaan otot bantu pernapasan minimal
c. Sputum dapat dikeluarkan dengan mudah
d. Frekuensi napas dalam rentang normal
2. Bebas Infeksi
- Kriteria Hasil:
a. Tanda-tanda infeksi berkurang atau tidak ada
b. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai normal
c. Tidak ada komplikasi infeksi yang muncul
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Identifikasi obstruksi jalan napas
- Lakukan suction untuk membersihkan sekresi
- Berikan bantuan pernapasan sesuai kebutuhan (misalnya, oksigen, ventilasi mekanik)
- Pertahankan posisi semi-Fowler untuk memfasilitasi pernapasan
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan
2. Manajemen Infeksi
- Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda infeksi
- Berikan antibiotik sesuai indikasi
- Jaga kebersihan lingkungan dan cuci tangan secara rutin
- Berikan perawatan luka dan perawatan kateter sesuai prosedur aseptik
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mencegah dan menangani infeksi
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien sangat penting untuk mencapai luaran yang diharapkan bagi bayi dengan berat badan lahir rendah yang mengalami pneumonia bilateral dan dirawat di ruang intensif. Perawat harus bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memastikan perawatan yang optimal dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 20704 | 12 Aug 2025
Klinis : Pasien pria, usia 50 tahun. Datang ke IGD dengan keluahan pusing, nyeri kepala, batuk, pilek, muntah dan bab darah. Menurut riwayat pasien punya riwayat darah tinggi. Dengan TD 150/110 Mmhg, RR 28 x/mnt. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI, sertakan juga SLKI, SIKI dan kodenya.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi pasien yang telah Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien pria, usia 50 tahun, yang datang ke IGD dengan keluhan pusing, nyeri kepala, batuk, pilek, muntah, dan BAB darah, serta memiliki riwayat hipertensi dengan TD 150/110 mmHg dan RR 28x/mnt, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Etiologi: Obstruksi sekresi, edema, hipersekresi, dan kelemahan otot.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Etiologi: Agen cedera biologis, kimia, fisik, dan psikologis.
3. Risiko Perdarahan (00206)
Definisi: Berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan.
Etiologi: Peningkatan tekanan darah, gangguan sistem pembekuan darah.
Diagnosa ICD:
1. J20.9 - Bronkitis akut, tidak spesifik
2. R51 - Sakit kepala
3. K92.2 - Perdarahan gastrointestinal, tidak spesifik
SLKI (Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif (0410)
Definisi: Keadaan di mana saluran pernapasan terbuka dan bebas dari sekresi yang mengganggu.
Indikator:
- Pasien dapat batuk dan bernapas dengan mudah.
- Tidak ada suara napas tambahan.
- Tidak ada sianosis.
2. Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Kemampuan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit.
Indikator:
- Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
- Pasien dapat beraktivitas dengan nyaman.
- Tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. Pembekuan Darah (0412)
Definisi: Kemampuan untuk membentuk gumpalan darah.
Indikator:
- Waktu perdarahan normal.
- Waktu pembekuan normal.
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan.
SIKI (Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran):
1. Bersihan Jalan Napas (3140)
Aktivitas:
- Pantau pola napas dan karakteristik batuk.
- Lakukan suction jika diperlukan.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Ajarkan teknik batuk efektif.
- Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai resep.
2. Manajemen Nyeri (1400)
Aktivitas:
- Identifikasi karakteristik nyeri.
- Berikan analgetik sesuai resep.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk manajemen nyeri.
3. Pemantauan Perdarahan (4656)
Aktivitas:
- Pantau tanda-tanda perdarahan.
