Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6515 | 20 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita umur 35 tahun. Sangat khawatir dengan kehamilan pertamanya, dia susah tidur, dada sering berdebar. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI, sebutkan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pula pemeriksaan penunjang dan terapi farmakologis dan non farmakologis.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan menjelaskan diagnosis, kode ICD-10, kode ICD-9-CM, pemeriksaan penunjang, dan terapi yang sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan kecemasan umum (Generalized Anxiety Disorder)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik, karena kondisi ini tidak memerlukan tindakan medis invasif.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien ini menunjukkan gejala kecemasan yang terkait dengan kehamilan pertamanya. Diagnosis yang sesuai adalah Gangguan Kecemasan Umum (F41.1) menurut Klasifikasi Internasional Penyakit Edisi Kesepuluh (ICD-10).
Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan laboratorium darah untuk memeriksa profil hormon, terutama hormon yang terkait dengan kehamilan.
- Pemeriksaan jantung, seperti elektrokardiogram (EKG) untuk mengevaluasi detak jantung yang cepat (palpitasi).
Terapi:
Terapi Farmakologis:
- Obat-obatan anti-kecemasan, seperti golongan benzodiazepine, dapat dipertimbangkan namun harus dengan hati-hati karena kondisi kehamilan.
- Obat-obatan untuk menangani gejala palpitasi, seperti beta-blocker, dapat dipertimbangkan.
Terapi Non-Farmakologis:
- Terapi psikologis, seperti konseling atau terapi kognitif-perilaku, untuk membantu mengelola kecemasan dan stres terkait kehamilan.
- Teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan, untuk membantu mengurangi gejala kecemasan.
- Edukasi dan dukungan psikososial dari tenaga kesehatan dan keluarga untuk membantu pasien melalui masa-masa kehamilan. -
Article No. 6516 | 20 Nov 2024
Klinis : Seorang wanita umur 35 tahun. Sangat khawatir dengan kehamilan pertamanya, dia susah tidur, dada sering berdebar. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI, sebutkan pula SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pula pemeriksaan penunjang dan terapi farmakologis dan non farmakologis.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari saya uraikan secara rinci dan terperinci terkait kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi seorang wanita umur 35 tahun yang sangat khawatir dengan kehamilan pertamanya, susah tidur, dan dada sering berdebar adalah:
1. Kecemasan (00146)
Kode SDKI: D.0046
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan yang tidak diinginkan.
Diagnosa ICD:
F41.1 - Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)
SLKI (Luaran Keperawatan):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali (1211)
Kode SLKI: L.1211
Kriteria hasil:
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan
- Klien menunjukkan tanda-tanda fisiologis kecemasan yang terkendali
- Klien dapat mengendalikan gejala kecemasan
SIKI (Intervensi Keperawatan):
1. Manajemen Kecemasan (5820)
Kode SIKI: I.5820
Intervensi:
- Identifikasi tingkat kecemasan klien
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi, dsb.)
- Berikan dukungan emosional
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, psikiater) jika perlu
Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan psikologis (wawancara, tes kepribadian, dsb.)
- Pemeriksaan laboratorium (darah, urin) untuk menyingkirkan penyebab fisik
Terapi Farmakologis:
- Anxiolytic (obat penenang, antidepresan) sesuai indikasi dan resep dokter
Terapi Non-Farmakologis:
- Terapi kognitif-perilaku
- Relaksasi (napas dalam, meditasi, yoga)
- Aktivitas fisik (olahraga)
- Terapi dukungan (konseling, terapi kelompok)
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat mencapai:
1. Tingkat Kecemasan Terkendali (1211)
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan
- Klien menunjukkan tanda-tanda fisiologis kecemasan yang terkendali
- Klien dapat mengendalikan gejala kecemasan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
Untuk mencapai tujuan luaran tersebut, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Kecemasan (5820)
- Identifikasi tingkat kecemasan klien
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi, dsb.)
- Berikan dukungan emosional
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, psikiater) jika perlu
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 6517 | 20 Nov 2024
Klinis : PASIEN RUTIN HEMODIALISA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien rutin hemodialisa.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakcukupan energi fisik yang dimiliki untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa kelelahan yang berlebih.
- SIKI: Manajemen aktivitas, Manajemen energi, Terapi aktivitas.
2. Kelelahan
- SDKI: Sensasi terus-menerus dan berkelanjutan akan kurangnya sumber daya energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Pasien menunjukkan peningkatan energi dan stamina.
- SIKI: Manajemen energi, Manajemen kelelahan, Terapi aktivitas.
3. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Pasien bebas dari rasa nyeri.
- SIKI: Manajemen nyeri, Terapi komplementer, Edukasi.
