Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6260 | 18 Nov 2024
Klinis : Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Komunikasi Verbal
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Komunikasi Verbal didefinisikan sebagai ketidakmampuan atau keterbatasan dalam menggunakan atau memahami bahasa, baik secara lisan, tertulis, atau dengan isyarat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Komunikasi Verbal adalah pasien dapat berkomunikasi dengan efektif, baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Komunikasi Verbal antara lain:
1. Mengidentifikasi kemampuan komunikasi pasien
2. Memfasilitasi penggunaan alat bantu komunikasi
3. Mengajarkan teknik komunikasi alternatif
4. Melibatkan keluarga dalam proses komunikasi
5. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi
Dalam konteks ini, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan tersebut dapat disampaikan secara lebih rinci dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan akademis. -
Article No. 6261 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan contoh Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tuli dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
1. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Komunikasi Verbal
Definisi:
Ketidakmampuan untuk menerima atau menyampaikan pesan verbal yang disebabkan oleh gangguan pendengaran.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Karakteristik Utama:
- Kesulitan dalam menerima atau menyampaikan pesan verbal
- Kesulitan dalam memahami percakapan
- Kesulitan dalam mengekspresikan diri secara verbal
b. Faktor-faktor yang Berhubungan:
- Gangguan pendengaran
- Kurangnya paparan terhadap komunikasi verbal
- Kurangnya kemampuan berbahasa
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Luaran yang Diharapkan:
- Pasien dapat berkomunikasi secara efektif
- Pasien dapat memahami dan merespon pesan verbal dengan baik
- Pasien dapat mengekspresikan diri secara verbal dengan jelas
b. Indikator:
- Pasien dapat menggunakan alat bantu komunikasi yang sesuai
- Pasien dapat berkomunikasi dengan keluarga dan tenaga kesehatan
- Pasien dapat mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Intervensi Keperawatan:
- Ajarkan penggunaan alat bantu komunikasi (misalnya, papan komunikasi, bahasa isyarat)
- Fasilitasi komunikasi antara pasien dengan keluarga dan tenaga kesehatan
- Sediakan waktu yang cukup untuk komunikasi
- Gunakan komunikasi non-verbal (misalnya, kontak mata, gerak tubuh) untuk membantu pemahaman
b. Rasional:
- Membantu pasien tuli untuk berkomunikasi secara efektif
- Meningkatkan kemampuan pasien dalam menerima dan menyampaikan informasi
- Memfasilitasi interaksi dan pemahaman antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
Dengan demikian, Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk pasien tuli dengan tone akademis dan persona pakar/perawat adalah Gangguan Komunikasi Verbal, dengan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan Standar PPNI. -
Article No. 6262 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu pasien yang tuli dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Komunikasi Terganggu
- SDKI: Ketidakmampuan individu untuk menerima atau menyampaikan pesan verbal dan/atau nonverbal.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam menerima dan menyampaikan pesan verbal dan/atau nonverbal.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang diarahkan untuk membantu individu dalam berkomunikasi secara efektif.
Penjelasan Singkat:
Pasien yang tuli mengalami gangguan dalam menerima dan menyampaikan informasi secara verbal. Diagnosa keperawatan ini fokus pada upaya mengoptimalkan komunikasi pasien melalui penggunaan media atau alat komunikasi alternatif yang sesuai dengan kondisi pasien.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menggunakan alat komunikasi alternatif seperti papan tulis, isyarat tangan, atau alat bantu komunikasi elektronik.
- Memastikan lingkungan yang kondusif untuk komunikasi, seperti menciptakan suasana tenang dan menghindari distraksi.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai strategi komunikasi yang efektif.
- Melibatkan ahli terapi wicara atau okupasi untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikasi pasien.
Tujuan akhir adalah pasien dapat berkomunikasi secara efektif dengan perawat, tenaga kesehatan lain, dan lingkungannya. -
Article No. 6263 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk pasien dengan kondisi tuli, dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal Berhubungan dengan Gangguan Pendengaran
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Komunikasi Verbal adalah ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain.
- Gangguan Pendengaran adalah perubahan dalam struktur atau fungsi telinga yang menyebabkan penurunan kemampuan mendengar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan alat bantu komunikasi yang sesuai.
- Pasien dapat memahami informasi yang disampaikan menggunakan komunikasi non-verbal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi efektif.
- Mengajarkan pasien untuk menggunakan alat bantu komunikasi yang sesuai.
- Melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh, isyarat, dan tulisan.
- Melibatkan keluarga dalam proses komunikasi.
