Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18728 | 18 Jun 2025
Klinis : Klien mengatakan nyeri luka jahitan di bagian antara anus dan vagina, bertambah nyeri jika berjalan telalu aktif, nyeri seperti diremas, nyeri hilang timbul dan skala nyeri 3, terasa panas pada bagian luka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (SDKI: 00132)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan Singkat:
Klien mengeluhkan nyeri pada luka jahitan di area antara anus dan vagina. Nyeri bertambah jika aktivitas terlalu aktif, dirasakan seperti diremas, hilang timbul, dan skala nyeri 3. Klien juga merasakan panas pada bagian luka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00800 - Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Tingkat nyeri yang dapat dikelola secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00400 - Manajemen Nyeri
Definisi: Upaya untuk memfasilitasi kenyamanan pasien yang mengalami nyeri.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan peran sebagai perawat, saya memberikan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. -
Article No. 18729 | 18 Jun 2025
Klinis : lemas, demam, leukosit 1.3, kanker limfona NK/T, perdarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sebutkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan dalam lingkungan tertentu.
2. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
3. Risiko Perdarahan (00206)
Definisi: Risiko terjadinya kehilangan darah secara abnormal yang dapat mengancam jiwa.
4. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Kode: 10007
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan dalam lingkungan tertentu.
2. Hipertermia (00007)
Kode: 10002
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
3. Risiko Perdarahan (00206)
Kode: 10020
Definisi: Risiko terjadinya kehilangan darah secara abnormal yang dapat mengancam jiwa.
4. Nyeri Akut (00132)
Kode: 10015
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas (0005)
Kode: 10007
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan dalam lingkungan tertentu.
2. Regulasi Suhu Tubuh (0800)
Kode: 10002
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
3. Kontrol Perdarahan (0413)
Kode: 10020
Definisi: Kemampuan untuk mencegah atau mengendalikan kehilangan darah yang abnormal.
4. Kontrol Nyeri (1605)
Kode: 10015
Definisi: Kemampuan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Aktivitas (4310)
Kode: 10007
Definisi: Pengaturan, pemberian, dan evaluasi kegiatan fisik, kognitif, dan psikososial untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fungsional.
2. Manajemen Demam (3900)
Kode: 10002
Definisi: Pengaturan, pemberian, dan evaluasi tindakan untuk menurunkan suhu tubuh di atas rentang normal.
3. Manajemen Perdarahan (4010)
Kode: 10020
Definisi: Pengaturan, pemberian, dan evaluasi tindakan untuk mencegah, mengendalikan, atau menghentikan kehilangan darah yang abnormal.
4. Manajemen Nyeri (1400)
Kode: 10015
Definisi: Pengaturan, pemberian, dan evaluasi tindakan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan konsep SDKI, SLKI, SIKI untuk kondisi yang Anda sebutkan. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 18730 | 18 Jun 2025
Klinis : mengenai infeksi apakah ada
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap serangan patogen (bakteri, virus, jamur, parasit) yang dapat mengganggu kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: D-00004
Definisi: Rentan terhadap serangan patogen (bakteri, virus, jamur, parasit) yang dapat mengganggu kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: L-00004
Definisi: Tingkat keparahan infeksi terkendali.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: I-00004
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang ditujukan untuk mencegah atau mengendalikan serangan patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Sebagai pakar keperawatan, saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi ini. Risiko Infeksi adalah suatu kondisi di mana individu rentan terhadap serangan patogen, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang dapat mengganggu kesehatan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan sistem imun, prosedur invasif, atau lingkungan yang tidak higienis.
Dalam mengelola kondisi ini, perawat perlu melakukan serangkaian tindakan keperawatan yang bertujuan untuk mencegah atau mengendalikan serangan patogen. Intervensi keperawatan dapat mencakup edukasi terkait higiene, penggunaan alat pelindung diri, pemantauan tanda-tanda infeksi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menangani infeksi yang terjadi.
Melalui penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien, sehingga dapat mencegah atau mengendalikan risiko infeksi secara efektif. -
Article No. 18731 | 18 Jun 2025
Klinis : 1. Penurunan jumlah leukosit (leukopenia/neutropenia) 2. Efek kemoterapi atau terapi imunosupresif 3. Infeksi virus kronis (misalnya: HIV, EBV) 4. Penyakit kronis (misal: kanker, diabetes melitus) 5. Defisiensi antibodi atau sel T
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Tentu, saya dapat memberikan informasi terkait diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan. Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan menyajikan informasi ini dengan nada akademis dan perspektif seorang pakar.