4. Ketidakseimbangan Cairan
- SDKI: Ketidakseimbangan antara masukan dan pengeluaran cairan.
- SLKI: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat.
- SIKI: Manajemen cairan, Pemantauan cairan, Terapi penggantian cairan.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian secara komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien rutin hemodialisa. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pasien mencapai kemandirian dan kualitas hidup yang optimal. -
Article No. 6518 | 20 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di perut, mual, pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri di perut, mual, dan pusing:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal
Penjelasan:
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Kondisi ini berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal, seperti gastritis, ulkus peptikum, atau kondisi lainnya yang dapat menyebabkan nyeri di perut.
2. Mual berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal
Penjelasan:
- Mual adalah sensasi tidak nyaman di area epigastrium yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Kondisi ini berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal yang dapat menyebabkan mual, seperti gastritis atau ulkus peptikum.
3. Gangguan kenyamanan berhubungan dengan pusing
Penjelasan:
- Gangguan kenyamanan adalah pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan dalam dimensi fisik, psikologis, sosial, atau spiritual.
- Kondisi ini berhubungan dengan pusing yang dialami oleh pasien, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara fisik dan psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri terkontrol
2. Mual teratasi
3. Kenyamanan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri
2. Manajemen mual
3. Manajemen kenyamanan
Penjelasan singkat:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi pasien tersebut meliputi:
1. Manajemen nyeri: Identifikasi karakteristik nyeri, lakukan tindakan farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Manajemen mual: Identifikasi faktor penyebab mual, lakukan tindakan farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi mual.
3. Manajemen kenyamanan: Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan, lakukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan pasien secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. -
Article No. 6519 | 20 Nov 2024
Klinis : Os datang dengan keluhan strotum membesar sejak 1 bulan yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu Os datang dengan keluhan skrotum membesar sejak 1 bulan yang lalu, maka Diagnosa Keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Pembengkakan skrotum
Definisi: Perluasan dari jaringan atau rongga scrotum yang abnormal.
Faktor Penyebab:
- Infeksi
- Trauma
- Edema
- Kelainan kongenital
2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI):
a. Kontrol Bengkak
b. Bebas Nyeri
c. Integritas Kulit Terpelihara
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Pembengkakan
- Observasi ukuran, warna, dan suhu skrotum
- Kompres dingin pada area yang bengkak
- Posisikan skrotum di atas level jantung
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan yang tepat
b. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Berikan analgetik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri
c. Perawatan Kulit
- Inspeksi kulit pada area yang bengkak
- Berikan pelembab dan tindakan lain untuk menjaga integritas kulit
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan "Pembengkakan Skrotum" mengacu pada perluasan jaringan atau rongga skrotum yang abnormal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, trauma, edema, atau kelainan kongenital. Standar Luaran Keperawatan mencakup kontrol pembengkakan, bebas nyeri, dan pemeliharaan integritas kulit. Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen pembengkakan, manajemen nyeri, dan perawatan kulit pada area yang bengkak.
Tone = akademis, persona = pakar, nurse: Dalam konteks ini, saya menjawab dengan nada yang objektif dan informatif, menyajikan informasi keperawatan secara komprehensif dan terperinci, sesuai dengan peran saya sebagai seorang pakar atau perawat profesional. -
Article No. 6520 | 20 Nov 2024
Klinis : pasien sudah menjalani operasi hernia, kemudian riwayat hd , dan pada hari ini menjalani hemodialisa, dengan berat badan 52 kg, tensi 162/80,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
- SLKI: Pemantauan nutrisi
- SIKI: Manajemen nutrisi
Penjelasan singkat:
Pasien telah menjalani operasi hernia dan hemodialisis, dengan berat badan 52 kg. Hal ini menunjukkan adanya risiko malnutrisi atau kekurangan nutrisi yang perlu dikelola secara tepat. Diagnosa keperawatan ini fokus pada pemantauan status nutrisi pasien dan pemberian intervensi yang tepat untuk mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal.
2. Risiko gangguan integritas kulit
- SDKI: Risiko gangguan integritas kulit
- SLKI: Perawatan kulit
- SIKI: Manajemen integritas kulit
Penjelasan singkat:
Pasien dengan riwayat operasi hernia dan hemodialisis memiliki risiko gangguan integritas kulit, seperti luka, infeksi, atau kerusakan pada kulit. Diagnosa keperawatan ini fokus pada upaya pencegahan dan perawatan kulit untuk mempertahankan integritas kulit yang baik.