Dengan pemahaman yang mendalam mengenai standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien untuk mengatasi gangguan komunikasi verbal yang dialami oleh pasien tuli dengan tone akademis dan persona pakar. -
Article No. 6264 | 18 Nov 2024
Klinis : Tuli
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Tuli" dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima atau menyampaikan pesan verbal yang efektif.
- Penyebab: Tuli/gangguan pendengaran.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Komunikasi Efektif
- Indikator: Kemampuan klien dalam menerima dan menyampaikan pesan verbal.
- Target: Klien dapat berkomunikasi secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Komunikasi
- Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif antara klien dan pemberi asuhan keperawatan.
- Aktivitas:
- Identifikasi kemampuan komunikasi klien.
- Pilih metode komunikasi yang sesuai dengan kemampuan klien (misalnya, isyarat, tulisan, atau alat bantu komunikasi).
- Latih klien dalam menggunakan metode komunikasi yang dipilih.
- Libatkan keluarga dalam proses komunikasi.
- Evaluasi efektivitas komunikasi dan buat penyesuaian bila diperlukan.
Penjelasan Singkat:
Tuli atau gangguan pendengaran dapat menyebabkan gangguan komunikasi verbal pada klien. Perawat perlu melakukan identifikasi kemampuan komunikasi klien dan memilih metode komunikasi yang sesuai, seperti isyarat, tulisan, atau alat bantu komunikasi. Perawat juga perlu melatih klien dalam menggunakan metode komunikasi yang dipilih dan melibatkan keluarga dalam proses komunikasi. Evaluasi efektivitas komunikasi dilakukan secara berkala dan penyesuaian dilakukan jika diperlukan untuk memastikan klien dapat berkomunikasi secara efektif. -
Article No. 6265 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda dengan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Tanda dan Gejala: Batuk tidak efektif, sputum berlebih, disneamemburuk, suara napas bronkial.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Tanda dan Gejala: Penurunan berat badan, nafsu makan menurun, mual, lemah.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, dibutuhkan, atau diminta.
- Tanda dan Gejala: Sesak napas saat beraktivitas, tingkat energi menurun, fatigue.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Membaik
- Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Kriteria: Frekuensi napas menurun, sputum berkurang, suara napas bronkial membaik.
2. Status Nutrisi Membaik
- Definisi: Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi untuk mempertahankan kesehatan.
- Kriteria: Berat badan meningkat, nafsu makan membaik, tidak ada mual.
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, dibutuhkan, atau diminta.
- Kriteria: Sesak napas saat beraktivitas berkurang, tingkat energi membaik, tidak ada kelelahan berlebih.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Suction jalan napas
- Oksigenasi
- Terapi batuk
- Pengaturan posisi
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Asses kebutuhan nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Pemberian nutrisi enteral/parenteral
- Edukasi gizi
3. Intoleransi Aktivitas
- Asses toleransi aktivitas
- Atur aktivitas bertingkat
- Terapi latihan
- Manajemen energi
Penjelasan lebih lanjut:
- Diagnosa keperawatan SDKI dipilih berdasarkan tanda dan gejala yang dialami pasien, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan penurunan nafsu makan.
- Luaran (SLKI) menggambarkan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan, seperti perbaikan bersihan jalan napas, status nutrisi, dan toleransi aktivitas.
- Intervensi keperawatan (SIKI) dirancang untuk mencapai luaran yang diharapkan, dengan mempertimbangkan aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pasien.
- Keseluruhan rencana asuhan keperawatan ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai kondisi yang optimal dan memulihkan kesehatannya. -
Article No. 6266 | 18 Nov 2024
Klinis : 00051
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi 00051, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan adalah kondisi di mana individu mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk memelihara kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam kondisi ini adalah:
a. Pasien mampu melakukan pemeliharaan kesehatan secara efektif.
b. Pasien mampu mengelola kondisi kesehatannya.
c. Pasien mampu mengidentifikasi sumber-sumber dukungan yang dapat membantu pemeliharaan kesehatannya.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Edukasi tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengoptimalkan pemeliharaan kesehatan pasien.
c. Memfasilitasi pasien dalam mengidentifikasi dan mengakses sumber-sumber dukungan yang dapat membantu pemeliharaan kesehatannya.
d. Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kemampuan pasien dalam memelihara kesehatannya.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat meningkatkan kemampuannya dalam memelihara kesehatan secara efektif dan mandiri. -
Article No. 6267 | 18 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 34 tahun, datang dengan keluhan ada benjolan di leher depan jakun selama 2 bulan, benjolan awalnya kecil, sewarna kulit, tidak nyeri, dalam 2 bulan ini ukuran membesar hingga ukuran bakso, warna kemerahan, terasa nyeri bila disentuh, tidak terasa nyeri bila menelan, demam sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas vesikular, hasil rontgen menunjukkan multiple noduler kecil-kecil difus di kedua paru relatif STQA, disertai suspek pembesaran KGB di paratrakea kanan e.c dd/TB paru lama suspek aktif, tidak tampak kardiomegali. Riwayat penyakit dahulu B20 on ARV. Diagnosis awal adalah limfadenitis tb, susp tb milier, intake sulit.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan kelenjar getah bening
Penjelasan singkat:
- SDKI: Nyeri Akut, definisi - Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI: Manajemen Nyeri, definisi - Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor penyebab, mempertahankan fungsi dan kenyamanan.