- Pertahankan tekanan darah dalam batas normal.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pencegahan dan pengendalian perdarahan.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan SDKI, ICD, SLKI, dan SIKI yang saya berikan di atas sesuai dengan kondisi pasien pria, usia 50 tahun, yang datang ke IGD dengan keluhan pusing, nyeri kepala, batuk, pilek, muntah, dan BAB darah, serta memiliki riwayat hipertensi dengan TD 150/110 mmHg dan RR 28x/mnt. Saya telah menjelaskan definisi, etiologi, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut. Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan mengelola kondisi pasien ini. -
Article No. 20634 | 11 Aug 2025
Klinis : pasien dengan ventilator
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan ventilator.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan ventilator adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Kondisi ini ditandai dengan adanya sumbatan jalan napas, ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret, dan kesulitan bernafas. Pasien dengan ventilator mengalami keterbatasan dalam membersihkan jalan napas secara mandiri, sehingga membutuhkan bantuan alat bantu pernapasan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bebas dari sumbatan.
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan baik.
- Pasien dapat bernapas dengan mudah dan lancar.
2. Ventilasi Efektif
- Pasien dapat mempertahankan pola napas yang adekuat.
- Pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yang optimal.
- Pasien dapat mempertahankan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah yang normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Lakukan suction untuk membersihkan jalan napas dari sekret.
- Atur posisi pasien untuk memfasilitasi drainase sekret.
- Berikan humidifikasi untuk melembabkan jalan napas.
- Lakukan fisioterapi dada untuk membantu pengeluaran sekret.
2. Manajemen Ventilasi
- Pantau parameter ventilator secara berkala.
- Sesuaikan pengaturan ventilator sesuai kebutuhan pasien.
- Lakukan weaning ventilator secara bertahap jika memungkinkan.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait penggunaan ventilator.
3. Manajemen Oksigenasi
- Pantau saturasi oksigen dan gas darah pasien.
- Berikan oksigen tambahan sesuai kebutuhan.
- Lakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memastikan oksigenasi yang adekuat.
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan ventilator dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif dan ventilasi yang efektif. Hal ini akan membantu mempertahankan kesehatan dan kualitas hidup pasien. -
Article No. 20635 | 11 Aug 2025
Klinis : VAGINAL HISTERIKTOMY
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "VAGINAL HISTERIKTOMY":
1. Kode ICD-10:
- Kode: N81.4
- Deskripsi: Prolapsus uteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 68.59
- Deskripsi: Histerektomi vaginal, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 N81.4 (Prolapsus uteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan kondisi prolapsus atau turunnya uterus melalui vagina. Ini dapat menjadi indikasi untuk dilakukannya prosedur histerektomi vaginal.
2. Kode ICD-9-CM 68.59 (Histerektomi vaginal, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk mengkodekan prosedur pengangkatan uterus melalui vagina. Ini adalah tindakan medis yang dilakukan untuk mengatasi prolapsus uteri atau kondisi lain yang memerlukan pengangkatan uterus.
Dalam konteks ini, pasien mengalami kondisi prolapsus uteri yang mengindikasikan dilakukannya prosedur histerektomi vaginal untuk mengatasi masalah tersebut. Kode-kode ini penting untuk pencatatan medis yang akurat dan pengkodean yang sesuai untuk tujuan dokumentasi, tagihan, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 20636 | 11 Aug 2025
Klinis : vaginal histeriktomy
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu "vaginal histerectomy", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N81.9
- Deskripsi: Prolapsus uteri, tidak dispesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 68.59
- Deskripsi: Histerektomi vaginal, lainnya
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 N81.9 (Prolapsus uteri, tidak dispesifikasi) merupakan diagnosis yang sesuai dengan kondisi "vaginal histerectomy". Kondisi ini menggambarkan penurunan atau prolapsus dari uterus melalui vagina, yang memerlukan tindakan histerektomi (pengangkatan uterus) melalui pendekatan vaginal.
2. Kode ICD-9-CM 68.59 (Histerektomi vaginal, lainnya) merupakan kode prosedur/tindakan medis yang sesuai untuk tindakan "vaginal histerectomy". Kode ini mencakup berbagai jenis histerektomi vaginal, selain yang dispesifikasi secara khusus dalam kode-kode sebelumnya.