1. Penurunan Jumlah Leukosit (Leukopenia/Neutropenia)
Diagnosa Keperawatan:
- Risiko Infeksi (kode: 00004)
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Jumlah Leukosit (kode: 10024)
Definisi: Penurunan jumlah leukosit di bawah normal yang dapat mengganggu fungsi pertahanan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Infeksi (kode: 00046)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi penyebaran infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Hematologi (kode: 6720)
Definisi: Pengumpulan dan analisis data tentang komponen darah untuk memantau status kesehatan.
2. Efek Kemoterapi atau Terapi Imunosupresif
Diagnosa Keperawatan:
- Risiko Infeksi (kode: 00004)
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
SDKI:
- Penurunan Imunitas (kode: 10027)
Definisi: Penurunan kemampuan sistem imun untuk melindungi tubuh dari infeksi.
SLKI:
- Kontrol Infeksi (kode: 00046)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi penyebaran infeksi.
SIKI:
- Manajemen Efek Samping Kemoterapi (kode: 6770)
Definisi: Intervensi untuk mencegah, meminimalkan, atau mengendalikan efek samping pengobatan kemoterapi.
3. Infeksi Virus Kronis (misalnya: HIV, EBV)
Diagnosa Keperawatan:
- Risiko Infeksi (kode: 00004)
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
SDKI:
- Infeksi Virus Kronis (kode: 10019)
Definisi: Kondisi di mana individu terinfeksi oleh virus yang menetap dalam tubuh dalam jangka waktu lama.
SLKI:
- Kontrol Infeksi (kode: 00046)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi penyebaran infeksi.
SIKI:
- Manajemen Infeksi (kode: 6540)
Definisi: Intervensi untuk mengendalikan atau menghilangkan infeksi.
4. Penyakit Kronis (misalnya: Kanker, Diabetes Melitus)
Diagnosa Keperawatan:
- Intoleransi Aktivitas (kode: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
SDKI:
- Penurunan Imunitas (kode: 10027)
Definisi: Penurunan kemampuan sistem imun untuk melindungi tubuh dari infeksi.
SLKI:
- Toleransi Aktivitas (kode: 00005)
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik, mental, dan sosial pada tingkat yang diharapkan.
SIKI:
- Manajemen Energi (kode: 0180)
Definisi: Intervensi untuk membantu mengatur penggunaan energi dalam melakukan aktivitas.
5. Defisiensi Antibodi atau Sel T
Diagnosa Keperawatan:
- Risiko Infeksi (kode: 00004)
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
SDKI:
- Penurunan Imunitas (kode: 10027)
Definisi: Penurunan kemampuan sistem imun untuk melindungi tubuh dari infeksi.
SLKI:
- Kontrol Infeksi (kode: 00046)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi penyebaran infeksi.
SIKI:
- Manajemen Imunitas (kode: 6550)
Definisi: Intervensi untuk mempertahankan atau meningkatkan sistem imun.
Semoga informasi ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan SDKI, SLKI, serta SIKI yang terkait dengan kondisi-kondisi yang Anda sebutkan. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 18732 | 18 Jun 2025
Klinis : penurunan imunitas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi penurunan imunitas.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi penurunan imunitas adalah "Risiko Infeksi" (SDKI, 2018). Risiko Infeksi didefinisikan sebagai kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan. Hal ini dikarenakan penurunan imunitas akan meningkatkan risiko individu terhadap infeksi.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Infeksi: Individu menunjukkan kemampuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
2. Status Imunologis: Individu menunjukkan peningkatan status imunologis.
3. Pemulihan Kesehatan: Individu menunjukkan pemulihan kesehatan setelah terpapar infeksi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Imunisasi
- Identifikasi status imunisasi saat ini
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan imunisasi yang diperlukan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya imunisasi
2. Peningkatan Imunitas
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan imunitas
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan terapi imunomodulator jika diperlukan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang gaya hidup sehat untuk meningkatkan imunitas
3. Pencegahan Infeksi
- Identifikasi faktor-faktor risiko infeksi
- Implementasi tindakan pencegahan infeksi, seperti cuci tangan, penggunaan alat pelindung diri, dan sanitasi lingkungan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang tindakan pencegahan infeksi
4. Pemantauan Status Imunologis
- Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk memantau status imunologis
- Analisis hasil pemeriksaan dan lakukan intervensi sesuai kebutuhan
- Dokumentasikan hasil pemantauan dan tindak lanjut yang dilakukan
Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk kondisi penurunan imunitas, perawat harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti status imunisasi, faktor-faktor yang dapat meningkatkan imunitas, risiko infeksi, dan pemantauan status imunologis. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kontrol infeksi, status imunologis, dan pemulihan kesehatan pasien. -
Article No. 18733 | 18 Jun 2025
Klinis : penurunan imunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan persona sebagai pakar keperawatan:
---
**Diagnosa Keperawatan untuk Penurunan Imunitas**
**Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**Kode D.0016 – Risiko Infeksi** *(Risk for Infection)*
**Definisi:** Peningkatan kerentanan terhadap invasi patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
**Penjelasan Singkat:**
Penurunan imunitas mengakibatkan gangguan pada sistem pertahanan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Faktor penyebab meliputi defisiensi nutrisi, penyakit kronis (seperti HIV/AIDS atau diabetes), terapi imunosupresan, atau kondisi fisiologis (misalnya usia lanjut).
**Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Kode L.14052 – Status Imun** *(Immune Status)*
**Indikator:**
1. L.14052.1 – Tidak menunjukkan tanda infeksi (demam, kemerahan, nanah).
2. L.14052.3 – Kadar leukosit dalam rentang normal.
3. L.14052.4 – Mampu melakukan tindakan pencegahan infeksi.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Kode I.15220 – Proteksi Infeksi** *(Infection Protection)*
**Tindakan:**
1. I.15220.1 – Ajarkan teknik cuci tangan yang benar.
2. I.15220.4 – Pantau tanda-tanda infeksi (suhu tubuh, luka).
3. I.15220.6 – Anjurkan asupan nutrisi imunomodulator (vitamin C, zinc, protein).
**Rasional:**
Intervensi ini bertujuan untuk meminimalkan paparan patogen dan meningkatkan respons imun melalui edukasi, pemantauan, dan dukungan nutrisi.
---
**Catatan Akademis:**
- **SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada standar PPNI (2017-2019) yang berbasis *evidence-based practice*.
- Kode diagnosa dan intervensi bersifat universal untuk dokumentasi keperawatan di Indonesia.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk pendokumentasian asuhan keperawatan.
---
*Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem dokumentasi institusi.* -
Article No. 18734 | 18 Jun 2025
Klinis : penurunan imunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan persona sebagai pakar keperawatan:
---
**Diagnosa Keperawatan untuk Penurunan Imunitas**
**Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**Kode: D.0026** – *Risiko Infeksi*
**Definisi:** Peningkatan kerentanan terhadap invasi patogen akibat penurunan fungsi sistem imun.
**Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):**
- *Risiko Infeksi* mencerminkan kerentanan pasien terhadap infeksi sekunder akibat imunosupresi. Faktor terkait meliputi defisiensi nutrisi, penyakit kronis (mis. HIV, diabetes), atau terapi imunosupresan.
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **Kode: L.14016** – *Status Imunologis*
- **Indikator:**
- Peningkatan kadar leukosit dalam rentang normal.
- Tidak adanya tanda infeksi (demam, purulen).
- Pemeliharaan integritas kulit/mukosa.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **Kode: I.14024** – *Perlindungan Infeksi*
- **Intervensi Utama:**
- Edukasi higiene tangan dan penggunaan APD.
- Pemantauan tanda vital dan laboratorium (leukosit, CRP).
- Manajemen nutrisi untuk dukung imunitas (protein, vitamin C/D).
- Kolaborasi pemberian imunomodulator jika diperlukan.
**Dasar Teoretis:**
Penurunan imunitas mengganggu respons inflamasi dan fagositosis, meningkatkan risiko *opportunistic infections*. Intervensi keperawatan berfokus pada pencegahan infeksi dan optimasi status imun melalui pendekatan holistik (PPNI, 2019).
---
**Catatan:** Kode dan definisi mengacu pada *PPNI Edisi 2017-2020*. Rekomendasi intervensi dapat disesuaikan dengan etiologi spesifik (mis. kanker, autoimun).
Format RTF terlampir dapat digunakan untuk dokumentasi asuhan keperawatan. -
Article No. 18735 | 18 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri pada perut adalah "Nyeri Akut" (SDKI 2017). Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti kerusakan itu (IASP, 2017).
Pada kasus ini, pasien mengalami nyeri pada perut, yang merupakan tanda dan gejala dari nyeri akut. Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara tiba-tiba, bersifat sementara, dan biasanya berhubungan dengan cedera, penyakit, atau disfungsi fisiologis (NANDA-I, 2018).
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Kontrol Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri sesuai dengan skala nyeri yang digunakan.
2. Perilaku Mengatasi Nyeri: Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri.
3. Kepuasan Terhadap Manajemen Nyeri: Pasien dapat menyatakan kepuasan terhadap manajemen nyeri yang diberikan.
Penjelasan rinci:
- Kontrol Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri yang dirasakan, misalnya dari skala 7 menjadi 4 pada skala nyeri 0-10.