- SIKI: Manajemen Nyeri, intervensi - Mengidentifikasi karakteristik nyeri, memilih dan mengimplementasikan terapi farmakologi dan non-farmakologi, mengevaluasi efektivitas intervensi.
2. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan adanya rasa sulit menelan
Penjelasan singkat:
- SDKI: Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh, definisi - Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Manajemen Nutrisi, definisi - Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki status nutrisi.
- SIKI: Manajemen Nutrisi, intervensi - Menilai status nutrisi, memantau asupan, mengatur pola makan, kolaborasi dengan ahli gizi.
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan penyakit penyerta (TB)
Penjelasan singkat:
- SDKI: Risiko Infeksi, definisi - Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- SLKI: Manajemen Infeksi, definisi - Tindakan untuk mencegah, mengendalikan, dan mengatasi infeksi.
- SIKI: Manajemen Infeksi, intervensi - Mengidentifikasi faktor risiko, memantau tanda dan gejala infeksi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Diharapkan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat di atas dapat membantu memberikan gambaran mengenai kondisi pasien dan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 6268 | 18 Nov 2024
Klinis : Anak perempuan dengan keluhan Demam 3 hari, menggigil, mimisan 1 hari, batuk berdahak dan pilek 4 hari, mual muntah 1 kali
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J00
- Deskripsi: Rhinitis akut (pilek)
2. Kode ICD-10:
- Kode: J02.9
- Deskripsi: Faringitis akut, tidak spesifik
3. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak spesifik
4. Kode ICD-10:
- Kode: R04.0
- Deskripsi: Epistaksis (mimisan)
5. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Mual
Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur/tindakan medis yang spesifik untuk kondisi ini, karena mayoritas gejala yang disampaikan merupakan diagnosis klinis dan tidak memerlukan tindakan invasif. Penanganan utama biasanya berupa terapi suportif, pemberian obat simptomatik, dan pemantauan kondisi pasien.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J00 (Rhinitis akut) sesuai dengan keluhan pilek yang dialami pasien.
2. Kode ICD-10 J02.9 (Faringitis akut, tidak spesifik) mencakup kondisi batuk berdahak yang dialami pasien.
3. Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak spesifik) sesuai dengan keluhan demam 3 hari yang dialami pasien.
4. Kode ICD-10 R04.0 (Epistaksis) sesuai dengan keluhan mimisan 1 hari yang dialami pasien.
5. Kode ICD-10 R11.0 (Mual) sesuai dengan keluhan mual muntah 1 kali yang dialami pasien.
Secara keseluruhan, kondisi ini dapat ditangani secara konservatif dengan pemberian terapi suportif, seperti istirahat, hidrasi yang cukup, dan pemberian obat simptomatik untuk mengurangi gejala yang ada. Pemantauan kondisi pasien juga penting untuk memastikan tidak ada komplikasi yang terjadi. -
Article No. 6269 | 18 Nov 2024
Klinis : Anak perempuan dengan keluhan Demam 3 hari, menggigil, mimisan 1 hari, batuk berdahak dan pilek 4 hari, mual muntah 1 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
- Definisi: Peningkatan risiko masuknya dan perkembangbiakan patogen ke dalam tubuh yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Paparan mikroorganisme patogen, sistem imun yang lemah, prosedur/tindakan invasif.
- Gejala: Demam, menggigil, mimisan, batuk berdahak, pilek, mual, muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Utama: Adanya faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi.
- Faktor Risiko: Paparan mikroorganisme patogen, sistem imun yang lemah, prosedur/tindakan invasif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi infeksi, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen demam
3. Manajemen tanda dan gejala infeksi
4. Peningkatan sistem imun
5. Edukasi terkait pencegahan infeksi
Penjelasan Singkat:
Anak perempuan ini berisiko mengalami infeksi, ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, menggigil, mimisan, batuk berdahak, pilek, mual, dan muntah. Perawatan yang diberikan akan berfokus pada pemantauan tanda-tanda vital, manajemen demam dan gejala infeksi, serta peningkatan sistem imun. Edukasi terkait pencegahan infeksi juga perlu diberikan kepada pasien dan keluarga.