3. Ketidakseimbangan cairan
- SDKI: Ketidakseimbangan cairan
- SLKI: Manajemen cairan
- SIKI: Manajemen keseimbangan cairan
Penjelasan singkat:
Pasien dengan riwayat hemodialisis memiliki risiko ketidakseimbangan cairan, yang dapat disebabkan oleh perubahan intake dan output cairan. Diagnosa keperawatan ini fokus pada pemantauan dan manajemen keseimbangan cairan untuk mencegah komplikasi seperti edema atau dehidrasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 6521 | 20 Nov 2024
Klinis : Data Subjektif - Keluhan Utama: Borok di selangkangan kanan sejak 1 bulan. - Perkembangan: Benjolan seperti bisul, melebar, pecah, menjadi borok sebesar telur ayam. - Gejala: Nyeri, nanah, darah (2 minggu terakhir), lemas, demam hilang timbul, penurunan berat badan 5 kg, penurunan nafsu makan. - Riwayat Kesehatan: Tidak ada riwayat diabetes, HIV, infeksi menular seksual, atau berganti pasangan seksual. - Kebiasaan: Petani, perokok berat, konsumsi alkohol. Data Objektif - Kesadaran: Compos mentis. - Status Gizi: Kurang (BB 46 kg, TB 155 cm, IMT 19,1 kg/m²). - Pemeriksaan Fisik: - Tekanan darah: 100/70 mmHg - Denyut nadi: 102 x/menit - Laju respirasi: 20 x/menit - Temperatur: 37,0°C - Saturasi oksigen: 99% - VAS: 4/10 (nyeri sedang) - Pemeriksaan Mata: Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang diberikan, maka saya sebagai perawat profesional menyarankan diagnosis keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien ini adalah:
Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Risiko: Lesi kulit terbuka (borok di selangkangan), status gizi kurang, aktivitas fisik (petani), perilaku berisiko (merokok, konsumsi alkohol).
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Tidak terjadi infeksi lanjut pada lesi kulit.
- Indikator:
- Tanda-tanda infeksi (nyeri, erythema, pembengkakan, panas, nanah) berkurang.
- Tidak terjadi demam atau peningkatan tanda-tanda vital.
- Hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal (misalnya, penurunan jumlah leukosit).
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Perawatan Luka
- Tujuan: Mempertahankan kesehatan kulit dan mencegah infeksi.
- Kegiatan:
- Melakukan penilaian komprehensif luka (lokasi, ukuran, kedalaman, tanda-tanda infeksi).
- Membersihkan luka dengan teknik aseptik dan irigasi.
- Menerapkan terapi topikal yang sesuai (misalnya, salep antibiotik).
- Mempertahankan perawatan luka yang lembab.
- Memantau tanda-tanda infeksi dan penyembuhan luka.
2. Manajemen Nutrisi
- Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi untuk penyembuhan luka.
- Kegiatan:
- Mengevaluasi status gizi pasien.
- Menyusun rencana makan untuk meningkatkan asupan nutrisi.
- Memberikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang seimbang.
- Memantau berat badan dan asupan nutrisi.
3. Manajemen Aktifitas
- Tujuan: Memfasilitasi pemulihan dan mencegah kelelahan.
- Kegiatan:
- Mengevaluasi tingkat aktivitas dan kemampuan fungsional pasien.
- Mengatur aktivitas sesuai dengan toleransi pasien.
- Memberikan edukasi tentang manajemen energi dan istirahat yang cukup.
- Memantau tanda-tanda kelelahan dan respons terhadap aktivitas.
Penjelasan rinci dan terperinci di atas didasarkan pada analisis data subjektif dan objektif serta pengetahuan saya sebagai perawat profesional. Tujuan utamanya adalah mencegah infeksi lanjut, memfasilitasi penyembuhan luka, mempertahankan status gizi yang baik, dan membantu pasien dalam pemulihan serta mencapai kualitas hidup yang optimal. -
Article No. 6522 | 20 Nov 2024
Klinis : hasil anamnesis dengan klien mengatakan bahwa klien tidak keberatan dengan pengobatan dan perawatan apapun asalkan masih menghormati agama dan keyakinan klien
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan saran yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi ini adalah "Kesiapan Meningkatkan Praktik Spiritual". Ini dikarenakan klien telah menunjukkan kesiapan untuk menerima perawatan asalkan tetap menghormati agama dan keyakinannya. Diagnosa ini menggambarkan kemampuan individu untuk meningkatkan praktik spiritual dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Peningkatan Praktik Spiritual: Klien dapat menjalankan praktik spiritual sesuai dengan keyakinannya selama proses perawatan dan pengobatan.
2. Keyakinan Terhadap Kekuatan Spiritual: Klien dapat mengekspresikan keyakinan akan kekuatan spiritual untuk membantu proses penyembuhan.
