Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20660 | 12 Aug 2025
Klinis : Ibu pasien mengatakan anaknya panas sejak kemarin sore (2/8/25), Ibu pasien mengatakan saat di IGD suhu anaknya 40°C, Suhu 37,9 °C, Nadi 111x/menit, Kulit teraba hangat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dengan kode dan definisi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00007
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal karena gagalnya mekanisme pengaturan suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00801
Definisi: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 01201
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa Keperawatan Hipertermia (00007) menggambarkan kondisi pasien yang memiliki suhu tubuh di atas kisaran normal, disebabkan oleh kegagalan mekanisme pengaturan suhu tubuh. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal (SLKI 00801). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai atau mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal (SIKI 01201). -
Article No. 20661 | 12 Aug 2025
Klinis : Ibu pasien mengatakan anaknya panas sejak kemarin sore (2/8/25), Ibu pasien mengatakan saat di IGD suhu anaknya 40°C, Suhu 37,9 °C, Nadi 111x/menit, Kulit teraba hangat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai kondisi pasien:
### **Diagnosa Keperawatan**
**Hipertermia (SDKI Code: 00007)**
*Definisi:* Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur suhu.
**Data Pendukung:**
- Suhu 37,9°C (saat pengkajian) dengan riwayat 40°C.
- Nadi 111x/menit (takikardia).
- Kulit teraba hangat.
- Riwayat demam sejak kemarin sore.
---
### **Luaran Keperawatan (SLKI)**
**SLKI Code: 1401 – Suhu Tubuh Stabil**
*Kriteria Evaluasi:*
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5–37,5°C).
- Denyut nadi dalam batas normal (sesuai usia).
- Kulit teraba normal (tidak panas/kering).
---
### **Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**SIKI Code: 3920 – Manajemen Hipertermia**
*Tindakan:*
1. **Pantau suhu tubuh** setiap 2–4 jam.
2. **Berikan kompres hangat** (hindari air dingin untuk mencegah menggigil).
3. **Anjurkan asupan cairan** untuk mencegah dehidrasi.
4. **Lakukan tepid sponge** (jika suhu >38,5°C).
5. **Kolaborasi pemberian antipiretik** sesuai resep dokter (jika diperlukan).
---
### **Catatan Tambahan**
- **Kode SDKI, SLKI, dan SIKI** mengacu pada buku **PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)** edisi terbaru.
- **Pemantauan tanda vital** harus dilakukan secara berkala untuk menilai efektivitas intervensi.
Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut (misal: ada gejala infeksi atau dehidrasi berat), diagnosa tambahan seperti **Defisit Volume Cairan (SDKI: 00027)** dapat dipertimbangkan.
Semoga membantu. -
Article No. 20662 | 12 Aug 2025
Klinis : abses di tangan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi abses di tangan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L02.4
- Deskripsi: Abses kulit dan jaringan subkutan pada ekstremitas atas
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Insisi dan drainase abses di tangan atau jari
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 L02.4 (Abses kulit dan jaringan subkutan pada ekstremitas atas):
- Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi abses yang terjadi pada kulit dan jaringan subkutan di daerah ekstremitas atas, termasuk tangan.
- Abses adalah akumulasi pus yang terbentuk di dalam jaringan karena infeksi bakteri atau jamur.
- Lokasi abses yang spesifik pada ekstremitas atas, termasuk tangan, dapat diklasifikasikan menggunakan kode ini.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 (Insisi dan drainase abses di tangan atau jari):
- Kode ini menggambarkan prosedur bedah untuk insisi dan drainase abses yang terjadi di tangan atau jari.
- Tindakan ini dilakukan untuk mengeluarkan pus dan membantu penyembuhan abses.
- Prosedur ini dapat dilakukan secara bedah terbuka atau dengan bantuan jarum suntik untuk aspirasi abses.
