Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8358 | 09 Dec 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan sesak. Riwayat CKD on HD 1 bulan yang lalu. Post pasang cimino kejang 1 kali. Hasil lab Kalium 2.7 Creatinin 1.91.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan volume (SDKI)
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami peningkatan atau penurunan cairan intravaskular, interstisial, atau intraseluler.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit ginjal kronis, tindakan pengobatan (hemodialisis).
- Gejala dan tanda: Sesak napas, edema, nilai laboratorium yang menyimpang (hipokalemia).
2. Resiko gangguan perfusi jaringan (SDKI)
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke satu atau lebih jaringan tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit ginjal kronis, tindakan pengobatan (hemodialisis).
- Gejala dan tanda: Sesak napas, edema, nilai laboratorium yang menyimpang (hipokalemia).
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen cairan
- Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang sesuai.
- Tindakan: Pemantauan intake dan output cairan, pemantauan tanda-tanda vital, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengaturan cairan.
2. Manajemen perfusi jaringan
- Tujuan: Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat.
- Tindakan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan nilai laboratorium, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengaturan terapi.
Rencana Asuhan Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan keseimbangan cairan
- Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan yang sesuai.
- Tindakan: Pemantauan intake dan output cairan, pemantauan berat badan, pemantauan edema, pemantauan tanda-tanda vital.
2. Manajemen perfusi jaringan
- Tujuan: Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat.
- Tindakan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan nilai laboratorium, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengaturan terapi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika ada hal yang belum jelas. -
Article No. 8359 | 09 Dec 2024
Klinis : Pasien mengatakan sering terjaga saat malam hari sehingga sering mengeluh sakit leher belakang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkatnya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang sering terjaga saat malam hari sehingga sering mengeluh sakit leher belakang.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan singkat:
SDKI:
Gangguan Pola Tidur: Perubahan dalam kuantitas, kualitas, atau pola tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI:
Kriteria Hasil:
1. Pasien melaporkan tidur yang cukup.
2. Pasien melaporkan energi yang meningkat.
3. Pasien melaporkan konsentrasi yang meningkat.
4. Pasien melaporkan nyeri leher yang berkurang.
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Tidur
2. Relaksasi Otot Progresif
3. Terapi Kognitif
4. Terapi Kompres Hangat
Perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi gangguan pola tidur pada pasien, seperti manajemen tidur, relaksasi otot progresif, terapi kognitif, dan terapi kompres hangat untuk mengurangi keluhan sakit leher belakang. Tujuannya adalah untuk membantu pasien memperoleh kualitas tidur yang baik, meningkatkan energi, konsentrasi, dan mengurangi nyeri leher. -
Article No. 8360 | 09 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (SDKI: Nyeri)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penyebab: Infark miokard akut
Gejala: Nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, sesak napas, mual, dan keringat dingin.
2. Intoleransi aktivitas (SDKI: Intoleransi Aktivitas)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari.
Penyebab: Penurunan kekuatan, ketahanan, dan energi akibat infark miokard akut.
Gejala: Sesak napas saat melakukan aktivitas.
3. Risiko perburukan perfusi jaringan kardiovaskular (SDKI: Perburukan Perfusi Jaringan)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi oksigen ke jantung dan organ vital lainnya.
Penyebab: Infark miokard akut, hipertensi, dan diabetes melitus tipe 2.
Gejala: Nyeri dada, sesak napas, dan perubahan tanda-tanda vital.
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan diagnosis keperawatan berdasarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan luaran keperawatan yang diharapkan dapat tercapai setelah intervensi keperawatan dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang mengembangkan dan menetapkan ketiga standar tersebut sebagai acuan praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 8361 | 09 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat akut lung odem
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut.
2. Penjelasan Singkat:
- Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut adalah kondisi di mana pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin sebagai manifestasi dari infark miokard akut.
3. Standar SDKI-SLKI-SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 00132
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik Utama: Keluhan nyeri dada, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 1605
- Judul Luaran: Kontrol Nyeri
- Definisi: Tingkat kemampuan untuk mengendalikan rasa nyeri.
- Indikator:
1. Melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Menggunakan tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
3. Melaporkan kepuasan dengan pengelolaan nyeri.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 1400
- Judul Intervensi: Manajemen Nyeri
- Definisi: Upaya untuk memfasilitasi pengurangan rasa nyeri yang dialami oleh pasien.
- Aktivitas Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri.
