Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6326 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien mengtakan batuk dahak
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda sebutkan, yaitu pasien mengeluhkan batuk dengan dahak, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R05
- Deskripsi: Batuk
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Penggunaan alat lain untuk mengeluarkan dahak, termasuk penggunaan alat pengisap (suction device).
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R05 (Batuk) digunakan untuk mengkodekan keluhan pasien yang mengalami batuk, termasuk batuk dengan dahak.
2. Kode ICD-9-CM 93.08 (Penggunaan alat lain untuk mengeluarkan dahak, termasuk penggunaan alat pengisap) dapat digunakan jika prosedur atau tindakan medis dilakukan untuk membantu mengeluarkan dahak dari pasien, misalnya dengan menggunakan alat pengisap (suction device) atau teknik lain.
Dalam menentukan kode ICD-10 dan ICD-9-CM, dokter atau perekam medis harus mempertimbangkan seluruh informasi klinis yang tersedia, termasuk gejala, temuan pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan penunjang, untuk memberikan kode diagnosis dan prosedur yang paling sesuai. -
Article No. 6327 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien mengtakan batuk dahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien yang menyatakan batuk dengan dahak.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Pola Napas Tidak Efektif adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan keluhan pasien yang mengalami batuk dengan dahak. Hal ini menggambarkan adanya ketidakmampuan untuk bernapas secara efektif, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi saluran pernapasan, gangguan struktural, atau masalah neurologis.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan pola pernapasan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
Karakteristik Mayor: Perubahan frekuensi pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan, dan batuk tidak efektif.
Faktor Berhubungan: Infeksi saluran pernapasan, kelelahan otot pernapasan, dan gangguan neuromuskular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif, bebas dari komplikasi pernapasan, dan kemampuan batuk yang memadai.
Indikator: Frekuensi pernapasan dalam batas normal, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, dan batuk efektif mengeluarkan sekret.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan: Manajemen jalan napas, manajemen batuk, manajemen oksigenasi, dan edukasi terkait perawatan pernapasan.
Tindakan Keperawatan: Memantau pola napas, memfasilitasi batuk efektif, memberikan oksigen, dan mengajarkan teknik pernapasan yang tepat.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengelola kondisi ini dengan menggunakan pendekatan yang komprehensif berdasarkan standar keperawatan yang berlaku di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai pola napas yang efektif dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 6328 | 19 Nov 2024
Klinis : Inkontinensia Urin Stres
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Inkontinensia Urin Stres
Penjelasan Singkat Berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI Standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia Urin Stres merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai "Hilangnya kemampuan menahan urin yang tidak disengaja, yang terjadi saat aktivitas yang meningkatkan tekanan intra-abdomen, seperti batuk, bersin, tertawa, atau olahraga".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Inkontinensia Urin Stres meliputi:
1. Kontrol Berkemih: Pola berkemih yang teratur dan sesuai kebutuhan.
2. Integritas Kulit Perianal: Integritas kulit perianal yang terjaga.
3. Keberfungsian Sistem Urinari: Fungsi sistem urinari yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Inkontinensia Urin Stres antara lain:
1. Manajemen Inkontinensia: Tindakan untuk mengatasi masalah inkontinensia urin.
2. Latihan Otot Dasar Panggul: Latihan untuk memperkuat otot dasar panggul.
3. Edukasi Kesehatan: Pemberian informasi terkait inkontinensia urin dan manajemennya.
Dalam penanganan Inkontinensia Urin Stres, perawat dapat melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter spesialis urologi, fisioterapis, atau ahli gizi, untuk memberikan penanganan yang komprehensif dan optimal bagi pasien. -
Article No. 6329 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang terpasang ventilator, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Pertukaran Gas. Kondisi ini terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi, sehingga mengakibatkan gangguan dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Gangguan Pertukaran Gas didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang adekuat di tingkat alveolar-kapiler."