Kode-kode ini digunakan untuk keperluan klasifikasi dan pencatatan dalam rekam medis pasien, serta untuk tujuan administrasi, klaim asuransi, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 20637 | 11 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam,batuk dan pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien datang dengan keluhan demam, batuk, dan pilek, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi (00004)
Definisi SDKI:
Peningkatan risiko organisme patogen untuk menyerang organisme inang, yang dapat menyebabkan penyakit.
Definisi SLKI:
Tindakan keperawatan untuk mengurangi atau mencegah transmisi patogen ke pasien/klien.
Definisi SIKI:
Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh pasien/klien dan mencegah penularan infeksi.
2. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
Definisi SDKI:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Definisi SLKI:
Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan memfasilitasi proses pernapasan yang efektif.
Definisi SIKI:
Tindakan untuk mempertahankan dan memfasilitasi proses pernapasan yang efektif.
3. Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
Definisi SDKI:
Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
Definisi SLKI:
Tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh ke rentang normal.
Definisi SIKI:
Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh ke rentang normal.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan di atas memberikan informasi terkait diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan demam, batuk, dan pilek, serta definisi singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 20638 | 11 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata sakit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pasien datang dengan keluhan mata sakit, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan (00062)
Definisi: Penurunan kemampuan visual yang mengakibatkan ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
SDKI:
Kode: 00062
Definisi: Penurunan kemampuan visual yang mengakibatkan ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI:
Kode: L-00062
Definisi: Individu dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik sesuai kemampuan visual yang dimiliki.
SIKI:
Kode: I-00062
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu individu mengatasi masalah gangguan penglihatan sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Gangguan Penglihatan" menggambarkan kondisi pasien yang mengalami penurunan kemampuan visual, sehingga menyebabkan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) memberikan definisi yang sama dengan diagnosa keperawatan tersebut. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menjelaskan luaran yang diharapkan, yaitu individu dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik sesuai kemampuan visual yang dimiliki. Sedangkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menjabarkan tindakan-tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk membantu pasien mengatasi masalah gangguan penglihatan. -
Article No. 20639 | 11 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit pinggang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit pinggang.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (NYKA)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: NYKA
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: NYKA-1
Judul: Tidak ada atau berkurangnya nyeri.
Definisi: Pasien melaporkan tidak ada atau berkurangnya nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: NYKA-1.1
Judul: Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau mengontrol nyeri yang dialami pasien.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan sakit pinggang dapat mengalami nyeri akut. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri akut (NYKA)". Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menjelaskan bahwa nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) mencakup luaran "Tidak ada atau berkurangnya nyeri (NYKA-1)" yang bertujuan agar pasien melaporkan tidak ada atau berkurangnya nyeri. Sedangkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) mencakup intervensi "Manajemen Nyeri (NYKA-1.1)" yang merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau mengontrol nyeri yang dialami pasien. -
Article No. 20640 | 11 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan berat adan susah naik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang dijelaskan, yaitu keluhan berat badan susah naik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Kode SDKI: 10.01.01
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Strategi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nutrisi
Kode SLKI: 10.01.01
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengatur asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemberian Suplemen Nutrisi
Kode SIKI: 10.01.01.01
Definisi: Memberikan suplemen nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh pasien.
2. Edukasi Nutrisi
Kode SIKI: 10.01.01.02
Definisi: Memberikan informasi dan pengajaran terkait kebutuhan nutrisi yang sesuai.
3. Monitoring Intake Nutrisi
Kode SIKI: 10.01.01.03
Definisi: Memantau asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh pasien.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh" menunjukkan bahwa pasien memiliki asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Strategi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi, yang meliputi pemberian suplemen nutrisi, edukasi nutrisi, dan monitoring intake nutrisi. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai dengan kebutuhannya.