3. Berikan tindakan farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
4. Monitoring tanda-tanda vital dan efek samping pengobatan.
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
Dalam konteks ini, dengan tone = akademis dan persona = pakar, perawat diharapkan dapat memberikan penanganan yang komprehensif dan profesional untuk mengatasi nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut yang dialami oleh pasien. -
Article No. 8362 | 09 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, sesak napas, napas cepat dan tampak penggunaan otot bantu napas, EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat akut lung odem
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Individu mengalami perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
- SLKI: Peningkatan upaya pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan, perubahan irama pernapasan, perubahan frekuensi pernapasan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan pola napas efektif, seperti memberikan oksigen, mengatur posisi, dan melakukan manajemen pernapasan.
2. Kelebihan Volume Cairan
- SDKI: Individu mengalami peningkatan cairan intravaskular, interstisial, atau intrasellular yang dapat mengganggu fungsi organ.
- SLKI: Edema, distensi vena leher, bunyi napas tambahan, peningkatan berat badan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengelola kelebihan volume cairan, seperti pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, dan pemantauan tanda-tanda vital.
3. Nyeri Akut
- SDKI: Individu mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Laporan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah, dan perilaku protektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengelola nyeri akut, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan teknik relaksasi.
Penjelasan Singkat:
Pasien wanita usia 60 tahun mengalami sesak napas, napas cepat, dan penggunaan otot bantu napas, yang menunjukkan adanya Pola Napas Tidak Efektif. Selain itu, pasien memiliki riwayat akut lung edema, yang menunjukkan Kelebihan Volume Cairan. Dengan adanya infark miokard akut, pasien juga mungkin mengalami Nyeri Akut.
Peran perawat dalam penanganan pasien ini adalah memberikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, seperti memberikan oksigen, mengatur posisi, melakukan manajemen pernapasan, mengelola kelebihan volume cairan, dan mengelola nyeri akut. Selain itu, perawat juga harus memperhatikan persona akademis dan pakar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan profesional. -
Article No. 8363 | 09 Dec 2024
Klinis : Diagnosa keperawatan kebutuhan cairan dan elektrolit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kebutuhan cairan dan elektrolit.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Kondisi di mana terdapat perbedaan antara kebutuhan dan jumlah cairan dan elektrolit yang dikonsumsi atau diterima oleh tubuh.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh peningkatan kehilangan cairan dan elektrolit, penurunan asupan, atau ketidakmampuan tubuh untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
- Indikator: Tanda-tanda vital dalam batas normal, turgor kulit baik, mukosa lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau overhydrasi.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi keperawatan: Monitor intake dan output cairan, monitor kadar elektrolit, berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, edukasi pasien dan keluarga tentang kebutuhan cairan dan elektrolit.
- Tujuan intervensi: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat dan mencegah komplikasi.
Sebagai perawat, kita memiliki tanggung jawab untuk memantau, mengevaluasi, dan mengelola kondisi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien secara komprehensif, sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 8364 | 09 Dec 2024
Klinis : pasien dengan kelihan muntah 75 kali, mengeluh pusing dan lemas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan dorongan untuk muntah.
Karakteristik Definisi:
- Melaporkan sensasi ingin muntah
- Frekuensi muntah meningkat (75 kali)
- Mengeluh pusing dan lemas
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Mual (1618)
- Skala Mual menurun
- Frekuensi muntah berkurang
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Klien melaporkan merasa lebih nyaman
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual (4605)
- Identifikasi penyebab mual (misalnya obat, iritasi lambung, kecemasan, dll.)
- Ajarkan teknik relaksasi (pernafasan dalam, distraksi, visualisasi) untuk mengurangi mual
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti-mual jika diperlukan
- Anjurkan diet yang mudah dicerna dan bernutrisi
- Monitor tanda-tanda vital dan status cairan tubuh
- Sediakan emesis basin dan letakkan di tempat yang mudah dijangkau
- Berikan perawatan mulut untuk mencegah iritasi rongga mulut
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI: Mual (00134)
Pasien mengalami keluhan muntah yang sangat sering (75 kali), serta pusing dan lemas. Hal ini menunjukkan adanya masalah mual yang perlu ditangani.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Tujuan dari asuhan keperawatan adalah untuk menurunkan skala mual, mengurangi frekuensi muntah, mencegah dehidrasi, dan membuat pasien merasa lebih nyaman.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi yang diperlukan meliputi identifikasi penyebab mual, pemberian terapi non-farmakologis, pemberian obat anti-mual jika diperlukan, serta dukungan nutrisi dan hidrasi. Tujuannya adalah untuk mengatasi mual dan mencegah komplikasi akibat muntah yang berlebihan.
Sebagai perawat, saya akan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah mual pada pasien ini dan memantau perkembangannya secara teratur. Komunikasi yang baik dengan pasien dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya juga merupakan hal penting untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 8365 | 09 Dec 2024
Klinis : nausea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nausea.