Diagnosis abses di tangan dan prosedur drainase abses merupakan hal yang umum ditemukan dalam praktik klinis. Kode-kode ini digunakan oleh tenaga kesehatan, seperti dokter dan perekam medis, untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kondisi pasien serta tindakan yang dilakukan. -
Article No. 20663 | 12 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kebas-kebas di sendi-sendi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yaitu kebas-kebas di sendi-sendi, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Mobilitas Fisik. Diagnosa ini menggambarkan adanya keterbatasan dalam kemampuan untuk melakukan pergerakan tubuh secara mandiri dan terkoordinasi.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Mobilitas Fisik Meningkat
- Pasien dapat bergerak dengan lebih mudah dan lancar.
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- Pasien menunjukkan peningkatan rentang gerak sendi.
2. Nyeri Terkontrol
- Pasien dapat melaporkan penurunan rasa kebas-kebas pada sendi.
- Pasien menunjukkan penurunan skala nyeri.
- Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa hambatan nyeri.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
- Berikan analgetik sesuai indikasi dan instruksi medis.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat, pijatan, dan relaksasi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan nyeri yang efektif.
2. Terapi Latihan
- Lakukan pemeriksaan dan evaluasi kemampuan fungsional pasien.
- Berikan latihan rentang gerak sendi (ROM) untuk meningkatkan mobilitas.
- Ajarkan latihan penguatan otot dan latihan keseimbangan.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk intervensi latihan yang terstruktur.
3. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, manajemen, dan pencegahan gangguan mobilitas fisik.
- Ajarkan pasien dan keluarga teknik-teknik untuk mempertahankan dan meningkatkan mobilitas.
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam proses pemulihan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu peningkatan mobilitas fisik dan kontrol nyeri yang optimal. -
Article No. 20664 | 12 Aug 2025
Klinis : demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis demam, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang relevan, jika ada.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak dijelaskan
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 digunakan untuk mengklasifikasikan demam yang tidak dijelaskan lebih lanjut. Demam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi, peradangan, atau gangguan lainnya. Kode ini digunakan ketika penyebab spesifik dari demam belum dapat ditentukan atau belum didiagnosis dengan jelas.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis terhadap demam.
Penjelasan:
Demam umumnya tidak memerlukan tindakan medis spesifik, kecuali jika terkait dengan kondisi yang mendasarinya. Manajemen demam biasanya meliputi penggunaan obat penurun demam, pengelolaan penyebab, dan pemantauan tanda-tanda vital. Kode ICD-9-CM prosedur tidak ada yang secara khusus terkait dengan tindakan medis untuk mengatasi demam. -
Article No. 20665 | 12 Aug 2025
Klinis : nyeri tungkai kaki
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi nyeri tungkai kaki.
1. Kode ICD-10:
- Kode: M79.1
- Deskripsi: Myalgia
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.39
- Deskripsi: Terapi lainnya untuk otot, tendon, dan ligamen, termasuk manipulasi dan mobilisasi.
Penjelasan:
Nyeri tungkai kaki, atau myalgia, dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kelelahan otot, cedera, atau gangguan muskuloskeletal. Kode ICD-10 M79.1 menggambarkan kondisi ini secara umum. Jika diperlukan, tindakan medis yang dapat dilakukan antara lain terapi fisik, manipulasi, dan mobilisasi otot, tendon, dan ligamen, yang tercakup dalam kode ICD-9-CM 93.39. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, dan mempercepat pemulihan.
Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan menggunakan kode-kode ini untuk mencatat diagnosis dan tindakan medis yang sesuai dalam rekam medis pasien. Hal ini penting untuk memastikan dokumentasi yang akurat dan mendukung proses perawatan yang tepat. -
Article No. 20666 | 12 Aug 2025
Klinis : nyeri tungkai kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi nyeri tungkai kaki.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
Definisi SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik.
2. Integritas Kulit (1101)
Definisi: Kondisi kulit dan jaringan mukosa.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada suatu area tubuh.
2. Peningkatan Kenyamanan Fisik (1800)
Definisi: Peningkatan persepsi ketenangan, santai, dan bebas dari rasa tidak nyaman.
Kode dan Definisi:
00132 Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 20668 | 12 Aug 2025
Klinis : - demam 1 minggu, demam sempat turun lalu naik lagi mulai semalam - batuk grok2 sejak 1 minggu, memberat mulai kemarin - kejang 1x di rumah tadi pagi, durasi kejang <5 menit, kedua tangan dan kaki menghentak-hentak, bibir kebiruan (-) keluar busa (-), setelah kejang pasien langsung tidur - muntah bercampur lendir (+) diare (-), makan minum sedikit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan produksi sekret berlebih.