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dalam penanganan Gangguan Pertukaran Gas adalah pasien dapat mempertahankan ventilasi yang adekuat, mempertahankan oksigenasi yang adekuat, dan mempertahankan perfusi yang adekuat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Pertukaran Gas antara lain:
1. Memantau fungsi pernapasan
2. Mempertahankan jalan napas yang paten
3. Memberikan oksigenasi yang adekuat
4. Memantau dan mengatur ventilator
5. Memberikan posisi yang tepat untuk memfasilitasi pertukaran gas
6. Melakukan tindakan untuk meningkatkan ekspansi paru-paru
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi yang komprehensif dan terukur untuk membantu pasien yang mengalami Gangguan Pertukaran Gas. -
Article No. 6330 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang nasogastric tube
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang terpasang nasogastric tube.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Aspirasi Tersumbat (00039)
Penjelasan: Risiko aspirasi tersumbat terjadi ketika ada potensi bahan asing masuk ke dalam saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan obstruksi saluran pernapasan dan berpotensi menimbulkan komplikasi seperti pneumonia. Pada pasien dengan nasogastric tube, terdapat risiko terjadinya aspirasi akibat refluks isi lambung atau ketidakmampuan mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan.
Standar Asuhan Keperawatan:
1. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)
- Definisi: Risiko Aspirasi Tersumbat adalah keadaan di mana individu/pasien berisiko mengalami masuknya bahan asing ke dalam saluran pernapasan yang dapat menyebabkan obstruksi.
- Faktor Risiko: Ketidakmampuan menelan, refluks gastroesofageal, penggunaan alat bantu pernapasan, dan lain-lain.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
- Kriteria Hasil: Pasien bebas dari tanda-tanda aspirasi, jalan napas paten, dan tidak terjadi komplikasi seperti pneumonia.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen jalan napas, manajemen nutrisi enteral, dan pencegahan aspirasi.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mencegah risiko aspirasi tersumbat pada pasien yang terpasang nasogastric tube. -
Article No. 6331 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Pasien Terpasang Ventilator:
Diagnosa Kerawatan SDKI yang sesuai untuk pasien terpasang ventilator adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
- Penyebab: Perubahan mekanisme batuk, penyakit/cedera pada sistem pernapasan, kelelahan otot-otot pernapasan, sekresi yang berlebihan.
- Tanda dan Gejala: Sumbatan jalan napas, napas cuping hidung, penggunaan otot bantu pernapasan, sputum berlebihan, suara napas tidak bersih.
2. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Penyebab: Gangguan neuromuskuler, kelelahan otot-otot pernapasan, gangguan pada mekanisme pernapasan.
- Tanda dan Gejala: Frekuensi napas tidak normal, irama napas tidak teratur, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan individu untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
- Kriteria Hasil:
- Jalan napas bersih dan terbuka
- Tidak ada suara napas yang tidak bersih
- Tidak ada sumbatan jalan napas
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Sputum dapat dikeluarkan dengan efektif
2. Pola Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Oksigenasi darah dalam batas normal
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Manajemen Jalan Napas
- Lakukan pemeriksaan dan monitor status pernapasan
- Pertahankan posisi semi-Fowler atau duduk tegak untuk memaksimalkan ekspansi dada
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan suction pada jalan napas secara rutin
- Latih batuk efektif dan bernapas dalam
- Manajemen Ventilasi Mekanis
- Atur parameter ventilator sesuai kebutuhan pasien
- Lakukan auskultasi paru-paru secara rutin
- Lakukan penggantian/pembersihan filter ventilator
- Berikan humidifikasi pada aliran oksigen/ventilator
2. Pola Napas Tidak Efektif:
- Manajemen Pernapasan
- Lakukan pemeriksaan dan monitor status pernapasan
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Latih teknik pernapasan diafragmatik
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi
- Manajemen Ventilasi Mekanis
- Atur parameter ventilator sesuai kebutuhan pasien
- Lakukan auskultasi paru-paru secara rutin
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengoptimalkan pengaturan ventilator
- Lakukan weaning dari ventilator sesuai kondisi pasien
Penjelasan Rinci:
Pasien terpasang ventilator memiliki masalah pernapasan yang signifikan, sehingga diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Pola Napas Tidak Efektif. Tujuan asuhan keperawatan adalah mencapai Bersihan Jalan Napas Efektif dan Pola Napas Efektif, dengan kriteria hasil yang terukur.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen jalan napas, manajemen ventilasi mekanis, serta manajemen pernapasan. Tindakan-tindakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan agar jalan napas tetap bersih dan terbuka, serta memastikan pola napas yang efektif sesuai kebutuhan oksigenasi pasien. Kolaborasi dengan tim medis juga penting untuk mengoptimalkan pengaturan ventilator dan proses weaning dari ventilator. -
Article No. 6332 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien yang terpasang ventilator.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk mendukung kebutuhan oksigenasi.