Diagnosa Keperawatan:
Nausea
Definisi:
Nausea adalah sensasi tidak nyaman di dalam perut yang dapat memicu keinginan untuk muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nausea didefinisikan sebagai perasaan ingin muntah yang tidak menyenangkan, dapat disertai sensasi tidak nyaman di epigastrium.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nausea adalah klien dapat mengendalikan atau mengurangi nausea. Contoh luaran spesifik yaitu klien mampu mengenali faktor pencetus nausea, klien dapat menggunakan teknik manajemen nausea dengan efektif, dan klien dapat mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nausea antara lain:
1. Manajemen Nausea: Intervensi untuk mengurangi atau mengendalikan rasa mual yang dialami klien.
2. Terapi Relaksasi: Intervensi untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis yang dapat memicu atau memperparah nausea.
3. Edukasi Nutrisi: Intervensi untuk memberikan edukasi terkait makanan dan cairan yang dapat membantu mengurangi nausea.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor pencetus nausea dan mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif untuk membantu klien mengatasi kondisi ini secara efektif. -
Article No. 8366 | 09 Dec 2024
Klinis : nausea
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi nausea.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Kondisi Nausea:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi nausea adalah "Mual". Mual adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi perut. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengobatan, penyakit, stres, atau faktor psikologis.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dengan nausea dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Kontrol Mual: Pasien dapat mengendalikan dan mengurangi frekuensi serta keparahan mual yang dialami.
2. Kenyamanan: Pasien dapat merasakan kenyamanan dalam mengatasi mual yang dialami.
3. Pengetahuan: Pasien mengetahui dan memahami strategi-strategi untuk mengatasi mual.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Mual
- Identifikasi faktor penyebab mual, seperti efek samping obat, infeksi, stres, atau kondisi medis lainnya.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk menentukan intervensi terapeutik yang tepat.
- Ajarkan teknik-teknik relaksasi, distraksi, dan pernafasan untuk mengurangi mual.
- Monitor intake dan output cairan pasien untuk mencegah dehidrasi.
- Berikan obat-obatan antiemetik sesuai dengan resep dokter.
2. Manajemen Nutrisi
- Evaluasi status nutrisi pasien dan berikan intervensi nutrisi yang sesuai.
- Berikan makanan dan minuman yang dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.
- Ajukan konsultasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang tepat.
3. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Jelaskan penyebab, gejala, dan manajemen mual kepada pasien dan keluarga.
- Ajarkan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengatasi mual, seperti relaksasi, distraksi, dan akupressur.
- Berikan informasi tentang obat-obatan antiemetik dan efek sampingnya.
- Dorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diinginkan, yaitu kontrol mual yang baik, peningkatan kenyamanan, dan pengetahuan yang memadai untuk mengatasi kondisi mualnya. -
Article No. 8367 | 09 Dec 2024
Klinis : nausea
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi nausea:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi nausea adalah "Mual (Nausea)". Definisi dari diagnosa ini adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah. Tanda dan gejala yang mungkin muncul antara lain: perasaan mual, keinginan untuk muntah, perubahan raut wajah, perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi nadi, serta perubahan warna kulit.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Mual: Pasien mampu mengontrol sensasi mual yang dirasakan.
2. Tidak ada Mual: Pasien tidak mengalami lagi sensasi mual.
3. Kepuasan Pasien terhadap Pengelolaan Mual: Pasien merasa puas dengan penanganan mual yang diterimanya.
Indikator hasil yang dapat digunakan untuk mengevaluasi luaran tersebut antara lain:
- Pasien melaporkan sensasi mual berkurang/hilang.
- Tidak ada lagi tanda-tanda fisiologis mual (perubahan wajah, nadi, tekanan darah).
- Pasien menyatakan puas dengan upaya perawat dalam mengatasi mualnya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual
- Identifikasi penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi mual
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan mual
- Berikan antiemetik sesuai resep
- Anjurkan pasien untuk meminum cairan sedikit tapi sering
- Hindari makanan yang dapat memperparah mual
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi mual
2. Manajemen Nutrisi
- Evaluasi status nutrisi pasien
- Berikan makanan kecil tapi sering
- Pilih makanan yang disukai dan dapat ditoleransi pasien
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai
3. Manajemen Kenyamanan
- Tingkatkan kenyamanan fisik pasien (posisi, suhu ruangan, dll)
- Berikan intervensi nonfarmakologis untuk mengurangi mual (kompres dingin, aromaterapi, dll)
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan analgesik sesuai resep untuk mengelola nyeri
Penerapan intervensi-intervensi tersebut secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien dalam mengatasi mual yang dialaminya sehingga tercapai luaran yang diharapkan.