- Perilaku Mengatasi Nyeri: Pasien dapat mendemonstrasikan teknik-teknik non-farmakologis seperti relaksasi, distraksi, atau kompres hangat/dingin untuk mengurangi nyeri.
- Kepuasan Terhadap Manajemen Nyeri: Pasien dapat menyatakan kepuasan terhadap penanganan nyeri yang diberikan, misalnya "Saya merasa nyeri saya sudah lebih terkontrol."
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang tepat
- Ajarkan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri
- Evaluasi efektivitas intervensi nyeri yang diberikan
2. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi tentang penyebab, gejala, dan penanganan nyeri
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang teknik-teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri
- Dorong pasien untuk aktif terlibat dalam manajemen nyeri
3. Dukungan Emosional
- Berikan empati dan dukungan emosional kepada pasien terkait pengalaman nyeri yang dialami
- Bantu pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi persepsi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan manajemen nyeri yang komprehensif
Penjelasan rinci:
- Manajemen Nyeri: Dilakukan untuk mengkaji, mengelola, dan mengevaluasi efektivitas intervensi nyeri yang diberikan.
- Edukasi Kesehatan: Bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang nyeri serta kemampuan mereka dalam mengelola nyeri.
- Dukungan Emosional: Diberikan untuk membantu pasien dalam menghadapi pengalaman nyeri secara psikologis.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu kontrol nyeri yang memadai, perilaku mengatasi nyeri yang efektif, dan kepuasan terhadap manajemen nyeri yang diberikan. -
Article No. 18736 | 18 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut kista ovarium
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan keluhan nyeri pada perut akibat kista ovarium.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri pada perut akibat kista ovarium adalah "Nyeri Kronis". Nyeri kronis didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut, dan berlangsung lebih dari 3 bulan. Pada pasien dengan kista ovarium, nyeri kronis dapat disebabkan oleh tekanan atau iritasi pada saraf di sekitar kista.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol: Pasien mampu mengontrol nyeri yang dirasakan sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Kenyamanan Meningkat: Pasien merasakan peningkatan kenyamanan setelah mendapatkan intervensi keperawatan yang tepat.
3. Pengetahuan tentang Manajemen Nyeri Meningkat: Pasien memahami strategi manajemen nyeri yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri yang dirasakan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang memengaruhi nyeri)
- Identifikasi penyebab dan faktor yang memengaruhi nyeri
- Berikan obat-obatan analgesik sesuai resep
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya: relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, fisioterapis, dll.) untuk pengelolaan nyeri yang optimal
2. Peningkatan Kenyamanan
- Berikan posisi yang nyaman sesuai kondisi pasien
- Sediakan lingkungan yang tenang dan terapeutik
- Berikan terapi modalitas komplementer (misalnya: terapi musik, aromaterapi) untuk meningkatkan kenyamanan
- Berikan dukungan emosional dan spiritual sesuai kebutuhan pasien
3. Edukasi Manajemen Nyeri
- Jelaskan tentang nyeri yang dialami pasien, penyebabnya, dan penatalaksanaannya
- Ajarkan teknik-teknik manajemen nyeri nonfarmakologis yang dapat dilakukan pasien
- Dorong pasien untuk aktif terlibat dalam manajemen nyerinya
- Berikan informasi tentang sumber daya yang dapat diakses untuk mendukung manajemen nyeri
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada pengelolaan nyeri, peningkatan kenyamanan, serta edukasi manajemen nyeri, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu tingkat nyeri yang terkontrol, kenyamanan yang meningkat, dan pengetahuan tentang manajemen nyeri yang memadai. -
Article No. 18737 | 18 Jun 2025
Klinis : 80% penderita hipertensi tidak berolahraga secara rutin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
Aktivitas Fisik Kurang (00168)
Definisi: Penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00168
Definisi: Penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0008
Definisi: Tingkat kemampuan individu dalam melakukan aktivitas fisik secara teratur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6480
Definisi: Memfasilitasi individu untuk meningkatkan aktivitas fisik secara teratur.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Aktivitas Fisik Kurang" menggambarkan kondisi di mana penderita hipertensi tidak berolahraga secara rutin. Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi hipertensi dan memperburuk kondisi kesehatan. Perawat perlu menggunakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk memfasilitasi penderita dalam meningkatkan aktivitas fisik secara teratur, sehingga dapat mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu peningkatan kemampuan individu dalam melakukan aktivitas fisik secara teratur.