3. Kepuasan Terhadap Praktik Spiritual: Klien merasa puas dengan kemampuan untuk tetap menjalankan praktik spiritual selama perawatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Fasilitasi Praktik Spiritual: Perawat memfasilitasi klien untuk dapat menjalankan praktik spiritual sesuai dengan keyakinannya, seperti berdoa, meditasi, atau ritual keagamaan.
2. Dukungan Spiritual: Perawat memberikan dukungan spiritual kepada klien, seperti menyediakan ruang dan waktu untuk praktik spiritual, menghubungkan klien dengan pemuka agama, atau memberikan informasi terkait sumber spiritual.
3. Edukasi Tentang Manfaat Praktik Spiritual: Perawat memberikan edukasi kepada klien tentang manfaat praktik spiritual dalam proses penyembuhan dan pemulihan.
4. Kolaborasi dengan Pemuka Agama: Perawat berkolaborasi dengan pemuka agama untuk memastikan praktik spiritual klien dapat terintegrasi dengan baik selama perawatan.
5. Evaluasi Kepuasan Spiritual: Perawat secara berkala mengevaluasi kepuasan klien terhadap praktik spiritual selama perawatan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Kesiapan Meningkatkan Praktik Spiritual" dipilih karena klien telah menunjukkan kesiapan untuk menerima perawatan asalkan tetap menghormati agama dan keyakinannya. Ini berarti klien memiliki motivasi dan kemampuan untuk meningkatkan praktik spiritual selama proses perawatan.
Luaran yang diharapkan berfokus pada peningkatan praktik spiritual, keyakinan terhadap kekuatan spiritual, dan kepuasan terhadap praktik spiritual. Hal ini penting agar klien dapat menjalankan praktik spiritual secara optimal, merasa yakin akan kekuatan spiritual untuk membantu proses penyembuhan, serta merasa puas dengan kemampuan untuk tetap menjalankan praktik spiritual selama perawatan.
Intervensi keperawatan yang direkomendasikan mencakup fasilitasi praktik spiritual, dukungan spiritual, edukasi tentang manfaat praktik spiritual, kolaborasi dengan pemuka agama, serta evaluasi kepuasan spiritual. Tujuannya adalah untuk memastikan klien dapat menjalankan praktik spiritual sesuai keyakinan, mendapatkan dukungan spiritual yang dibutuhkan, dan merasa puas dengan integrasi praktik spiritual selama proses perawatan.
Secara keseluruhan, pendekatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual klien sambil tetap menghormati agama dan keyakinannya, sehingga dapat memberikan dampak positif pada proses penyembuhan dan pemulihan. -
Article No. 6523 | 20 Nov 2024
Klinis : hasil anamnesis dengan klien mengatakan bahwa klien tidak keberatan dengan pengobatan dan perawatan apapun asalkan masih menghormati agama dan keyakinan klien
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Praktik Spiritual (00169)
Definisi:
Kemampuan yang dapat ditingkatkan untuk mengintegrasikan keyakinan dan praktik spiritual ke dalam gaya hidup dan perawatan kesehatan.
Penjelasan:
Berdasarkan hasil anamnesis, klien tidak keberatan dengan pengobatan dan perawatan asalkan masih menghormati agama dan keyakinannya. Ini menunjukkan bahwa klien memiliki kesiapan untuk meningkatkan praktik spiritual dalam perawatan kesehatannya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Keyakinan spiritual
- Praktik spiritual
- Keterlibatan dalam komunitas spiritual
- Kepuasan akan praktik spiritual
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan praktik spiritual
- Integrasi keyakinan dan praktik spiritual dalam gaya hidup
- Kepuasan terhadap praktik spiritual
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Fasilitasi praktik spiritual
- Kolaborasi dengan pemuka agama/rohaniawan
- Penyediaan lingkungan yang mendukung praktik spiritual
- Pendidikan kesehatan tentang praktik spiritual
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan klien untuk memfasilitasi praktik spiritual yang sesuai dengan keyakinan klien, serta memastikan bahwa perawatan yang diberikan menghormati dan mendukung praktik spiritual klien. -
Article No. 6524 | 20 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan pilek:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekresi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain:
1. Monitoring status pernapasan
2. Mengatur posisi pasien untuk memfasilitasi drainase sekresi
3. Memberikan hidrasi yang adekuat
4. Memberikan terapi oksigen, jika diperlukan
5. Melakukan fisioterapi dada, jika diperlukan
6. Mengajarkan teknik batuk efektif
7. Memberikan obat-obatan sesuai indikasi, seperti ekspektoran atau dekongestant.
Dengan intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekresi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.