3. Risiko kejang berhubungan dengan demam dan proses patologis.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Hipertermia Terkendali
- Suhu tubuh dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
2. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Jalan napas bebas dari sumbatan
- Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan
3. Tidak Terjadi Kejang
- Tidak ada episode kejang baru
- Tidak ada cedera akibat kejang
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu
- Berikan cairan oral/parenteral untuk rehidrasi
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Identifikasi dan tangani penyebab infeksi
2. Manajemen Jalan Napas
- Pantau pola pernapasan dan saturasi oksigen
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan suction untuk mengeluarkan sekret
- Berikan humidifikasi udara
- Ajarkan teknik batuk efektif
3. Manajemen Risiko Kejang
- Pantau tanda-tanda awal kejang
- Pertahankan jalan napas terbuka
- Berikan antikonvulsan sesuai indikasi
- Cegah cedera saat episode kejang
- Identifikasi dan tangani faktor pencetus kejang
Penjelasan:
1. Diagnosa Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi didasarkan pada gejala demam yang berlangsung selama 1 minggu dengan fluktuasi suhu. Hal ini mengindikasikan adanya proses infeksi yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
2. Diagnosa Bersihan Jalan Napas tidak Efektif berhubungan dengan produksi sekret berlebih didasarkan pada gejala batuk grok-grok yang memberat. Hal ini menunjukkan adanya hambatan dalam bersihan jalan napas.
3. Diagnosa Risiko Kejang berhubungan dengan demam dan proses patologis didasarkan pada kejang yang terjadi, yang dapat dipicu oleh kondisi demam dan proses patologis mendasar.
Luaran/output yang diharapkan dan intervensi keperawatan yang diperlukan ditujukan untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi pada diagnosa keperawatan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi pasien ke status kesehatan yang optimal. -
Article No. 20669 | 12 Aug 2025
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan produksi sekret berlebih.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi "Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan produksi sekret berlebih" adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka."
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran yang diharapkan setelah pemberian Asuhan Keperawatan adalah:
a. Bersihan Jalan Napas: Terbuka
- Indikator: Pasien dapat bernafas dengan mudah, tidak ada suara napas tambahan, dan sputum dapat dikeluarkan dengan mudah.
b. Status Pernapasan: Baik
- Indikator: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
c. Pengetahuan: Manajemen Bersihan Jalan Napas
- Indikator: Pasien dan/atau keluarga dapat menjelaskan teknik batuk efektif, penggunaan alat bantu pernapasan, dan perawatan jalan napas.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan adalah:
a. Manajemen Jalan Napas
- Monitor status pernapasan, bunyi napas, dan produksi sekret
- Berikan posisi yang nyaman untuk memfasilitasi ekspansi dada
- Lakukan tindakan suction untuk mengeluarkan sekret jika perlu
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan
b. Manajemen Sekresi
- Monitor produksi, konsistensi, dan warna sekret
- Berikan humidifikasi udara untuk melembapkan sekresi
- Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai indikasi
c. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan keperawatan
- Ajarkan pasien dan keluarga teknik batuk efektif, penggunaan alat bantu pernapasan, dan perawatan jalan napas
- Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif, status pernapasan yang baik, serta peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga dalam manajemen bersihan jalan napas. -
Article No. 20670 | 12 Aug 2025
Klinis : Pasien mengatakan batuk tidak ada dahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, yaitu pasien mengatakan batuk tidak ada dahak, maka dapat ditetapkan diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode: 00031
Definisi SDKI:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Definisi SLKI:
Kemampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Definisi SIKI:
Intervensi untuk memfasilitasi pembersihan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami batuk tanpa dahak, yang mengindikasikan adanya gangguan pada bersihan jalan napas. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi saluran pernapasan, alergi, atau kondisi lainnya. Diagnosis keperawatan ini bertujuan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga jalan napas tetap terbuka dan pertukaran gas dapat berjalan dengan baik.