- Faktor yang berkontribusi: Efek dari penggunaan ventilator mekanis.
2. Risiko gangguan pertukaran gas
- Definisi: Berisiko mengalami ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi, yang dapat memengaruhi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Faktor yang berkontribusi: Penggunaan ventilator mekanis, kondisi penyakit paru.
3. Risiko infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor yang berkontribusi: Prosedur invasif, penggunaan ventilator mekanis.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan definisi, karakteristik, dan faktor yang berkontribusi untuk setiap diagnosa keperawatan. Hal ini membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan daftar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk pasien yang terpasang ventilator, luaran yang mungkin termasuk perbaikan pola napas, pertukaran gas yang memadai, dan pencegahan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi yang mungkin termasuk manajemen ventilasi mekanis, pemantauan status oksigenasi, dan tindakan pencegahan infeksi.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan praktik keperawatan yang berlandaskan bukti. -
Article No. 6333 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien terpasang ventilator, maka kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J96.1
- Deskripsi: Gagal napas akut, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.70
- Deskripsi: Ventilasi mekanik, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J96.1 (Gagal napas akut, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi pasien yang memerlukan dukungan ventilator akibat gagal napas akut. Kode ini mencakup semua bentuk gagal napas akut yang membutuhkan dukungan ventilasi mekanik, terlepas dari penyebabnya.
2. Kode ICD-9-CM 96.70 (Ventilasi mekanik, tidak terspesifikasi) digunakan untuk mengkodekan prosedur pemasangan ventilator pada pasien. Kode ini mencakup semua jenis ventilasi mekanik, termasuk ventilasi non-invasif dan ventilasi intermiten.
Penggunaan kode-kode ini membantu dalam dokumentasi medis yang akurat dan mendukung proses coding, penagihan, serta analisis epidemiologis terkait kondisi dan perawatan pasien yang menggunakan ventilator. -
Article No. 6334 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien yang terpasang ventilator.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyediakan oksigen yang adekuat dan/atau mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
Penyebab: Keterbatasan mekanis yang diakibatkan oleh penggunaan ventilator.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Penyebab: Kelemahan otot dan kelelahan yang berhubungan dengan penggunaan ventilator.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
Penyebab: Prosedur invasif pemasangan ventilator dan potensi kolonisasi bakteri.
Penjelasan Singkat Terkait Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan definisi, penyebab, dan karakteristik diagnosa keperawatan yang telah disebutkan di atas. Ini berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan rumusan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, seperti perbaikan fungsi pernapasan, peningkatan toleransi aktivitas, dan pencegahan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan, seperti pemberian oksigen, latihan fisik, dan perawatan ventilator.
Dengan mengacu pada standar-standar ini, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 6335 | 19 Nov 2024
Klinis : lemas mulai tadi malam tadi malam, pagi tadi sulit dibangunkan.diajak komunikasi tidak lancar,bicara tidak jelas. batuk batuk beberapa hari ada riwayat diabet dan aritmia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu lemas sejak tadi malam, sulit dibangunkan, komunikasi tidak lancar, bicara tidak jelas, dan batuk-batuk beberapa hari dengan riwayat diabetes dan aritmia, maka diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Penurunan Kesadaran
b. Gangguan Komunikasi Verbal
c. Batuk tidak efektif
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Keadaan di mana individu menunjukkan penurunan respons terhadap lingkungan dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan fungsi fisiologis.
- Gangguan Komunikasi Verbal: Keterbatasan dalam mengekspresikan atau menerima pesan verbal yang disebabkan oleh gangguan fisik, psikologis, atau kondisi lainnya.
- Batuk tidak efektif: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi saluran napas secara efektif.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Mempertahankan tingkat kesadaran, mempertahankan fungsi fisiologis.
- Gangguan Komunikasi Verbal: Peningkatan kemampuan berkomunikasi, peningkatan interaksi sosial.
- Batuk tidak efektif: Pengeluaran sekresi saluran napas yang efektif, pemeliharaan jalan napas yang optimal.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan, manajemen oksigenasi.
- Gangguan Komunikasi Verbal: Fasilitasi komunikasi, terapi wicara, manajemen lingkungan.
- Batuk tidak efektif: Manajemen jalan napas, terapi batuk, manajemen respirasi.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat